Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 334 Cerita Dibalik Tahun Itu

Permainan menyenangkan telah dimulai.

Pelan-pelan aku menegakkan badan, mengikuti Wesly dari belakang dan berjalan kearah Tuan Wei. Kedua tangan Tuan Wei dilipat dibelakang punggungnya, badannya tidak tinggi, tapi diumurnya yang tujuh puluhan badannya masih sehat dan kuat, di kepalanya hanya ada beberapa helai rambut putih, wajahnya kemerahan tanda sehat, meskipun wajahnya sudah ada beberapa kerutan, tapi masih bisa terlihat pada masa mudanya dia adalah seorang pahlawan hebat, karakter ini bahkan sudah bisa terlihat hanya dari belakang tubuh Wesly.

Tuan Wei bernama Jethro Wei, wajahnya terlihat tidak terlalu menakutkan, dia malahan seorang yang ramah dan mudah bergaul, karakternya dengan dua orang lainnya di keluarga besarnya sedikit berbeda.

Wesly menghampirinya, tersenyum dan menopang tangannya berkata: “Kakek, kamu sudah datang, omong-omong siapa dua orang yang bersama kakek ini?”

Tuan Wei memandangku dengan seksama dan menjawab: “Tentunya mereka adalah beberapa personil khusus, aku pikir Tuan Chen akan membutuhkannya, maka dari itu aku membawa mereka bersamaku.”

Mendengar hal ini, aku pun tahu bahwa Tuan Wei telah mengerti maksut dan tujuanku, aku tersenyum dan berkata: “Tuan Wei, panggil saja saya Alwi, maafkan saya memanggil anda selarut ini.”

Tuan Wei menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak masalah.”

Lihat kan. Dia berkata kepada Johnson yang sedari tadi memasang muka datar, katanya: “Hei Johnson adikku, aku sungguh tidak menyangka kamu terbelit di tangan seorang anak muda, ini adalah generasi lama digantikan oleh yang baru dan generasi lama telah mati diatas pasir hahaha.”

Sejak dari awal, Johnson sudah cukup dibuat kesal. Dan ternyata masih ada orang yang mengejeknya, seketika dia semakin dibuatnya tidak senang, dia berkata: “Jethro kakakku, kamu jangan lagi menertawaiku, aku sedang sibuk untuk segera membereskan hal ini. Aku masih harus kembali untuk mengurus sesuatu.”

Tuan Wei tertawa terbahak-bahak dan berkata baiklah, kemudian, kami semua duduk bersama, Johnson memberiku selembar surat kontrak, menyuruhku membacanya apakah didalam surat kontrak itu masih ada sesuatu yang salah, jika tidak ada maka aku harus segera menandatanganinya. Aku sama sekali tidak mau melihat surat kontrak itu dan langsung melemparkan pandanganku kearah Tuan Wei, dalam pandangan heran semua orang, aku berkata dengan hormat: “Tuan Wei, aku tidak terlalu paham akan hal-hal seperti ini, maaf merepotkanmu untuk membantuku melihatnya.”

Tuan Wei tidak peduli bagaimana orang melihat tingkahku ini, dia langsung mengambil surat kontrak itu, membacanya dengan teliti, seketika langsung menemukan sebuah kesalahan kecil, lalu meminta Johnson untuk memperbaikinya, tindakan ini membuat Johnson tidak tahan lagi untuk menatapku dengan tatapan yang berbeda.

Rubah ini kira-kira telah menemukan sesuatu, tapi bagaimana caranya dia menemukan hal itu? Apakah dia tidak akan bisa menyesal?

Aku menandatangani surat kontrak itu, lalu Tuan Wei berkata: “Sekarang setelah surat kontrak ini ditandatangani, tolong beberapa orang mengambilkan saya sertifikat perusahaan dan minta Tuan Han dan Alwi menandatanganinya, dengan begitu ini sudah beres.”

Johnson dengan muka suram menandatangani surat itu, selesai menandatangani, dia meletakkan pena diatas meja dengan sedikit bengis dan berkata: “Sekarang masalah ini sudah selesai, aku tidak lagi menemani kalian disini, selamat tinggal.”

Aku tersenyum puas dan berkata: “Aku sangat-sangat berterimakasih kepada Tuan Han, tidak kusangka dengan mudahnya aku menjadi pemegang saham keluarga Han, kalau anggota keluarga Han tahu, aku kira mereka bisa-bisa ‘muntah darah’ (marah besar).”

Selesai aku berbicara, Johnson yang sedang berjalan kearah pintu kemudian batuk dengan sangat keras, aku rasa kali ini dia benar-benar akan muntah darah.

Dan setelah Johnson berjalan keluar, Wesly berkata kepada Tuan Wei: “Kek, kakek sudah membantu kami mengurus hal ini, kakek bisa pulang sekarang.”

Tuan Wei tidak memedulikan dia, malahan memandangku dan berkata: “Urusanmu dengan keluarga Han sudah beres sekarang, sekarang sudah saatnya kita berdua berdiskusi kan?”

Aku tersenyum dan berkata: “Tuan Wei memang orang yang jenius, seperti yang sudah-sudah, saya adalah orang yang jujur dan akan langsung pada intinya, anda juga paham dengan keadaan saya sekarang, saya dan keluarga Han dari awal sampai akhir sudah berada di dalam situasi yang bermusuhan, meskipun sepuluh persen kepemilikan saham berada di tangan saya, tapi saya merasa bahwa tidak aman untuk mengambilnya, saya takut keluarga Han akan berdalih, jadi, saya putuskan untuk menjual kepemilikan saham ini kepada anda, bagaimana?”

Wesly membelalakkan matanya dengan ekspresi tidak percaya, tapi Wesly terkikik dan samar-samar berkata: “Kalaupun aku tidak setuju, aku juga tidak akan kembali kesini lagi.”

Aku menganggukkan kepala dan berkata: “Menyelesaikan sesuatu dengan orang yang pintar sangatlah mudah, kalau begitu, Tuan Wei silahkan anda menentukan harganya.”

Tuan Wei melihat seorang wanita disebelahnya, wanita ini kelihatannya sangat berpengalaman, terlihat seperti umur empat lima puluh tahun, wajahnya selalu tersenyum, tapi ada kesan tegas didalamnya, dia seharusnya adalah asisten terbaik Tuan Wei. Saat dia sudah menerima sinyal pandangan dari Tuan Wei, dia segera mengeluarkan selembar dollar cek dari dalam tasnya dan memberikannya kepadaku, aku melihat sekilas dollar cek itu, dengan teliti menghitung setiap nol dari angka itu, seketika itu aku sedikit terkejut.

Tuan Wei tertawa terbahak-bahak dan berkata: “Bagaimana? Bukankah tiba-tiba menjadi seorang yang kaya raya sangatlah memuaskan?”

Perasaanku seperti sudah tertebak olehnya. Aku menggosok-gosok hidungku dengan canggung dan berkata: “Tuan, jangan mengira bahwa aku tidak tahu meskipun uang ini banyak, tapi keuntungan yang anda dapat akan jauh lebih besar dari semua uang itu, jadi, bukan hanya saya yang menikmatinya, anda juga akan menikmatinya.”

Tuan Wei tertawa terbahak-bahak dan berkata: “Tentu saja, jika dipikirkan, sayalah yang mengambil banyak keuntungan dari sini.”

Wesly yang baru sadar dengan apa yang sedang terjadi, terkejut dan berkata: “Sejak awal Kak Alwi memanggil kakekku datang ternyata karena ingin menjual kepemilikan saham kepada kakek? ”

Aku mengangguk-anggukkan kepala dan mengiyakan perkataannya. Tuan Wei kemudian mengelus-elus kepala Wesly dan berkata: “Anak yang malang, seharian mengikuti kekacauan tiga orang yang mempunyai maksut tersembunyi, sedikit pun tidak ada yang kamu pelajari, yang kamu dapatkan hanyalah perangai seorang keluarga kaya yang tidak ada gunanya, kamu harus tahu bahwa mereka tidak pernah bermaksut baik pada keluarga kita, mereka dari awal ingin membagi dua keluarga kita dan kamulah yang menjadi celah untuk mereka.”

Mendengar hal ini, Wesly benar-benar shock, Tuan Wei samar-samar berkata padanya: “Dulu aku memang tidak memberitahumu karena kamu masih kecil. Aku masih menyayangkan sifat polosmu itu, selain itu, sikap empat keluarga semua juga sangat tenang, tidak ada yang memunculkan ekspresi mencurigakan, tapi sekarang semua sudah berubah, besok pertarungan antara empat keluarga akan benar-benar dimulai, pertumpahan darah yang kejam, yang menang menjadi penguasa dan yang kalah menjadi musuh, kamu tidak boleh menjadi Wesly yang bodoh dan naif lagi, ada banyak hal yang harus kamu pelajari dari kedua orangtuamu. Kalau tidak bagaimana keluarga Wei akan memilihmu sebagai pemimpin atas keluarga kita?”

Setelah Wesly mendengar hal ini, ekspresinya berubah menjadi sedikit muram, dia menundukkan matanya, dengan suara rendah berkata: “Aku mengerti, Kek.”

Tuan Wei menarik napas dalam-dalam, melihatku sekilas dan berkata: “Wesly, apa yang kamu dan Alwi lakukan hari ini, kamu harus selalu mengingatnya dalam hati, pikirkanlah baik-baik, ini adalah sebuah pelajaran penting untukmu.”

Wesly mengangguk-anggukkan kepala dan menggumam: “Aku hanya takut tidak bisa memahami ini semua, Kak Alwi sangat hebat. Bagaimana bisa aku disandingkan dengan dirinya?”

Aku tersenyum dan berkata: “Wesly salah memujiku, sebenarnya aku juga bertumbuh dewasa secara bertahap, banyaklah belajar dari pengalaman ini, nantinya kamu juga akan mengerti sendiri bagaimana harus bertindak. Dan juga, kamu seperti ini juga berkat perlindungan dari Tuan Wei, aku yakin Tuan Wei sangat menyayangimu. Nantinya kamu juga akan mempunyai cara untuk mengembangkan dirimu sendiri, jadi janganlah tergesa-gesa. Kemungkinan besar tunggu saat aku pergi ke Hangzhou, kamu pasti sudah bukan Wesly yang sekarang lagi.”

Tuan Wei tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, katanya: “Benar-benar tidak ada yang tersembunyi dari dirimu, tidak heran anak dari kedua orang itu, sangat cerdas dan bijaksana.”

Hatiku tiba-tiba terasa sangat berat. Aku memandang kearah Tuan Wei, dengan suara berat berkata: “Tuan mengenal kedua orangtuaku?”

Tuan Wei tersenyum dan berkata: “Kampung halamanku di Beijing, setiap tahun aku bisa mampir untuk menginap sebentar selama beberapa waktu, aku dengan ibumu bisa dibilang sebagai saudara jauh, jadi cerita tentang kedua orangtuamu pada waktu itu juga banyak kudengar. Identitas ayahmu kemungkinan besar kamu sudah mengetahuinya, ibumu, dia adalah anak perempuan keluarga Wei yang kaya raya dan sangat dikenal banyak orang, gadis cantik pertama di Beijing, tidak ada yang bisa menyaingi kecerdasannya, dia adalah pujaan hati banyak orang di Beijing, ditambah lagi dengan latar belakang keluarganya yang amat terkenal, tiap taun dirumahnya selalu ada biro jodoh yang datang, tapi dia selalu mengusirnya di ambang pintu.”

Mendengar hal ini, Wesly mengerutkan alis dan berkata: “Kakek bilang Kak Alwi adalah cucu laki-laki dari keluarga Wei di Beijing? Tapi kalau demikian, kenapa ada banyak masalah yang terjadi dan semua keluarga Wei tidak ada satupun yang membantu kak Alwi? Kalau keluarga Wei bersedia untuk membantu kak Alwi, kedua mata Chandra pasti sudah dibuatnya buta. Aku kira juga tidak akan ada yang berani diam-diam membunuh kak Alwi.”

Tuan Wei menarik napas dalam-dalam dan tidak berkata apapun, aku pun samar-samar angkat bicara: “Mungkin keluarga Wei tidak mengakuiku, lagipula identitas ayahku juga tidaklah terhormat, lama kelamaan anggota keluarga Wei juga tidak bisa menerima menantu laki-laki yang seperti ini, mereka sangat menyesal dan membenci hal ini dan pastinya mereka otomatis juga tidak mengakuiku sebagai keluarga.”

Tuan Wei lagi-lagi menarik napas dengan berat dan berkata: “Kamu tidak salah mengira, pada waktu itu ibumu mendesak untuk menikah dengan ayahmu, kakekmu marah besar sampai tidak mau bangkit dari tempat tidurnya, lama kelamaan demi mencari penerimaan kakekmu, ayahmu melakukan beberapa hal besar yang mengejutkan banyak orang, dan akhirnya ayahmu menjadi pahlawan bagi negara ini, kakekmu kemudian menyetujui pernikahan mereka, tidak menyangka setelah kejadian itu banyak hal yang telah terjadi.”

Aku bertanya padanya: “Tuan… maksudku, Paman Wei, maukah kamu menceritakan padaku banyak hal tentang kedua orangtuaku? Aku sangat ingin tahu apa yang dilakukan ayahku selanjutnya dan mengapa ibuku diperlakukan seperti itu oleh negara. Dan mengapa kakekku tidak memedulikannya?”

Tuan Wei kembali menarik napas dalam-dalam, dia berkata: “Bukan karena perbuatan ayahmu yang menjadikan ibumu sebagai ‘kriminal’, tapi setelah pernikahan mereka, aku tidak punya hak untuk memberitahumu hal ini, lagipula hal ini juga melibatkan masalah lainnya, aku tidak bisa mengatakannya padamu, aku hanya bisa memberitahumu bahwa setelah ayahmu menanggung tuduhan itu, kakekmu demi kebaikan ibumu, memaksanya untuk mengakhiri pernikahan ini, ibumu tidak setuju dan kemudian memutuskan hubungan dengan kakekmu.”

Mendengar perkataan ini, hatiku sangat sakit, aku sangat kasian kepada ibuku, aku tahu saat memilih untuk mengakhiri hubungan dengan keluarganya demi ayahku, ibuku pasti sangat sedih, ini hanya karena ingin melindungi cintanya terhadap ayahku, demi orang yang tidak akan pernah kembali itu tahu, bahwa cintanya tidak berubah karena identitas dan tuduhan itu, ibuku merelakan segalanya demi ayahku.

Tidak masalah, ibuku masih memilikiku.

Tuan Wei bekata: “Aku juga hanya mengetahui sebagian kecil saja, dan aku memberitahumu ini karena aku yakin kamu sangat penasaran dengan peristiwa yang terjadi pada kedua orangtuamu, aku sudah mendapatkan banyak keuntungan besar, sedikit cerita tadi hanyalah sebagai tanda kecil rasa terimakasihku kepadamu. Baiklah, aku sudah akan kembali pulang, kamu juga pasti sudah mau pergi kan, hati-hati di jalan.”

Aku berdiri dan berkata: “Terimakasih Tuan Wei, sampai bertemu kembali lain waktu.”

Saat aku mengantar Tuan Wei, aku bertanya dengan Mondy: “Mondy, sudah berapa lama kamu berada bersama ibuku?”

“Apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan padaku?” jawab Mondy.

Aku menjawab: “Dia berkata padaku bahwa ketika ibuku menikah dengan ayahku, ibuku menjadi buronan negara, mengapa?”

Mondy menjawab dengan nada berat: “Masih bertanya mengapa? Ayahmu meskipun demi ibumu rela mengorbankan hak untuk mengelola negara, tapi dia tetap menjadi ‘legenda’ bagi dunia, orang-orang teratas tidak tenang mengetahui hal ini, maka mereka menyerahkan hal ini kepada satu orang untuk mengurusnya, aku rasa kamu selamanya tidak akan bisa menebak siapa orang ini, sampai kapanpun juga jangan pernah coba-coba untuk mencari tau.”

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu