Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 633 Ketidaksengajaan

Sudah sangat terlambat ketika masalah itu terjadi. Sebuah masalah bertahan sampai sekarang, tampaknya terlihat belum terlalu lama, tetapi sebenarnya sudah sampai keesokan harinya. Aku belum makan sejak pagi sampai sekarang, tubuhku juga terluka dan juga banyak berolahraga, sekarang aku benar-benar kelaparan sampai hampir pingsan.

Begitu mendengar bahwa aku lapar, Leny dengan segera berkata: “Aku akan memasak makanan untukmu.”

Bernard mengerutkan kening dan berkata dengan khawatir: “Alwi, kamu tidak harus melakukan sampai tahap ini demi kami berdua, sebaiknya kamu pergi saja.”

Aku berkata dengan datar: “Ketika aku membuat keputusan, biasanya tidak ada yang bisa mengubahnya, jadi jangan membuang-buang tenaga lagi, jika mempunya waktu untuk ini, lebih baik memberitahuku sebenarnya apa latar belakang dari sepupu bocah ini? Jika sangat hebat maka kalian berdua pergi ke gunung untuk bersembunyi.”

Melihat keputusanku sudah bulat, Bernard menghela nafas dan berhenti membujukku, dan mulai menceritakan tentang Kak Jordy. Dia mengatakan bahwa Kak Jordy adalah bajingan terbesar di desa ini, semua saudara-saudaranya berasal dari keluarganya sendiri, dan sepupu yang dia katakan adalah putra dari bibi yang ketika dia menikah kesebuah daerah, dia mengatakan bahwa sepupunya bernama Jackson. Jackson adalah seorang bajingan yang tidak punya kemampuan, kemudian dia pergi bekerja di kota dan mengikuti orang lain bergabung di pasukan bawah tanah, dia bertugas membantu orang hebat menjaga tempat di kota, dan dia selalu membawa pistol ditubuhnya.

Setelah Jackson mulai hebat di kota, dia pulang dan mulai arogan, berperilaku sewenang-wenangnya, dan mengumpulkan sekelompok teman-temannya, ada beberepa dari mereka di bawa ke kota dan ada beberapa ditinggalkan kepada sepupunya, yaitu Jordy, Kak Jordy. Sejak saat itu, Kak Jordy menjadi sangat arogan, dia seperti seorang manajer kota, setiap keluarga di lingkungan harus membayar biaya perlindungan setiap bulan, jika tidak membayar, maka orang-orang ini akan hidup dalam kekacauan.

Ada beberapa orang yang tidak percaya dan pergi melapor ke polisi, tetapi akhirnya mereka meninggal di tengah jalan saat hari itu juga, dan ada juga yang meninggal di tempat kediamaan, dan ada satu keluarga yang lebih buruk lagi, dia melarikan diri ke Kyoto dan akhirnya dia dibunuh hidup-hidup, istri dan putrinya dibawa kesebuah klub dan dipaksa menjadi wanita pendamping.

Jika bukan aku yang mendengarnya sendiri, aku pasti akan curiga apakah itu hanyalah penipuan. Hanya saja terpikirkan bahwa ada begitu banyak kegelapan berdarah yang tersembunyi di bawah peradaban di kota besar, itu sedikitpun tidak mengherankan, dan lagipula disini adalah tempat yang lebih terpencil dan tidak terkendali oleh hukum, jadi untuk mengembangkan beberapa hal yang kotor akan lebih mudah.

Aku bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain, tetapi aku tidak sampai tega untuk melihat orang yang tidak bersalah ditindas, dan malah hanya berpura-pura tidak melihatnya. Selain itu, jika tidak ada aku, mungkin masalah hari ini tidak akan seburuk itu, jadi bagaimanapun, aku sendiri yang harus mengatasi masalah ini.

Dan untuk mengatasi masalah ini, bukanlah hanya sesederhana membuat patuh sepupu itu. Aku harus memusnahkan kekuasaan dia dan orang dibelakangnya, kalau tidak, ketika aku sudah pergi, kedua saudara ini mungkin akan menerima balas dendam.

Masih memikirkannya, aku melihat Benny masih berdiri disana, dan sama sekali tidak bermaksud untuk pergi. Terpikirkan bahwa sebelumnya dia telah mati-matian melindungi kedua saudara ini, aku mengetahui meskipun dia tidak menyukaiku, tetapi dia tulus terhadap kedua saudara ini, dan kemudian melepas ketidaksukaanku terhadapnya, berkata: “Kamu tidak pergi, apakah kamu tidak takut akan terlibat karenaku?”

Raut wajah Benny menjadi suram, lalu Bernard menghela nafas, berkata: “Kamu juga jangan salahkan dia, dia sangatlah waspada, dia mempunyai pendapat terhadapmu juga karena asal kamu tidak jelas, dia takut kamu akan membuat kami mendapat masalah.”

Aku menganggukan kepala, berkata: “Aku mengerti, jadi itu sebabnya aku bertanya kepadanya apakah dia ingin pergi.”

Sepertinya Benny telah bertekad bulat, berteriak: “Aku tidak pergi, walaupun kamu pergi aku juga tidak akan pergi. Aku mendengar bahwa malam ini Jackson akan kembali, dan mungkin saja malam ini mereka akan datang untuk membunuh, aku harus tetap tinggal disini untuk melindungi Bernard dan Leny.”

Aku menyipitkan mataku lalu tertawa, dia bertanya kepadaku: “Apa yang kamu tertawakan?”

Aku berkata: “Aku menertawakan kebodohanmu. Jika kamu benar-benar tertarik pada gadis itu, mengapa kamu tidak membantunya memasak, apakah ada gunanya terus-menerus berdiri di hadapanku?”

Ketika Benny mendengarkanya, dia dengan segera menepuk kepalanya dan berkata iya, kemudian dia pergi ke dapur, hanya saja baru berjalan beberapa langkah, dia dengan sedikit khawatir berkata: “Tidak boleh, Leny masih sedang marah kepadaku.”

Aku berkata dengan datar: “Jika dia masih marah kepadamu, maka kamu lebih bertebal muka lah. Pria mengejar wanita memang sudah harus tidak tahu malu, bukankah sebelumnya kamu juga tidak tahu malu? Dan masih memanggil Bernard ‘Kakak’.”

Mendengar perkataanku, wajah Benny memerah, memelototiku lalu mengatakan bahwa aku adalah orang yang menguping pembicaraan orang lain, kemudian dia melarikan diri. Setelah mereka pergi, aku melihat Bernard yang menatapku dengan wajah yang ingin tahu.

Aku menyentuh wajahku sendiri, lalu bertanya dengan penasaran: “Apakah ada sesuatu diwajahku?”

Bernard menggelengkan kepala, berkata: “Tidak, hanya saja merasa sedikit menarik.”

“Menarik?”

“Ya, dapat dilihat bahwa Benny sudah melepaskan kewaspadaannya terhadapmu, dan sangat menyambutmu, ini adalah hal yang langka. Kamu harus tahu, dia selalu penuh dengan kewaspadaan dan permusuhan terhadap orang luar, diseluruh desa ini selain kami berdua, dia tidak menganggap orang lain sebagai teman.”

“Benarkah? Mengapa dia begitu waspada?” Aku bertanya dengan penasaran.

Bernard berkata: “Orangtuanya telah bercerai sejak dia kecil, dan mereka masing-masing telah menikah lagi dan pergi ke kota untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, dia ditinggalkan kepada kakek dan neneknya. Kemudian kakeknya demi mendapatkan uang untuk biaya sekolahnya, dia mempercayai seseorang, dan mengambil uang jutaan rupiah yang ditabungnya dengan susah payah itu diberikan kepada orang itu sebagai pinjaman, tetapi akhirnya orang itu melarikan diri, dan kakeknya marah sampai meninggal dunia, neneknya tidak bisa menerima pukulan itu, setelah beberapa bulan juga meninggal, sejak saat itu, dia menjadi…..”

Bernard tidak melanjutkan perkataannya lagi. Hatiku juga sudah memaafkan sedikit ‘keegoisan’ Benny, lagipula aku juga pernah begitu menderita. Aku bertanya kepada mereka, apakah mereka tidak berencana pergi keluar untuk bekerja? Bernard menggelengkan kepala, dengan sedikit putus ada mengatakan kepadaku, mereka yang tidak mengikuti Kak Jordy semuanya dilarang meninggalkan kota, dan masih mengatakan rata-rata semua anak muda telah mengikuti jejak Kak Jordy.

Aku berkata dengan dingin: “Jordy dan Jackson benar-benar mencelakakan lebih dari 3 generasi disini.”

“Iya, itu sebabnya aku menyuruhmu pergi. Meskipun aku tahu kamu pasti lumayan hebat, tetapi seperti kata pepatah, orang hebat pasti juga akan sulit menangani orang lokal, lebih baik kamu juga jangan mengambil risiko.” Bernard berkata tanpa daya.

Aku berkata: “Jika aku pergi, bagaimana dengan kalian?”

Bernard mendengus dingin, berkata: “Aku sudah muak dengan kehidupan seperti ini. Jika hari ini bukan kamu yang bertindak, tidak tahu mimpi buruk apa yang harus dihadapi adik perempuanku, hari ini ada kamu yang menahannya, kalau besok? Jadi, aku sudah bersiap untuk melawan mereka, dan bertarung antara kamu mati dan aku hidup. Adapun dengan adikku………awalnya aku berpikir ingin menyuruhmu sekalian membawanya ketika kamu pergi, tetapi siapa yang menyangka bahwa kamu begitu keras kepala….”

Aku berkata dengan lembut: “Aku tidak akan membawa adikmu pergi.”

Bernard tampak kecewa, aku berkata: “Tetapi jangan khawatir, aku juga tidak akan membiarkan kalian terjebak di tempat ini lagi, dan tidak ada kesempatan untuk melihat dunia luar. Penghalang yang menghalangi kalian, aku akan memecahkannya.”

Ketika aku mengatakan ini, aku mengeluarkan rokok terakhir yang tersisa, dengan santai menghisapnya lalu dengan cepat memikirkan strategi dalam pikiranku.

Saat ini, Benny dengan bergegas berlari kemari, berkata: “Alwi, ada orang yang menelefon untuk mencarimu.”

Aku mengambil ponselnya, dan terdengar suara Nody yang tergesa-gesa, dia bertanya: “Alwi, apakah kamu baik-baik saja?”

Aku berkata: “Aku baik-baik saja, tetapi Alver…..takutnya dia tidak bisa kembali lagi.”

Mengambil nafas dalam-dalam, aku tidak ingin memikirkan hal ini lagi, bertanya: “Bagaimana dengan keadaan Sulistio?”

Nody belum menjawab pertanyaanku, hatiku berdetak sangat kencang, karena aku takut mendengar jawaban yang tidak ingin ku dengar.

Nody berkata: “Tenanglah, dia telah diselamatkan.”

Mendengar ini, aku merasa lega dan duduk dikursi, tuhan tahu aku betapa gugupnya tadi, Nody terus melanjutkan: “Kamu jangan khawatir, nyawanya sangat besar, pasti akan baik-baik saja. Hanya saja begitu dia sadar, dia langsung bertanya bagaimana keadaanmu, kami tidak berani memberitahunya, karena takut emosinya yang berlebihan, jadi kami berbohong bahwa kamu menjaganya sepanjang malam, sudah terlalu lelah jadi pulang istirahat. Untungnya, aku sudah bisa menghubungimu, kalau tidak ketika dia sadar lagi, aku tidak tahu harus bagaimana membohonginya lagi.”

Hatiku tersentuh mengetahui bahwa saudara-saudaraku yang dikejauhan masih merindukanku, lalu berkata: “Aku telah menghubungi Aiko sebelumnya, sekarang dia seharusnya sudah membawa orang untuk menjemputku, aku akan segera kembali, jangan khawatir.”

Nody berkata: “Bagus kalau begitu, apakah kamu terluka?”

Aku berkata: “Hanya sedikit cedera di pergelangan kaki, kamu tahu tubuhku, luka kecil seperti ini tidak akan apa-apa.”

“Baik, aku akan menunggu kepulanganmu, dan aku juga mempunyai sesuatu untuk dibicarakan denganmu.”

Aku sedikit penasaran lalu bertanya padanya hal apa? Dia mengatakan susah menjelaskannya di telefon, itu terkait Widya, aku juga tidak bertanya lebih lagi.

Setelah mengobrol beberapa saat, aku menutup telefon, lalu dengan segera menelefon Govy. Aku tahu bahwa jika ingin menyingkirkan kekuatan dibelakang Jackson, maka harus bergantung padanya, karena kekuatan bawah tanah ini bisa begitu merajalela, itu pasti telah dikelola dengan baik. Dengan begini, jika kita tidak membiarkan orang dari Beijing langsung datang untuk menekannya, aku khawatir masalah ini tidak akan bisa ditangani.

Masih memikirkannya, Govy menerima telefon, waktu sangat mendesak, jadi aku langsung ke topik, mengatakan kepadanya semua keadaan yang aku tahu disini. Didalam mata Govy tidak pernah bisa menampung kejahatan, juga tidak bisa menampung keberadaan orang yang menghancurkan stabilitas sosial, dan menghancurkan kehidupan rakyat, setelah mendengar perkataanku, dia langsung berkata dengan marah: “Benar-benar sangat berani, biarkan aku bertemu dengan mereka, hari ini juga!”

Aku berkata: “Kak Govy, kamu masih dalam penyembuhan jadi beristirahatlah dengan baik. Serahkan masalah ini kepada bawahanmu saja.”

Aku ingin meminjam bantuan Govy untuk membunuh sekelompok ini, tetapi aku tidak ingin menganggung istirahatnya.

Govy berkata: “Tidak apa-apa, lagipula aku juga bosan dirumah, dan aku juga ingin bertemu denganmu, berbicara tentang masa lalu. Baiklah saudara, aku akan pergi mengaturnya, kamu menunggu kedatanganku saja.”

“Terima kasih Kak Govy, sudah merepotkanmu.” Aku menutup telefon, lalu memberikan ponselnya kepada Benny, berkata: “Sudah selesai, tinggal menunggu langit ini berubah.”

Melihatku sangat percaya diri, Bernard dan Benny mengeluarkan ekspresi terkejut, bertanya kepadaku, sebenarnya siapa aku, bagaimana bisa memiliki kemampuan yang begitu hebat. Benny bertanya dengan waspada kepadaku, apakah aku juga anggota pasukan bawah tanah, dimatanya, tampaknya semua anggota pasukan bawah tanah sama seperti bos disini.

Aku berkata dengan datar: “Kita bertemu secara kebetulan, dan nantinya juga tidak akan bertemu lagi, kalian tidak perlu berpikir terlalu banyak siapa aku sebenarnya? Intinya, aku bukan orang baik, tetapi juga bukan orang jahat, aku tidak akan pernah menyakiti kalian, apakah ini belum cukup?”

Perkataanku benar-benar menutup mulut mereka berdua, melihat mereka tidak bertanya lagi, aku juga berhenti bicara. Berlari selama 1 malam dan pagi hari, aku benar-benar sangat lelah, dan mungkin saja masih ada pertarungan sengit dimalam hari, jadi aku harus beristirahat dengan cukup. Yang lebih penting lagi, aku tidak ingin Aiko dan Govy melihatku lelah seperti ini.

Memikirkan sampai disini, aku duduk dikursi lalu tertidur disamping pintu. Setelah beberapa saat, aku merasakan ada seseorang yang mendekat, dan pada saat ini aku sedang bermimpi bahwa Alwi palsu mengambil pistol untuk membunuh Alver, hatiku sangat marah dan ditambah tubuhku yang sangat waspada, jadi bahkan aku belum membuka mata, aku dengan segera meletakkan tanganku di leher orang dihadapanku, lalu dengan cepat membuka mata, tepat ketika tanganku akan menggunakan tenaga, aku terkejut dan dengan segera melepaskannya, pada saat yang bersamaan mendorong orang yang dihadapanku.

Orang dihadapanku bukanlah orang lain, itu adalah Leny. Leny jatuh dilantai karena didorong olehku, tersandung diambang pintu, dan duduk disana dengan kuat, mungkin aku yang begini tampak terlalu menakutkan, jadi dia langsung menangis, Bernard dan Benny juga tertegun ketika melihat adegan ini.

Aku menarik nafas dalam-dalam, dan menenangkan aura membunuh ditubuhku, berkata: “Maaf, hanya saja jangan mendekati aku lagi tanpa izin, kalau tidak jika aku tidak sengaja membunuhmu, maka kamu akan mengadunya kepada siapa?

Aku mengatakannya dengan santai, dan tidak berencana untuk memapah Leny, raut wajahnya menjadi jelek, ketika Benny membantunya berdiri, masih tetap tertegun, tetapi tidak ada yang bertanya kepadaku mengapa aku melakukan ini. Dia menyeka air mata, lalu berkata: “Ayo makan.”

Aku menganggukan kepala, dan makan bersama mereka. Seluruh proses, mereka bertiga hampir setiap saat menatapku, tetapi ketika aku melihat mereka, mereka semua dengan hati-hati menghindari pandanganku. Aku tidak bisa menahan untuk tersenyum, mungkin karena perilaku ku tadi, jadi membuat mereka merasa bahwa aku tidak berada didunia yang sama dengan mereka.

Begini juga bagus, aku tidak ingin meninggalkan seorang wanita yang memiliki perasaan terhadapku dimana-dimana, dan menunda kebahagiaan orang lain. Memikirkan sampai disini, aku sedikit tersenyum, dan ingin segera menelefon Jessi lalu memberitahunya bahwa aku telah memotong lebah dan kupu-kupu liar disekelilingku dengan bersih, tetapi……bagaimana aku bisa menghubunginya?

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu