Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 695 Jika merasa belum cukup, kamu boleh lanjut memukul

Samuel mengatakan bahwa meskipun dia mengikutiku, tetapi dia adalah anggota dari organisasi. Setelah mendengar perkataan ini, aku merasa sedih, sebenarnya aku selalu tahu bahwa di dalam matanya, organisasi lebih besar dariku, aku juga tidak pernah berpikir untuk menempati imannya. Aku berkata begitu, hanya tidak ingin pria berhelm itu menyulitkan dia, tetapi tidak disangka aku mendapatkan jawaban seperti itu, aku benar-benar sangat kecewa.

Pria berhelm itu melepaskan tanganku, dan berkata sambil mencibir: “Apakah kamu sudah mendengarnya? Jangan berlagak mengetahui semuanya.”

Aku memandang Samuel, dia tidak melihatku juga tidak tahu apakah bersalah atau marah padaku, muncul sebuah amarah dihatiku, lalu aku menganggukan kepala, berkata: “Baik, aku sudah mengerti, kalau begitu aku pergi dulu.”

Setelah selesai mengatakannya, aku berbalik lalu dengan marah naik ke mobil, kemudian menginjak pedal gas dan pergi.

Meskipun aku sangat marah juga sangat kesal, tetapi melalui kaca spion, aku melihat pria berhelm itu memukul Samuel dengan kuat, seperti memukul karung pasir, memukul wajahnya sampai menjadi kepala babi, ketika dia menendangnya sekali demi sekali, aku tetap tidak bisa menahan untuk ‘ikut campur’.

Memaki ‘anjir’, aku langsung membelokkan mobil, dan kemudian menginjak pedal gas dengan kuat, mobil seperti panah yang dengan cepat menuju kearah mereka. Tentu saja, meskipun aku sangat marah, tetapi aku tahu bahwa dengan kemampuan orang itu, dia pasti bisa menghindarinya.

Dan benar, ketika mobilku hendak menabraknya, dia langsung menghindar, lalu aku menginjak rem dengan kuat. Setelah mobil berhenti, aku turun dari mobil lalu langsung menuju ke pria itu dan berkata: “Aku tidak menginginkan perlindunganmu, dan kamu juga jangan berpikir untuk menindas saudaraku!”

Selesai mengatakan, sebuah kepalan tanganku menuju kepadanya.

Pria berhelm memaki ‘tak terkendali’, dia bahkan tidak menghindar dan kepalan tanganku mengenai dadanya, dan tidak membuatnya bergerak sedikitpun. Aku tiba-tiba merasa frustasi, pada saat ini aku membidik pelipisnya dan menyerangnya lagi.

Pelipis adalah kelemahan manusia, meskipun dia sangat kuat tetapi dia bukan bertubuh seperti king kong, tentu saja dia tidak mungkin tidak menghindarinya, tetapi karena kesombongan, dia tidak berusaha menghentikanku, dan hanya memalingkan kepalanya ke satu sisi dan mencoba menghindari seranganku dengan kecepatannya.

Aku menyeringai di hatiku, sebenarnya aku sudah tahu dia akan melakukan seperti ini, jadi aku tidak benar-benar ingin menyerang pelipisnya, sebaliknya, aku ingin menyerang lehernya.

Leher sama dengan pelipis manusia, sangat lunak, sehingga mudah terluka. Tanganku dengan cepat menuju kearah sana, mengubah gaya tanganku, lalu memukul kearah arteri utamanya menggunakan tanganku, tatapan matanya sedikit berubah. Ketika tanganku menyentuh kulitnya, sebuah kepalan tangan menghantam dadaku, dia menggunakan kekuatan yang sangat kuat, aku tidak tahu apakah itu karena marah atau kekuatan yang muncul ketika menghadapi bahaya, intinya dadaku seperti ditumbuk oleh batu, dan seluruh badan terbang lalu terjatuh ditanah, dadaku melonjak dan langsung memuntahkan darah.

Melihat adegan ini, Samuel dengan cepat bangkit dari tanah, lalu bergegas ke hadapanku, kemudian bertanya dengan khawatir: “Kak Alwi! Kak Alwi, apakah kamu baik- baik saja?”

Aku menyingkirkan tangannya, dan berkata dengan dingin: “Aku baik-baik saja.”

Selesai mengatakan, aku bangkit dari tanah dengan satu tangan menahan tanah, dan pria berhelm diseberangku mengerutkan kening, melihatku dan tidak berbicara, sepertinya dia juga tidak menyangka akan memukulku sampai seperti ini, dia juga sedikit terbodoh sejenak.

Aku menutupi dadaku yang sakit, dan berpikir dalam hati, jika ketika dia meninju aku tidak berusaha untuk menundukkan punggungku, dan menghindari sedikit kekuatannya, sekarang tulangku mungkin telah patah. Aku tidak ingin setelah beberapa hari sembuh dan harus kembali menggunakan tongkat lagi. Memikirkan ini, aku sangat kesal, dengan marah menatapnya lalu berkata: “Menyuruhnya mengubah rencana adalah keputusanku, aku yang berbuat maka aku yang akan menanggungnya. Jika kamu merasa belum cukup memukulku, kamu boleh melanjutkannya, aku menjamin tidak akan mengatakan apapun.”

Samuel dengan tergesa-gesa berkata: “Kak Alwi, kamu jangan begini….”

Aku melihatnya sekilas dengan datar, berkata: “Aku hanya tidak ingin melibatkan orang lain karena diriku sendiri.”

Aku menekan kata ‘Orang lain’ ketika mengatakannya, Samuel menundukan kepalanya karena sedih. Lalu pria berhelm mendengus, berkata: “Jangan mengira aku tidak berani memukulmu, aku beritahu kamu bahwa jika bukan karena nasibmu baik memiliki ayah yang baik, aku sudah menamparmu sejak awal.”

Pada saat ini, ada sebuah suara marah dari belakang, berkata: “Steven, omong kosong apa yang kamu bicarakan?”

Aku memandang kearah sana, tidak disangka bahwa aku melihat Kimi. Melihatnya aku merasa sangat akrab, hanya saja terpikirkan apa yang terjadi sebelumnya, kebahagian dihatiku menjadi hilang, aku berkata dengan datar: “Paman Kimi juga datang?”

Kimi menganggukan kepala, aku melihat dari tatapan pria berhelm, aku baru tahu bahwa dia adalah pemimpin dari tindakan kali ini, hatiku punya firasat buruk. Seharusnya aku harus terpikirkan dari awal, bahwa cara kerja Kimi adalah tidak peduli dengan segalanya, ini juga sudah pernah terjadi sebelumnya, tetapi telah dihentikan olehku. Aku pikir kali ini jika bukan karena Samuel memberitahuku lebih awal, sekarang mungkin sudah menyebabkan konsekuensi yang tidak bisa diperbaiki lagi.

Memikirkan sampai disini, aku langsung mengerti mengapa pria berhelm itu memukul Samuel, mungkin mereka telah berdiskusi sebelumnya, dan mengatakan kepada Samuel untuk tidak mengungkap rencananya kepadaku, tetapi Samuel malah memberitahuku, dan semua persiapan mereka menjadi gagal, jadi pria berhelm sangat marah. Pria berhelm sudah memukul Samuel sangat lama, tetapi Kimi tidak muncul, itu karena dia juga merasa Samuel harus menerima hukuman.

Memikirkan ini, kegembiraan melihat orang itu sepenuhnya lenyap.

Kimi dengan tersenyum berkata: “Alwi, aku tahu kamu tidak senang, tetapi misi yang kami terima adalah melindungimu. Selain itu, para prajurit elit itu harus kembali hidup-hidup, jadi kami hanya bisa menggunakan cara yang mereka tidak sangka untuk menang.”

Pria berhelm dengan tidak senang berkata: “Rencana juga dihancurkan olehmu, kita juga telah terungkap, jangankan ada kesempatan yang begitu baik lagi lain kali, para saudarapun mungkin akan terbunuh karenamu, jika terjadi apa-apa dengan saudaraku, bahkan jika kamu adalah seorang tuan muda, aku juga tetap akan memukulmu.”

Setelah pria behelm selesai mengatakannya, Kimi memarahinya: “Perhatikan kata-katamu!”

Pria berhelm ‘bersenandung’, lalu kedua tangannya diletakkan dibelakang punggung.

Aku melihatnya, lalu dengan dingin berkata: “Aku sudah mengatakan bahwa jika Prajurit elit yang kalian katakan itu, harus menggunakan nyawa orang yang tak berdosa untuk menyelesaikan misi, ‘prajurit elit’ seperti apa itu?”

“Kamu!” Pria berhelm itu sangat marah, memelototiku tetapi tidak berani melangkah maju, karena kali ini tatapan Kimi melihatnya sangat tegas.

Kimi berteriak: “Masih tidak pergi untuk bersembunyi dengan baik?”

Pria berhelm dengan tidak rela berkata: “Ya.”

Setelah dia pergi, aku tidak bisa menahan untuk batuk, tadi dia ada disana, jadi aku berusaha menahan tenggorokanku, karena takut jika aku batuk akan membuat bocah ini meledekku, dan membuatnya berpikir aku sangat lemah.

Kimi dengan khawatir bertanya: “Apakah kamu baik-baik saja? Steven mempunyai tubuh tembaga dan tulang seperti besi, kekuatannya besar seperti sapi, bahkan Govy tidak sekuat dia. Lebih baik kamu melakukan sebuah pemeriksaan, jangan sampai ada cedera internal atau sejenisnya.”

Aku berkata dengan datar: “Tidak perlu.”

Dia melihat ketidakpedulian dan kedinginanku, berkata: “Aku tahu kamu sangat tidak senang, tetapi sekarang segalanya sudah berjalan sesuai dengan yang kamu tetapkan, bukan? Apakah kamu harus tetap marah karena ini?”

Aku melihat Kimi, berkata: “Paman Kimi, aku sangat berterima kasih kepada Anda untuk mengutamakan keselamatan hidupku, tetapi aku berharap hal semacam ini tidak akan terjadi lagi. Aku tidak ingin hidup dengan menanggung begitu banyak nyawa orang tidak bersalah, yang tidak bisa dihindari, aku tidak bisa menuntut, tetapi yang bisa dihindari, bahkan dengan mengorbankan nyawaku, aku juga tidak akan menghentikannya. Anda mengenal baik aku, dan seharusnya juga tahu temperamenku, jika kalian berpikir menunda rencana karenaku, dan aku yang telah menempatkan kalian dalam situasi berbahaya, kalau begitu, sekarang kalian sudah boleh kembali. Mereka semua adalah orang hebat? Jadi kenapa? Aku tetap memiliki cara untuk menghadapi mereka!”

Selesai mengatakan, aku langsung naik mobil dan pergi, dibelakang badan, Samuel dan Kimi memanggilku, tetapi aku menganggap tidak mendengarnya.

Dengan begini, aku mengendarai mobil sampai ke perusahaan. Ketika turun dari mobil, aku batuk beberapa kali lagi, dan memuntahkan sedikit darah, berpikir dalam hati, si idiot ini benar-benar sangat hebat.

Setelah turun dari mobil, aku mendengar ada seseorang yang memanggilku, kemudian aku berbalik dan melihat Nody turun dari sebuah mobil, dan bergegas menuju kearahku, aku sedikit terkejut, bertanya: “Nody, bukankah kamu sedang membawa mereka semua pergi pelatihan retret? Mengapa tiba-tiba kembali?”

Nody berkata: “Bagaimana mungkin aku bisa tidak khawatir denganmu, jadi aku kembali lebih awal. Mengapa raut wajahmu sangat jelek? Dimana Samuel? Bukannya dia selalu bersamamu sepanjang waktu? Mengapa hari tidak bersamamu.”

Kemunculan Nody membuat hatiku yang tadi terjatuh kedalam gudang es dengan tidak mudahnya merasa hidup kembali, aku berkata: “Sedikit sesuatu terjadi, ayo bicarakan didalam.”

Nody melihat raut wajahku yang tidak baik, dia menganggukan kepala, dan masuk kedalam perusahaan bersamaku. Dibandingkan dengan kemarin yang hanya beberapa orang, hari ini perusahaan pernuh dengan orang, ketika aku masuk, semua orang bangkit dan memanggil: “Halo, Direktur Alwi.”

Aku menganggukan kepala kepada mereka dan langsung pergi ke dalam kantorku. Begitu masuk, Wita Wang juga masuk, berkata: “Direktur, ada sebuah cabang supermarket besar di luar negeri yang ingin memasuki pasar di Nanjin, sekarang mereka telah membeli tanah, dan beberapa perusahaan juga sedang berdiskusi untuk bekerja sama dengan mereka, jika mereka menyerahkan konstruksi dan dekorasi supermarket kepada perusahaan ini, maka perusahaan kita akan menghasilkan banyak uang, aku juga sudah memeriksanya, proyek ini bernilai ratusan triliun!”

Aku berkata dengan datar: “Oh? Letakkan dokumennya disini, aku akan melihatnya. Kamu pergi membuatkan minuman untuk kami berdua, hmm, Nody teh, dan aku kopi.”

Wita Wang baru menyadari Nody duduk disana, mereka berdua saling mengangguk untuk menyapa, kemudian dia bertanya dengan penasaran: “Mengapa Samuel tidak datang?”

Setelah selesai mengatakan perkataan ini, dia dengan segera menutup mulutnya, dengan wajah memerah yang malu melihatku, aku bertanya sambil tersenyum: “Rindu dengannya?”

Wita Wang dengan segera menggelengkan kepala, lalu dengan tergagap berkata: “Ti…tidak!”

Aku berkata sambil tersenyum: “Dia ada urusan, jadi tidak datang kemari.”

Wita Wang mengatakan ‘oh’, lalu meletakkan dokumennya, dan pergi membuatkan kami minuman.

Nody dengan cemas bertanya: “Apakah kamu tidak beristirahat dengan baik?”

Aku menganggukan kepala, dan batuk lagi. Dia sedikit mengerutkan kening, dengan tidak tenang bertanya: “Hanya tidak beristirahat dengan baik? Begitu saja? Apakah kamu terluka?”

Dia selesai mengatakannya, lalu berjalan kearahku, dan ingin memeriksa lukaku. Aku juga ingin melihat apa yang terjadi dengan dadaku, jadi aku melepaskan mantel dan membuka kemeja, dia membuka pakaianku, dan raut wajahnya langsung menjadi dingin, aku juga sangat terkejut, karena aku melihat dadaku berubah menjadi warna biru keunguan.

Nody bertanya dengan mengerutkan kening: “Siapa yang menyakitimu? Beberapa orang luar itu?”

Aku berkata: “Bukan…..ini…..orang-orang kita………”

Baru bersiap untuk membicarakannya dengan Nody, aku melihat Wita Wang membuka pintu untuk masuk, kemudian, dia melihat aku dan Nody dengan wajah yang penuh terkejut, dan terbodoh disana, setelah beberapa saat berkata: “Ma..maaf…..sudah menganggu!”

Selesai mengatakan, dia tidak menungguku bicara, langsung berbalik badan dan pergi keluar.

Aku dan Nody saling memandang: “………”

Anjir, tidak mungkin, kan? Apakah Wita Wang mengira kita berdua sedang melakukan sesuatu?

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu