Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 895 Dilindungi Olehnya

Setelah aku dan Jessi selesai makan, aku berbaring di lantai, menutupi perut buncitku yang bulat seperti bola lalu berkata: “Istriku, keahlianmu dalam memasak sangatlah bagus, aku sudah akan membengkak menjadi sebuah bola.”

Jessi tersenyum sambil membereskan mangkuk dan sumpit, lalu berkata dengan lembut: “Kamu suka memakannya itu sudah bagus, tunggu suatu saat aku akan memasakkan untukmu setiap hari.”

“Kalau begitu bukannya aku akan tumbuh menjadi orang yang gendut?” Aku berpura-pura khawatir dengan berkata: “Kalau aku menjadi orang kaya di usia paruh baya, aku aka sangat merasa tertekan.”

Jessi melihatnya dengan tidak senang, lalu berkata: “Apakah kamu tidak bisa setelah makan lalu berolahraga?”

Aku menatapnya dengan seyum seringai, dia tiba-tiba menyadari perangkap ku, lalu berbalik untuk berlari, tetapi aku malah sudah lompat berdiri dan bergegas berdiri di sebelahnya, memeluk pinggangnya, lalu berkata dengan lembut: “Yang kamu bilang tidak salah, setelah makan memang harus berolahraga.”

“Alwi, kamu......” Jessi berkata sampai sini, dengan agak tidak berdaya memeluk leherku, lalu berkata: “Yah, aku tidak ingin menekanmu sampai seperti ini.”

Selesai berbicara, dia langsung berinisiatif mencium bibirku, aku langsung terkejut, dalam hatiku muncul rasa manis yang sangat kental, sambil menggendong Jessi pergi ke kamar mandi.

……

Selesai mandi, aku keluar dari kamar mandi dengan rasa yang segar, lalu membereskan mangkuk dan sumpit yang ada di meja, setelah Jessi mengenakan baju, dia berdiri di kejauhan dan melihatku, kita berdua tidak ada yang berbicara, tetapi pada saat ini diam lebih baik daripada bersuara, aku sangat menikmati kehidupan keluarga biasa seperti ini makanya baru merasakan kenyaman seperti ini.

Menunggu sampai aku selesai membereskan mangkuk dan sumpit, aku menarik Jessi untuk duduk, sekarang rambutnya basah, sebuah wajah cantik memerahnya yang belum hilang, aku bertanya padanya: “Apakah kamu datang kesini sendirian?”

Jessi mengangguk-anggukkan kepalanya lalu berkata: “Iya, aku datang kesini sebagai turis, satu hari kemudian tim ku akan datang, sebelum itu, pemimpin kita ingin berdiskusi bersama dengan para pemimpin Negara Kimchi mengenai hal-hal terkait yang khusus, bagaimanapun semua ini bukanlah masalah yang kecil, ditambah lagi sekarang hubungan kedua negara sangat menegangkan, jadi prosesnya lebih rumit.”

Aku mengangguk dengan paham, dan berkata: “Apakah kamu sudah bertemu dengan anak itu si Alan Kim? Bagaimana?”

Jessi berkata: “Ya, anak itu baik, aku menyuruhnya untuk bertemu dengan pacarnya, tetapi bertemu dengan diam-diam, mungkin kalau dia pintar, seharusnya dia tahu harus bagaimana.”

Aku mengangguk-anggukkan kepala, lalu mengobrol dengannya sebentar, dan menceritakan rencanaku sendiri, dia juga memberiku beberapa saran, lalu, kita saling berpelukan dan tertidur.

Di tengah malam, aku bangun dan pergi, ke rumah Yvonne Han, dalam perjalanan, aku menelepon Fox untuk menanyakan situasi, dia memberitahukan padaku, malam itu, Armour Zhong bertemu dengan Yvonne Han di klub, untuk menunjukkan sikap yang baik, Yvonne Han tidak menolaknya, tetapi juga tidak mendekatinya, dan sambil menjaga jarak dalam kondisi yang tidak dekat maupun jauh.

Aku tahu, seperti ini bahkan lebih bisa membangkitkan keinginan Armour Zhong untuk menaklukkannya, mau tidak mau bisa dibilang, wanita ini sangat pandai dalam mengendalikan hati seorang pria.

Ketika aku sedang berbicara di telepon, tiba-tiba aku merasakan perasaan krisis yang sangat kuat, lalu kemudian aku tersadar kalau sedang diikuti, dan juga dengan kekuatan ku kali ini, tidak disangka aku hanya bisa menangkap sedikit aura kematian, itu berarti orang ini benar-benar sangat ahli dalam menyembunyikan dirinya, kekuatannya juga benar-benar tidak lemah.

Berpikir sampai sini, aku menyuruh supir taksi untuk mengendarai mobil sampai berhenti pada suatu sudut, lalu keluar dari mobil dan membayarnya, kemudian dengan segera aku melangkah masuk ke dalam jalan yang gelap, memutar balikkan badan menempel ke dinding, menunggu dengan diam sampai pembunuh itu datang.

Sebuah bayangan gelap melintas di jalan setapak ini, melihat jalan ini tidak ada orang, dia terkejut dan mengerutkan keningnya, kemudian setelah itu dia mengangkat kepalanya, pada saat yang bersamaan, aku sudah lompat turun ke bawah, sementara itu, sebuah kepalan tangan menghantam tepat di pelipisnya.

Pistol yang aku bawa tidak ada baut yang tidak bising, jadi kalau menggunakan tembak, sangat mungkin akan menimbulkan gangguan pada orang sekitar, dan kalau sampai ketahuan, akan sulit untuk mengurus masalah ini.

Orang-orang ini benar-benar adalah seorang master, badannya tiba-tiba langsung mundur ke belakang, tidak hanya menghindar dari tinjuku, tetapi juga kedua tangannya yang seperti cakar, menggenggam pergelangan tanganku, lalu menarikku ke arah tubuhnya, tanganku yang lain memegang sebuah pisau yang sangat tajam, dan ketika dia melakukan serangan balik, aku langsung berpura-pura tidak melakukan perlawanan, dan ketika aku ditarik olehnya sampai dekat padanya, aku tidak menunggunya sampai dia mengangkat kaki untuk menendang perutku, aku sudah memegang sebuah pisau, dan langsung dengan cepat menusuk tepat di pelipisnya.

Serangan kuat ku yang tiba-tiba ini, membuatnya tertangkap tanpa persiapan, tetapi dia memang layak dipanggil seorang master, karena pada saat ini, dia dengan segera melepaskan genggaman kedua tangannya, kakinya mengarah pada dinding dan langsung dengan cepat menendang ke dinding, keseluruhan badannya sama seperti meriam baja yang dengan sisi kecepatan berpindah sudut, tetapi meskipun begitu, pisauku masih saja mengenai pelipisnya, dan sampai jatuh pada bibirnya, darahnya yang mengalir deras, wajahnya kira-kira selama hidupnya jangan berpikiran akan menjadi baik kembali.

Orang ini benar-benar sangat pemberani, biasanya orang yang sudah terluka di wajahnya, bagaimanapun juga pasti akan marah, tapi dia bahkan seperti orang yang tidak terpotong setengah di wajahnya, dan malah melanjutkan penyerangan secara brutal kepadaku, setelah aku jatuh ke tanah, aku tidak takut padanya, dan berada di tempat yang sangat gelap bertarung satu sama lain, teknik berkelahinya yang sangat dengan tiba-tiba itu, ketika tertahan olehku, dia langsung bisa mengubahnya menjadi sebuah pukulan, dan kadang-kadang bisa tertahan olehku ke atas, tidak disangka masih menggunakan teknik seni bela diri yang pintar untuk menyerangku, setelah beberapa kali perkelahian, selain pisauku yang sudah meninggalkan beberapa bekas luka, situasinya tidak berubah sama sekali, tetap saja dia tidak bisa membunuhku, dan aku juga tidak bisa membunuhnya.

Aku juga bisa melihat, kekuatan kita berdua itu sama, karena seperti itu, aku ingin membunuhnya, dan hanya mempunyai satu cara, itu adalah dengan menyeretnya, menguras kekuatan fisiknya, dan setelah ketika penyerangannya menurun, aku baru akan langsung menyerangnya.

Jadi, aku menunjukkan sedikit kecanggungan, dia mengira kekuatanku tidak sehebat dia, tiba-tiba kepercayaannya bertambah tinggi, dan mulai melancarkan serangan yang lebih cepata padaku, aku berpura-pura menghadapinya sampai kelelahan, lalu melangkah mundur, ini membuatnya selangkah demi selangkah lebih dekat, perlahan-perlahan, dan aku tersadar kalau pukulannya sudah tidak sekuat pukulan sebelumnya, pukulannya di badanku sudah tidak sesakit pukulan yang sebelumnya tadi, aku tahu kalau waktunya sudah pas, jadi aku dengan cepat melompat, lalu tersenyum sinis dan berkata: “Waktu pertunjukkanmu sudah selesai, selanjutnya, peran utamanya seharusnya diganti denganku!”

Selesai berbicara, langsung dengan tangan menangkis kepalan tangannya yang ingin memukul ke arahku, kedua tangan langsung memegang pergelangan tangannya, lalu menariknya ke bawah, dan melipat tangannya ke belakang berulang kali, lengannya mengeluarkan bunyi suara krek krek, dia juga mengeluarkan suara teriakan kesakitan, lalu dengan marah melemparkan sebuah tendangan ke arahku, aku mengangkat lutut ku, dan menabrakkan langsung ke kaki nya, dan ketika tangannya yang lain dilambaikan ke arahku, aku berulang kali menghindar dengan mengesampingkan badan, lalu dengan satu kaki ku langsung menyandungnya, dia terjatuh ke arah belakang, dan aku langsung mengambil kesempatan memukul kepalanya, setelah itu dia terjatuh ke tanah dengan rasa sakit.

Dan ketika aku sedang mempersiapkan pukulan yang mematikan, keningku tiba-tiba berkerut, dan sebuah perasaan krisis memenuhi pikiranku, bahkan yang harus dipikiran baik-baik aku malah tidak memikirkannya dengan baik lagi, dan langsung terbaring ke tanah, sebuah peluru yang hampir menyeka ku tiba-tiba terbang melewatiku, kini aku baru tersadar, sial, ternyata lawan ini diam-diam masih ada yang membantunya, tetapi sebelumnya aku bahkan sedikitpun tidak merasakannya, dan ketika aku baru sedikit tersadar, aku hanya merasakan seluruh tubuhku mengeluarkan keringat dingin.

Dan pria yang satu tangannya patah karena aku, pada saat ini meminjam partnernya sebagai perlindungan diri, dan langsung bangkit dari bawah, dan ingin mencekik leherku, aku tidak bergerak, membuat diriku terlihat seperti seorang yang sangat terkejut, dan di saat tangannya datang untuk meraihku, aku baru dengan tiba-tiba mengangkat tangan, lalu menggunakan pisau menggores lehernya.

Di saat dia terjatuh, dalam sorotan matanya tertulis jelas rasa ketidak percayaannya, mungkin dia mau bagaimanapun tidak menyangka, yang di saat itu seharusnya aku merasakan ketakutan dan panik, tidak disangka masih memiliki pisau untuk menyelesaikannya, dan juga, dalam situasi perhitungan yang akurat ini.

Aku tidak membiarkannya jatuh ke bawah, dan memegangnya, lalu membawanya seperti sebuah tameng untukku, dan ingin menghindar dari penembak yang ada di dalam kegelapan itu, tetapi yang membuat aku tidak menyangka adalah, penembak yang dalam kegelapan itu tidak menembak lagi, ini benar-benar sangatlah aneh, jangan bilang kalau, aku sudah membunuh temannya, jadi dia merasa kekuatan ku sangat lah kuat, dikarenakan itu dia menyingkirkan pikiran untuk membunuhku?

Setelah baru saja terpikirkan ini, aku langsung merasakan sebuah nafas yang kuat mendekat, dan baru memasuki kondisi siaga penuh, terdengar suara yang tidak asing berkata: “Orangnya sudah aku bunuh, keluarlah.”

Aku yang sebelumnya merasa terkejut, sekarang merasakan senang, mengangkat kepala, dan melihat ke arah gang berdiri seorang Jessi, pada saat ini dia bersandar di dinding, memakai masker dan topi pemburu, melihat aku yang menatapnya, dia perlahan-lahan mengangkat dagunya, mengeluarkan sorotan kedua mata yang bagus, sudah selama bertahun-tahun, sorotan kedua matanya masih sama lincahnya dengan di saat pertama kali kita bertemu dulu.

Aku membuang mayat itu ke bawah, dengan terkejut berjalan sampai di sebelahnya, lalu berkata: “Kenapa kamu ada disini? Apakah di saat aku pergi gerakan ku terlalu banyak, dan membangunkanmu?”

Jessi melepaskan maskernya, dan menatapku, lalu tersenyum ramah dan berkata: “Aku ini siapa, bahkan kamu pergi saja apakah aku bisa tidak tahu?”

Aku juga berpikiran seperti itu, sambil menggaruk-garuk kepala, aku baru menyadari dia sedang mengikutiku, bah, kalau dikatakan dengan tepat, dialah yang dalam kegelapan sedang melindungiku, dalam hatiku tiba-tiba terpenuhi rasa manis, aku memeluknya masuk dalam pelukanku, lalu berkata dengan lembut: “Kamu tenang saja, orang-orang ini tidak bisa membunuhku, kamu tidak usah melindungiku seperti ini, aku sudah bukanlah Alwi yang tidak berdaya seperti dulu lagi, oke?”

Jessi mengangkat tangannya dan menjentikkannya ke dahiku, lalu tersenyum dan berkata: “Kamu menjadi lebih kuat lagi, tetap saja adalah Alwi yang ingin aku lindungi dengan baik.”

Aku tertawa, dan sedikitpun tidak merasa sudah diremehkan oleh seorang wanita, karena dilindungi oleh Jessi, benar-benar sangat membahagiakan untukku.

Jessi berkata: “Menurutmu, siapa yang mengirim mereka berdua?”

Aku menggeleng-gelengkan kepala, lalu berkata dengan pelan: “Ada terlalu banyak orang yang menginginkan hidupku, sementara masih belum bisa memastikan, mungkin adalah seorang pemimpin Invincible Empire, mungkin saingan cinta nomor satu, yang paling memungkinkan lagi adalah Richi Park.”

Jessi menyipitkan matanya, lalu berkata: “Sepertinya mungkin adalah Richi Park, orang ini terlalu berani, tidak disangka berani menyentuhmu, tunggu sampai mereka menangkapnya, aku akan membunuhnya!”

Aku tertawa dan berkata: “Ada Jessi ku yang melindungiku, aku tiba-tiba merasa tidak perlu khawatir lagi pada hidupku.”

Jessi melotot padaku, dan berkata: “Kamu ingin pergi mencari Yvonne Han?”

Aku mengangguk-anggukkan kepala, lalu dia berkata: “Pergilah, aku masih akan mengikuti mu dari jauh.”

Aku berkata: “Aku lebih berharap kamu bisa tidur dengan nyenyak.”

“Kalau sekarang kita berdua bertukar temoat bagaimana?” tanya Jessi dengan keras kepala.

Aku memegang-megang hidungku, lalu dengan tidak berdaya berkata: “Baiklah, istriku, aku akan patuh dilindungi olehmu sekali.”

Jessi tersenyum dan berkata: “Begini baru yang namanya nurut, ayo.”

Jadi aku mengulang memanggil taksi lagi, dan melanjutkan ke rumah Yvonne Han, sedangkan untuk kedua mayat itu, aku tidak ada rencana untuk mengurusnya, Jessi akan membereskan dan membersihkan semua jejak ku, dan mayat-mayat ini, adalah peringatan ku untuk tangan hitam yang ada di belakang ku.

Aku sampai di depan pintu rumah Yvonne Han, dan langsung menekan bel.

Tidak lama, Yvonne Han membukakan pintu, setelah aku masuk, aku langsung mencekik lehernya, dan mendorongnya sampai ke dinding, di menatapku dengan takut dan panik, aku berkata: “Dalam perjalanan aku bertemu dengan pembunuh, coba kamu tebak kenapa? Jalan itu adalah salah satunya jalan untuk datang ke rumahmu, jadi, biarkan aku yang menebak-nebak, apa kamu tidak dengan patuh mendengarkan perkataanku, dan memberitahukan semuanya kepada kepada kekasihmu, jadi dia dengan hati-hati mengatur pembunuhan ini?”

Yvonne Han dengan segera menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu dengan kesakitan berkata: “Aku tidak melakukannya.”

Melihat dia yang seolah-olah tidak berpura-pura, aku melepaskannya, dia memegang lehernya, mulutnya menunjukkan amarah, dengan sangat marah menatapku dan berata: “Jalan yang kamu bilang itu, pasti adalah jalan yang dilewati untuk ke semua tempat, jadi kamu salah paham terhadapku! Dan dengan sengaja menyiksaku!”

Aku berkata dengan tenang: “Kamu hanya benar menebak setengahnya, karena aku benar-benar sedang mencurigaimu, baru saja itu hanya ingin menakut-nakutimu, dan melihat apa reaksimu, dan setiap kali kamu merasakan ragu sedikit saja, aku pasti akan membuatmu dan kekasih lamamu menjadi sepasang bebek Mandarin yang saling mencintai satu sama lain.”

Sambil berkata, aku sambil duduk di sofa, lalu bertanya: “Jawaban yang aku inginkan kemarin malam, apakah kamu sudah mendapatkannya?”

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu