Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 825 Tahanan (1)

Tidak akan ada yang bisa menghentikan aku melakukan apapun.

Siapapun jangan berpikir untuk menghentikanku menjadi raja di sini!

Setelah keluar dari toilet, aku kembali kekantin, begitu aku masuk, Rudi yang sudah duduk di sana, melambaikan tangannya dan berkata: "Alwi, aku di sini."

Suara teriakkannya langsung memenuhi seisi kantin dan membuat semua orang terdiam, orang-orang memalingkan kepala merka dan menatapku dengan aneh, untuk sesaat tidak ada yang berbicara.

Aku lalu berjalan ke arah sana dan duduk di depan Rudi, dia sudah memesan makanan untukku, aku duduk dan mulai makan sambil dilihat oleh orang-orang, saat aku duduk aku melihat tatapan licik yang sedang melihat sekeliling, lalu dia bertanya: "Apa kamu lihat? Sekarang kamu sudah terkenal disini."

Aku tersenyum dan berkata: "Ini semua berkat Tuan Muda Rudi"

Rudi melirikku dengan kesal, lalu aku bertanya: "Di sini apa ada lautan besar?"

Rudi mengangguk dan berkata: "Sekarang kita berada di Golden Triangle, bagaimana mungkin ada lautan? Apa yang ingin kamu lakukan? Melompat ke laut?"

Aku memandangnya seperti sedang melihat orang idiot, lalu menjawab dengan santai: "Aku baru saja memikirkan metode latihan yang menarik."

Begitu Rudi mendengarnya, ekspresi wajahnya terlihat jelek, dan dengan suram berkata: "Kalau saja aku tahu dari awal, aku akan menerima pelatihan kelompok yang disarankan ayah, itu lebih baik dari pada disiksa olehmmu."

"Di Huaxia, para prajurit menerima latihan yang jauh lebih sulit setiap hari dibandingkan dengan kamu, dan juga kami semua bukan prajurit spesial kelas atas di Huaxia, lihat saja, aku yang bukan prajurit spesial saja bisa mengalahkan orang-orang di sisimu dengan sangat mudah, hal ini menunjukkan kalau latihanmu benar-benar tidak ada bagusnya, kamu ingin menjadi lebih kuat, tapi kamu sangat bodoh dan juga kamu sangat ceroboh, jadi tentu saja kamu harus menbambah latihanmu." Kataku serius.

Rudi memutar matanya dengan jengkel dan bertanya: "Hei, hei, siapa yang bodoh?"

Aku tertawa: "Tentu saja kamu, kenapa? Kamu masih ingin memukuli orang?"

Rudi langsung kesal dan berkata dengan emosi: "Ini adalah penyalahgunaan kekuatan."

Aku tertawa dengan keras dan memandangnya lalu berkata: "Aku tidak menyangka Tuan Muda Rudi akan menggunakan istilah ‘penyalahgunaan kekuatan’, aku kira orang-orang memanfaatkanmu untuk hal itu."

Setelah mendengar ini, wajah Rudi memerah karena manahan emosi dia lalu berkata dengan kesal: "Makan, lalu selesaikan pekerjaanmu."

"Akan mudah mengantuk kalau berkerja setelah selesai makan, kamu kembali dan istirahat selama setengah jam, oh iya, bantu aku mengumpulkan informasi tentang Sepuluh Besar Anggota Pasukan Aurum, misalnya kalau mereka pandai bertarung atau hal-hal lainnya, lebih baik kamu merekamnya." Aku berkata dengan santai.

Rudi tidak bisa menahan kesenangannya dan berkata: "Alwi, apa kamu takut? Apa kamu takut kalah pada mereka?"

Aku menjawab dengan cuek: "Kenali musuhmu dan temanmu, jadi saat bertarunng ratusan kali pun kamu tidak akan kalah, kalau kamu bermain tenis, maka kamu harus mempelajari taktik dan kebiasaan lawanmu, belum lagi kepala kita seperti terikat pada pinggang kita, jika ceroboh sedikit saja, kita akan mati, jadi kita harus berhati-hati, lagi pula, aku tidak pernah merasa kalau aku adalah yang paling kuat, untuk menghadapi hal yang tidak diketahui, aku percaya kalau nasib akan selalu berpihak kepada yang orang memiliki banyak persiapan."

Rudi tidak berbicara, tapi dia menopang pipinya dengan satu tangan, sepertinya dia sedang memikirkan ucapanku, setelah selesai makan, aku pergi untuk membersihkan kotak makan siang, dia dengan cepat mengikuti aku dan berkata: "Kalau begitu, dalam setengah jam, aku akan menyuruh seseorang untuk mengirim informasi dan video rekaman."

Aku mengangguk dan kembali ke asrama bersamanya, aku lalu berbaring di tempat tidur dengan bosan, aku bertanya: "Apa ada komputer di sini?"

Rudi mengangguk dan berkata: "Ada, kenapa? Kamu mau menggunakan internet?"

"Aku ini buronan, jadi aku ingin melihat apa yang sedang terjadi di Huaxia sekarang." Kataku.

Rudi langung menjadi gugup dan bertanya: "Apa kamu yakin kamu hanya ingin melihat berita di sana?"

Aku memandangnya dengan aneh, biasanya otaknya itu bodoh, tapi kenapa saat menghadapi masalahku, dia berubah menjadi lebih peka, tapi kalau dipikirkan, tidak peduli sebodoh apa dia, dia adalah pengedar narkoba, siapa pun yang merupakan pengedar narkoba, pasti takut kalau ketahuan, dan juga, saat orang yang kuat seperti aku tiba-tiba muncul, mereka tidak akan mengatakannya secara langsung, tapi dalam hati mereka pasti ada keraguan.

Aku menemukan posisi yang nyaman untuk bersandar di tempat tidur, dan berkata dengan santai: "Aku tidak yakin, mungkin... Aku akan menonton beberapa film, kalau kamu tertarik, aku bisa... yah... aku bisa menonton denganmu, kalau kamu tidak keberatan, mungkin juga aku bisa mengenal dirimu sedikit demi sedikit."

Setelah mendengarkannya, Rudi merinding, dia mengeluarkan laptop dari laci dan melemparnya ke arahku, dia juga diam-diam memaki "Mati sana orang cabul." Aku lalu mengambil laptop itu dan berkata sambil tersenyum: "Terima kasih banyak."

Dia mengabaikanku lalu berbaring di kasur.

Kalu dia melihat dengan teliti, dia pasti akan melihat kalau tanganku gemetaran saat ini, itu karena aku sangat senang, Ya Tuhan betapa aku ingin melihat dunia luar melalui internet, dan memeriksa keadaan Dony Yun, tapi dalam tiga bulan itu aku tidak bisa menyentuh apa pun, bahkan ponsel yang mereka berikkan padaku saat aku bebas adalah ponsel yang sudah tua, aku tidak bisa internetan sama sekali, jadi aku membuangnya.

Aku menyalakan laptop, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku cari, langsung mencari nama Tuan Ketig adan orang-orangnya? Aku khawatir komputer ini dikendalikan oleh orang lain, saat itu, mereka akan meragukan identitasku, aku tidak boleh mencari nama mereka secara langsung, apa yang harus aku cari?

Setelah memikirkannya, pertama-tama aku akan mencari beberapa berita dari Kyoto dan masuk kata kunci ‘Alwi', hasilnya menunjukkan kalau ‘Alwi' menembak dan membunuh para penjaga shift malam sebelum dia tertembak dan berhasil melarikan diri dari penjara, sejauh ini, dia belum ditemukan.

Di sana juga ada fotoku, dan hasil pencarian di bawahnya adalah berita yang hampir sama, saat membuka halaman ketiga, aku melihat kata ‘Alwi', dan aku sangat bersemangat.

Aku tahu kalau dengan mencari ‘Alwi’ pasti akan muncul berita dengan kata kunci yang sama, aku dengan semangat membuka berita pertama, berita ini melaporkan kalau aku akan ditembak karena telah melakukan kejahatan, pada hari kesepuluh dari penembakan, Dony Yun menamai panti asuhan aku bangun secara diam-diam atas namaku, dan mendirikan yayasan amal.

Komentar di bawahnya terbagi menjadi beberapa pihak, beberapa orang berpikir kalau aku adalah orang yang baik, mereka merasa aku dinyatakan bersalah karena niatku, yang lain berpikir kalau aku melakukan kegiatan amal ini hanya karena aku hanya ingin mencari ketenaran dan menyembunyikan reputasi burukku.

Sebenarnya, tidak masalah bagaimana orang lain menilai aku, yang penting adalah mereka masih ingat apa yang ingin aku lakukan dan membantuku untuk mencapai apa yang aku inginkan, saat ini, dalam hati aku merasa sangat terharu, dan benar-benar tersentuh!

Aku membuka berita kedua, isi berita ini mirip dengan yang sebelumnya, tapi aku tertarik, karena foto di berita ini, di gambar, ada Dony Yun, Nody, Sulistio yang berdiri di sana, dan di tengah-tengah mereka, ada potongan karton yang terlihat seperti aku, kami terlihat sedang memotong pita di sana.

Di belakang kami berempat berdiri Aiko dan Felicia, keduanya berdiri di sana dan terlihat linglung, seolah-olah mereka telah kehilangan jiwa mereka.

Aku langsung merasa sangat tertekan, aku tahu kalau kematian aku telah menyebabkan luka mendalam pada kedua wanita ini, Felicia bahkan meninggalkan dunia hiburan yang merupakan kesukaannya karena aku, aku terlalu banyak berutang pada mereka, tapi... ada satu orang lagi, aku berutang lebih banyak lagi pada orang ini, aku akan melakukan semua yang terbaik, bahkan jika aku harus menyeret tubuhku saaat sakit, bahkan jika aku harus berjalan antara hidup dan mati, semua akan aku lakukan demi masa depan yang baik bagi Jessi.

Perlahan-lahan aku menutup mata, dan banyangan senyuman Jessi muncul di kepalaku, dia menatapku dan berkata: "Aku akan menunggumu untuk terakhir kalinya, jika kamu membuat kesalahan lagi, aku tidak akan pernah memberimu kesempatan lagi."

Tapi Jessi, apa kamu bisa menungguku lebih lama lagi, sedikit lebih lama saja? Masa depan yang aku janjikan, pasti akan aku berikan padamu, jika ... jika kamu masih bersedia menerimaku saat itu.

Mengambil napas dalam-dalam, aku membuka mata lagi, dan kemudian aku membuka folder milik Rudi, aku menemukan folder yang tidak bisa dijelaskan, lalu aku membuka folder itu, yang ternyata folder itu berisi berbagai film porno dari Barat, Asia, bahkan novel-novel, seperti Kampus Yang Menarik, Kota Gairah, hanya dengan melihat judulnya, bisa diketahui kalau isi novel-novel itu pasti akan sangat mendebarkan.

Aku tahu kalau Rudi adalah orang yang berpengalaman, dia sendiri yang memilih film-film ini, tapi karena aku membenci pria dan wanita dari Barat, dan aku merasa kalau adegan mereka tidak indah sama sekali, mereka sangat membosankan, jadi aku akhirnya aku memilih film porno dari Jepang, kemudian menaikkan volumenya sampai maksimal dan menekan tombol putar.

Ketika diputar, film itu penuh dengan adegan-adegan dan suara, Rudi terdiam saat mendegar suara itu, kemudian berkata dengan ekspresi datar: "Sialan, Alwi, kamu memutarnya dengan volume yang sangat keras, apa kamu tidak malu?"

Aku berkata dengan santai: "Kenapa? Kamu malu?"

Rudi menggelengkan kepalanya dan tersenyum licik: "Itu tidak mungkin, dulu aku menontonnya dengan orang-orang dari kelompokku lalu kami berdiskusi dan melihat siapa gadis yang paling seksi."

Aku berkata dengan santai: "Melihat penampilanmu, aku bisa melihat kalau kamu sudah kekurangan satu ginjal, masa-masa muda, akan aku beri tahu sebuah puisi dari Huaxia, kamu harus mengingatnya."

Rudi tidak tertarik, dan berkata dengan kesal: "Siapa yang kekurangan ginjal, ha? Dan juga, aku tidak tertarik pada puisi."

Aku mengabaikannya, aku sedang dalam suasana hati yang baik, kemudian aku menggelengkan kepalan dengan suara yang keras: "Saat aku muda, aku tidak tahu bahwa emas sangat berharga, lalu saat tua, barulah aku menangis."

Rudi: "..."

Aku mematikan laptop dan berkata: "Sudahlah, ayo pergi, ke arah laut, ke arah mekarnya bunga musim semi."

Rudi berkata dengan kesal: "Jelas-jelas kamu ingin menyiksa aku, bagaimana mungkin hal yang keluar dari mulutmu adalah hal yang indah."

“Sangat menyenangkan melihatmu menderita.”Aku menahan kekesalanku, orang seperti dia tidak pantas untuk hidup.

Rudi dengan kesal mengatakan: "Sudahlah", lalu ada yang mengetuk pintu, dia kemudian membuka pintu dan segera masuk sambil membawa banyak data-data, dia berkata: "Informasi tentang Sepuluh Besar Anggota Pasukan Aurum yang kamu inginkan."

Aku mengambil data-data itu, dan mengatakan kalau aku menonton rekamannya nanti malam, kemudian kami pergi ke tepi laut bersama.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu