Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 161 Perkiraan yang Salah

Sekali memikirikan apa yang akan terjadi selanjutnya, walaupun mengatakan bahwa aku tidak punya kepercayaan untuk berhasil, tetapi aku merasakan kesemangatan yang luar biasa, saat ini, tiba tiba aku merasa, sendiri bukanlah Alwi yang dulu, setiap tetes darah yang mengalir didalam tubuhku sedang berteriak untuk berperang.

Alex memerhatikan kesemangatanku, bertanya:" Bang Alwi, Kamu rasa, kita pindah kemana lebih sesuai?"

Aku tahu dia sedang mengetes aku, Dia pasti juga mengira kalau yang menghancurkkakn Hotel Bashu adalah orang aku. Dengan muka polos, aku bilang," kak alex, tidak takut kamu mengejek, aku datang ke kota ini walaupun sudah lama, tetapi aku masih termasuk orang gunung, manapun belum pernah pergi, kamu suruh aku merekomendasi tempat,aku tidak bisa merekomendasikan apapun."

Alex mendengar kata ini, melepaskan nafas panjang, senyumannya pun menjadi lebar, dia bilang:" Oh begitu, Atau tidak, aku yang merekomendasikan tempat?"

Aku bilang boleh, kak alex adalah orang yang pernah melihat dunia luas, Tempat yang direkomendasi, pasti sangat seru, cuman harganya pasti sangat mahal? Orang seperti aku, paling takut menghabiskan uang, aku tidak seperti kak alex yang kaya, walaupun masih muda.

Alex paling senang dipuji-puji seperti ini, melihat aku sedang memuji dia, Pasti mengira aku mau bekerja sama dengan dia, ingin mengandalkan keluarga Yang, sehingga berpikir aku lebih rendah dari dia, mengeluarkan gaya sombongnya, dengan muka penuh bangga, berkata:" Ya iyalah, Keluarga Yang adalah keluarga terkenal, bukan seperti yang bisa rakyat jelatah lakukan, Dan hanya kami, Keluarga Yang yang bisa mengatur kota ini, orang lain, hanya bisa menjadi anjingnya Keluarga Yang."

Alex bilang lagi," Aduh, Alwi, aku bukan mengatakan kamu, walaupun kamu memang dilahirkan miskin, tapi...."

aku menahan rasa marah dalam hati,, berkata:" tidak apa apa, aku tahu kamu bukan mengatai aku."

Dia melihat raut mukaku, bertanya:" Alwi, Kalau gitu, apa pendapatmu mengenai yang aku bilang tadi?"

aku berkatan dengan senyum:" Betul, betul, betul, Yang dibilang kak alex betul, jangankan rakyat jelatah, Keluarga besar seperti keluarga Gao, bukankah masih dibawah tangan kalian?"

Dengan bangga, Alex mengangguk kepalanya, aku lanjut:" Jadi, Apa bangganya Keluarga besar seperti ini tidak hancur setelah bertahun tahun? Tidak hancur selama bertahun tahun, tidak berarti tidak akan hancur kan, siapa yang tahu kapan, "Keluarga terkenal" akan hancur hingga akar akarnya, Sampai saat itu, Putra dan putri yang sudah biasa dengan kehidupan enak, akan hidup lebih sengsara dari seekor anjing."

Mendengar perkataan ini, Muka Alex menjadi merah, aku lanjut:" kak alex, Aku bukan bilang kamu, walaupun keluarga Yang adalah keluarga terkenal, tapi...."

sampai sini, aku tidak lagi bicara, Muka Alex sebentar putih sebentar merah, berkata:" Aku tahu kamu tidak mengatakan aku. Sudahlah, sebentar lagi Claura akan sampai, kita segera memikirkan tempat."

Seketika aku mengeluarkan muka kecewa, berkata:" Aku kira dengan berkah kamu, aku bisa pergi melihat tempat seperti Hilton.

Muka Alex memerah, berkata:" Kalau gitu, kita pergi ke Hotel Hilton saja, Aku akan menunjukkanmu dunia orang kaya yang sesungguhnya."

Aku diam-diam bahagia, Hilton adalah hotel yang dibuka orang internasional, membuat masalah disana akan membesar hingga keinternasional juga, sehingga tempat seperti ini sangat berguna bagiku, walaupun mereka ingin bekerja sama untuk melakukan taktik, area tidak akan lewat dari ruangan kamar, sehingga lebih memungkinkan jika aku yang mengontrol suasana.

Aku bersorak dengan bahagia:” kak alex, kamu sangat hebat, sangat murah hati.”

Alex dipuji aku hingga hati melayang-layang, dia berkata:” Alwi, kamu sangat tidak berguna, itu hanyalah Hotel Hilton, tunggu masalah malam ini selesai, aku akan antar kamu untuk makan “burung” seharga jutaan, yang bisa bersuara.”

Setelah dia selesai bicara, masih sengaja menoleh ke Aiko yang berada disebelahku, tatapan mata itu membuat kemarahanku membara-bara, pada saat itu aku ingin pergi meninjunya, tetapi aku berhasil menahan emosi, pura pura polos dan berkata:” Burung seperti apa, kenapa semahal itu? Aku tidak mampu memakannya.”

Alex merangkul pundakku, membawaku kekejauhan, berkata dengan pelan:” Burung yang dulu kakak kamu lakukan itu.”

Aku sangat marah, ingin memberontak di tempat, Alex tertawa dan menyuruh aku untuk tidak marah, dan berkata dia bukan meremehkan kami, lalu menyanyikan lagu dan pergi dengan Porschenya.

Aku mengambil napas dalam dalam, dengan rasa bersalah berkata kepada Aiko:” Kak, ayo pergi.”

Aiko senyum tipis sambil memegang tanganku, rasa hangat dan halus di telapak tanganku hanya sebentar dan tangan ditarik kembali olehnya, Aku rasa detak jantung sudah melambat, melihat dia, melihat alisnya yang tebal melengkung, sambil senyum berkata:” Alwi, Aku tidak apa-apa, kamu jangan terlalu ada beban hati.”

Aku merasa hati berbunga-bunga, padahal saat itu sedang marah, melihat dia, dengan sangat khidmat berkata:” Kakak mendapatkan hinaan karenaku, aku akan membalasnya dua kali lipat.”

……………………….

Setelah setengah jam, kita sampai di Hilton, sekali masuk aku langsung melihat daerah sekitar, alex tidak berhenti menoleh untuk melihatku, seperti sedang melihat aksi lelucon badut.

Dia pergi memesan sebuah kamar, lalu membawaku masuk, setelah 10 menit, Claura juga masuk. ketika sampai didalam, mataku langsung menerang, yang dulunya suka mengenakan baju kantoran, malah malam ini mengenakan sebuah gaun hitam panjang, dan dengan make up berwarna pink, pita merah sebagai ponytail, sangat menawan, membuat orang terpikir dengan wanita penggoda yang baru keluar dari rumah, membuat orang merasakan kesegaran yang baru.

Claura jalan dengan lambat, bergaya seperti putri yang elegan, dia melihatku, senyum, dan berkata:” Alwi, memang melihat orang yang kubenci dimana mana.”

Padahal Alex juga melihat dia hingga melongo, setelah mendengar percakapan ini bangun kembali, menoleh ke aku dan menatap dengan tatapan mata tidak ramah, ketika berbicara dengan Claura menggunakan raut muka senyum menawan, berkata:” Claura, aku membawa pengangguran ini kesini, kapan kita akan beraksi?”

Claura menoleh ke Alex, lalu mengediopkan mata dan berkata dengn dingin:” Kenapa? Paman Yang begitu cemas?”

Aku sengaja pura pura bodoh, bertanya:” Alex, Apa maksud perkataanmu itu? Bukankah kamu bilang kita berdua akan ngerjain Claura? Kenapa tiba tiba berkata seperti itu kepada Claura?”

Alex dengan dingin berkata:” Manusia bodoh, kamu yang merangkak keluar dari perut manusia murahan, ingin menjadi rekan kerja aku? Jujur saja, Aku berbohong kepadamu untuk datang kesini, ingin menghabiskanmu disini bersama Claura, perkataanku tadi, hanya ingin mempermainkan kamu, membuat kamu berpikir telah berhasil panjat keatas ranting Keluarga Yang, padahal……… Ha ha ha, kamu hanyalah setumpuk taik anjing yang kuinjak.”

Melihat Alex bangga dengan muka songongnya, aku ingin segera pergi menumbuk dia, dengan menahan emosi, aku senyum dan berkata:” Kalau begitu, beraksilah kalian sekarang, aku ingin lihat taktik yang akan kalian keluarkan.”

Selesai berbicara, aku mengambil gelas wine yang ada di meja, dan membuangnya kelantai, Sulistio yang berdiri dibelakang aku berteriak:”Masuk.” Tetapi pintu masih tetap tertutup.

Hati aku dengan kuat ngedrop, rencana awal aku, apapun rencana dan taktik mereka, jika yang pertama kali masuk adalah orang aku, maka aku bisa mengontrol suasana, tetapi situasi seperti ini membuat ku tidak bisa tak khawatir, apakah orang aku telah ditangkap semuanya?”

Perlu diketahui, orang yang aku bawa adalah orang dibawah tangan geng Leo, merupakan tokoh yang sangat hebat, dan orang yang Alex bawa, bukanlah siapa-siapa dibandingin mereka, jadi, jawaban hanya ada satu, yaitu orang yang sedang menangkap orang Leo adalah orangnya Claura.”

Berpikir sampai disini, dengan kecewa aku menatap Claura, dengan sangat santai duduk disana, melihat Alex, berkata:” Sepertinya kamu sangat sabar.”

Setelah itu, dia berkata:” Tetapi aku ingin menggantikan peraturan mainnya.”

Selesai berbicara, dengan kejam dia mengambil gelas yang ada di meja, mencampakkannya ke lantai, segerombolan orang masuk, berdiri dibelakang Alex dan Claura, dengan hormat menyapa:” kak alex, Kak Claura.”

Segerombolan ini dengan jelas ada Justin yang aku kenal.

Raut muka Claura berubah, baru ingin ngomong, Fuiz berkata:” Gadis, Orang Alwi telah ditahan oleh orang aku, mau diapainkan, tolong pencerahannya.”

Claura dengan bersalah melihat ke Fuiz.

Alex dengan bangga berkata:” Claura, betapa hebatnya kamu! Semoga kita bisa bekerja sama dengan senang hati.”

Claura tiba-tiba menoleh ke aku, Aku rasa semua rahasia dan kemarahan emosi akan meledak hari ini, Aku berdiri dan berkata:” Claura, kamu jago acting juga ya.”

Muka Claura sedikit berubah, baru mau bicara, aku langsung bilang:” Diam!”

Selesai itu, aku melihat ke Alex, bertanya:” Alex, kamu beneran mau membantu Claura menghancurkan aku?”

Alex tertawa dan berkata:” Tentu, Malam ini aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya dari surga jatuh ke neraka. Gimana? Rasa dipermainkan seperti ini tidak nyaman kan?

Aku melihat ke Sulistio, dia mengambil setumpuk foto dan mencampakkannya ke lantai, Alex melihat foto, dia ketakutan dan cemas, karena foto itu adalah foto kakaknya, dan kakaknya sudah diculik oleh orang aku.

Yang paling Alex peduli adalah kakaknya, aku tahu hal ini, sehingga aku SMS Sulistio, menyuruhnya mengontrol cewek itu, demi mengancam Alex, menyuruh dia untuk membantuku menghadapi Claura, dengan begini, persentase kemenanganku akan bertambah.

Alex marah dan berdiri, berteriak:” Lepaskan kakakku.”

Aku tertawa, bilang:” Lepaskan? Boleh, kamu bantu aku menangkap Claura dulu.”

Alex ragu ragu, Claura menatap aku dengan tatapan mata sinis, dan aku tidak tertarik untuk melihat dia.

Situasi dalam ruangan mendadak sangat mengecam, Alex melihat foto, ketika orang tidak melihatnya, dia melaju ke Claura, karena reaksi Fuiz begitu cepat, dia memegang lengan Alex, dengan kuat menghantam perut Alex dengan lututnya, dan melepaskan lengannya, Alex menjadi seperti bola yang dilepas anginnya, dengan lemas terjatuh kelantai, dan saat itu orang dalam ruangan bertengkar, Fuiz melaju kearah aku, Justin, dan Krisno itu juga.

Aku merenung, merasa telah meninggikan kekuatan Alex, dan pada saat ini, Aiko mengambil ponsel, menghadap ke Claura, berkata:” Claura, Aku menyarankan kamu untuk segera berhenti.”

Aku terkejut dengan aksi Aiko, melirik ke layar HPnya, aku terdiam disana…………

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu