Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 170 Orang Di Balik Layar

Ketika aku mengatakan bahwa Aiko adalah pacarku, sekelompok orang itu menunjukan ekspresi menjijikan, mereka berteriak dan menjerit, mengatakan bahwa aku sudah keterlaluan, ada seorang gadis cantik menjadi pacarku aku masih merasa tidak cukup puas, dan masih berselingkuh.

Di bawah tatapan mata mereka yang iri padaku, aku mengabaikan pandangan peringatan Aiko, aku berkata dengan keras kepala: "Teman-teman jangan berkecil hati, jika kalian sepertiku memiliki uang dan tampan, memiliki moral yang baik, memiliki latar belakang keluarga yang baik, kalian juga bisa memiliki dua wanita sekaligus, memiliki kekayaan, dan menikmati kebahagiaan. "

Monica keluar dari dalam, dan ketika dia mendengar perkataan ini, dia menginjak kakiku dengan keras, tumit tajam sepatu tingginya hampir mematahkan kakiku, aku sangat kesakitan, aku memeluk pinggangnya dengan satu tangan, dia ingin menghindar, tetapi ia dipeluk erat olehku, aku juga diam-diam mencubit kulitnya yang halus dan lembut itu, dia melototiku, dan akhirnya ia menyerah.

Sekelompok orang itu pada awalnya sangat ganas, tetapi setelah mendengarkan perkataanku, tidak tahu apakah mereka terkejut oleh ungkapan "latar belakang keluarga yang kuat" atau yang lainnya, mereka menyingkirkan pandangan permusuhan dan menatapku dengan tatapan ketakutan. Kak Polo merangkak bangkit dan mengerutkan keningnya, lalu bertanya: "Siapa kamu?"

Aku berkata: "Siapa aku, itu tidak penting, yang terpenting adalah siapa nama ayah angkatku."

Kak Polo mengerutkan keningnya, ia menanyakan apa marga ayah angkatku? Aku berkata: "Ayah angkatku bermarga Ye, marga terbesar di Nanjin."

Mendengar perkataan ini, wajah orang-orang itu langsung berubah. Jika mengatakan marga terbesar di sini itu tentu saja marga ayahnya Johan, jadi orang-orang ini menatapku dengan penuh hormat seketika, tetapi kak Polo terlihat lebih licik, dia bertanya padaku apakah itu benar atau tidak?

Aku dengan tenang mengeluarkan ponselku dan menyerahkannya kepadanya, lalu bertanya: "Apakah kamu ingin menanyakannya langsung ke ayah angkatku?"

Setelah mendengar perkataan ini, ia menatapku sebentar, dan langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum, lalu berkata: "Oh, ternyata kamu adalah putranya, kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal, jika tahu gadis ini, ups salah, Nona terhormat ini adalah pacarmu, maka seberapa beraninya kami, kami pun tidak akan berani mencari masalah kesini. "

Aku menghela napas lega, berpura-pura tidak sabar, dan berkata: "Sudahlah, apa yang kamu lakukan sudah kamu lakukan, tidak ada gunanya kamu menjelaskannya begitu banyak? Sekarang aku tidak ingin melihat kalian disini, menurutmu apa yang harus kalian lakukan?"

Kak Polo tertawa dan berkata mereka akan segera pergi, setelah mengatakannya ia segera membawa mereka pergi. Ada beberapa orang merasa tidak puas, mereka mengatakan bahwa masalah mereka belum terselesaikan. Akhirnya, kak Polo menendangnya dan ia terjatuh ke tanah, ia memarahinya: "Masalah kita ini, kita seharusnya mencari bosnya untuk menyelesaikannya, kalian mencari karyawan untuk menyelesaikannya bukankah ini namanya mengintimidasinya? "

Setelah mengatakan itu, ia berpura-pura berkata: "Aku Polo, hari ini menaruh kata-kata ini di sini. Jika ada yang berani membuat masalah lagi malam ini disini, kalian namanya tidak suka denganku, berhati-hatilah kalian nanti!"

Bajingan ini benar-benar bermanfaat, beberapa orang mendengarkan perkataannya dan mereka pergi dengan enggan.

Setelah sekelompok orang itu bubar, Monica melepaskan tanganku dengan sinis: "Berpura-pura, tidak tahu malu."

Aku tahu dia pasti menduga bahwa aku tadi berbohong, aku menjelaskannya dan berkata: "Aku berpura-pura, aku tidak tahu malu? Please, Sekretaris Monica, jika aku tidak mengatakan bahwa aku adalah putra angkkat keluarga Ye. Apakah kamu pikir sekelompok orang ini bisa berhenti begitu saja? Apakah kamu lihat tadi? Ada beberapa dari mereka yang tidak ingin pergi, itu karena mereka benar-benar mengalami masalah itu, adapun yang lainnya, mereka adalah orang yang dibawa oleh Polo untuk datang mencari masalah. Jika aku tidak salah menebak, Polo melakukan semuanya sesuai dengan instruksi orang lain, jika tidak menekan mereka dengan cara ini, dia tidak akan menyerah begitu saja. Dalam waktu setengah jam-an, masalah ini akan menyebar ke seluruh kota? "

"Itu sebabnya aku tidak mengatakan bahwa aku adalah bos bintang harapan. Jika aku mengatakan itu, sekarang Polo pasti tidak akan pergi, dan mereka akan melakukan segala cara untuk membuat masalahnya menjadi lebih besar lagi, karena penggagas insiden ini memang ditujukan untukku. "

Monica mencibir dan berkata: "Tentu saja aku tahu, apa perlu kamu memberi tahuku?"

Aku menyeringai karena perkataannya, bertanya mengapa dia masih berkata begitu padaku, bukankah seharusnya dia memujiku karena akalku yang pintar ini? Siapa yang tahu wanita yang tidak menyenangkan ini mengatakan sesuatu yang membuat aku kesal, dia berkata: "Aku benci kamu. Kenapa?"

Aku: ""

Aku benar-benar ingin memberikan pelajaran kepada wanita yang sombong dan tidak rasional ini.

Aku tersenyum sinis dan berkata: "Baiklah, ayo marah lah sepuasmu. Lagi pula, omelan dan pukulan itu tandanya cinta. Aku akan menganggap aku memiliki karismatik. Kamu ingin menarik perhatianku dengan cara khusus seperti ini. "

Monica melototiku dengan mata besar, tersipu dan mengucapkan tiga kata: "Tak tahu malu!"

Aku baru saja bersiap ingin bertengkar sejenak dengannya, pergelangan tanganku tiba-tiba terasa sakit, dan kemudian aku merasa dipelintir, sebelum aku memahami apa yang sebenarnya terjadi, aku dibanting ke tanah, kepalaku berputar-putar, aku menatap ke Aiko, dia menatapku dengan ekspresi sinis. Di matanya yang cantik, terlihat ketidaksenangan, dia berkata: "Aku akan menunggumu di mobil."

Setelah mengatakannya, Aiko berjalan menuju ke mobil, ia masuk ke mobil melewati tatapan mata Sulistio dan Nody yang kaget. Kemudian, mereka berdua memandangku dengan penuh simpati, Monica senang menyaksikan aku yang seperti itu, ia mengataiku "Syukurin", ia mengatakan aku berani menggoda wanita lain di depan pacarku sendiri, sudah sepantasnya aku diberi pelajaran.

Dia berkata demikian, aku tidak hanya tidak kesal, aku malah merasa sedikit bahagia. Aku merangkak bangkit dan bertanya dengan kepala yang berputar-putar: "Jadi menurutmu ia marah apakah itu karena dia cemburu?"

Monica menatapku seperti menatap seorang idiot, ia berkata tentu saja. Aku langsung merasa sangat bahagia, aku bergumam pada diri sendiri, jika ia cemburu itu sangat baik, itu arti aku memiliki tempat di dalam hatinya, Baik, itu sangat baik!

Monica menatapku seperti orang bodoh dan bertanya apakah aku sakit?

Aku melihat ke Aiko yang berada di dalam mobil: "Iya, aku memiliki penyakit merindu yang serius."

Monica menatapku dengan pandangan jijik, aku menarik leluconku dan berkata mari berpindah tempat untuk berbicara lebih lanjut lagi, bertanya apakah dia punya mobil? Dia mengangguk, lalu aku menyuruhnya pergi ke tepi sungai Seine untuk mengobrol. Kemudian aku mengajak Nody dan yang lainnya untuk masuk ke dalam mobil, dia mengendarai mobilnya dan mengikuti kami.

Setelah tiba di tepi sungai Seine, Monica memberi tahuku apa yang terjadi, dia mengatakan perusahaan telah membeli sejumlah mobil dan perhiasan emas sore ini, dan itu dibeli oleh orang dalam waktu 2 jam, kemudian masalahnya muncul. Dia juga mengatakan transaksi itu dilakukan tanpa kehadirannya. Jika dia berada di sana, dia pasti akan menyadari ada sesuatu yang tidak benar.

Aku bertanya pada Monica siapa yang memasukkan barang-barang itu? Dia mengatakan dia adalah bos utamanya, Lucky, dia mengatakan Lucky adalah kepala eksekutif perusahaan. Ketika kejadian malam ini terjadi, dia menghubungi Lucky, tetapi Lucky mengatakan bahwa dia sudah mau mengundurkan diri, dia tidak akan bertanggung jawab untuk masalah itu. Dia tidak mau datang, lalu ia menelpon bos besar ku.

Lucky? Aku mencibir dan mengatakan bahwa sepertinya ada orang yang berkhianat. Monica berkata dengan kesal, dia bilang dia telah memeriksanya, semua berkas telah dimusnahkan. Dia tidak memiliki bukti untuk membuktikan bahwa barang-barang itu dimasukkan oleh Lucky, ia mengatakan jika tidak dapat membuktikan bahwa dia adalah pelakunya, semua kerugian dan tanggungjawab akan dituduhkan ke kami.

Setelah terdiam beberapa saat, Monica tiba-tiba mengatakan sesuatu yang mengejutkanku. Dia berkata dengan serius: "Alwi, kamu culik saja si rubah tua itu. Hanya dengan cara ini kita baru bisa membuka mulut rubah tua itu."

Melihat Monica yang berekspresi tenang itu, aku berpikir pantasan ia bisa naik sampai ke posisi ini. Keberaniannya ini benar-benar luar biasa. Lihatlah, bahkan masalah penculikan pun bisa ia katakan, itu seperti sama lazimnya dengan makan nasi. Aku menggelengkan kepalaku dan menolak tawarannya.

Dia sedikit mengerutkan keningnya, menatapku dengan tatapan seperti merendahkanku, ia bertanya padaku apakah aku tidak berani? Dia juga mengatakan bahkan nyali seperti ini pun aku tidak punya, Bagaimana aku bisa masuk ke jalan seperti ini?

Aku berkata dengan kesal: "Kamu pikirkan saja, bahkan kamu pun dapat dengan mudahnya mengatakan untuk menculiknya, apakah kamu pikir dia dan orang-orang di belakangnya tidak akan berpikir bahwa aku akan menggunakan trik ini?"

Monica sedikit mengerutkan keningnya, ia tidak berbicara.

Aku mencibir dan berpikir, cewek ini masih terlalu muda, belum pernah mengalami bahaya. Oleh karena itu, keberaniannya bukanlah keberanian yang sesungguhnya, tetapi 'orang yang tidak tahu ia tidak akan takut'. Aku dengan sabar menjelaskan kepadanya jika aku benar-benar pergi untuk menculik Lucky, aku khawatir itu adalah jebakan mereka. Lagipula, mereka sekali bertindak langsung melakukan hal yang begitu besar, malam ini walaupun kak Polo membuat masalah atau tidak, masalah ini akan diketahui oleh banyak orang, itu hanya masalah cepat atau lambat.

Monica bertanya kepadaku apa yang harus kami lakukan? Akhirnya ia sudah agak cemas. Ia mengerutkan keningnya, dan tampak sangat cemas. Aku berpikir dan berkata: "Selain berusaha untuk menghibur keluarga dari orang yang telah meninggal dan keluarga dari mereka yang terluka, hanya satu hal yang bisa kita lakukan, yaitu, menunggu."

"Menunggu? Jika masalah ini menjadi besar, kredibilitas Hongxing akan hancur, kamu bilang kamu ingin aku menunggu? Tunggu apa? Menunggu perusahaan kita selesai dan menunggu semua orang selesai bersama?" Monica sangat marah ketika mengatakan ini, dia tampak seperti ingin bergegas datang dan menggigitku.

Aku dengan tidak berdaya mengusap pelipisku dan berkata: "Wanita, bisakah kamu tenang dulu? Kalau tidak, ada cara bagus apa yang kamu miliki?"

Monica mengerutkan keningnya, dan berkata: "Kita harus melakukan segala upaya untuk menjaga nama baik perusahaan, harus rela menghabiskan uang, orang-orang hanya akan memikirkan keuntungan. Selama kita rela menghabisakan cukup uang, kita akan dapat menutup mulut mereka. Selain itu, cari kambing hitam untuk menanggung ini semua, ciptakan opini publik, katakan bahwa insiden itu sengaja dilakukan oleh lawan bisnis untuk menghancurkan perusahaan kita. "

Harus diakui ide Monica ini sangat baik. Jika ini adalah masalah biasa, metode ini dapat mengembalikan citra perusahaan kami, tetapi kali ini situasinya istimewa. Aku bertanya kepadanya: "Tetapi jika lawan memiliki lebih banyak uang daripada kita, bagaimana jika lawan memiliki cara untuk mempengaruhi opini publik?"

Monica ditanya olehku sampai tidak bisa berkata-kata lagi, setelah beberapa saat, dia mengerutkan keningnya: "Apakah lawan kita akan sebegitu kuat?"

Aku mengangguk dan berkata: "Iya, aku bisa memberi tahumu dengan jelas bahwa aku memiliki banyak musuh di kota ini, dan hampir semua lawanku memiliki sumber daya keuangan, latar belakang, dan kekuatan lebih kuat daripada aku."

Monica mengerutkan keningnya, aku bertanya padanya apakah dia akan mengundurkan diri? Dia mendengus dan berkata: "Aku pernah berpikit untuk itu."

Aku: ""

Wanita ini terlalu jujur?

Nody yang menundukkan kepalanya dan terus makan itu tiba-tiba tertawa, Monica bertanya kepadanya apa yang ditertawakannya? Dia menggelengkan kepalanya dan berkata: "Itu karena kamu lucu."

Meskipun ia terlihat sedikit tampan, tetapi ia memiliki senyum yang menawan. Monica langsung terbengong, ia tersipu, wajahnya memerah, ia tidak berani menatapnya, ia menatapku dan berkata: "Baiklah, metodeku tidak berfungsi, tetapi metodemu juga tidak terlalu bagus bukan?"

Aku mengangguk dan berkata: "Tetapi kita tidak ada cara yang bisa digunakan. Seperti kata pepatah, jika ingin menang kita harus mengetahui dan memahami pihak lawan dengan jelas. Aku sekarang tidak tahu detail dari lawanku. Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapinya, jadi kita hanya bisa menunggu. Pasar perdagangan barang bekas adalah sepotong daging besar, orang ini menekan Hongxing, selain mempersulitku, mereka juga pasti memiliki pemikiran untuk merebut pasar bisnis, jadi dia pasti akan segera mengambil tindakan. Aku sedang menunggu saat dia bertindak! "

Begitu aku selesai mengatakannya, Dony Yun meneleponku. Aku menekan tombol jawab. Dia berkata: "Alwi, Claura mendaftarkan perusahaan perdagangan barang bekas hari ini."

Aku langsung terkejut, tidak disangka ternyata kali ini Claura lah yang melakukan ini padaku!

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu