Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 463 Kepura-puraan yang tulus

Awalnya aku mengira bahwa aku menjadi pahlawan penyelamat akan membuat Lili lebih berterimakasih kepadaku, dan akan membangun rasa percaya yang lebih dalam lagi terhadapku. Dan untuk menunjukkan rasa kekhawatiranku padanya, aku bahkan membuka bajuku, dan seakan-akan membuat seperti untuk menolongnya, aku bahkan tidak sempat memakai baju, tetapi siapa yang menyangka semua rencana dan semua dialog yang belum aku sebutkan, dia sudah memberiku sebuah tamparan yang sangat keras.

Ada amarah dihatiku, tetapi aku hanya bisa menahannya, memandangnya, lalu dengan tulus berkata: “Lili, aku datang kesini untuk menolongmu.”

Lili malah dengan wajah yang jijik berkata: “Aku tidak butuh pertolonganmu. Aku tidak butuh orang luar ikut campur masalah aku dengan pacarku.”

Ketika dia selesai mengatakannya, dia pergi membantu pria itu untuk bangkit, tetapi pria itu malah menamparnya, dan memarahinya ‘bangsat’, lalu mengatakan bahwa beraninya dia mencari selingkuhan untuk memukulnya, dan masih mengatakan bahwa nanti malam akan memukulnya sampai sekarat, dan ketika selesai mengatakannya dia menunjuk ke arahku, memaki: “Dasar sialan, kalau berani jangan melarikan diri!”

Selesai mengatakan, dia mulai menelefon untuk memanggil orang.

Wajah Lili penuh dengan kegelisahan, dia dengan segera melihatku sekilas, memberi isyarat untuk menyuruhku dengan segera pergi dari sini.

Pada saat ini, aku tiba-tiba mengerti arti dari tamparannya. Dia takut pada pria itu, dan menggunakan cara ini untuk memberitahu pria itu bahwa aku bukan selingkuhannya. Dia dan aku benar-benar hanya hubungan antara tamu dan nona, ini tidak hanya untuk melindungi dirinya sendiri tetapi juga untuk melindungiku.

Sejujurnya aku sangat tersentuh. Aku pernah melihat data informasi tentang Lili, juga tahu bahwa dia dilahirkan dalam keluarga yang lebih mementingkan anak laki-laki. Sejak kecil dimarahi dan dipukuli oleh keluarganya, dan terakhir, dia yang berumur 18 tahun dipaksa menikahi seorang lelaki tua berusai 50 atau 60 tahun untuk membantu adik laki-lakinya memiliki dana menikah, karena itu dia melarikan diri dari rumah dan naik mobil dari ujung selatan ke kota Dongbei, kota diutara yang sangat asing baginya.

Setelah datang kesini, Lili sangat menderita, juga karena kecantikannya dia sering ditindas, dan kemudian pria ini menyelamatkannya. Pria ini bernama Vincent. Pada saat itu, Vincent hanyalah orang biasa, tetapi Lili jatuh cinta kepadanya karena dia menyelamatkannya, lalu mengikutinya ke berbagai tempat hiburan menjadi pelayan untuk mencari uang, dan kemudian, entah bagaimana keduanya menjadi semakin miring, lalu akhirnya Vincent bergabung di Sinarmas. Di bar lantai 3, ada sekelompok bawahannya, menurut logika pada saat ini Lili seharusnya melakukan pekerjaan yang benar, lagipula mereka berdua tidak kekurangan uang, tetapi siapa yang menyangka bahwa dia malah bekerja menemani minum, dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan darinya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi sampai bisa membuat gadis ini berubah begitu banyak, tetapi bisa memastikan 1 hal yaitu Vincent tidak mungkin menyukainya, karena jika seorang pria menyukai seorang wanita, bahkan dia sangat miskin atau sangat menderita pun juga tidak akan membiarkan wanita ini menjual tubuh dan martabatnya, apalagi dia tidak kekurangan uang sama sekali.

Jadi aku curiga bahwa Lili diintimidasi oleh Vincent. Dia mungkin takut akan kekuatannya jadi dia tidak berani putus. Dia hanya bisa menjadi alat untuk pelampiasan dan penghasil uangnya Vincent. Namun, pria ini masih sedikit berperikemanusiaan, tidak sepenuhnya membuat dia sebagai gadis pendamping tidur.

Dan dalam situasi seperti ini, Lili masih memikirkan cara untuk melindungi tamu yang ‘tidak penting’ sepertiku, ini benar-benar membuatku tersentuh, dan pada saat yang bersamaan merasa bersalah, karena aku selalu ingin memanfaatkannya, mendekatinya, namun niat palsuku diganti dengan ketulusannya, ini benar benar membuatku merasa sangat bersalah.

Lili melihat aku tetap berdiri disana dan tidak pergi, dia menjadi sedikit panik. Aku berjalan mendekatinya, tersenyum padanya, lalu menepuk ringan rambutnya, berkata dengan lembut: “Jangan khawatir, aku akan melindungimu.”

Lili terbodoh, dia menatapku, kemudian jatuh kepelukanku dan mulai menangis.

Aku dengan lembut membuatnya kedalam pelukanku, berkata: “Aku tahu kamu merasa sangat disalahkan, menangislah, setelah selesai menangis semua emosi burukmu juga akan hilang.”

Setelah mendengar perkataanku, Lili menangis histeris, aku tahu bahwa dia telah menahannya begitu lama, jadi ketika dibebaskan maka akan lepas kendali.

Vincent mengertakan giginya dengan kebencian, dan pada saat ini ada 30 atau 40 pria masuk kedalam hotel. Pria-pria ini terlihat sangat kuat, dan dibawah perintahnya Vincent, mereka semua mengepungku, lalu Vincent berkata dengan wajah dingin: “Kalian sepasang bangsat, hari ini aku akan membuat kalian menjelaskannya disini.”

Lili berkata dengan gugup: “Kak Vincent, aku mohon kepadamu, tolong jangan sakiti Kak Reino. Dia tidak melakukan apapun kepadaku, dia benar-benar hanyalah tamu biasa, tidak ada hubungan apapun diantara kita berdua.”

Mendengar perkataan ini, aku benar-benar sangat ingin tertawa, mengapa? Vincent mengira bahwa aku dan Lili bersama, jadi ingin menindasnya, dan memukulku? Namun, dia bahkan membiarkan pacarnya untuk pergi menemani minum, dan apakah masih bisa marah karena ini?

Vincent menggertakan giginya sambil berkata: “Kamu kira aku percaya, aku telah mendengar bahwa setiap kali pria ini keluar dari kamar, wajahnya penuh dengan kepuasan, dan konsumsinya juga sangat tinggi. Kamu beritahu aku, apakah kamu telah tidur dengannya dikamar? Dasar bangsat, waktu itu kamu bagaimana berjanji padaku? Sekarang melihat dia lumayan, dan langsung ingin manjat ke tubuhnya, apakah kamu menganggapku adalah orang mati?”

Wajah Lili mulai terbakar, dia menatapku dengan merasa bersalah dan ingin menjelaskan kepada Vincent, tetapi sebelum dia membuka mulut, aku berkata: “Dia tidak menganggapmu adalah orang mati, tetapi aku menanggapmu adalah orang mati.”

Begitu perkataan ini keluar, semua orang dengan langsung tercengang. Lalu, semua orang menatapku sebagai orang aneh, aku pikir mungkin mereka menganggapku sebagai orang gila. Ya, jika bukan orang gila, siapa yang dikelilingi oleh 30 orang dan berada dikawasan orang lain masih berani begitu keterlaluan?

Lili menarik lenganku dengan keras, aku menunduk melihatnya. Dia memiliki sosok mungil seorang wanita dari Jingle Club, bahkan menggunakan sepatu hak tinggi 10 cm, hanya masih di bawah daguku, aku memandangnya dengan kasih sayang, berkata: “Aku tidak tahu mengapa kamu bisa memiliki pacar seperti itu, tetapi aku merasa, jika seorang pria benar-benar mencintaimu, maka dia tidak akan membiarkanmu terhina dan melakukan pekerjaan seperti itu, jadi dia tidak mencintaimu, kalau begitu mengapa tidak putus dan memberikan diri sendiri sebuah jalan hidup?”

Tatapan mata Lili menjadi suram, dan mengigit bibirnya berkata: “Kamu tidak mengerti, dan kamu juga dapat melihat bahwa kita tidak bisa melarikan diri dari sini. Kak Reino, sebaiknya kamu meminta maaflah kepada Kak Vincent, dan memintanya untuk melepaskanmu. Adapun aku, aku benar-benar tidak layak untuk kamu melakukan seperti ini.”

Aku tersenyum sambil berkata: “Karena aku telah mengatakan akan melindungimu, maka pasti tidak akan membiarkanmu tersakiti.”

Vincent tertawa dingin sambil berkata: “Bocah sialan, hebat! Kalau begitu, kalian semua jangan berbelas kasih, buatlah bocah ini lumpuh, aku mau melihat sampai kapan dia akan bersikap sombong.”

Lili mendegar perkataan ini menjadi semakin gugup, aku menepuk pelan kepalanya, berkata: “Lepaslah sepatu hak tinggimu.”

Setelah selesai mengatakan, aku pergi kearah seseorang yang datang kemari lalu menendangnya, orang itu langsung terbang keluar dan menabrak orang-orang dibelakangnya, orang-orang dibelakangnya juga langsung jatuh ketanah. Aku menggendong Lili, meraih sepatu hak tinggi dan melemparkan dengan keras, tumit sepatu yang tajam dan tipis itu menghantam wajah dua orang, kedua orang itu menutupi wajahnya, dan pada saat ini aku menggendong Lili kemudian bergegas keluar, lalu dibelakang badan terdengar teriakan Vincent yang marah, dia berkata: “Tangkap dia, bunuh dia!”

Aku berpikir dalam hati menangkapku? Itu juga harus dapat mengejarku terlebih dahulu, kecepatanku bukanlah bohongan, ingin dapat mengejarku, 10 tahun kemudian lagi!

Aku berlari sangat sangat jauh, sampai ketika Lili mengatakan bahwa orang-orang itu sudah lama tertinggal dibelakang, aku baru berhenti. Sambil membuang nafas sambil melihat kearah Lili, pada saat ini dia terus memandangku, aku bertanya sambil tersenyum: “Apa yang kamu lihat?”

Lili menggelengkan kepala, berkata: “Aku sedang berpikir, mengapa kamu begitu berjuang keras demi aku?”

Aku berkata: “Aku juga tidak tahu. Ketika aku melihat kamu dipukuli saat diambang jendela, aku langsung bergegas kesana tanpa berpikir. Pemikiranku saat itu sangatlah sederhana, yaitu dengan cepat menyelamatkanmu.”

Setelah beberapa saat, aku berpura-pura dengan tidak berdaya berkata: “Tetapi aku tidak menyangka bahwa bocah itu adalah pacarmu, dan masih begitu kejam, memanggil lebih dari 30 orang dalam sekaligus, jika bukan karena berlari cepat, aku pikir kita berdua sudah tidak bisa keluar dari sana.”

Lili terhibur oleh perkataanku, dia berkata: “Aku mengira kamu benar-benar tidak takut, ternyata kamu juga takut, jadi mengapa kamu tidak meminta maaf padanya?”

Aku mengerutkan kening, berkata: “Apakah kamu mengira aku meminta maaf padanya dan dia akan memaafkanku?”

Lili tidak berbicara, dia lebih mengerti sifat Vincent daripada aku, tentu saja dia tahu bahwa tidak akan memaafkanku.

Dia dengan tidak berdaya bertanya padaku: “Apa yang harus kita lakukan sekarang?”

Aku berkata: “Bisa bagaimana lagi? Aku merasa hanya bisa lari saja, tetapi untungnya aku punya uang, jadi walaupun kamu mengikutiku juga tidak akan kelaparan.”

Lili tidak berbicara. Aku melihatnya sekilas, dan melihatnya sedang terbengong, aku bertanya padanya kenapa?

Lili berkata: “Aku tidak bisa pergi denganmu, kalau tidak walaupun dia tidak bisa menangkapku, juga akan menyulitkan orangtua dan adik ku. Selain itu, jika aku pergi denganmu, bagaimana jika istrimu tahu? Meskipun kamu memesanku untuk minum denganmu, tetapi kamu hanya mencium dan memelukku saja, kamu tidak pernah melakukan hal yang lebih keterlaluan, aku tahu kamu hanya ingin menemukan seseorang untuk diajak bicara, kamu sangat mencintai istrimu, jadi aku tidak akan pernah merepotkanmu.”

Melihat wajah Lili yang penuh keseriusan, aku benar-benar merasa prihatin dengan gadis yang baik dan selalu memikirkan orang lain ini, aku berkata: “Tidak apa-apa, lagipula dia juga tidak peduli, dia…….dia mengirim SMS kepadaku tadi sore, dan mengatakan bahwa ingin bercerai denganku, dan menyuruhku untuk tidak menghalangi dia menikah dengan orang yang dia sukai.”

Mendengar perkataan ini, Lili sedikit terkejut, aku tersenyum padanya lalu berkata: “Awalnya aku berencana pulang lebih awal, tetapi….. karena kabar ini, aku tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak pulang. Tetapi malam ini, kamu menemaniku ngobrol dan melepaskan depresiku, membuatku merasa sangat nyaman dan tenang, aku benar-benar berterima kasih padamu, kamu adalah temanku, jadi aku harus melindungimu.”

Ketika membicarakan ini, aku berkata dengan sedikit sangat sayangkan: “Awalnya aku berencana tinggal di Dongbei, rencana tidak dapat mengejar perubahan.”

Lili membenamkan kepalanya ke dalam pelukanku, dengan lembut berkata: “Kak Reino, kamu benar-benar pria yang baik, tetapi mengapa orang baik selalu tidak mendapat balasan yang baik? Mengapa kita sudah mencoba yang terbaik untuk mencintai seseorang, tetapi tidak mendapatkan balasan yang seharusnya kita dapat?”

Aku tidak berbicara, memeluknya sambil berjalan maju kedepan. Dia bertanya kepadaku akan membawanya kemana? Aku berkata: “Cari tempat untuk istirahat, dan menangani lukamu, dan juga memberimu air panas untuk merendam kaki, aku pikir kamu pasti sudah lelah, aku juga lelah, kita istirahatlah dengan baik, dan besok pagi baru membahas masalah-masalah yang tidak bahagia ini lagi, dan membahas apa yang harus dilakukan selanjutnya, bagaimana?”

Lili menganggukan kepalanya. Dengan begini, aku menggendongnya sampai ke sebuah hotel biasa, dan setelah membuka kamar dengannya, aku menuangkan air untuknya, dan menyuruhnya mandi, dia dengan malu masuk kedalam untuk mandi. Aku mengambil kesempatann ini pergi membeli obat dan lainnya. Setelah kembali, dia sudah duduk di samping tempat tidur, ketika melihatku kembali, dia tersenyum, berkata: “Aku mengira kamu telah pergi.”

Aku tersenyum padanya lalu berkata: “Bagaimana mungkin? Aku mengorbankan nyawaku untuk menyelamatkanmu, maka pasti tidak akan meninggalkanmu.”

Sambil mengatakan aku sambil berjalan ke tempat Lili, menyuruhnya jangan bergerak supaya aku bisa menangani lukanya. Dia dengan patuh tidak bergerak, dan setelah aku selesai menangani lukanya, aku berkata: “Kamu tidurlah, aku pergi mandi terlebih dahulu dan juga akan tidur.”

Aku memesan kamar standar, total ada 2 tempat tidur, aku menunjuk ke tempat tidur dalam, dan menyuruhnya tidur didalam, dan mengatakan aku tidur di tempat tidur luar. Ketika aku akan pergi ke kamar mandi, Lili tiba-tiba memanggilku, aku berbalik badan dan melihatnya, dia berhenti sejenak, lalu bertanya: “Kak Reino, apakah kamu tadi mengatakan bahwa kamu ingin tinggal di Dongbei untuk berkembang?”

Aku berkata: “Ya, hanya saja sangat disayangkan sekarang sudah tidak mungkin.”

“Aku punya cara.” Lili seolah sudah bertekad berkata.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu