Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 325 Kakak Beradik

" kakak ganteng, bolehkah bantu aku untuk mengurutnya?" kata wanita itu dan mengedipkan mata kepadaku. dia pun menggerutu dengan penuh kasihan.

gadis ini sangatlah cantik. meskipun dia memakai riasan yang sangat tebal, namun wajahnya tidak kelihatan sangat tua dan terdapat sebuah aura polos pada wajahnya. itu membuat mata setiap orang bersinar padanya.

ketika gadis itu melihat aku sedang menatapnya, dia langsung mengedipkan mata padaku sambil berkata :" kakak ganteng, kenapa? apakah ada sesuatu diwajahku?"

aku menjauhkan kakinya dari pahaku dan bangkit berdiri untuk menepuk pahaku yang tidak ada debu itu sambil berkata :" tante, cara menggodamu terlalu jelas dan tidak ada bedanya dengan gadis dipinggir jalan itu."

mungkin tidak ada yang menyangka kalau aku akan mengatakan perkataan seperti itu. semua orang terdiam dan begitu juga dengan wanita itu. dia lalu marah dan berkata :" hei, bagaimana caramu berbicara? apakah kamu percaya kalau aku akan menyuruh orang untuk mengoyak mulutmu? aku bisa menyukaimu adalah rezekimu. cepat berlutut didepanku!"

aku tidak ingin menghabiskan waktu bersamanya dan bertanya kepada Mondy apakah dia telah siap memilih?

Mondy memberiku baju agar aku mencobanya. aku lalu masuk kedalam ruang ganti. siapa sangka wanita itu menarik leherku dan berkata :" hei, katakan dengan jelas. siapa yang kamu panggil tante?"

semua wanita sangat memperhatikan masalah umur. padahal gadis pinggir jalan dan panggilan tante memiliki tingkat hinaan yang sama dan wanita ini lebih mementingkan panggilan tante itu. bagaimanapun itu bermaksud kalau aku mengatakan dia tua.

aku mengerutkan keningku dan bertanya :" siapa yang menyuruhmu kesini?"

wajah wanita itu sedikit panik dan aku tahu kalau tebakanku benar. aku memberi aba aba kepada Mondy agar menarik dia dari tubuhku lalu berkata :" pulanglah dan katakan kepada orang yang menyuruhmu datang kesini kalau aku sangatlah memilih makanan. jangan mengira dia bisa menggodaku dengan wanita murahan seperti ini."

meskipun aku ganteng, namun aku tidak percaya seorang wanita yang memakai pakaian mahal dan juga memakai parfum yang memiliki harga yang hampir sama dengan harga parfum Jessi bisa jatuh cinta padaku dan menggodaku. oleh karena itu, ketika wanita ini meletakkan kakinya diatas pahaku, aku sudah tahu kalau kedatangannya ini memiliki tujuan tertentu. kalau tidak aku tidak mungkin bersikap sadis padanya dari awal.

meskipun masalah yang dulu sudah berlalu, namun aku masih mengingat jelas cara Felicia menggodaku dan membohongiku. meskipun aku tidak menyalahkannya namun aku tetap saja emosi ketika melihat orang lain yang melakukan hal yang sama dengannya.

wanita itu tidak menyangka kalau aku bisa mengetahui rencananya dengan cepat. wajahnya pun memerah dan dia pun berkata :" tidak ada orang yang menyuruhku. kalau bukan karena aku mendengar kalau kamu adalah pacar kakakku, aku juga tidak akan melihatmu! huh!"

aku yang tadinya ingin masuk ke kamar ganti pun kembali berbalik ketika mendengar perkataan itu. aku lalu menatap wajahnya yang cantik itu sambil berkata :" apa yang kamu katakan?"

wanita itu memegang lehernya dan berkata :" namaku adalah Siska Yan."

telingaku tiba tiba mendengung dan aku menatap Siska sambil bertanya :" kamu.... kamu adalah bagian dari keluarga Yan?"

Siska mengangguk dan dengan marahnya berkata :" tidak salah, Aiko adalah kakakku. kamu boleh meneleponnya jika kamu tidak percaya."

sambil mengatakan itu, dia pun mengeluarkan ponselnya sambil menunjukkan sebuah foto. didalam foto itu, Aiko sedang duduk bersama Siska dan Siska tersenyum indah. Aiko juga tersenyum tipis dan mereka kelihatannya sangatlah bahagia.

aku tersenyum tipis ketika melihat foto Aiko.

ketika aku merasa Siska sedang menatapku, aku langsung berpura pura batuk dan menatapnya sambil berkata :" perbaiki sedikit. kakakmu bernama Aiko Duan dan dia bukan anggota keluarga Yan."

Siska Yan menggerutu dan berkata :" aku tidak perduli apakah dia bermarga Duan atau Yan, dia adalah kakak yang paling aku sayangi."

aku berkata :" kamu sudah tahu kalau aku adalah pacar kakakmu, kenapa kamu masih kesini...."

wajah Siska memerah dan berkata :" karena aku ingin melihat. aku ingin melihat pria mana yang bisa membuat kakakku meninggali kakak chandra. aku juga sangat marah ketika mengetahui kalau kamu memiliki pacar lain selain kakakku. jadi aku sangat ingin menghajarmu. jikalau kamu berhasil digoda olehku tadi, aku akan memberitahu kakakku agar dia menjauhimu lebih awal."

aku tidak menyangka kalau salah satu orang dari keluarga Yan masih memperdulikan Aiko. aku lalu menatap Siska dengan perasaan yang baik dan aku teringat akan adikku. aku pun mengelus kepalanya sambil berkata :" anak kecil tidak perlu mengurusi urusan orang tua. kakakmu sangat bahagia bersamaku, tenanglah."

Siska dengan polosnya menatapku dan aku pun masuk kedalam ruang ganti. ketika aku sedang mengganti pakaian, aku mendengar Siska bertanya dengan suara yang pelan :" apakah kakakku tahu kalau kamu selingkuh?"

aku tiba tiba menjadi canggung. selama ini aku merasa biasa saja ketika memamerkan hal ini kepada pria lain, namun aku sedikit malu untuk mengakui hal ini pada adik kandung Aiko. bagaimanapun ini bukanlah merupakan hal yang baik.

namun aku juga tidak ingin membohonginya karena ini tidak adil bagi kedua wanita yang aku cintai. aku berkata :" iya, namun tenanglah, aku akan menjaganya dengan baik."

dari luar pintu terdengar suara Siska yang penuh amarah. dia berkata :" bagaimana caramu menjaganya? didalam hati pria yang disukai terdapat dua wanita, itu merupakan sebuah hal yang sangat mengecewakan bagi setiap wanita. meskipun kakakku tidak mengatakannya namun aku tahu dia pasti sangat kecewa. haizzz, kakakku sangatlah kasihan. aku tidak mengerti kenapa kakakku yang pintar dan baik itu bisa memilih pria brengsek sepertimu."

aku tidak berbicara karena apa yang dikatakannya adalah benar. meningat kembali masa Aiko bersamaku, didalam matanya selalu mengandung unsur kesedihan. itu membuatku merasa sedih. bagaimana mungkin aku tidak tahu kalau dia tidak setegar itu? namun aku.... aku hanya tidak rela melepas salah satu dari mereka.

melihatku yang tidak berbicara, Siska pun mengetuk pintu dan bertanya :" apakah kamu tidak merasa bersalah pada kakakku?"

aku menggosok alisku dan berkata :" didunia ini banyak hal yang tidak bisa di kontrol dan diubah meskipun kamu sudah tahu itu adalah hal yang salah,"

" kenapa tidak bisa dikontrol? kamu hanya serakah." kata Siska dengan emosi. dia kembali berkata :" aku tidak percaya seorang wanita lainnya tetap lengket padamu ketika kamu telah memilih salah satu dari mereka. ini sangat jelas kalau kamulah yang serakah. dasar brengsek."

aku membuka pintu dan tidak menyangka kalau Siska menyandar dipintu. ketika aku membuka pintu, dia pun terjatuh dan aku langsung menangkapnya. dia terjatuh didalam pelukanku dan kami saling bertatapan. dia terbengong dan langsung mendorongku sambil berkata :" kamu keterlaluan."

aku berjalan melewatinya sambil berkata :" terkadang keinginan tidaklah bisa dikontrol."

ketika aku berjalan keluar, aku mendengar suara bisikian di sekelilingku. semua orang lalu menatapku dan ada juga beberapa orang berkata :" sangat ganteng! ternyata semua orang harus mengandalkan pakaian."

seorang pelayan lainnya kembali berkata :" bukankah karena dia memiliki basic yang baik? haizz, tidak heran kalau dia memiliki selingkuhan. kalau dia mengizinkannya, aku juga ingin menjadi selingkuhannya."

aku merasa pelanggan pria didalam toko ini mulai cemburu dan menatapku dengan penuh dendam. aku berdiri didepan kaca dan memegang daguku sambil berpikir kalau ganteng juga merupakan sebuah kesalahan.

Mondy bertanya apakah aku ingin mencoba baju yang lain? aku menggeleng dan berkata :" yang ini saja."

Mondy pun pergi membayar dan aku pun menatap kearah Siska yang berdiri tidak jauh dariku. aku pun berkata :" keluargamu tidak tahu kedatanganmu kan? pulanglah sebelum ketahuan. aku rasa ibumu akan sangat tidak senang jika tahu kalau kamu menemuiku."

setelah mengatakan itu, aku kembali ke kamar ganti untuk mengganti pakaianku. ketika aku keluar, aku melihat Siska masih saja berdiri disana. aku mengerutkan keningku dan bertanya :" kenapa? tidak ingin pergi?"

Siska menggandeng tanganku sambil bertanya :" kamu... apakah kamu boleh membawaku menemui kakakku?"

aku sedikit terkejut dan berkata :" apakah kamu bercanda, nona siska? kami dan keluarga Yan adalah lawan. apakah kamu tidak takut ibumu menghukummu?"

mata Siska mulai merah dan dia pun menundukkan kepalanya sambil berkata :" aku sangat tidak ingin tinggal dirumah yang hanya menganggap aku sebagai alat."

setelah mengatakan itu, dia menegakkan kepalanya dan menatapku dengan penuh kasihan sambil berkata :" bawalah aku pergi. aku rasa kakakku sangat ingin menjumpaiku."

aku berkata :" tidak boleh."

Siska dengan emosi berkata :" kenapa?"

aku menghela nafas dan berkata :" kakakmu baru saja mengambil kesempatan untuk melewati kehidupan yang dia inginkan dan aku tidak akan membiarkan orang lain untuk menganggunya."

aku tahu perkataanku sangatlah menyakitkan. namun itulah pemikiranku dan aku khawatir kalau keluarga Yan bisa mendapatkan keberadaan Aiko jika aku membawakan Siska kesana. itu akan sangat menganggu kehidupan kami dan aku juga khawatir kalau kehadiran Siska akan menggoyahkan hati Aiko. oleh karena itu, aku tidak akan menyetujui permintaan dia.

pandangan Siska dipenuhi kekecewaan dan dia pun berkata :" aku sudah tahu..."

setelah mengatakan itu, dia pun pergi. aku sedikit merasa bersalah melihat bayangan kepergiannya. namun rasa bersalah itu tidak akan merubah keputusanku.

ketika Siska pergi, aku dan Mondy pun meninggalkan tempat itu. aku tidak menyangka kalau Siska masuk kedalam sebuah mobil dan didalam mobil itu ada seseorang yang tidak asing bagiku, yaitu Chandra.

kenapa Chandra bisa disini? apakah dia dan Siska bertemu dengan kebetulan atau mereka datang bersama tadi? kalau memang begitu, aku harus memikirkan kembali perkataan Siska tadi. gadis ini apakah memang sepolos itu?

Mondy berkata :" kedengarannya jika terjadi pernikahan diantara dua keluarga besar, maka salah satu pihak akan menyesal dan demi menjaga nama baik keluarga mereka, keluarga mereka akan memilih salah satu anggora keluarga mereka untuk menggantikannya. tidak ada hubungan percintaan yang asli didalam perkawinan seperti itu."

mendengar ini, hatiku berdetak kencang dan aku pun berkata :" maksudmu Siska kemungkinan besar merupakan pacar dari Chandra?"

kalau memang begitu, bukankah adik perempuan yang melanjutkan tragedi pernikahan kakaknya?

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu