Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 592 Bersikap Terlalu Ambisius

Widya bilang ingin orang-orangku dan orang-orangnya bertarung di tinju bawah tanahnya. Jika aku menang, maka semua orang-orangnya akan menjadi milikku. Inilah yang cocok dengan niatku. Alasan mengapa aku lama menghadapinya adalah karena aku menginginkan anak buahnya yang ahli itu.

Aku merasa bahwa Widya dapat menebak isi hatiku, makanya demi melayaniku, dia baru mengajukan taruhan seperti ini, karena dia tahu bahwa aku pasti akan menyepakatinya.

Tentu saja, meskipun dia tepat menebak isi pikiranku, aku masih harus berpura-pura untuk ragu sejenak. Aku mengelus daguku dan tidak berkata. Dia pun tersenyum dingin dan berkata, "Kenapa? Tidak berani?"

Aku memandangnya dari atas ke bawah, tersenyum kecil dan berkata, "Dibanding dibilang tidak berani, bunkankah tepatnya dikatakan bagaimana mencarikan tempat yang sesuai untukmu."

“Apanya yang mencari tempat untukku?" Widya tidak memahami olok-olok dalam perkataanku dan menanyakannya sambil mengerutkan alisnya.

Aku berkata, "Jadi katamu kalau aku menang, kamu menjadi milikku. Aku sangat yakin dengan kekuatan anak buahku. Aku pasti akan memenangkannya. Menurutmu, pada saat itu tiba, kamu mau kuletakkan dimana? Jika kamu ditempatkan disisiku, kamu pun akan membunuhku setiap saat. Aku tidak akan sebodoh itu ya. Tapi kalau mengusirmu, gadis yang cantik sepertimu ditinggalkan sendirian di sini dan pergi keluar, takutnya tempat yang aman pun tidak akan didapatkannya. Ini akan menjadi sangat memilukan. Bagaimana kalau aku membelikanmu rumah, membesarkanmu, dan menjadikanmu sebagai selir, bagaimana?"

Ketika Widya mendengarkannya, dia menjadi marah dan berkata, "Huh, dalam mimpimu!"

Aku berkata, “Mimpiku ini kamulah yang membuatkannya. Apakah kamu bisa menyalahkanku?”

“Tutup mulutmu! Aku tidak menyangka bahwa kamu begitu sembrono! Jangan adu-mulut lagi denganku. Aku tidak tertarik padamu dan kamu juga tidak bisa menang dari orang-orangku. Kamu cukup memberitahuku apakah kamu menyepakati proposalku atau tidak. Kalau kamu tidak menyepakatinya, aku juga tidak keberatan aku dan kamu harus berjuang sampai kematian kita,"kata Widya dengan wajah muram, dimana pandangannya penduh dengan kebencian terhadapku.

Aku mengangguk kepalku, tersenyum dan berkata, "Baiklah, tentu saja aku akan menyepakatinya. Hanya saja, bagaimana aku bisa meyakinkan bahwa kamu sedang tidak mempermainkanku dan tidak berpikir untuk mengambil kesempatan melarikan diri? Andaikan kamu tidak memenuhi janjumu, bukankah aku akan mendapat kerugian dalam situasi pada malam ini?”

Widya mendengus dengan dingin dan berkata, "Perempuan jalang itu bisa tidak masuk akal. Katakanlah, harus bagaimana sampai kamu baru dapat merasa tenang?"

“Tuliskan sebuah pernyataan bahwa jika kamu melanggar perjanjianmu, maka kamu akan mengembalikan semua pengaruh kantor pusat Sanny Club dan tinju bawah tanah kepadaku. Kamu seharusnya tahu bahwa kantor pusat Sanny Club, bukan, bisa juga dikatakan bahwa hampir semua perusahaan di tanganmu itu adalah kepunyaanku. Hanya saja pada saat itu, Alwi palsu menggunakan wajahnya dan identitas palsunya untuk diam-diam menggantikan hak kepemilikan kepadamu. Aku akan berterus terang denganmu, kamu tidak ada bedanya dengan pencuri. Makanya, aku membiarkan kamu, si pencuri, mengambil Sanny Club sebagai jaminan dan sedikitpun tidak merasa bersalah terhadapmu.”

Setelah mendengarkan perkataanku, Widya mendengus dengan dingin. Dia sedikitpun tidak merasa dirinya sebagai pencuri dan dengan lembut berkata, “Tidak peduli aku menggunakan cara apa untuk mendapatkan kekuasaan ditanganku, yang penting itu adalah milikku. Namun, karena kamu masih mau surat perjanjiannya, maka aku akan menuliskan perjanjian tersebut kepadamu agar dapat menenangkan sebentar jiwa penakutmu itu.”

Ketika aku tahu bahwa Widya sedang mengejekku, aku pun juga mengabaikannya, membiarkan Samuel mengambilkan surat perjanjian yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk diberikan kepadanya dan membiarkannya menandatanganinya. Dia mengambil surat perjanjian itu dengan sedikit terkejut. Tapi dia malah tidak melihatnya, melainkan tertegun melihatku.

Aku pun bertanya ada apa dan dia dengan amarah berkata, “Kamu dari awal sudah berpikir ingin bertaruh denganku? Bahkan surat perjanjian ini kamu sudah mempersiapkannya dari awal? Mala mini kamu malah sengaja membuat perangkap agar aku masuk dalam perangkap itu?”

Aku mengangkat bahuku dan bertanya, “Bukankah kamu begitu telat menyadarinya?”

Widya menatapku dengan pandangan sangat ingin membunuhku, tapi pada akhirnya dia dengan tidak berdaya menandatangani perjanjian tersebut. Dia pun membawa orang-orangnya pergi. Setelah menunggu mereka pergi, Samuel dengan heran bertanya, “Kak Alwi, kami sudah mempersiapkan segalanya. Mengapa kamu harus melepaskan mereka pergi?”

Aku sekilas melihat Anna dan orang tuanya. Aku pun berkata, “Jika kedua pihak saling bertarung, pastinya akan menimbulkan penderitaan bagi orang yang tidak bersalah. Aku tidak akan mengambil kebahagiaan Dony Yun sebagai risikonya. Selain itu, apakah kamu tidak merasa sangat disayangkan jika anak buahnya Widya mati begitu saja? Jika aku ingin mendapatkan kekuasaan bawah tanag Huaxia, maka aku harus merekrut orang berbakat, dengan rajin memperluas dan mempersenjatai kekuatanku. Makanya, dalam proses ini, aku harus menaklukkan para ahli ini.”

Samuel tiba-tiba menyadari apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia masih merasa sedikit cemas dan berkata, “Tapi, menurutku Widya ingin bertaruh denganmu karena dia sebenarnya ingin menipumu untuk datang ke wilayahnya, lalu dia akan dengan mudah menangkap mangsanya.”

“Siapa yang mangsanya hah?” tanyaku dengan berpura-pura marah.

Samuel bahkan dengan serius memperbaiki perkataannya, “Menangkap predatornya.”

Aku tidak dapat menahan diriku dan tertawa. Aku pun memiliki opini yang baik mengenai anak buahku yang serius ini. Melihat kekhawatiran di wajahnya dan menatapku seakan dia akan menuduhku, aku pun tersenyum dan berkata, “Aku tentu saja tahu rencana apa yang sedang dibuatkannya. Kamu mengira bahwa aku membiarkannya menuliskan surat perjanjian karena aku beneran ingin bertaruh dengannya? Aku hanya ingin membuatnya mengira bahwa aku beneran mempercayainya. Dengan demikian, dia akan menurunkan pertahanannya terhadapku, sehingga kalian juga akan lebih mudah untuk bergerak.”

Setelah mendengarkan perkataanku, Samuel langsung memberikanku jempolnya dan berkata, “Idemu sangat bagus kak Alwi.”

Aku berkata, “Kamu salurkan ideku ini dan memanggil para saudara kita untuk memikirkan cara agar bisa menggali keluar dari skema Widya ini. Menangkap mangsanya, puih lebih sering kugunakan menangkap predatornya. Dia ingin menggunakan cara kelas teri ini untuk menghadapiku, aku bisa membalikkannya dan membuatnya mati menghadapinya.”

Samuel yang juga sependapat mengangguk kepalanya dan berkata, “Baiklah, aku akan melaksanakannya sesuai dengan perintahmu.”

Aku mengangguk kepalaku dan membiarkannya dengan Cody untuk pergi duluan. Kemudian, berkata kepada Anna mereka orang yang dari tadi terdiam melihat pertunjukkan ini, “Aku berharap semua yang terjadi pada malam ini tidak akan terdengar keluar ke pihak ketiga.”

Bapak An segera menggelengkan kepalanya dan dengan sungkan berkata, “Tidak masalah. Aku dari awal sudah mendengar bahwa tuan Alwi adalah orang yang cerdas. Ketika hari ini bertemu, memang sesuai dengan reputasinya. Aku sungguh menghargaimu.”

Aku sedikit tersenyum, tidak berkata apa-apa dan berkomentar di benakku, “Aku justru ingin kamu melihat caraku, supaya aku tidak perlu mengeluarkan tenagaku untuk melihat masalah apa yang akan kamu berikan kepada saudaraku dan wanita bawahannya.”

Ini sangat jelas bahwa aku sedang melakukan cara ‘Menghukum seorang untuk memberi pelajaran kepada yang lainnya’ dan membiarkan bapak An untuk berterus terang.

Tidak seperti bapak An yang takut denganku, Anna tersenyum dan berkata, “Alwi, yang kamu sembunyikan cukup dalam ya. Aku selalu mengira bahwa kamu adalah orang yang lembut. Aku tidak menyangka bahwa kamu adalah Alwi yang seperti ini.”

Aku pun tertawa dan bertanya, “Alwi yang seperti apa? Kejam? Benci? Kasar?”

Anna menggelengkan kepalanya dan wajahnya menjadi serius dan berkata, “Walaupun semuanya ini ada, tapi yang bagian terpenting kamu tidak mengatakannya.”

“Bagian yang mana?”

“Cabul!”

Melihat Anna yang begitu serius, aku tidak tahu apakah aku harus tertawa atau menangis. Tampaknya masih belum ada percakapan mengenai cara yang baru kulakukan untuk memalukan Widya, tapi malah diamati oleh gadis ini dan hasilnya dia menganggap itu beneran. Dia beneran menganggap sebagai kak pangeran cabul, tapi aku juga malas menjelaskannya dan berkata, “Sangat berterima kasih kepada Anna atas pujiannya. Anna, waktu sudah malam, aku juga harus pulang. Jadi aku tidak akan berdiam disini dan mengganggu.”

Setelah selesai mengatakannya, aku menunjuk seluruh sisi kaca vila yang sudah hancur menjadi tidak berbentuk lagi dan berkata, “Biaya untuk perbaikan kaca ini nanti kamu melaporkan saja kepadaku.”

Anna menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak perlu. Bagaimana mungkin aku membiarkanmu membayar kaca ini? Aku masih mau bilang bahwa pukulanmu bagus, pukulannya hebat. Jika bukan kamu yang memukul kaca ini, ada kemungkinan bahwa aku tidak akan dinikahi keluar dan akan menjadi gadis yang menyesalinya.”

Bapak An sekilas menatap Anna dengan tidak berdaya. Tampaknya dia bagaimanapun tidak akan memahami bagaimana siku putrinya bisa menghadap seratus delapan puluh derajat keluar.

Aku tersenyum dan berkata, “Anna tenanglah. Jika Anna tidak bisa menjadi gadis, kalau begitu Dony Yun-ku juga hanya bisa menjadi perjaka pada masa tuanya. Bukankah itu akan sangat kasihan.”

Setelah selesai mengatakannya, aku tidak melihat wajah malunya Anna dan langsung meninggalkan keluarga An.

Dari keluarga An kembali ke Splendid, aku pun belum turun dari mobil dan melihat Sulistio mereka orang sedang dari tadi berdiri di depan pintu. Ketika melihatku turun dari mobil, mereka seketika menghela napas lega. Beberapa orang pun melingkariku dan bertanya apakah aku baik-baik saja. aku pun menggelengkan kepalaku dan berkata tidak ada apa-apa.

Dony Yun dengan sangat cemas berkata, “Tadi Anna menghubungiku dan bilang bahwa kamu dan Widya telah menyerangmu. Apa yang sebenarnya telah terjadi?”

Aku sedikit tidak menduga bahwa Anna malah akan membicarakan masalah ini. Aku pun berpikir dalam benakku apakah dia tidak takut Dony Yun dari sini akan tahu perbuatan merugikan orangtuanya terhadapku? Kemungkinan Anna tidak takut, hanya saja aku semakin tidak menduga bahwa dia akan menyembunyikannya dari Dony Yun. Selain itu, aku pasti akan mengadukan masalah ini kepada Dony Yun. Dari pada menunggu aku yang membongkarkannya, bukankah akan lebih baik jika dia yang mengakuinya dengan murah hati dan meminta untuk membereskannya.

Aku berkata, “Masuk dulu dan baru membicarakannya, ya.”

Ketika melihat Nody sedang menyelidiki Samuel yang berada di belakangku sebagai teladan inspekturnya, aku pun segera menjelaskan kepada mereka, “Ini adalah saudaraku yang membantuku, Samuel. Dia sudah berada beberapa hari di Nanjin. Sebelumnya aku selalu tidak mempunyai kesempatan untuk memperkenalkannya kepada kalian. Nantinya aku akan berbincang dengan kalian mengenai dia dan masih ada saudara lainnya yang datang kemari bersama-sama.”

Setelah mengatakannya, aku berkata kepada Samuel, “Samuel, kamu balik duluan ya.”

Samuel mengangguk kepalanya dan berkata, “Aku tinggal di dekat sini. Kak Alwi, jika ada masalah, panggilkan aku.”

Aku pun menganggukkan kepalaku. Setelah dia pergi. Aku dan Nody mereka orang kembali ke apartemen. Kemudian, aku memberitahukan semua rincian yang telah terjadi kepada mereka, termasuk masalah mengenai Kimi mereka orang.

Semuanya pada sementara masih sedikit susah untuk mencernakannya. Aku pun juga tidak tergesa-gesa dan pelan-pelan menunggu mereka mencernakannya. Tidak lama kemudian, Nody berkata, “Aku sungguh tidak menyangka bahwa kamu telah mengalami begitu banyak. Oh iya, Alwi, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu beneran akan menyimpan orang-orang Widya menjadi anak buahmu?”

Aku pun berkata iya. Dony Yun pun segera tidak menyetujuinya dengan menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku merasa ini sangat berisiko. Kamu jangan lupa bahwa awalnya Claura telah kalah dan dengan terburu-buru kabur ke Nanjin. Dia bahkan setia padamu dengan sepenuh hati. Pada akhirnya, Claura pun menipumu dan hampir saja membunuhmu. Orang-orang ini adalah orang dara tanpa pamrih.”

Aku tahu bahwa mereka takut aku akan mengulangi kesalahanku, sehingga aku berkata, “Aku dari awal sudah mempertimbangkan kekhawatiran kalian. Tapi aku tidak boleh begitu saja kehilangan kesempatan ini karena tebakan ini, makanya aku ingin berusaha. Aku tidak akan melepaskan kesempatan apapun yang akan meningkatkan kekuatan kami. Jika boleh, aku ingin mengambil semua para ahli untuk masuk ke pasukanku supaya aku dapat menggunakannya.”

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu