Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 474 Mendorong Diri Sendiri Terjatuh Ke Lubang Api

Aku melupakan perasaanku dan mencium Claura, memeluk hangat tubuhnya, menciumnya membuat dia terangsang, memandangi wajahnya yang terpesona, terlintas pikiran di kepalaku tentang orang-orang yang dia sakiti, orang yang penting bagiku, memikirkan bagaimana dia menyiksaku, dan berpikir bagaimana membuat dia merasa frustasi.

Namun Claura, telah terperangkap dalam ‘kelembutan’ palsuku, membuat dia berpikir telah menaklukkan hatiku.

Cinta, penuh pengorbanan, cinta munafik, lebih beracun.

Setelah beradu satu ronde dengan Claura, dia terbaring di dalam pelukanku, berkata : “Suamiku, mengapa hari ini semangatmu begitu tinggi? Membuat aku sedikit kesakitan.”

Dengan jujur dan polos aku menjawab : “Karena aku tahu kamu sedang banyak pikiran, aku hanya ingin membuat kamu bahagia, istriku, aku tahu masalah hari ini membuat kamu begitu kesal, tapi kamu tenang saja, jika Tuan Ricardo benar-benar menyalahkanmu, biarkan aku bantu kamu bicara, walaupun tanpa orang itu, aku akan membantumu menyelesaikan tugasnya, selain itu, pihak Tuan Ricardo sana terdapat begitu banyak orang yang berbakat, mati satu, tinggal carikan pengganti kan beres.”

Siapa yang tahu, Claura dengan bingung berkata : “Tidak semudah pikiranmu, organisasi kami akhir-akhir ini mengalami banyak masalah, dalam rencana pembunuhan terakhir kali sudah menghabiskan banyak orang-orang bertalenta, kali ini orang yang terbunuh merupakan salah satu pembunuh top yang tersisa, beberapa orang ini, merupakan orang yang sangat di sayangi Tuan Ricardo, aku tidak menyangka dia bisa mati mendadak, Tuan Ricardo kali ini pasti akan marah besar, dan pastinya…..aish..”

Claura tampak begitu sedih, sepertinya kerja kerasku tadi tidak menghilangkan rasa frustasinya. Aku berpura-pura ikut sedih dan membelai kepalanya, berkata : “Sabar, ini bukan salahmu, siapa yang bisa memprediksi akan terjadi hal ini? Hanya saja, apakah kamu tidak mencurigai orang lain? Kamu ke utara sini hanya aku dan orang yang ada di dalam organisasi saja yang mengetahuinya, lalu siapa lagi?”

Claura mengerutkan keningnya, dan berkata : “Aku rasa Govy dan lainnya juga mengetahuinya.”

Aku berkata dengan acuh tak acuh : “Aku hampir saja melupakannya, tapi kali ini memang mereka terlihat ingin memanfaatkan organisasi kita, untuk melawan para anjing penjaga itu, rasanya tidak mungkin saat ini mereka menyerang kita, bukankah begitu?”

Claura terlihat lebih serius dan berkata : “Aku juga merasakan hal yang sama, maka dari itu aku mengesampingkan mereka, jika memang benar dia akan menghabiskan kita, dia pasti akan menyuruh kamu, tapi kamu belum mendapatkan perintah, iya kan?”

Aku mengangguk, inilah alasannya dia tidak mencurigaiku, karena bagaimanapun, aku bukanlah orang yang melakukan hal itu.

Pada saat ini Claura kembali berkata : “Masih ada satu orang lagi yang mengetahuinya, aku pikir, sebagian besar dia yang melakukan hal ini.”

“Siapa?” dengan penasaran aku bertanya, dalam hati aku tahu jelas orang tersebut adalah Nody yang dia maksud, karena selain kami, Nody juga muncul di utara, dan hampir saja membunuh Alwi palsu saat dia beraksi.

Tetapi Claura tidak ada niat untuk memberitahu aku, dia terdiam beberapa saat, dan berkata : “Lupakan saja, tidak mungkin seharusnya, itu hanya tebakan kecilku saja, tidak perlu di ungkit.”

Aku juga tidak bertanya lagi, aku hanya mengatakan padanya jika ada yang perlu aku kerjakan, harus memberitahuku, aku tidak ingin dia menanggung ini semua sendiri, aku adalah suaminya, aku harus melindunginya, tidak ingin dia terluka, dan menderita.

Claura tersentuh tergila-gila mendengar perkataanku, dia memeluk leherku, dengan lembut berkata : “Suamiku, hal yang paling beruntung untukku adalah membuatmu tetap ada di sisiku, tidak peduli seberapa lelah dan menderita, yang selalu aku ingat adalah aku lakukan semua ini hanya untuk memilikimu, hidup bahagia bersamamu, aku rasa semua yang aku lakukan sangat layak.”

Mendengar perkataan Claura, hatiku tergerak, segala perasaan rumit bercampur menjadi satu. Tiba-tiba aku berpikir, apa maksud dari perkataan Claura? Mungkinkah dia melakukan sesuatu untuk Ricardo Song, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk memiliki aku? Mana mungkin? Wanita ini, sampai kapan dia akan bersandiwara?

Pada saat ini Claura bertanya padaku apa yang aku pikirkan? Aku berkata secara acuh tak acuh : “Aku berpikir, bagaimana aku bisa membuatmu melewati hari-hari seperti wanita normal di luar sana, hanya perlu berbelanja, atau jalan-jalan, jika merasa bosan pergi untuk liburan, bisa dengan tenang mempunyai anak, dan mengajak mereka untuk jalan-jalan keliling dunia. Aku berpikir, aku hanya perlu bekerja keras menyelesaikan tugas ini, lalu membuat Tuan Ricardo puas, dan mendapatkan wewenang dan kedudukan yang tinggi, mengumpulkan kekayaan yang cukup, agar bisa memberimu kehidupan yang ingin aku berikan padamu.”

Selesai aku berbicara, aku mencium dahi Claura, bukankah kamu suka bersandiwara dengan romantis? Maka akan aku ikuti sandiwaramu, aku ingin lihat, siapa di antara kita yang akan jatuh ke dalam perangkap ini.

Tanpa mengetahui isi hatiku, Claura memelukku dengan erat, dan berkata : “Selama aku bisa bersamamu, walaupun aku harus kehilangan segalanya, aku akan bahagia bersama kamu, kamu adalah segalanya bagiku.”

Aku berbisik : “Wanita bodoh, sudah tidak perlu apa-apa lagi, memiliki ini saja sudah cukup?”

…………………………

Aku dan Claura kelelahan dan beristirahat sementara waktu, aku menyuruhnya untuk mandi, dia mengangguk, dan aku mengambil kesempatan untuk memeriksa ponselnya, aku menemukan nomor Ricardo Song, setelah itu aku mengembalikan ponsel itu ke tempat semula, Claura yang tidak tahu apa-apa, setelah keluar dari kamar mandi, masih menggodaku, dengan manja berkata padaku ingin keluar makan malam bersamaku.

Baru saja aku menyetujuinya, tiba-tiba ponselnya berdering, aku meliriknya, wajahnya seketika berubah, bergegas mengangkat telponnya, raut wajahnya begitu suram, di sisi lain, aku mendengar suara Alwi palsu, suaranya terdengar menyedihkan.

Tampaknya dia mengetahui aku marah, Claura kebingungan, dia menutup telponnya, bergegas kearahku dan berkata : “Suamiku, kamu sudah tahu siapa yang menelponku?”

Dengan dingin aku menjawabnya : “Tentu saja, aku sudah melihat namanya, mendengar suaranya, mau pura-pura tidak tahu pun susah!”

Selesai berbicara, dengan kesal aku berkata kepada Claura : “Dia pernah berjanji di depan Tuan Ricardo, bahwa dia tidak akan menghubungi kamu lagi, tapi sepertinya yang aku lihat kalian bahkan tidak pernah putus berkomunikasi?”

Claura tahu bahwa aku sangat sensitif dengan sesuatu yang menyangkut Alwi palsu, jadi jika aku marah seperti ini, dia tidak akan curiga, dia hanya berpikir aku seperti ini karena cemburu, dengan hati-hati dia segera membujukku : “Kenapa begini saja kamu cemburu? Tenang saja, aku sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi dengan manusia satu itu, dia mencariku hanya karena urusan kerjaan saja. Kamu juga tahu, dia sekarang adalah bagian dari kita, mau tidak mau aku dan dia bekerjasama dalam satu tugas, makanya kami terus berhubungan.”

Aku bertanya dengan ragu : “Benar-benar se simpel itu?”

Claura tersenyum dan berkata : “Tentu saja, apakah suamiku sekarang sudah tidak ada rasa percaya diri?”

Aku tidak berkata apa-apa, dia memegang tanganku dan menciumnya, berkata : “Sepertinya aku kurang hebat di atas ranjang tadi, jadi suamiku masih mencurigai aku dengan pria lain.”

Aku menatap Claura, menghela nafas dan berkata : “Istriku, aku bukannya tidak percaya padamu, hanya saja aku tidak percaya dengan sampah itu, dendam diantara kami berdua, jika bukan karena Tuan Ricardo memerlukan dia, sudah lama akan aku tembak mati dia, bagaimana aku bisa menoleransi dia untuk mendekati kamu?”

Claura menepuk tanganku, menghiburku dan berkata : “Suamiku, kamu tenang, tempat untuk kita menghabisi dia itu banyak, kamu jangan lupa, Tuan Ricardo sudah pernah mengatakan, setelah Alwi berhasil membereskan kebun Bedugul akan diserahkan padamu.”

Aku tersenyum sinis dan berkata : “Aku tidak perlu sampah itu untuk membereskan kebun Bedugul untukku, yang aku inginkan, yang ingin aku berikan padamu, aku bisa menggunakan kedua tanganku, dan kemampuanku. Selain itu, jika manusia itu mampu, dia tidak akan berbuat sampai sejauh ini.”

Claura menatapku dengan kagum, bisa di lihat, dia sangat menyukai aku dengan kepercayaan diri yang tinggi, setelah aku pikir-pikir benar juga, teringat saat pertama aku mengenakan topeng badut untuk menyelamatkan dia, di hadapannya aku bagaikan ‘pria tangguh’ yang penuh percaya diri, dan yang paling membuat dia tergila-gila adalah aku yang sekarang ini, tampaknya sekarang, aku telah membangkitkan ingatannya pada waktu itu, karena cara dia memandangku sudah berbeda.

Sambil tersenyum Claura berkata : “Suamiku, aku percaya kamu lebih hebat darinya. Sudahlah, aku tidak akan mengobrol denganmu lagi, aku harus mengurus masalah pembunuh itu, aku rasa akan menghabiskan sepanjang malam, dan pasti aka nada hasilnya.”

Aku mengangguk, tanpa ada keraguan, dan membiarkan dia pergi.

Aku tahu, Claura pergi menemui Alwi palsu, hari sudah begitu larut, Alwi palsu menyuruhnya untuk kesana, apakah untuk membahas masalah, atau hanya untuk memuaskan dirinya sendiri?”

Karena aku berada di Hangzhou, dan hanya merancang dua orang, membiarkan Claura mengira dia telah di perkosa oleh Alwi palsu, tapi Alwi palsu hanya ingin mengancamnya, mendekatinya, juga tanpa penjelasan, memilih melakukan hal yang salah, ditambah lagi Ricardo Song menyuruhnya untuk tidak melibatkan Claura, tapi hanya berakting saja di depanku, jadi , aku sangat yakin dia memanfaatkan soal pemerkosaan ini, untuk menyuruh Claura menemuinya. Sedangkan Claura hanya karena kerjaan, untuk mengikat hatiku, hanya bisa sesekali berkompromi.

Memikirkan sampai disini, aku tidak bisa menahan tawaku, aku mengambil ponsel, dan menelpon Alwi palsu, begitu cepat Alwi palsu mengangkat telponnya, tapi dia tidak bersuara. Aku percaya dia sudah mengetahui nomorku, dia tidak bicara, karena ingin mendengar aku bicara terlebih dahulu.

Aku berkata dengan acuh tak acuh : “Alwi, kenapa? Mengapa kamu masih menghubungi istriku?”

Alwi palsu tertawa dingin, dengan percaya diri berkata : “Cepat atau lambat dia akan menjadi milikku.”

Sepertinya Alwi palsu ini sudah melupakan bagaimana rasanya ditembak di kepalanya olehku, bagaikan bekas luka yang sudah memudar, aku juga tidak keberatan, dan hanya tertawa sinis bertanya : “Oh? Dapat darimana percaya diri ini? Dia sekarang adalah istriku, dia selalu membutuhkan aku, setiap kali kelelahan bersamaku, ketika bercinta denganku dia selalu meneriaki namaku, pada saat itu, kamu dimana?”

Aku sengaja memancing Alwi palsu, aku tahu dia seorang paranoid, tapi ketika berhadapan denganku dia sok kuat dan hebat, tidak mau mengalah, jadi aku memancingnya, ingin memaksa dia membantah aku, membuat dia memisahkan hubungan aku dan Claura.

Seorang pria paling tidak bisa mendengar detail tentang wanita yang dicintainya tidur dengan pria lain, jadi kata-kata aku barusan benar-benar membuat Alwi palsu marah, dia menggertakkan gigi dan berkata : “Reino, jangan bangga dulu brengsek! Cepat atau lambat, dia akan meneriaki namaku.”

“Kamu hanya bisa mimpi, aku menelponmu, hanya ingin memberitahumu, bahwa istriku selamanya tidak akan mencintaimu, dia tidak akan mau menemuimu, kamu buang saja hatimu itu.” Aku pun tertawa terbahak-bahak setelah selesai berbicara.

Siapa yang bisa menyangka, Alwi palsu tertawa lebih keras dariku, dan memarahi aku sebagai orang bodoh, berkata : “Kamu pikir kamu siapa, kamu pikir Claura benar-benar mencintaimu, kamu pikir dia tidak akan menemuiku? Kamu ini benar-benar bodoh, aku takut kamu tidak mengetahui, Claura sekarang dalam perjalanan menemuiku, dan satu lagi, dia akan membelikan aku makanan favoritku, dasar bodoh!”

Mendengar kata ini, aku hanya bisa menyeringai, melihat Alwi palsu ini kebakaran jenggot, sepertinya, dia kembali terpukul, dan membuatnya kehilangan ketenangan dan kesabarannya, aku berkata dengan nada marah : “Kamu omong kosong!”

Alwi palsu tertawa dingin : “Benar omong kosong atau tidak, kamu bisa datang kesini untuk memastikannya.”

Selesai dia berbicara, dia memberiku alamat rumah sakit.

Aku menutup telpon, aku sudah tidak bisa menahan tawaku.

Alwi palsu oh Alwi palsu, apakah kamu tidak sadar, kamu sudah mendorong dirimu sendiri terjatuh ke dalam lubang?

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu