Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 549 Merebut Kebahagiaanku

Pamanku bilang tempat Jessi mereka melaksanakan misi tidak terlihat ada orang yang hidup, hanya ada mayat.

Aku merasa hati seperti terjatuh kedalam air dingin setelah mendengar ucapannya. Rasa dingin itu menusuk, sehingga hatiku hampir memecah menjadi berpuluhan ribu keping.

Aku pelan-pelan terduduk di ranjang. Pamanku sibuk membujukku setelah melihat diriku seperti ini. “Alwi, kamu jangan panik dulu. Kita sudah memastikan beberapa mayat itu tidak adanya mayat Jessi dan Govy, tapi teman-teman yang menemani mereka...semuanya terkorban. Selain itu, aku juga menemukan identitas seratus orang musuh lebih yang dibunuh mereka. Selain puluhan musuh tentara, masih ada beberapa anggota senjata yang tidak diketahui identitasnya. Penentuan awal sepertinya mereka adalah tentara bayaran.”

Tentara bayaran? Aku jadi teringat tentara bayaran yang dibayar Ricardo. Orang-orang hampir semuanya sudah mati dan tersisa sepuluh orang lebih, tidak bisa menjadi apapun dan tidak dipentingkan, jadi bukan mereka. Lalu milik siapakah tentara bayaran ini? Jangan-jangan orang belakang Ricardo membuat yang baru?

“Apakah Paman bisa memeriksa darimana semua tentara bayaran ini?” tanyaku.

Pamanku menggelengkan kepalanya. “Agak sulit. Sejak awal, aku sudah menyuruh orang untuk memeriksa identitas mereka dan hasilnya membuatku tercengang. Mereka ini harusnya tahanan hukum mati yang seharusnya sudah mati.”

Apa? Tahanan hukum mati? Aku berkata, “Tahanan hukum mati, tapi tidak mati dan menjadi tentara bayaran orang lain. Orang yang memimpin mereka kalau tidka menyembunyikan mereka, bagaimana mungkin ia bisa melakukannya? Hanya saja mereka adalah tahanan hukuman mati, seharusnya bisa diperiksa dari penanggung jawab penjara.”

Pamanku menggelengkan kepalanya lagi. Ia berkata dengan tak berdaya, “Kamu memikirnya terlalu mudah. Semua tahanan hukum mati seperti mereka seharusnya dikenai hukuman sepuluh tahun lebih yang lalu. Sedangkan penanggung jawab penjara itu sudah mati karena kecelakaan banyak minum minuman keras.”

Meninggal karena kecelakaan, lagi-lagi karena itu? Aku tidak akan mudah percaya ada masalah yang kebetulan seperti itu. Aku dan Pamanku saling memandang. Dari tatapanya, ia juga memastikan tebakanku. Ini mungkin saja sebuah rencana licik untuk membunuh orang. Penyuruh untuk membunuh itu benar-benar sangat kejam dan teliti, sama sekali tidak meninggalkan petunjuk. Sedangkan orang yang dibunuh pernah terpikir ia akan dipentingkan oleh majikannya dan juga tidak pernah membocorkan satu katapun kepada orang lain, lalu mereka membawa rahasia itu terkubur didalam tanah.

Jangan-jangan tidak ada cara lain lagi?

“Sekarang tidak ada berita mereka berdua. Ada dua kemungkinan, satu mereka mungkin berhasil kabur dan masih hidup, hanya saja mereka terluka atau tidak dan dimanakah bersembunyi. Kemungkinan lainnya mereka ditangkap. Kurasa kemungkinan kedua lebih besar.”

Walaupun aku percaya kepada kemampuan Jessi dan Govy, tapi misi yang biasa mereka laksanakan sama sekali tidak ada jalan untuk kabur, kecuali ada orang yang datang membantu mereka, tapi misi kali ini sangat jelas, memiliki tujuan tertentu, berusaha untuk membunuh Govy dan Jessi, jadi kurasa tidak mungkin adanya bantuan. Bagaimana mereka kabur dalam kondisi seperti ini?

Pamanku berkata, “Aku mengerti maksudmu, tapi apakah kamu pernah berpikir, kalau ini benar-benar adalah sebuah rencana pembunuhan dan mereka punya kemampuan untuk membunuh Jessi dan Govy, mengapa mereka tidak langsung membunuh mereka, melainkan menangkap mereka?”

Aku tidak langsung membalas pertanyaanmu, melainkan bertanya. “Aku ingat kemarin kamu pernah bilang masalahku sama sekali tidak mempengaruhi Mark dan bawahnnya yang mewakilinya ‘menanggung beban’, bukan?”

Pamanku bilang iya, lalu ia mengerutkan dahinya dan menutup mulutnya. Ia terdiam sesaat lalu berkata, “Maksudmu jangan-jangan...mereka merubah rencana dan ingin menggunakan Jessi Govy untuk menguasai Mark dan Jay dari tentara kuat Keluarga Su?”

“Benar, itu maksudku.” Aku menganalisis dengan teliti, “Mungkin rencana mereka sebelumnya ingin menggunakanku untuk menyerang Mark dan kekuatannya, lalu merusak Jessi dan Govy kedua kekuatan itu juga untuk pelan-pelan mengurangi kekuasaan Mark. Tapi melalui masalah ini, mereka menyadari Mark tidak begitu mudah dikalahakan, jadi mereka menggantikan rencana. Mereka tidak bisa mengalahkan Mark, jadi mereka mencoba untuk mengatur dan menggunakan Mark. Mark hanya memiliki Jessi seorang anak perempuan. Ia sangat menyayangi Jessi. Sedangkan Govy, ia adalah kebanggaan dan anak kesayangan Jay. Menguasai Jessi dan Govy, berarti menangkap kelemahan Mark dan Jay.”

Aku tidak melanjutkan kata-kataku dan Pamanku memasang wajah sudah mengetahuinya. Ia berkata, “Setiap orang itu tidak kuat seperti tembok, kalau kelemahan mereka tertangkap, tidak perlu takut tidak bisa memaksa mereka melakukan apapun. Pikiran orang itu jahat sekali. Mark dan Jay adalah pemimpin tentara negara kita yang paling setia dan hebat, memiliki posisi dan hak tinggi. Kalau mereka berdua terkuasai oleh orang itu, takutnya negara ini tidak akan damain lagi.”

Aku menggelengkan kepala dan berkata dengan pasti. “Tidak, kamu salah. Demi negara, demi warga masyarakat, demi kepercayaan mereka, mereka berdua tidak akan mudah terkuasai oleh orang itu, walaupun anak mereka bisa mati, mereka juga tidak akan mudah merubah keyakinan mereka.”

Pamanku memasang ekspresi menakjubkan dan berkata, “Bagaimana mungkin? Itu kan keturunan mereka.”

“Bagaimana tidak mungkin? Lagipula...mereka adalah orang yang seperti itu.” ucapku sambil teringat demi misi , Jay hanya melihat Felicia tenggelam dalam air, bahkan kemungkinan kehilangan nyawanya, lalu kedua tanganku terkepal.

Meskipun ada beberapa ingatan sudah berlalu lama, tapi kalau dipikir kembali, masih bisa membuat orang sakit.

Aku lanjut berkata, “Kupikir orang di belakang itu sudah mengetahui sifatnya Mark dan Jay, jadi mereka tidak akan menyalahgunakan Jessi dan Govy untuk mengontrol kedua orang itu dan membuat mereka merusak martabat tentara dan kedamaian negara.”

Lalu aku lanjut berkata dengan yakin, “Jadi aku menebak orang itu akan menyuruh mereka untuk melakukan suatu hal, yang tidak susah bagi mereka, yaitu memberikan kekuasaan mereka dan turun dari posisi jabatan mereka.”

Pamanku memandangku terkejut setelah mendengar ucapanku. Ia terdiam sesaat dan mengangguk. Ia berkata, “Benar katamu, tapi kalau mereka benar-benar sudah turun dari posisi mereka, siapa yang akan menggantikan mereka?”

“Iya, siapa yang akan menggantikan mereka?” Aku bertanya balik kepada Pamanku sambil tertawa.

Pamanku mendecih, lalu ia mengerti. Ia tertawa dan berkata, “Kamu licik juga. Maksudmu lihat siapa yang menggantikan posisi itu, lalu bisa mengetahui hubungannya dengan orang itu. Dengan seperti itu, kita bisa sekalian menarik orang itu, iya bukan?”

Aku mengangguk. Ia berkata, “Sesuai yang kamu katakan, kalau benar seperti kamu pikirkan, apakah aku tidak perlu mengurus Mark dan Jay lagi dan membiarkan mereka turun dari jabatannya? Tapi jujur mereka berdua benar-benar hebat, begitupula dengan sifat mereka. Negara kita memerlukan orang yang seperti mereka.”

Aku memang tahu apa yang dikatakan Pamanku itu benar. Mark dan Jay turun dari jabatan merupakan kerugian bagi negara dan warga masyarakat, tapi boleh bilang aku egois ataupun cuek. Di mataku, kalau mereka rela meninggalkan jabatan mereka untuk menukar nyawa Jessi dan Govy, maka apa yang mereka lakukan itu juga setimpal. Sedangkan Pamanku mengerti pikiranku dan tersenyum tak berdaya. Ia berkata, “Kalau begitu, aku tidak akan mengurus masalah ini.”

Aku mengangguk dan teringat Jessi dan Govy, meskipun tertebak mereka akan baik-baik saja, tapi tebakan itu tetaplah tebakan. Sebelum memastikan mereka baik-baik saja, aku tidak akan tenang. Aku berkata, “Oh iya, Paman. Aku berharap kamu banyak peduli dan membantuku memeriksa masalah ini. Jika Jessi mereka ada berita baru, harus segera beritahuku.”

Setelah berbincang dengan Pamanku beberapa saat, terdengar suara langkah yang terburu-buru dari tangga. Kita berdua saling memandang, lalu terdengar suara ketukan pintu dari luar. Setelah Pamanku membiarkan orang itu masuk, aku dapat melihat Rangga dengan panik berkata, “Bos, sesuatu buruk yang terjadi, Bapak Besar Keluarga Wei membawa ‘Alwi’ palsu datang.”

Aku dan Pamanku saling berpandang. Kita tak sangka mereka berdua bisa datang bersama. Pamanku menyuruhku untuk menetap di atas dan jangan turun. Lalu aku berdiri sambil berjalan keluar, “Kemanakah Dingo?”

Rangga dengan sedih berkata, “Selain Anda dan Tuan muda, ia tidak mendengar perintah siapapun, tapi pelatih hewan membawa anjing lain ke depan pintu, adanya beberapa anjing yang melindunginya, sepertinya Dingo tidak akan ketahuan.”

Untuk Dingo, di hari aku sadar, aku mengetahui sesuatu dari Pamanku. Ia bilang Jessi ingin menggunakan anjing untuk mengetahui identitas ‘Alwi’ palsu, jadi ia tahu Dingo akan terpilih dan ia membawahnya datang kesini dengan pelan-pelan, lalu ia menggantikan anjing lain yang mirip dengan Dingo kedalam. Karena Jessi dan Dony tidak mengetahui masalah ini, jadi semuanya mengira Dingo sudah tiada, tapi anjing ini hidup terlalu baik, hingga bulu dan kulitnya menjadi bersinar.

Aku berkata, “Aku lompat dengan jendela tangga darurat dan pelan-pelan masuk kedalam tempat pemeliharaan anjing. Kalau aku tidak pergi mengurus Dingo, takutnya Dingo akan memandang jahat kepada ‘Alwi’ palsu. Kalau karena Dingo membocorkan kita, maka seluruh yang kita tahan akan terbuang sia-sia.”

Pamanku tahu juga kalau Dingo adalah binatang yang pintar, takut ia bisa menyebabkan masalah, jadi minta diriku untuk berwaspada. Aku dengan cepat lompat dari jendela tangga darurat dan segera menuju tempat pemeliharaan anjing. Saat petugasnya sedang membukakan pintunya, semua anjing memandangku garang dan penuh kemusuhan, seperti bersiap untuk menggeram. Tapi saat melihat Dingo berlari kearahku dan mendekatiku, semua anjing ini menjadi sangat lembut dan menyimpan rasa kebencian, serta meringkuk diam di tempat.

Aku mengelus pelan kepala Dingo. Hatiku yang kacau menjadi tenang. Aku membawanya ke tempat yang sepi untuk bersembunyi, sedangkan saat ini aku melihat sebuah mobil tua yang pelan-pelan masuk kedalam villa dan berhenti di depan pintu aula. Setelah itu, aku melihat lelaki muda dengan cepat turun mobil. Saat aku melihatnya, hatiku muncul penuh dengan kebencian, karena ia bukan lah orang lain, melainkan ‘Alwi’ palsu yang ingin kubunuh.

Wajah ‘Alwi’ palsu itu terlihat berseri-seri, ia memasang senyuman yang bahagia. Kalau aku tidak melihatnya langsung, aku kira yang kulihat bukan dirinya. Ia membuka pintu mobil, lalu menjulur tangannya dengan penuh kehormatan. Ia menggandeng tangan orang tua keluar. Orang tua itu sudah berambut putih, tapi tubuhnya masih cukup tegak. Wajah terlihat sudah berusia, tatapan matanya masih semangat. Jas besar dan sepatu kulit yang orang tua itu pakaikan membuatnya menjadi lebih semangat dan mengeluarkan aura elegan dan ketegaran, benar-benar membuat orang tercengang.

Pertama kali bertemu dengan orang tua ini, hatiku tidak tahan untuk bersemangat, karena orang tua itu adalah Kakekku yang telah bertahan untuk bertahun-tahun dan pria agung yang menanggung nama ‘Ayah buruk’ bertahun-tahun.

Saat ini, Pamanku menyambut kedatangan Kakekku dan ‘Alwi’ palsu. ‘Alwi’ palsu menyapa Pamanku dengan sopan. Pamanku mempersilahkan kedatangan mereka dengan tersenyum. Melihat mereka ‘tiga keturunan yang damai’, hatiku sama sekali tidak merasa baik. ‘Alwi’ palsu lah yang merebut kebahagiaanku!

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu