Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 406 Rahasia yang tidak dapat diungkapkan (1)

Setelah menghapus video, aku langsung membawa mobil menuju rumah sakit, lagian claura yang menyuruhku pergi, aku juga tidak ada sedikitpun rasa bersalah lagi.

Aku menghentikan mobil di gang kecil kemarin malam, aku berjalan dengan sedikit berlebihan sampai di rumah sakit. Setelah memasuki rumah sakit, aku langsung naik lift ke lantai 5, disaat itu, aku menggunakan hp bekas menelepon Aiko. Aiko dengan cepat menekan tombol menjawab, nada bicaranya yang dingin menanyakan padaku mau apa?”

Terdengar, perasaannya sangat tidak bagus, hatiku sedikit merasa bersalah, dengan suara rendah aku berbicara: “kamu tidak apa-apa?”

Walaupun berusaha menahan perasaan untuk memperhatikan dia, tapi disaat seperti ini, bagaimana bisa aku berpura-pura tidak peduli? Aiko terdiam sesaat, nada bicaranya sudah membaik, dia menjawab dia tidak apa-apa, bertanya padaku menelepon dia karena khawatir padanya kah? Aku dengan serius menjawab buka, hanya asal bertanya, cara mendekati dia seperti ini, dia baru akan menolongku.

Aiko bertanya padaku apa yang mau dibantu?

Saat itu, pintu lift terbuka, aku dengan datar berkata: “Aku ingin bertemu dengan Teddy Chen.”

Selesai berbicara, aku keluar dari lift, melihat aiko sedang berjalan menuju ujung lorong, dia melihat aku, menutup telepon, aku pelan-pelan menuju kearahnya, melihat dia sudah mengganti pakaian suter kemarin, memakai jaket hitam panjang, menawannya kurang dari kemarin, lebih banyak kesedihan. Aku berjalan kesana, sekilas melirik ke arah kamar pasien di sampingnya, membuatku tidak bisa menahan diri untuk melihat lagi.

Aiko dengan datar berkata: “tidak usah lihat lagi, kak Nody masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.”

Hatiku seketika merasa jatuh hingga ke dasar, tidak dapat menahan diri merasa khawatir, Aiko menjelaskan: “saat dia dibawa ke rumah sakit sudah ada gejala demam tinggi, panas, ditambah luka yang terinfeksi, membuatnya harus masuk kedalam ruang Shock, saat dibawa kesini selalu berada dalam keadaan tidak sadarkan diri, kata dokter, walaupun sudah diselamatkan, tapi jika dalam 3 hari masih tidak sadarkan diri, dia sepertinya seumur hidup tidak akan bisa sadarkan diri lagi, mungkin akan meninggal, mungkin juga akan menjadi orang cacat.”

Mendengar ucapannya, aku terkejut hingga mundur beberapa langkah, dengan tidak percaya aku berkata: “bagaimana mungkin? Aku pernah melihatnya, dia tidak mungkin separah itu!”

Jika aku tahu Kak nody terluka separah itu, nyawa akan aku relakan untuk segera membawanya keluar! Saat berpikir, aku tiba-tiba merasakan pandangan aneh dari kamar, hatiku tersentak, Christian melihat aiko memandangku dengan tatapan penasaran, saat itu aku mengerti, omongan seperti ini takutnya hanya karangan mereka saja, mereka hanya ingin melihatku benar-benar memiliki tujuan untuk menyelamatkan kak nody, atau hanya mengkhawatirkan hidup matinya saja.

Jika tidak merasakan pandangan mereka berdua, aku hampir saja ketahuan.

Satu detik sebelum aiko membuka mulutnya, aku berkata: “jika dia meningga semua yang aku keluarkan akan percuma saja, aku berpikir menggunakannya untuk melawan Alwi.”

Eksperesi wajah Aiko sangat dingin, dia berkata dengan suara yang rendah: “kamu sungguh berpikir seperti itu?”

“memangnya, aku harus berpikir bagaimana?” aku sengaja berpura-pura bertanya dengan kesal, “sudahlah, jangan habiskan waktu lagi, dia sadar atau tidak tidak ada hubungannya denganku, jika dia sadar tentu saja baik, jika meninggal itu juga nyawanya, aku sekarang ingin bertemu dengan Teddy Chen.”

Aku baru selesai berbicara, pintu kamar terbuka, wajah pucat kak nody yang berdiri si dana, sedangkan di belakangnya berdiri dua orang, yaitu Jessi dan Govy.

Hatiku terkejutm tidak disangka Jessi dan Govy juga ada, mereka berdua adalah ahlinya, makanya aku tadi tidak sadar sedikitpun keberadaan mereka. Hanya, mereka kenapa bisa disini? Mengingat hubungan kak nody dengan mereka berdua, aku tahu aku sudah masuk kedalam perangkap, berpikir walupun hari ini aku tidak datang, aiko juga pasti akan menyuruhku datang, karena mereka berempat sedang menugguku.

Melihat keempat orang itu melihatku dengan tatapan menghakimi yang sama, aku merasa seluruh tubuhku seperti ditusuk ribuan jarum, aku sadar saat itu aku berpikir untuk kabur, govy dan jessi maju kearahku, dengan cepat menghalangi jalan keluarku, aiko dengan kak nody berdiri dibelakangku, menghalangi jalanku.

Aku menyerah dan tidak pergi, memasukkan seputung rokok ke dalam mulutku, dan mengeluarkan segumpal asap, melihat kak nody, dengan wajah yang tidak bahagia dan berkata: “apa maksudnya? Membalas air tahu dengan air tuba? Aku menyelamatkan nyawamu, kamu malah memanggil orang untuk menangkapku? Aku tidak melakukan kesalahan.”

Selesai berkata, aku melihat jessi, berkata sambil cengigiran: “kakak tentara, aku tidak melakukan kesalahan apapun, kamu memojokkanku seperti ini, apakah bagus?”

“siapa kamu sebenarnya?” jessi menatapku, nada suaranya yang tenang menanyakanku.

Aku dengan tenang menjawab: “namaku Reino, kamu ingin tahu siapa aku, kamu bisa pergi periksa.”

“Aku sudah periksa.”

Yang membuatku tidak menyangka adalah, jessi menjawabku seperti itu, aku mengangkat kepala melihatnya, menahan perasaan di hatiku yang kacau, dan berkata: “jika sudah periksa, kenapa masih bertanya padaku?”

Jessi berkata dengan datar: “karena biodata bisa saja dipalsukan.”

“Tentu, biodata bisa saja dipalsukan, tapi didepan status orang seperti kalian tentu saja tidak bisa dipalsukan, bukannya begitu?” aku berkata, pelan-pelan berjalan kearah Jessi, aku sangat jelas, jika dia memeriksa status “reino” ada masalah, pasti tidak akan langsung bertanya padaku aku siapa, juga karena ini, aku baru berani berkata dengan pasti.

Sampai di depan Jessi, aku menatapnya lurus-lurus, dan berkata: “kalau aku tidak ada masalah, kamu menahanku disini dan tidak melepaskanku apa maksudnya? Apa kamu menyukaiku?”

Mata Jessi memandangku dengan lurus, 4 mata saling bertemu, aku sungguh takut mataku mengeluarkan perasaanku, aku berusaha bertahan, jangan membiarkan diriku hancur.

Selang beberapa saat Jessi baru bersuara: “kamu bantu aku bunuh Julian, membahayakan diri menyelamatkan nody, menyuruh aiko memikirkan anak yang didalam perutnya, menghindari alwi, semua ini, satu per satu apakah semuanya kebetulan, semuanya orang yang berhubungan dengan alwi?”

Aku tahu dia sudah merasakan sesuatu, lagian semua tindakanku memang terlalu jelas, sekalipun aku menutupnya dengan sebaik mungkin, tapi juka semua hal kecil ini dilihat bersama, akan menyadari penyebab aku membocorkan statusku.

Disaat seperti ini, aku sangat ingin mengatakan yang sebenarnya pada mereka, memberitahu meraka aku adalah alwi, tapi mengingat perkataan Kimi, aku tau aku tidak boleh mengatakan pada siapapun

Aku tahu, jika jessi dan lainnya tahu masalahku, pasti akan membantuku melawan Alwi palsu, membantuku merebut semua yang memang milikku, tapi bagaimanapun Jessi dan Kimi sampai hari ini tidak dapat mengetahu siapa orang dibalik ini semua, walaupun bisa mengalahkan alwi palsu, kami paling banyak hanya merebut titik awal, pembunuh ayahku akan bersembunyi semakin hati-hati, sampai saat itu aku takut akan semakin sulit mendapatkan jawaban.

Siapa yang tahu, melewati kesempatan ini, harus menunggu sampai kapan agar pihak lawan menunjukkan diri mereka? Bukan hanya itu, jika pihak lawan tahu aku tidak kehilangan ingatan, akan membocorkan persembunyian kimi dan yang lainnya, kekuatan pihak lawan sangat besar, jika membangunkan mereka, aku harus bagaimana? Tidak boleh mengecewakan mereka, jadi tidak boleh mengatakan apapun.

Terlebih lagi, jika membuat jessi dan yang lainnya tahu aku adalah alwi, tahu aku berubah menjadi seperti ini, seberapa mereka akan sangat marah dan menderita? Setenang apapun orang, tetap saja mahkluk yang memiliki perasaan, bisa menyembunyikan perasaan, itu karena belum sampai di titik terlemah. Sedangkan aku, adalah titik terlemah jessi dan yang lainnya, sekali mereka tahu aku menngalami hal seperti ini, mereka pasti tidak bisa menahan diri, sekalipun begitu hati-hati, takut jika alwi melihat sesuatu yang aneh, sampai saat itu akan semakin bahaya.

Lagian, diam-diam berperang, mereka ditempat yang terang, aku tidak akan membuat mereka bahaya. Oleh sebab itu, aku hanya berani memberi tahu aiko bahwa alwi sudah berubah, tidak berani mengatakan lebih banyak, maka itu aku tidak mengatakan apapun pada kak nody, karena aku tahu, mereka sekarang sudah sangat kecewa dengan alwi, sudah memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi diri sendiri, itu sudah cukup.

Yang aku mau, dari awal bukan ingin mereka menembus bahaya untuk menyelamatkanku, yang aku ingin, adalah melindungi mereka, tidak ingin karena aku mereka berpikir terlau banyak.

Soal jessi, dari awal aku yakin dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri, karena, dia adalah Jessi! Yang pernah mengatakan padaku jika aku tidak pantas, bukanlah jessi yang menginginkan aku, Jessi ga tidak berani yang merawatku hingga seperti ini, dia begitu mengenalku, begitu cerdas, Alwi palsu hingga tidak berani mendekati dia, karena dia takut membocorkan identitas dia.

Saat aku selesai berpikir ini semua, aku yakin dengan keputusanku, dan berkata: “mohon untuk kamu perhatikan lagi, aku tidak membantumu untuk membereskan Julian, kebalikkannya, aku sedang menggunakan kalian sebagai penutup agar aku mudah memberesi Julian.”

“dulu aku juga berpikir seperti itu, tapi....” Jessi mengerutkan kening dan berkata.

Aku memotong ucapannya dan berkata: “tidak ada tapi tapian, karena ini adalah kenyataan. Aku jujur saja pada kalian, Julian adalah musuh ayah angkatku, membunuh dia demi membalas dendam ayah angkatku, mengenai aiko dan kak nody, hanya sebagai alat untuk membuat alwi jijik, mengenai kenapa aku inign melawan dirinya, aku rasa kamu sudah tahu dari aiko.”

Jessi tidak mengatakan apapun, eksperesi wajahnya semakin memburuk.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu