Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1074 Ada istri yang tangguh di rumah (2)

Aku sedikit bingung, aku menatap Jessi dan bertanya:”Apakah aku bisa melakukannya?”

Jessi berkata:”Kamu bisa menyuruh Cecilia membantumu. Gadis kecil itu sangat menyukai kamu ayahnya ini dan dia akan segera mulai sekolah, aku pikir Aiko juga tidak mau orang lain mengatakan bahwa dia adalah anak yang tidak punya ayah.”

Aku berkata dengan canggung:”Aku ... ... itu ... ... aku tidak bisa pergi bersama kalian bertiga untuk mendapat sertifikat bersama-sama kan? Jika aku mengakui mereka ibu dan anak, apakah itu justru akan menyakiti mereka?”

Jessi berkata:”Di dalam sebuah keluarga yang normal, belum tentu dapat mendidik seorang anak yang baik, seperti orang-orang jahat di internet, apakah mereka tidak punya orang tua, atau karena mereka tumbuh di lingkungan yang jelek? Tidak, mereka sebagian besar lahir dari keluarga yang normal, tapi bisa apa? Jadi, kamu tidak perlu khawatir dengan semua ini, lagipula aku percaya, tidak ada orang yang berani berkata yang tidak-tidak di hadapan kita, kecuali orang itu tidak takut mati. Atau, kamu pikir gosip lebih penting daripada memberikan kasih sayang seorang ayah sepenuhnya kepada Cecilia?”

Pada saat ini, aku benar-benar terkesan dengan sifat Jessi yang mulia, aku mengangguk dengan cepat dan berkata:”Aku sudah tahu, aku akan berusaha.”

Jessi tersenyum, aku memegang tangannya dan mencium bibirnya dengan lembut, aku berkata:”Jessi, apakah kamu tahu? Aku bahkan mimpi pun tidak membayangkan ada hari ini.”

Jessi berkata:”Jangankan kamu, aku saja tidak memikirkannya. Tapi, dengan begini, membuat hatiku merasa lebih nyaman, setidaknya aku tidak merasa bahwa aku telah merebut pria orang lain.”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata:”Tidak, kamu tidak pernah merebut diriku, meskipun aku ikut pergi denganmu, itu juga karena aku yang rela pergi denganmu.”

Jessi tersenyum lembut dan terlihat sedikit lega. Aku memainkan rambutnya, dan berkata dengan lembut:”Jessi, kamu dengarkan baik-baik, kata yang ingin aku katakan selanjutnya berasal dari hatiku yang paling tulus.”

Jessi mengangguk, aku bersandar di dahinya dan melihat matanya dan berkata dengan serius:”Meskipun jika aku sudah bersama mereka, di hatiku, kamu selamanya orang yang paling aku cintai, cintaku padamu tidak akan berkurang sedikit pun juga, aku jamin.”

“Tahukah kamu? Pada hari aku memutuskan untuk menerima mereka, aku sudah tidak meminta apa-apa, aku hanya melakukan sesuatu yang kecil buat mereka. Kamu bersedia bertahan demi aku, aku bersedia berubah demi dirimu, hanya itu saja, aku tidak mengharapkan balasan yang seperti ini.” Jessi berkata dengan serius.

Setelah mengatakan itu, dia mencium bibirku, dan berkata:”Aku tahu bahwa kamu masih punya banyak hal yang harus dilakukan, jadi jangan buang waktumu di sini, pergilah.”

Aku menggelengkan kepalaku dan berkata:”Aku tidak akan pergi ke mana pun siang ini, aku ingin menemanimu, boleh tidak?”

Jessi mengangguk dan berkata:”Kalau seperti itu, aku ingin mendiskusikan masalah selanjutnya denganmu.”

“Masalah selanjutnya? Apa itu?” pikirannya sangat cepat sehingga aku hampir tidak bisa mengejarnya.

Tidak, harus dikatakan bahwa dia memberiku kejutan besar hari ini dan aku tidak bisa mengikuti pemikirannya.

Jessi berkata:”Begitu banyak hal yang telah terjadi, apakah kamu tidak punya rencana?”

Aku baru tahu bahwa dia ingin mendengarkan rencanaku, aku menyingkirkan masalah cinta tadi, aku berkata sambil mengerutkan dahiku:”Selanjutnya aku ingin melakukan tiga hal, yang pertama adalah aku ingin mengirim jasad adik perempuanku ke Nanjin, mengantarkannya sampai ke sisi orang tua angkatku, hal kedua adalah, aku ingin kembali ke Invincible Empire dan membawa anak buahku yang ada di Invincible Empire kembali ke Huaxia, biarkan mereka taat kepada Huaxia, maksudnya aku ingin membawa mereka kembali ke Huaxia, hal yang ketiga adalah tentu saja mencari Jay, aku percaya, berdasarkan kemampuannya sendiri, Jay pasti tidak bisa melarikan diri, dia mungkin sekarang ada di dalam negeri atau sudah berada di luar negeri, jika dia pergi ke luar negeri, atasan pasti akan melakukan pemgumuman kepada dunia untuk menangkapnya dan akan menawarkan hadiah bagi yang bisa menangkapnya, jika masih tetap tidak bisa mencarinya, ini berarti dia pasti memiliki perlindungan di luar negeri, aku ingin mencari kekuatan itu dan aku akan memusnahkannya bersama dengan Jay.”

Jessi mengangguk dan berkata:”Apakah kamu tahu mengapa ketika kamu pergi ke kantor atasan itu, dia tidak menyalahkanmu karena kamu sudah menipunya?”

Aku menggelengkan kepala dan berkata:”Tidak tahu, tapi aku mungkin bisa menebaknya, dia seharusnya mendengar perkataanmu kan?”

Setelah itu aku meremas wajahnya dan berkata dengan lembut:”Kamu ini, selalu berusaha membuat pengaturan untukku sehingga aku tidak perlu khawatir dengan hal-hal itu.”

Jessi menggaruk hidungku dan berkata:”Baguslah kalau kamu tahu, kamu adalah laki-lakiku, bukankah aku menolongmu itu juga berarti menolong diriku sendiri?”

Aku tertawa terbaha-bahak dan berkata:”Kata-kata ini masuk akal.”

Setelah itu, aku bertanya dengan penasaran:”Bagaimana kamu mengatakan kepadanya?”

Jessi mengerutkan keningnya, berkata sambil tersenyum:”Kamu tebak?”

Aku:” ... ... “

Aku berkata:”Istriku kamu nakal, aku mana bisa menebaknya?”

Jessi sangat senang, dia tetap tidak mau mengatakannya, dia berkata:”Jika kamu tidak bisa menebaknya, maka tunggu saja, waktu akan memberikan jawabannya kepadamu.”

Ha? Waktu akan memberikan jawabannya kepadaku? Jawaban seperti apa ini?

Jessi menatapku dengan lembut pada saat ini dan berkata:”Alwi, kamu ingat apa yang aku katakan hari ini, kamu hanya perlu mengikuti cara yang aku katakan, statusmu selanjutnya tidak akan direndahkan oleh ayahku.”

Setalah mendengar kata-kata ini, hatiku menjadi kaget dan aku melihatnya, aku pikir dia tidak sedang bercanda kan? Di mata atasan aku sama sekali bukan tipe orang yang disukai. Tapi Jessi tidak akan bercanda tentang masalah ini, aku tambah penasaran lagi, sebenarnya apa yang telah dia bicarakan di depan atasan?”

Melihatku yang tidak mengerti, Jessi tersenyum dan berkata:”Kamu jangan memikirkannya lagi, kamu percaya padaku saja. Sudahlah, aku akan pergi membeli sayur dan memasak, kamu pergi ke rumah sakit dulu untuk melihat Felicia, atau pergi temani bibi juga bagus. Kamu sebagai anak, jarang-jarang bisa pulang tapi kamu tidak menemaninya, anak seperti apa kamu?”

Aku mengangguk dan berkata dengan rasa bersalah:”Benar katamu, aku yang lalai, kalau begitu aku melihat Kak Felicia di rumah sakit dulu, supaya dia tenang, kemudian aku akan pergi menemani ibuku, bagaimana kalau kamu juga ikut, ibu akan senang melihat kita berdua baik-baik saja, karena aku sebelumnya menelepon pamanku dan dia berpikir kita berdua sudah putus.”

Jessi mengangkat tangannya dan memukul dahiku dengan marah, dia berkata:”Kamu ini, kamu tidak bisa menggunakan otakmu sehingga membiarkan orang tua ikut khawatir.”

Aku berkata:”Iya, itu karena aku terlalu bodoh, aku tidak bisa dibandingkan dengan istriku yang pintar ini.”

Jessi tersenyum, dia mengangkat tangannya menyentuh wajahku, pandangan matanya tiba-tiba berubah sedih, dia menatapku dan berkata:”Jangan katakan ini, ketika aku terpikir bahwa aku selanjutnya akan berbagi kata-kata manismu dengan orang lain, perhatian dan cintamu, aku masih merasa sedikit sedih.”

Aku tahu ini merupakan kata dari dalam hatinya, hatiku juga merasa sedikit tidak nyaman, aku ingin mengatakan sesuatu tapi dia meletakkan jari telunjuknya di bibirku dan memberiku isyarat agar aku tidak berbicara, dia tersenyum dan menatapku dengan lembut dan berkata:”Tapi, mereka pantas menerimanya, aku tidak perlu mengeluh, aku yang membuat keputusan ini sendiri, bahkan jika suatu hari aku menemukan bahwa aku tidak bisa menahannya, aku juga tidak akan mengatakan apa-apa.”

Jessi adalah orang yang keras kepala, meskipun dia pintar tapi pemikirannya sangat murni, jika itu adalah keputusan yang dia buat sendiri, meskipun bahkan orang itu akan membuatnya terluka, dia juga tetap tidak akan menyalahkan siapa pun, dia hanya menyalahkan dirinya sendiri, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana mencintainya sehingga bisa membuatnya bebas tanpa mengkhawatirkan apa-apa.

Aku juga takut jika suatu hari dia tidak bisa menanggung cara seperti ini, kemudian dia akan pergi, tapi, aku tidak akan mengatakan apa-apa untuk membuktikan diriku, aku akan berusaha, aku akan mencintai dia lebih dari sebelumnya, aku akan menghabiskan lebih banyak cinta untuknya, sehingga dia tidak perlu khawatir cintanya akan berkurang dibagi ke orang lain.

Pada saat ini Jesssi berdiri dan berkata:”Sudah, mari kita pergi, kamu ke rumah sakit, aku pergi ke rumah paman, aku pikir bibi pasti ada di sana, jika beruntung Aiko dan Cecilia juga ada di sana, tentu saja ... ... bunga liarmu juga ada di situ.”

Bunga liar? Aku melihat Jessi, saat ini dia tersenyum, tetapi pandangan matanya penuh aura pembunuh, aku menyeringai dan berkata dengan panik:”Sayangku, bunga liar apa yang kamu katakan? Kenapa aku tidak mengerti ya?”

Jessi menjewer telingaku, aku segera pura-pura sangat sakit untuk meminta belas kasihannya, dia berkata:”Apakah kamu benar-benar melupakannya, atau pura–pura melupakanya? Apakah perlu aku mengingatkanmu tentang di hari hujan kamu tidak mempedulikan lukamu dan melompat ke sungai untuk menyelamatkan bunga liar itu? Apakah perlu aku mengingatkanmu bahwa bunga liar itu memberimu kejutan ulang tahun larut malam kepadamu? Apakah kamu mau ... ...”

Aku segera mengangkat tanaganku ke atas dan memohon belas kasihan dan aku berkata:”Aku salah, aku salah, Istriku, kamu percaya padaku, aku dengan Widya benar-benar tidak ada apa-apa, kami sama sekali tidak ada hubungan! Aku bersumpah, jika aku menyembunyikan sesuatu kepadamu, maka aku ... ... e ... ... jangan biarkan aku angkat tanganku!”

Jessi terkikik, aku benar-benar sudah lama tidak mendengarnya tertawa seperti itu, hatiku berbunga-bunga dan aku berkata dengan bahagia:”Apakah kamu sudah percaya?”

Jessi melepaskan telingaku, lalu menendang pantatku, dia berkata:”Alwi, dunia ini tidak ada dewa maka sumpahmu itu tidak akan terbukti, tapi bukankah di dunia ini masih ada aku? Jadi ... ...”

Jadi? Aku memperhatikan Jessi dengan berhati-hati.

Dia memukul tangannya, aku mendengar suara prak, prak, prak, aku menelan ludahku, aku mendengar dia berkata:”Jadi aku akan mengingat sumpahmu itu.”

Nah, mengapa sebelumnya aku tidak menemukan bahwa Jessi juga memiliki sifat macan seperti ini. Tidak, tidak, tidak, dia sebagai seorang wanita kuat di pasukan, memang dia sangat galak, hanya saja aku tidak menyadarinya, sekarang aku baru tahu, di rumahku ada istri tangguh!

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu