Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 86 Penyadap Suara

Felicia mengatakan jika dia tidak menyesal menyerahkan dirinya padaku, ini membuatku semangat kembali. Aku mencium bibirnya, dan dia membalasku dengan hangat, hingga menarik tanganku dan menaruhnya di dadanya.

Saat menciumnya, perlahan menjalar ke tubuhnya, hanya saja saat aku masih ingin menuju ke tahap selanjutnya, aku merasakan reaksi getaran ditubuh Felicia.

Rasa ini membuat aku yang sudah kehilangan kendali sebelumnya menjadi balik lagi. Tangan ku dengan kuat dihentakkan di dinding, aku memaksa diriku memadamkan semua nya, lalu menatap wajah Felicia yang memerah berkata: “Kak Felicia, hadiahnya sampai sini saja.”

Setelah mengatakannya, aku membawa Felicia keatas ranjang, lalu menutup tubuhnya dengan selimut dan berkata: “Pakailah bajumu, aku pergi potong kue.”

Felicia menarik tanganku, aku membalikkan badan dan hanya melihat dia yang sedang mencengkram selimutnya, wajahnya yang masih memerah, dan terlihat sangat kasihan, dia menggigit bibirnya mengatakan: “Kenapa kamu tidak mau aku lagi?”

Hatiku sangat sakit, aku memang bukan pria baik, hanya saja saat aku menyentuh bagian yang bergetaran, aku tahu jika dia tidak ingin memberiku. karena aku pernah di internet membaca ilmu bagian ini, aku pernah membaca jika wanita bergetaran saat disentuh, berarti dia sedang menolaknya. Tetapi jika wanita yang beneran ingin memberikan dirinya kepada pria, tubuh dia terasa sangat hangat, tidak seperti Felicia yang bergetaran dan terasa sedikit dingin.

Mungkin saja Felicia tidak pernah menyangka, jika reaksi alami dia menolak akting dirinya.

Aku maksa menunjukkan sebuah senyuman dan mengatakan: “Kak Felicia, sejak malam itu aku sudah mengerti jika yang kamu katakan itu tidak salah. Jika aku beneran menyukaimu, maka aku harus bisa menanggungnya. Sekarang aku belum bisa memberimu kehidupan yang layak, dan juga aku tidak setara denganmu. Aku yang begitu, tidak memiliki hak untuk mendapatkanmu.”

Setelah mengatakannya, aku membalikkan badan dan pergi memotong kue. Saat aku mengambil pisau kue, tangan ku bergetar dengan sangat kuat, setiap kali saat perasaan ku panik, atau perasaan lain, badanku bergetar sangat cepat.

Aku memotong kue sambil memikirkan, kenapa Felicia tiba-tiba menyerahkan dirinya kepadaku? Apakah dia mengetahui sesuatu, dan ingin mencoba apakah aku ada perlindungan dengannya? Tetapi dia merasakan aku berjaga jarak dengannya, takut jika aku tidak menyukainya lagi, dan siasat nya tidak berguna maka tidak akan ada hasil lagi?

Felicia memelukku dari belakang, lalu mendekatkan kepalanya ke punggungku dan berkata: “Adik, apakah kamu tidak suka kakak lagi?”

Aku berkata: “Mana mungkin? Karena aku terlalu suka dengan kak Felicia, jadi aku ingin serius dengan mu, dan tidak ingin dengan mudah mendapatkanmu.” Setelah mengatakannya, aku membalikkan badanku dan menatap Felicia, lalu mengoleskan mentega ke wajahnya, berkata: “Kak Felicia, kenapa kamu tiba-tiba bertanya begitu? Apakah kamu tidak tenang dengan auramu? Atau kamu tidak tenang dengan aku yang tidak bisa meninggalkan mu seumur hidup ini?”

Felicia tiba-tiba tertawa dan datang ke sisiku, memegang bahuku berkata: “Hari ini aku melihat seorang wanita cantik yang muncul disisimu, dia tidak hanya berbincang denganmu, dia juga memberimu hadiah. Kamu tidak menatapku demi mengantarnya pulang, aku mengira adikku sudah berpaling.”

Aku tahu yang dikatakan Felicia adalah Cinta, dan melihat gayanya itu, jika bukan karena aku tahu dia memiliki maksud lain, mungkin aku bisa sangat menyukainya, karena hanya dengan cemburulah yang bisa membuktikan wanita sedang perduli denganmu.

Aku mengelus kepalanya berkata: “Dia adalah teman tuan ketiga, aku tidak berani melalaikannya.”

Felicia mencemberutkan mulutnya dan dengan ragu bertanya: “Benarkah?”

Aku mengatakan jika memang benar, lalu menyuapi Felicia sepotong kue, dia bertanya dengan aku yang baru memotong kue, dengan panik bertanya: “Kenapa kamu memotongnya sebelum berdoa?”

Aku tertawa, tetapi hatiku tidak terasa terlalu senang, jika dia beneran peduli dengan ulang tahun, kenapa dia baru bisa menyadari ini? Mungkin karena kemunculan Cinta membuatnya merasa tidak aman, dan takut jika aku jatuh cinta dengan wanita lain, jadi demi membuat siasatnya berhasil, dia rela menyerahkan tubuhnya.

Apa yang harus kulaukan? Jika ku katakan demi memberhasilkan rencananya, dia sudah bekerja keras dan rela bertaruh dengan memberikan badannya sendiri? Jika Felicia berani berbuat begitu denganku, maka apakah dulu dia pernah begitu dengan pria lain?

Teringat dengan Felicia mungkin pernah begitu dengan pria lain demi mendapatkan sesuatu, aku tiba-tiba benci dengannya, hanya saja melihat wajahnya yang sangat polos membuatku tidak bisa menjadi marah.

Dan juga dia adalah perempuan pertama yang ku sukai…..

Aku menahan semua pikiran ini, aku menatapnya dan berkata: “Adanya Felicia yang disisiku, doaku tahun ini juga sudah terkabul.”

Setelah Felicia mendengarnya, wajahnya terlihat tersenyum. Dia meletakkan kuenya dan memelukku, aku melihat wajahku dipantulan cermin yang terletak tidak jauh, ternyata aktingku juga tidak terlalu buruk dari Felicia.

Sebenarnya jika kita beneran ingin membohongi orang, orang itu pasti akan tertipu.

Setelah makan kue dengannya, kita bermain sebentar lalu balik ke asramaku, saat ini aku baru merasakan kelelahan.

Aku sangat yakin jika Felicia snagat ingin mendapatkan ku,dan aku harus cari tahu jelas apa tujuannya mendekatiku, apakah ada yang ingin dia dapatkan dariku?

Aku memejamkan mata berpikir sebentar, aku merasa sudah saatnya aku beraksi. Dipikirkan begitu, aku langsung tidak ingin tidur, aku membuka leptop dan mencari diinternet barang yang ku perlukan.

Hari kedua, aku ada janji temu dengan orang asing di café, aku mengambil sebuah jam tangan wanita berharga 4 jutaan, membuatku sangan sakit. Jam tangan ini terdapat penyadap suara, dan jam tangan itu sudah terhubung dengan ponselku, dan aku akan mendengar setiap aksi Felicia di ponselku.

Malam itu, aku memesan sebuah tempat di colloseum, dan membeli bunga mawar lalu meminta Felicia datang.

Tidak lama Felicia sampai, dia memakan terusan warna merah muda, dan riasan yang tidak terlalu mencolok dengan rambut ekor kuda. Dia terlihat sangat imut, walaupun dia tidak terlihat menggoda seperti biasa, tetapi dia tampak sangat polos hingga membuat orang teringat dengan wanita yang diam-diam kita sukai saat masih murid, dia sungguh menaklukkan pria.

Felicia datang dan duduk didepanku berkata: “Kenapa tiba-tiba mengajakku makan disini?”

Aku memberikannya bunga mawar yang kusimpan: “Kak Felicia, ini untukmu。”

Felicia dengan senang menerima bunga berkata: “Terima kasih.”

Kemudian aku memberikannya kotak jam tangan, dia dari yang senang berubah menjadi terkejut, dia mengedipkan matanya bertanya padaku ini apa? Aku menyuruhnya sendiri melihat, dia membuka lalu melihat jam tangan, kemudian dengan senang memakainya dan mengatakan jika sangat indah, kemudian melihatku berkata: “Ini juga harus jutaan kan? Kenapa kamu bisa menghabiskan uang begitu banyak?”

Aku melihat dia yang senang, berkata: “Melihat kamu yang terlihat gelisah, aku takut jika aku tidak bertindak, kamu akan menjadi lebih suka sembarangan berpikir, dan bagaimana mungkin aku tega membuatmu tidak tenang?”

Felicia dengan ekspresi senang berkata: “Makasih adik, kakak sangat mencintaimu.”

Aku senyum sambil mengambil jam tangan: “Sini, ku pakaikan.”

Dia menganggukkan kepala, lalu diapun sangat senang mengangkat tangannya setelah aku memakaikannya, kemudian dia berdiri dan memegang wajahku, mencium keningku dan berkata: “Aku akan menghargai jam tangan ini.”

Melihat senyumnya, aku menjadi bersalah karena aku tidak berhenti mengingatkan diriku jika dia sedang berpura-pura, dan dialah yang duluan membohongiku, sekarang aku baru merasakan sedikit tenang.

Aku memesan 2 porsi steak sapi dan berbicang sambil makan, tiba-tiba membahas kerja sama yang pernah dikatakannya kemarin, dia memberitahuku jika orang yang disana sangat puas dengannya, dan kedua pihak sudah sepakat dengan rencana kerja sama, beberapa hari kedepan dia akan pergi menemui mereka dan membahas kerja sama kedepannya.

Aku bertanya: “Kak Felicia, apakah kamu kedepannya bisa menjadi penyanyi?”

Felicia tersenyum dengan ku berkata: “Tidak pasti juga, mungkin suatu hari adik akan menjadi terkenal dan berhasil, maka aku akan menjadi wanita yang dibelakangmu. Saat itu, setiap hari aku akan membuatkan mu makanan, menanam tanaman, dan jika tidak ada kerjaan, aku akan yoga lalu melahirkan anak yang imut denganmu, dan kita sekeluarga hidup bahagia.”

Sampai sini, dia dengan malu mengeluarkan lidahnya berkata: “Kacau, aku tidak boleh berkata begitu, kalau tidak kamu akan yakin jika aku menjadi milikmu, dan tidak baik padaku lagi, aku harus bagaimana?”

Aku tersenyum berkata tidak akan, dan aku sangat berharap dengan kehidupan itu.

Melihat wajah Felicia yang tersenyum membuatku tidak enak, mataku juga terasa panas, aku sangat ingin memberitahunya jika awalnya aku berharap memiliki kehidupan seperti dia katakan, tetapi dia dengan mudah merusak mimpiku.

Setelah makan dengan Felicia, kita bersama-sama balik ke bar, setelah siap menyanyi, aku mengantarnya balik ke asrama. Sebelum pergi, nona disamping asrama dengan terkagum mengatakan: “Bos kecil, hubungan mu dengan kak Felicia baik sekali ya.”

Felicia dengan wajah bahagia berkata: “Hei gadis, kamu lanjutlah mengagumi.”

Aku balik ke asrama dan mengunci pintu, kemudia mengeluarkan ponsel mengkoneksi dengan alat perekam itu. Saat mendengarnya, aku mulai merasa gugup.

Tampaknya Felicia beneran sangat senang, dia tidak berhenti bernyanyi. Tidak lama, ponselnya berdering, dan hatiku juga mulai berdetak kencang.

Suara nyanyian Felicia berhenti, dan berganti dengan suara yang berat. Dia dengan hormat memanggil “Bos”.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu