Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 71 Meminta bantuan Tuan Kin

Aku bukannya tidak pernah berpikir jika ada orang yang menyelamatkanku, tapi aku mengira yang menyelamatkanku adalah Leo, tetapi aku tidak menyangka jika datang menyelamatkan ku adalah musuhku si Claura.

Saat ini aku melihat Claura yang berdiri disampingku, aku merasakan sebuah sindiran yang kuat.

Claura menatapku lalu mendekatkan bahunya disamping bak air besar, ekspresi yang cuek, dan terdapat sebuah senyuman licik. Walaupun dia terlihat kejam, tetapi dia memiliki perasaan yang bermacam-macam. Dulunya aku sangat berharap jika Claura tersenyum denganku, sekarang aku malah berharap jika dia tidak tersenyum akan lebih baik, karena dia tampak sangat jahat saat tersenyum.

Ekspresi Tuan Kin menjadi sangat buruk terhadap Claura yang tiba-tiba masuk, dia sangat marah menatap Claura berkata: “Claura, jangan kira karena ada yang membantu mu di Nanjing, jadi kamu berani melakukan segalanya. Aku peringatin kamu, disini adalah Nan Jing, kamu bisa berdiri tenang disini karena kita memberimu muka, jadi jangan terlalu berlebihan.”

Claura menghadapi kemarahan Tuan Kin, dia hanya dengan dingin menjawab: “Sudah siap bicaranya? Jika sudah siap, aku mau bawa pergi orang ini.” Setelah selesai berkata, dia memanggil “Justin”, Justin langsung menarikku keluar dari bak besar.

Claura membalikkan badannya, Tuan Kin semakin marah dan menjerit: “berhenti disana”, seketika semua orang diruangan ini mengelilingi kita. Aku menatap Claura dengan sangat gugup, walaupun aku membencinya, tetapi aku juga tidak masalah jika ditolong dia, lebih baik aku malu daripada kehilangan nyawa.

Tidak disangka, Claura malah tidak ketakutan menghadapi kerumunan ini, dia malah membalikkan badannya dan berkata kepada Tuan Kin: “Tuan Kin, kamu beneran ingin menghalangiku?”

Kata yang lembut itu malah membuat Tuan Kin menjadi tidak tenang, Claura lanjut berkata: “Betul, orang yang membantuku memang sedang di Yun Nan, tetapi aku rasa walaupun kamu memiliki hak untuk mencari tahu tentang seberapa kuat kekuatan ayah angkatku, mungkin kamu juga tahu sedikit kan?”

Kata-kata Claura tentang Tuan Kin tidak memiliki hak untuk mencari tahu informasi ayah angkatnya terdengar sangat sombong.

Tetapi Tuan Kin tidak marah sedikitpun, dia malah menjadi ketakutan, seketika aku langsung tahu jika yang dikatakannya bukan omongan palsu. Dipikir-pikirkan, jika kekuatan ayahnya tidak sampai ke Nan Jing, maka orang-orang disini tidak mungkin membiarkannya bangkit.

Tuan Kin dengan ekspresi dingin, cara bicaranya tampak tidak setegas sebelumnya, dia berkata: “Orang yang keluar untuk bermain, tidak boleh tidak taat aturan.”

“Aturan?” Claura dengan nada bermain berkata, setelah itu dia menjilati bibirnya lalu dengan sombong berkata: “Aku adalah aturan Nan Jing!” setelah itu dia berkata “jalan”, Justin dan yang lain langsung mengelilingnya berjalan.

Walaupun aku sangat benci Claura, tetapi aku harus mengakui jika dia benar adalah orang yang sangat hebat, dan wanita yang menggoda orang, dia juga bisa menaklukkan pria, dan juga penampilannya yang begitu indah, dia adalah harta dari harta.

Keluar dari ruang tamu, aku baru menyadari kenapa Claura bisa masuk kevilla ini tanpa hambatan, karena orang yang dia bawa sudah menaklukkan semua orang di villa ini, aku melihat sekilas, sekitar ada 40an orang yang dibawanya.

Wanita ini sungguh banyak yang disimpannya, terpikir awalnya aku hanya mengira dia adalah pramugari biasa.

Claura menyuruh orang membuangku kemobilnya, lalu mengeluarkan barang yang ada dimulutku. Aku tidak berbicara, dia dengan dingin berkata: “Dasar sampah, kenapa kata ‘terima kasih’juga tidak bisa dikatakan? “

Aku menatapnya lalu dengan rendah berkata: “Apakah kamu yang menyuruh orang menghabisi kak toba?”

Claura dengan dingin berkata: “Sampah itu menolongmu, jika aku tidak memberinya pelajaran, dia akan mengira dirinya adalah penyelamat.”

Aku mengeratkan gigi menatapnya dan memarahi: “Dasar kau wanita racun!”

Claura menatapku dengan dingin dan tatapan seperti ular berbisanya membuatku seketikat ketakutan seperti kelinci yang ditatapin oleh harimau, hingga aku tidak berani melihatnya dengan tatapan langsung. Mulut dia sekali lagi tersenyum dan membuat wajahku memerah, aku merasa diriku sedang membuat malu diri sendiri.

Dia bukanlah hewan buas, kenapa aku harus takut?

Aku menarik nafas panjang berkata: “Karena kamu ingin aku yang menanggung masalah itu, kenapa mau menolongku?”

Claura tiba-tiba mendekatiku lalu memegang daguku memaksaku melihatnya secara langsung, rasa paksaan ini membuatku merasa sangat buruk, aku merasa diriku dipermalukan. Aku menatapnya dengan marah, dia tiba-tiba mendekat, dan menempelkan bibirnya yang merah dan menawan kebibirku, aroma dibadannya mendekat, yang parahnya adalah aku merasa enak dicium dan membuatku kehilangan kendali.

Claura tampaknya sangat puas dengan reaksiku, dia dengan sombong berkata: “Karena, aku suka menyiksamu, dan aku ingin memberitahumu jika aku boleh mencelakaimu, dan juga boleh menolongmu. Aku bisa mempermainkanmu sesuka ku, aku ingin kamu hidup ya hidup, mati ya mati.” Setelah mengatakannya, dia menepuk wajahku berkata: “Tetapi kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang lain yang mengambl nyawamu, jikapun kamu mati, juga harus mati ditanganku karena aku sudah puas memaikannya. Nyawamu adalah milikku, tidak boleh ada orang yang mengambilnya selain aku.”

Yang kurasakan hanyalah keringat dingin yang tidak berhenti mengalir, walaupun semalam sudah menyadari jika Claura adalah orang gila, tapi aku rasa dia tidak bisa dijuluki orang gila, lebih benar adalah dia sudah ‘kehilangan akal akan sesuatu’. Tidak tahu kenapa aku tiba-tiba merasa wanita ini sangat kasihan. Aku mengatakan ‘maaf’ karena aku tahu jika yang membuatnya sampai hari ini adalah aku.

Claura tiba-tiba mendorongku dengan tenaganya yang kuat hingga ke pintu, kepalaku terbentur dengan kuat. Dia dengan marah berkata: “Jika kamu menatapku dengan tatapan kasihan ini lagi, aku akan mengeluarkan matamu!” setelah mengatakannya dia menatapku berkata: “Dan juga, aku tidak perlu minta maaf darimu, jijik!”

Setelah itu, Claura langsung menginjak gas mobil dan lansung melaju, karena aku sedang diikat, jadi aku tidak bisa memegang mobil itu, dan diriku menjadi bergoyang kesana sini.

Aku bertanya Claura mau membawaku kemana? Dia tertawa licik berkata: “Pastinya mengantarmu ke wanita lancang itu.”

Aku tahu wanita yang dikatakannya adalah Felicia, aku langsung ketakutan, dulu karena Claura suka dengan Felicia, jadi seberapa jauh Felicia lewat batas, dia juga tidak tega melukai Felicia. Tetapi sekarang sudah berbeda, dia sudah tidak normal lagi, aku sangat khawatir dia bisa melakukan hal aneh apalagi.

Tetapi aku tidak berani memohon untuk Felicia, karena aku tahu jika aku memintanya, Claura akan semakin membencinya.

Mobil tetap saja melaju dengan cepat, Claura tidak berbicara lagi, aku juga tidak bertenaga mengadu mulut dengannya. Aku hanya dengan tidak berdaya duduk disana dan tatapan ku berada diwajah Claura. Jika Claura yang dulu dingin, maka dia yang sekarang dingin licik, dulu dia hanyalah mawar berduri, sekarang dia adalah bunga poppy yang beracun, walaupun dia cantik, tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.

Aku tidak berhenti terpikir dari awal kita kenal sampai hari ini, bagaimanapun tetap tidak mengerti kenapa Claura bisa jatuh cinta dengan sibadut? Dan didalam rencanaku, jika dia tahu sibadut adala aku, maka perasaannya padaku akan hilang, tapi siapa sangka jika dia perasaannya semakin dalam.

Sampai sini aku tersenyum pahit, aku beneran merasakan yang dikatakan ‘kepahitan yang dihasilakan dari diri sendiri’.

Sambil berpikir, mobil tiba-tiba menjadi lambat, aku baru menyadari jika setengah badan Claura sudah didekatku, dia langsung membuka pintu mobil. Perasaan ku tidak baik dan didetik kemudian, Claura langsung dengan dingin berkata “pergi”, dia langsung mendorong bahuku dan jatuhkan aku dari mobil.

Mobil yang dikendarai Claura tidak terlalu lambat, dan akibatnya aku hampir mati secara hidup-hidup karena dijatuhkan, badanku berputar-putar dilantai, kepala ku berdarah, dan akhirnya aku berhenti.

Aku kesakitan hingga menggigit gigiku, lalu menjerit minta tolong.

Tidak lama datanglah seseorang yang memanggilku “bang Alwi”, lalu dia mulai melepaskan tali.

Aku mengenalnya, dia adalah satpam bar benz, aku mengatakan terima kasih lalu aku berdiri dengan paksa atas bantuannya. Aku memegang kepalaku ternyata semua adalah darah, lalu memuntahkan ludah yang dipenuhi darah, menatap kejauhan aku berkata: “Claura, cepat lambat aku akan meminta semua hutang ini.”

Tidak lama, Leo dan Felicia dengan cepat kemari, aku berkata: “Masuklah untuk mengatakannya.”

Aku pergi ke kantor dengan Felicia dan Leo, Felicia menuangkan ku segelas air, dan Leo membungkuskan luka ku. Setelah melihat mereka dua, aku baru merasakan hidup kembali. Setelah meminum seteguk air, aku baru menceritakan seluruh ceritanya.

Felicia tidak mengatakan apapun, Leo mengkerutkan alis berkata: “Wanita ini cukup tidak normal. Tetapi walaupun dia menolongmu, tetapi dengan sifat Tuan Kin, dia akan menangkapmu lagi. Jika itu hal yang dirahasiakannya, maka Claura tidak akan mendapatkan bukti, dan tidak dapat melakukan apapun terhadapnya.”

Aku dengan nada rendah berkata: “Claura pasti tahu tentang ini, dia memang ingin melihatku tersiksa berkali-kali, tetapi aku tidak akan duduk diam karena aku tidak bodoh.”

Leo bertanya apa rencanaku? Aku berkata: “Aku memang ada sebuah rencana, tetapi aku harus memerlukan bantuan mu bang Leo.”

Leo dengan datar menjawab: “Ini gampang saja, dan tuan ketiga juga sudah berkata jika masalah ini dilihat begitu saja, maka kamu memang sudah kalah 1 point. Tetapi jika diselesaikan dengan baik, maka kemungkinan kamu akan dapat sebuah teman tim yang hebat. Tuan ketiga juga bilang, walaupun Tuan Kin tidak lebih kuat dari Claura, tetapi jika aku bisa mengumpulkan seluruh ‘Tuan Kin (orang hebat)’ dikota ini, itu adalah sebuah kekuatan yang besar.”

Aku berkata: “Betul yang dikatakan tuan ketiga, seekor nyamuk memang tampaknya tidak berdaya, tetapi jika ribuan nyamuk, maka mereka bisa memakannya.”

Aku terbegong dan berkata: “ Jika ingin berada dijalur yang sama dengan Tuan Kin, maka kita harus mendapatkan pelaku asli dibelakang. Aku tebak pelakunya adalah Yudi, dan sekarang sudah menunduk ke Claura, sekarang sama saja orang yang menyamar sedang berada dibawah naungan Tuan Kin. Jika aku mau membuktikan aku tidak bersalah, aku harus menangkap si Yudi dan memaksanya bertanggung jawab.” Aku terbegong sebentar dan berkata: “Yudi adalah orang bodoh yang menjemput kita semalam, siapa tahu jika dia adalah barang berengsek yang suka menghianati.”

Leo dengan datar berkata: “Kamu istirahat untuk rehatkan tubuh, tuan ketiga sudah berkata belakangan ini tidak terlalu aman, kamu dan Felicia lebih baik tinggal di asrama pekerja diatas bar. Aku dan beberapa teman lain juga tinggal disana, jadi bisa menjaga kalian. Kamu tenang saja terhadap masalah Yudi, malam ini aku akan membawanya datang menemuimu.”

Melihat Leo yang terlihat serius, aku tiba-tiba merasakan senangnya ada teman seperti dia. Aku bukan lagi orang yang kasihan, yang harus menanggung semua masalah dengan diriku sendiri.

Aku menganggukkan kepala berkata: “Baik, kalau begitu setelah masalah ini selesai, kita pergi menjenguk kak toba.”

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu