Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 788 Bertanding

Ketika aku mengatakan bahwa bibir Jessi telah dicap olehku, dia melihatku sekilas dengan aneh, dan dengan terburu-buru melihat sekeliling.

Mungkin karena dia sudah terlalu cantik, jadi menarik perhatian banyak orang, jadi kami berdua berpelukan juga dikelilingi, dan perkataanku, sangat jelas terdengar oleh beberapa orang itu, ada yang tertawa, dan ada yang dengan iri berkata: “Omg, sangat murni dan romantis.”

Jessi dengan ringan menekan keningku, meraih tanganku lalu melarikan diri dari pandangan publik, hatiku sangat bangga, bahkan ada yang mengatakan kita berdua murni, romantis?

Hahaha, bukankah begitu? Meskipun kami berdua melewati badai dan topan, tetapi hubungan kami sangat bersih dan murni, menggunakan kata-kata ini untuk menggambarkan hubungan kami, tidak terlalu kelewatan.

Tidak ada seorangpun yang dapat seperti perasaan Jessi terhadapku, yang begitu murni, itu juga sebabnya aku sangat mencintainya.

Jessi bermain dengan botol yogurt itu disepanjang jalan, lalu berkata sambil tersenyum: “Menurutmu, apa yang bisa kubuat dengan dua botol yogurt ini?”

“Apa yang ingin kamu buat?” Tanyaku dengan senyum ringan, saat ini pukul 2 atau 3 siang, matahari sangat bagus, angin bertiup diwajahnya, wajah putih Jessi dilapisi merah dengan gaun merah dan matahari, dan juga dilapisi cahaya keemasan, tetapi siapa yang menyangka bahwa wanita yang identitas dan kecantikannya bisa melelehkan hati semua orang ini, malah sangat menyukai dua botol yogurt yang biasa saja.

Jessi berkata sambil tersenyum: “Terlalu kecil, taruh sedikit bunga kecil yang indah didalamnya saja.”

Aku menganggukan kepala, lalu berkata: “Baik, buat keduanya sama persis, 1 untukmu dan 1 untukku.”

Jessi melihatku sekilas dengan indah, lalu berkata: “Kalau begitu aku tidak boleh menanam bunga.”

“Mengapa?”

“Aku harus menanam rumput, bukankah kamu adalah rumput yang kuat?”

Aku tertawa, bukan, aku hanyalah rumput kecil, tetapi….

“Tetapi aku akan berusaha tumbuh menjadi bunga yang takjub sepertimu, kamu menyukai seperti apa, maka aku akan menjadi seperti itu.” Aku memegang erat tangan Jessi, dia menatapku dengan bingung, lalu aku menyium dahinya, dan melanjutkan, “Mungkin aku tidak mempunyai masa depan, tidak berambisi seperti orang lain, naik keatas juga bukanlah untuk pamer, alasan mengapa aku naik keatas selangkah demi selangkah, selain hubungan ayahku, alasan yang paling besar adalah kamu, Jessi, aku dilahirkan untumu, jadi, kamu harus menghargaiku dengan baik.”

Jessi menatapku, matanya memerah, dia bersandar dengan lembut dipelukanku, dan berkata dengan lembut: “Bukan, kamu bukan tidak mempunyai masa depan, tidak peduli bagaimana mereka memandangmu rendah, didalam mataku, kamu adalah modal yang paling membuatku bangga.”

Aku menepuk-nepuk dengan ringan punggungnya, lalu tertawa. Saat ini, sebuah cahaya datang dari kejauhan, aku melihat kearah cahaya itu, itu adalah seorang gadis, dia berdiri dengan canggung tidak jauh darisana, lalu berkata: “Ma….maaf….aku melihat pemandangan ini sangat indah, jadi aku tidak bisa menahan….”

Pada saat ini, Regy Yang sedang berdiri dibelakang gadis itu, sangat jelas bahwa orang yang diam-diam melindungiku hanya peduli terhadap orang-orang yang berbahya, tetapi tidak menyangka bahwa seorang gadis kecil yang tidak berbahaya mengambil foto kearah aku dan Jessi, dan kemunculan dia sekarang, mungkin akan segera merebut ponsel.

Pemikiran orang-orang ini tidak ada belas kasihan, didalam pemikiran mereka hanya ada satu, itu adalah misi. Aku melambaikan tangan, dan Regy Yang berjalan pergi, aku berkata sambil tersenyum: “Tidak apa-apa, tetapi lain kali lebih berhati-hati, jangan nyalakan flash lagi.”

Wajah gadis itu memerah, meminta maaf lalu berlari pergi dengan terburu-buru. Regy yang diam-diam mengikutinya, meskipun gadis itu terlihat sangat polos, tetapi lebih baik jika pergi meyakinkan.

Aku dan Jessi saling memandang, lalu tertawa, aku berkata: “Ayo jalan, yang didepan adalah bar kan, ayo kita pergi makan, dengar musik, minum bir, dan lebih baik yang terakhir berbuat aneh-aneh ketika mabuk.”

Ketika Jessi mendengar perkataan ini, dia memelototiku, berkata: “Aku mendengar bahwa kemampuan menyanyi penyanyi di bar ini sangat bagus, dan mereka memiliki penggemar yang tetap.”

Aku mengangguk, aku tidak terkejut, ada sebuah perkataan bahwa, orang hebat berada di masyarakat sebenarnya perkataan ini sangat masuk akal, bukankah aku adalah orang hebat yang berada dimasyrakat?

Aku yang berpikir dengan bangga sambil berjalan menuju bar dengan Jessi.

Ada orang yang sedang menyanyi didalam bar, dan menyanyi lagu Felicia, lingkungan didalamnya sangat elegan, ada 3 meja yang dipenuhi tamu, beberapa pria yang paling dekat dengan panggung sambil minum dan mengobrol, sambil melihat dari atas sampai bawah wanita yang sedang menyanyi diatas panggung.

Wanita itu terlihat sangat dingin dan cantik, gayanya benar-benar sangat berbeda dari Felicia, suaranya juga sangat berubah-ubah, namun yang anehnya adalah dia menyanyikan lagu Felicia sama sekali sangat cocok dan memiliki sedikit ciri khas.

Sebuah lagu dinyanyikan oleh orang yang berbeda, memiliki hasil yang berbeda, lagu ini memang sudah memiliki pesona sendiri.

Begitu aku dan Jessi berjalan masuk, tatapan semua orang ditoko beralih kearah kami, lebih spesifiknya mengarah ke Jessi yang disampingku, siapa yang menyuruhnya berkulit putih, cantik dan berkaki panjang, dan tamu dibar ini tidak ada wanita, ini juga benar-benar aneh.

Tetapi jika dipikirkan lagi juga benar, penyanyi wanita lebih menarik pengemar pria, tidak ada alasan mengapa, hanya saja ‘lawan jenis saling tertarik’.

Aku dan Jessi mengabaikan pandangan semua orang, dan menemukan tempat yang tenang untuk duduk, lalu memesan 2 set steak, dan sebotol anggur merah, kemudian mulai mengobrol dengan Jessi.

Saat ini, Wanita itu sudah selesai menyanyi, suara bersorak dibawah panggung, di meja depan itu, seorang pria gemuk bergegas membawa seikat mawar dan berkata sambil tersenyum: “Ariel, nyanyianmu sangat bagus seperti biasanya.”

Wanita dingin itu mengangkat alis, matanya sedikit angkuh, lalu pria yang lain dengan tersenyum berkata: “Kak Ariel adalah penyanyi yang terbaik di Houhui, Kak Ariel menyanyi lagu ini, lebih baik dari penyanyi aslinya.”

Mau tak mau aku menguping pembicaraan, Jessi juga sedikit menyipitkan matanya, lalu memandang kesana seperti menonton sebuah pertunjukan.

Tetapi siapa yang menyangka bahwa wanita yang bernama Ariel itu menerima mawar dan mengatakan sesuatu yang tidak kusukai, dia berkata: “Jangan membandingkanku dengan penyanyi wanita professional yang hanya berani memodifikasi suaranya, selain itu, suara manis yang tanpa ciri khas itu, akan menurun seiring waktu.”

Aku tidak menyukai perkataan ini, Felicia juga mulai dari bernyanyi di bar sampai hari ini, suaranya memang sangat manis, tetapi magnetis dalam manisnya, dan bernyanyi dengan sangat emosional, meskipun tidak sekarakteristik suara Ariel, tetapi ada karakteristik bukan berarti hebat.

Selain itu siapa yang mengatakan bahwa Felicia hanya mengandalkan tahap modifikasi suara? Anjir, benar-benar merasa dirinya adalah teratai putih, apakah yang lain adalah batu didalam lumbung kotor?

Pada saat ini, seorang pria berpakaian seperti bos datang, lalu berkata sambill tersenyum: “kak Ricky, seleramu sangat bagus, sebenarnya mantan perusahaan Felicia pernah datang mengundang Ariel, dan mengatakan bahwa setelah sedikit pengubahan terhadap kecantikan dan suaranya, pasti dia akan lebih populer dibandingkan Felicia.”

Ariel mengangkat alisnya, meskipun tidak berbicara, tetapi matanya terlihat sangat bangga, tampaknya dia bukan dingin, tetapi angkuh, menurutnya, dia sangatlah hebat daripada siapapun.

Jessi tiba-tiba berkata: “Apakah kamu tidak senang?”

Aku menganggukan kepala, takut dia salah paham, aku bersiap untuk menjelaskan, tetapi siapa yang menyangka bahwa dia tersenyum padaku, lalu berkata: “Aku memahami suasana hatimu, sebenarnya aku juga sedikit marah. Dan juga, nyanyianmu jauh lebih bagus daripada dia.”

Aku melihat ekspresinya yang serius, aku tertawa lalu berkata: “Kalau begitu, mari kita beri mereka pelajaran?”

Jessi mengedipkan sebelah matanya padaku dengan nakal, lalu berkata: “Ok.”

Pada saat ini, pelayan datang membawakan makanan, aku tidak tahu apakah senyuman Jessi terlalu cantik, pelayan itu terbodoh disana, dan tidak pergi untuk waktu yang lama.

Aku mengetuk meja, pelayan itu kembali sadar, dan dengan malu akan pergi, aku meraihnya lalu berkata: “Aku mau tanya, bagaimana memesan lagu dibar kalian?”

Mungkin Jessi sudah terlalu cantik, dan bocah ini iri padaku, jadi sikapnya terhadapku tidak begitu baik, dia berkata: “Memesan lagu? 400 ribu sebuah lagu.”

Pada saat ini, pria gemuk itu sudah bersiap memesan lagu, aku berkata: “Permisi, apakah boleh memesan lagu?”

Suaraku sangat keras sehingga menarik perhatian semua tamu ditoko, banyak orang yang menatapku, dan mata mereka penuh dengan simpati.

Simpati? Sulit bagiku untuk memahami apa yang perlu disimpatikan terhadapku.

Pria gendut itu dengan wajah yang tidak baik berkata: “Bocah, apakah kamu baru datang?”

Ketika dia berbicara, sepasang matanya menatapi Jessi, tatapan matanya penuh dengan kecabulan, meskipun tatapan mata tidak bisa menyakiti orang, tetapi aku membenci orang memandang Jessi dengan pandangan seperti itu.

Aku sedikit mengerutkan kening, lalu berkata dengan rendah: “Aku adalah orang baru disini, kenapa?”

Pria gemuk itu berkata dengan marah: “Sialan, dari logatmu kamu bukan orang lokal, kan? Kalau begitu aku beritahu kamu hari ini, peraturan disini, selama aku berada disini, Ariel hanya boleh menyanyi untukku seorang, memesan lagu? Kamu tidak berhak!”

Apa? Masih ada peraturan seperti itu? Aku melihat pelayan itu, dia pasti tahu bahwa ‘peraturan’ itu, tetapi dia sengaja tidak memberitahuku.

Siapa yang mengatakan bahwa kecemburuan wanita itu mengerikan? Kecemburuan pria juga sangat mengerikan.

Aku tersenyum dingin, perlahan bangkit lalu berkata: “Kapan peraturan ini ditetapkan, itu bukan urusanku, tetapi aku beritahu kamu bahwa peraturan ini telah dihapuskan mulai dari hari ini.”

Selesai mengatakan, aku memandang Ariel, dia sedikit mengerutkan kening, lalu menatapku dengan dingin, kemudian pandangannya jatuh kearah Jessi, meskipun dia masih berekspresi datar, tetapi aku dapat melihat kecemburan dimatanya, benar, dia cemburu dengan Jessi.

Bang Ricky mengambil sebatang rokok, perlahan berjalan kearahku, lalu tersenyum dingin dan berkata: “Bocah ini lumayan liar juga, tampaknya kamu benar-benar tidak tahu siapa aku, aku beritahu kamu, disini adalah wilayahku, jika kamu tidak segera pergi, aku akan membuatmu pergi dengan berbaring.”

Dia selesai berbicara, tiba-tiba tersenyum lalu berkata kepada Jessi: “Nona cantik, kamu jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu, tetapi sejujurnya, seleramu sangat jelek, mengapa bisa bersama dengan bocah yang sombong ini. Apa yang bisa dia berikan kepadamu? Mengikuti Bang Ricky, kamu akan hidup lebih mewah.”

Jessi dengan sedikit senyum berkata: “Aku tidak suka hidup mewah, aku lebih menyukai hidup sederhana, tetapi, jika kamu benar-benar ingin aku mengikutimu, kalau tidak bersaing saja. Tadi aku mendengar bahwa wanita cantik itu meremehkan Felicia, kan? Pas sekali, aku dan tunanganku adalah penggemer Felicia, kalau tidak begini saja, kita tidak memesan lagu lagi, biarkan tunanganku dan Ariel bertanding, bagaimana?”

Ketika Bang Ricky mendengar perkataan ini, dia langsung bersemangat berkata: “Bagaimana jika Ariel menang?”

“Aku pergi denganmu.” Jessi tersenyum, masih tersenyum datar seperti biasanya.

Bang Ricky memukul pahanya dengan bersemangat, berkata: “Baik baik! Ini kamu yang katakan! Kamu tidak boleh menyesalinya!

Aku tersenyum dingin lalu berpikir, jika aku kalah, kamu juga tidak bisa membawanya pergi.

Ariel malah tidak mau, jangan lihat dia sangat dingin terhadap Bang Ricky, tetapi aku sudah melihatnya dari awal, ini sebut menolak tetapi tetap menyambut, saat ini ketika mendengar bahwa Bang Ricky memiliki tujuan lain, seketika dia cemas, mengerutkan kening lalu memelototi Jessi dengan marah, dan berkata dengan tidak sungkan: “Bukan sembarangan orang yang boleh menantangku.”

Aku tersenyum sambil berkata: “Aku lihat sepertinya kamu takut kalah, dan kamu tidak bisa lagi memeluk emas lagi, kan?”

“Apa? Aku kalah?” Ariel memandangku sambil tersenyum dingn, sama seperti orang idiot.

Sangat jelas, strategiku sangat berhasil, karena kalimat berikutnya dia berkata: “Baik, aku akan bertanding denganmu, tetapi kamu bukanlah pria, bahkan bisa membiarkan tunanganmu sendiri sebagai taruhan, huh, tetapi siapa yang tahu bahwa dia benar-benar ingin kamu menang, atau ingin mengambil kesempatan untuk menjadi ratu?”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu