Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 177 Dia Sudah Mengaku Kalah

Ketika Monica mengatakannya, Claura menunjukkan wajah kasihan, dia segera memandangku, meneriakkan namaku dengan gigi terkatup.

Aku tahu dia sangat pintar, dia pasti sudah bisa menebak apa yang terjadi, aku tersenyum kepadanya, sengaja pura-pura terkejut dan bertanya pada Monica "Monica, apa yang kamu maksud? Maksud kamu, Claura telah 'menculik' orang tua kamu, lalu mengancam kamu untuk memberikan kesaksian palsu padanya?"

Monica mengangguk dengan sedih, berkata : "Malam itu, ketika aku tiba di rumah setelah pulang kerja, aku melihat Claura duduk di rumahku, aku tidak dapat menemukan kedua orang tuaku di sana, dia mengatakan kepadaku bahwa dia akan menangkap orang tuaku, kecuali aku melemparkan semua kesalahan kepadamu. Tetapi jelas-jelas mobil dan perhiasan itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu, menyuruhku untuk melawan hati nurani dan menjebakmu, aku tidak tega. "

Aku berdiri dengan marah dan menunjuk Claura : "Claura, keterlaluan kamu!"

Wajah Claura memucat, dia tidak mengatakan apa-apa.

Pembawa acara Zuzina kemudian menutup mulutnya berpura-pura terkejut, mengatakan : "Ya Tuhan, penculikan, ini adalah kejahatan. Nona Claura, kenapa kamu berani melakukannya?"

Dengan wajah muram, Claura mengatakan bahwa Monica berbohong, dia tidak melakukan hal itu, namun Monica adalah orang yang dia bawa, dengan hal yang sangat jelas ini, dia tidak bisa menjelaskan apapun.

Ketika melihat Claura yang sedang kesusahan, hatiku merasa senang. Sebenarnya, Monica memang berbohong, Claura tidak menculik orang tuanya, dia hanya mengancam dan memberi tawaran yang menggiurkan kepada Monica, dia sendiri yang berpikir bahwa Monica telah 'setuju' dengannya.

Semua hal ini harus dimulai dari hari ketiga kejadian terjadi. Hari itu, aku menghubungi Monica dan memintanya untuk memberi tahu staf perusahaan bahwa akan ada rapat untuk membahas cara membantu aku untuk membersihkan semua tuduhan terhadapku dan menjebak Claura. Monica juga mengatakan banyak rencana untuk menjebak Claura, dan dia melakukan ini, hanya untuk membuat Claura mengira bahwa berpikir aku tidak mempunyai bukti bahwa dia adalah tersangkanya, jadi dia mulai bergegas mencari cara untuk menyelesaikan masalah, benar-benar ingin menjebaknya.

Aku sama sekali tidak khawatir Claura tidak akan tahu berita ini, karena aku tahu betul bahwa pasti ada mata-mata di antara karyawan perusahaan kami.

Benar saja, mata-mata memberi tahu Claura, dia segera mengambil tindakan yaitu menangkap Monica.

Pada saat itu, Claura mengira bahwa dia telah menangkap titik lemahku yang dapat menghancurkanku dalam satu kesempatan, dan pada saat itu, dia tahu bahwa aku akan berpartisipasi dalam sebuah wawancara, untuk membersihkan semua tuduhan di hadapan masyarakat di negara itu dan melemparkan semua tuduhan itu kepadanya, dia hanya berpura-pura tidak tahu, tetapi dia sedang menunggu kesempatan untuk menggigitku, kali ini biarkan Monica keluar untuk membantuku, seperti apa yang baru saja terjadi.

Claura tidak tahu bahwa aku sengaja mengatur Monica untuk pergi kesisinya sebagai 'mata-mata', untuk membalasnya di sini. Jadi, kali ini dia benar-benar telah dipermainkan olehku.

Aku memandang Claura dan berkata : "Claura, kenapa kamu diam saja?Apakah kamu malu?"

Dengan marah Claura mengatakan : "Alwi, dasar tidak tahu malu!"

Aku tertawa dan bertanya tidak tahu malu bagaimana? jelas-jelas akulah kambing hitamnya, perusahaanku, karierku, hampir saja dia hancurkan, Kenapa? Masih tidak mengizinkanku melawan balik?

Aku membuat Claura hampir mati karena emosi, dia menutup matanya, setelah beberapa saat mengatakan : "Baiklah, anggap saja aku tidak memiliki bukti untuk membuktikan bahwa diriku tidak bersalah, lalu bukti apa yang kamu miliki untuk membuktikan bahwa masalah di perusahaan kamu itu akulah yang merencanakannya? "

Inilah kata-kata yang kutunggu.

Aku mengeluarkan ponselku dan membuka rekaman suara yang Felicia berikan sebelumnya, wajah Claura memucat. Aku berdiri, dengan keras mengatakan : "Claura, ini adalah rekaman suara percakapan antara kamu dan Lucky, kan?" Kamu memerintahkan Lucky untuk memasukan sejumlah mobil ilegal, bersama dengan perhiasan emas, lalu menggembar-gemborkannya kepada tamuku dan ketika tamuku mengalami kecelakaan, mereka mulai membawa orang ke perusahaan kami untuk membuat masalah, menghabiskan banyak uang membayar stasiun televisi untuk melaporkan hal ini, membuat membuat masalah ini diketahui banyak orang, bahwa hal itu membuatku menjadi sasaran kritik publik, memaksaku untuk mati. Apakah yang aku katakan itu benar? "

Claura mengerutkan kening, dia mengeluarkan tiga kata dari mulutnya : "Aku tidak melakukannya, dan kamu mengatakan bahwa masalah jumlah kendaraan itu Luckylah pelakunya? Apakah kamu punya bukti?"

Hehe, masalahnya sudah begini, dia masih berdalih, jujur saja, aku cukup kagum dengan tekad wanita ini. Aku tertawa dingin, lalu bertanya : "Kenapa? Kamu merasa telah melakukan semuanya dengan mulus, sehingga tidak bisa menyalahkanmu?"

Claura tidak mengatakan apa-apa, aku berteriak memanggil "Kak" ke arah pintu. Aiko mendorong pintu dan masuk, seorang pemuda berusia dua puluhan mengikutinya dari belakang, pemuda itu diwarnai rambutnya dengan warna hijau, bermata sipit, namun ketika dia mengikuti Aiko dari belakang, terlihat sangat nurut, seperti seorang cucu.

Zuzina yang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara segera bertanya : "Siapa orang ini?"

Kameramen segera mengalihkan lensa kamera ke arah Aiko, ketika melihat Aiko, aku memperhatikan bahwa fotografer hampir saja menjatuhkan kamera setnya, sepasang mata menatap Aiko secara terang-terangan.

Setelah aku berdeham, barulah kameramen itu kembali dari lamunannya, menundukkan kepala tidak berani melihat Aiko.

Aku melihat Pemuda Berambut Hijau, memintanya untuk memperkenalkan diri.

Pemuda berambut hijau itu mengatakan bahwa namanya adalah Luis, dan dia spesialisas dalam mobil ilegal. Licky membeli mobil-mobil itu darinya, dia juga membawa sekantong uang, membukanya untuk kita lihat, dan berkata : "Lucky sangat berhati-hati dengan transaksi ini, diatidak bersedia untuk membayar dengan menggunakan kartu, takut akan meninggalkan jejak, jadi dia memberiku uang tunai, aku belum menyentuhnya, semua ada di sini. "

Claura mengerutkan kening dan berkata, "Tidak mungkin! Bukan dia yang melakukan transaksi dengan Lucky!"

Satu kalimat, langsung membocorkan apa yang ditutup dengan hati-hati.

Aku melihat Claura, ekspresi wajahnya berubah drastis, semua orang menunjukkan ekspresi 'ternyata begitu'. Aku tidak bisa menahan tawa, lalu berkata, "Claura, akhirnya kamu bersedia mengatakan yang sebenarnya."

Claura berkata dengan dingin : "Alwi, kamu berani mempermainkanku?"

Aku mengatakan : "Jika tidak menggunakan cara seperti ini, apakah kamu akan mengatakan yang sebenarnya?"

Pemuda berambut hijau ini memang seorang dealer mobil hitam, tetapi selain dari itu, semuanya palsu, sebelumnya aku mengirim pesan kepada Aiko untuk membuat bocah ini datang membuat 'pernyataan palsu'. Seperti kata pepatah, dari sepuluh kalimat yang dikatakan seseorang, jika ditemukan bahwa ada satu kalimat yang salah, maka orang lain akan menganggap sembilan kalimat lainnya salah.

Maka dari itu, bahkan jika aku menemukan orang itu untuk menjadi saksi, orang lain tidak akan curiga, karena sekarang semua orang tahu bahwa Claura telah berbohong sejak awal. Tetapi yang tidak kuduga adalah bahwa ternyata karena terdesak, Claura melakukan kesalahan, hal ini benar-benar membantuku dalam banyak hal.

Claura terduduk lemah di atas kursi, menatapku, mengakui nasibnya, "Kali ini aku kalah."

Ketika mendengar Claura mengakui kekalahannya, hatiku terasa sangat senang, lalu memikirkan kesabaran selama periode waktu ini tidaklah sia-sia.

Aku memandang Claura dan berkata : "Jangan putus asa seperti itu, sebenarnya aku membohongimu, aku tidak melakukan siaran langsung."

Kali ini giliran Claura yang terkejut, saat ini kameramen sudah menyimpan peralatan mereka, lalu menyerahkan kartu memory kepadaku, kartu ini merekam apa yang baru saja terjadi, ketika menggenggam kartu ini, aku merasa seperti sedang menggenggam nyawa Claura, dalam hati merasa sangat bangga.

Sambil menggenggam kartu, aku berkata sambil tersenyum, "Masih belum mengerti? Aku membohongimu sejak awal, 'siaran langsung' tadi itu hanya untuk menakutimu saja."

Setelah mengatakannya, aku menggoyangkan kartu memory itu dan berkata : "Namun dengan adanya ini, aku bisa menarikmu turun kedalam jurang kapanpun."

Dengan wajah dingin, Claura menanyakan apa yang aku inginkan? Aku mengatakan : "Sangat sederhana, bukankah kamu baru membuka perusahaan perdagangan tangan kedua? Berikan perusahaan ini kepadaku."

Claura menatapku dengan tatapan dingin lalu bertanya : "Apakah perusahaan ini adalah tujuanmu sejak awal?"

Aku menganggukkan kepala, menghela nafas, mengatakan : "Karena kamu, reputasi perusahaanku sudah terkenal buruk, walaupun sudah berhasil dibersihkan sekalipun,citranya sudah sangat rusak, bagaimanapun tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan yang kamu buka itu, terlebih lagi, kamu telah mengambil orang-orang dan sumber dayaku, bagaimna caraku untuk melawanmu? Daripada begitu, akan lebih baik jika mengganti perusahaan saja, ulang mengembangkannya."

Setelah mendengarkan kata-kataku, Claura hampir mati karena marah, tetapi dia adalah orang yang memahami situasi, juga memahami bahwa benda yang ada ditanganku ini bisa membawa pengaruh yang sangat besar untuknya, jadi pada akhirnya dia memilih untuk berkompromi denganku.

Aku benar-benar merasa lega, sambil tersenyum sinis mengatakan : "Setelah berkeliling, bukankah apa milikku akan tetap menjadi milikku pada akhirnya? Claura tidak akan bisa merebutnya."

Claura pergi dengan dipenuhi dengan amarah dan putus asa, sesuai dengan tanda dariku, para kameramen dan staf lainnya pun diarahkan untuk keluar.

Pada akhirnya, hanya tersisa aku dan Zunina di ruangan itu. Zunina mengacungkan jempol kepadaku, memuji aku sangat hebat. aku melihat wanita cantik yang memiliki keindahan intelektual ini, sambil tersenyum berkata : "Kak Zunina, aku tidak sehebat anda."

Tiba-tiba Zunina tidak tersenyum lagi, bertanya padaku apa yang kumaksud dengan waspada, aku segera berdiri, lalu memeluknya, melepas kancingku dengan cepat, menekan tangannya di dadaku, mencium bibirnya, mematahkan apa yang ingin dikatakannya.

Pada saat ini, pintu geser terbuka, dan dua puluhan reporter itu terkesiap pada saat yang bersamaan. Zunina memucat, mendorongku, lalu dengan cepat mengatakan : "Ini semua bukan seperti apa yang kalian semua pikirkan, kita berdua tidak memiliki hubungan apa-apa."

Semua orang memasang ekapresi wajah 'tidak dipercaya', bahkan ada yang mengambil foto kami dengan cepat. Asal tahu saja, tadi dialah yang duduk di atas tubuhku, dan dialah yang menarik pakaianku, bahkan ciuman sekalipun, semua orang akan mengira bahwa dialah menciumku duluan, ketika orang lain melihat adegan ini, mereka tidak akan mengira akulah yang memaksanya, malah menganggap dialah yang menggodaku terlebih dahulu.

Zunina memiliki hubungan dengan pria yang penuh dengan reputasi buruk, ini adalah berita besar yang memalukan, jika orang-orang ini menyebarkan berita ini, maka tamatlah riwayatnya.

Dengan ekspresi tertekan, aku mengatakan : "Perhatian, tolong jangan katakan apa pun tentang kejadian malam ini, atau Tuan muda Sonny akan memberi kalian pelajaran."

Orang-orang ini segera berkata bahwa mereka tidak akan menyebarkan berita ini, kemudian mereka pergi. Setelah mereka pergi, Zunina menampar wajahku, bertanya apa yang aku maksud?

Aku meraih pergelangan tangan Zunina, melepaskan arlojinya, menekan tombol spiral di bagian atas, dan berkata, "Zunina, orang bijak seperti kita tidak perlu melakukan sesuatu secara diam-diam seperti itu, jangan pikir aku tidak tahu bahwa kamu merekam suara secara diam-diam, aku beritahu kamu, Jika kamu berani mengungkapkan sepatah kata pun tentang kejadian malam ini, aku akan membiarkan semua orang tahu bagaimana kamu merayuku dan membuat kamu kehilangan reputasi. "

Sebenarnya begitu Zunina masuk kedalam ruangan, aku sudah menyadari bahwa ada masalah dengan arlojinya, arloji itu tidak bergerak sama sekali, coba tanyakan, apakah pembawa acara yang memperhatikan penampilannya akan memakai arloji yang tidak berputar?

Memikirkan tentang karir Zunina dan antusiasmenya terhadap trending topic, aku bisa langsung menduga bahwa benda ini bisa saja merupakan penyadap ataupun perekam, ketika Claura datang, Zunina melipat kedua tangannya, dia mengambil kesempatan untuk menekan arloji, dia pikir aku tidak melihatnya, tetapi pada kenyataannya, aku bisa melihatnya dengan jelas, aku berusaha menahan diri, hanya karena aku ingin menyelesaikan pertunjukan ini saja. Adapun dua puluh orang wartawan, mereka bukan disiapkan untuk Claura, tetapi sebenarnya mereka disiapkan untuk Zunina.

Zunina menatapku dengan marah, wajahnya memerah, aku tahu dia ingin memanfaatkan berita ini untuk membuat trending topic, tidak mungkin, karena aku tidak ingin memperbesar masalah ini sepenuhnya, kalau tidak Gunawan yang sangat memperdulikan wanita itu pasti akan mendatangiku, bukankah aku yang hancur?

Melihat Zunina yang marah, aku mengatakan : "Kak Zunina, jangan khawatir, selama kamu terus memberi tahu mereka bahwa aku memiliki hubungan dekat dengan tuan muda Sonny, mereka tidak akan berani menyebarkan masalah ini."

Zunina sedikit mengernyit, dengan marah mengatakan : "Kamu tidak hanya mengancamku, kamu juga memanfaatkan aku!"

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu