Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 809 lebih menderita dibanding kematian

sekitar setengah jam, mobil pun berhenti. aku dituntun turun dari mobil dan aku tidak bisa melihat apapun karena kepalaku ditutup. Rasa ketidakberdayaan ini persis sama dengan keputusasaan ku.

aku mulai melangkah, ditengah ketakutan ini, aku mendengar ada orang yang bertanya padaku :" apakah ada orang yang ingin kamu temui?"

disaat ini, aku tidak berkata tidak ada dan aku pun berkata :" Jessi.... aku sangat merindukannya."

terdengar suara " krek" dari arah belakang tubuhku dan itu seperti suara dari pistol. aku hanya memejamkan mataku dan menunggu kedatangan tembakan itu dengan hening.

disaat ini, aku seketika ingin bernyanyi. aku pun mulai bernyanyi :" Ketika kamu tua, rambut kamu memutih, dan kamu akan tertidur karena mengantuk ... Ketika kamu tua dan tidak bisa berjalan, kamu akan tidur didekat api, mengingat masa muda ... Berapa banyak orang yang mencintai masa muda dan kebahagiaan Kamu, mengagumi kecantikan Kamu, palsu atau benar Hanya satu orang yang masih mencintai jiwa saleh Kamu dan juga menyukai keriput di wajah lama Kamu ..."

dibelakang tubuhku sudah terdengar suara tembakan dan aku perlahan memejamkan mataku sambil menyambut datangnya kematian....

ditengah ketakutanku, aku mendengar seseorang terjatuh namun orang itu bukanlah aku. tidak hanya begitu, aku bahkan tidak merasakan kesakitan apapun. aku sedikit terbengong dan menghayal disana. ketika orang mulai berbicara, aku baru tersadar kalau aku belum mati.

apakah tembakan itu lari? bagaimana mungkin? yang menempak pastilah polisi militer. kemampuan mereka tidak mungkin selemah itu.

ketika aku memikirkan itu, aku mendengar sebuah suara :" Alwi, apakah kamu takut?"

aku perlahan membalikkan badan dan aku tidak menyangka kalau orang ini adalah Mark.

hatiku sedikit sedih ketika melihat Mark muncul disini. aku menatapnya dan berkata :" paman Mark, apakah kamu datang untuk mengantarku?"

Mark mengangguk dan berkata :" putriku tidak berada di Beijing dan dia tidak bisa menemuimu sekarang. agar kamu tidak menyesal seumur hidup, aku pun datang melihatmu agar aku bisa menjelaskan kronologi kematianmu kepadanya nanti. bagus, kamu cukup stabul dan tidak ketakutan hingga ngompol dicelana."

aku berkata dengan datar :" aku sudah mengatur suasana hatiku dengan lama agar aku kuat menghadapi semua ini. namun sekarang kamu muncul dan aku rasa nantinya aku tidak akan merasakan kekhawatiran apapun lagi.

Mark pun menatapku dan berkata :" aku malah ingin melihat dirimu yang ketakutan hingga ngompo; karena sikapmu yang tidak takut pada semua hal itu sangat menganggu pandanganku. namun... kamu sangat beruntung. kamu tidak akan mati untuk sementara waktu."

aku terkejut dan merasa sedikit senang. aku menatapnya tanpa berbicara karena aku takut kalau dia sedang bercanda. bagaimanapun aku bagaikan babi yang sudah tiba didepan pisau, sangat kecil kemungkinan untuk ditarik kembali. hm... aku bukan berkata kalau aku itu babi, ini hanyalah perumpamaan.

Mark menatapku dan berkata :" tidak ingin mengikutiku?"

kali ini, aku bisa memastikan kalau dia tidak bercanda. aku pun merasa sangat senang, meskipun aku sudah siap untuk mati, namun aku tetap saja berharap untuk bisa hidup. jadi, aku pun bertanya dengan senang :" aku tidak perlu mati?"

Mark pun berkata :" jika kamu ingin mati, aku boleh menembakmu kok."

aku tersenyum dan berkata :" paman Mark, kamu suka bercanda. kalau kamu melakukan itu, kamu sudah melanggar hukum."

" hukum apa yang aku langgar jika aku membunuh seorang tahanan yang akan dihukum mati?" kata Mark.

aku merasa sangat senang ketika tahu kalau aku tidak perlu mati. aku pun bercanda dengannya :" atasan tidak menginginkanku mati, dengan begitu aku bukan tahanan yang harus dihukum mati. namun.... kenapa atasan begitu baik?"

disaat ini, Mark tiba tiba mengedipkan matanya dan menatapku dengan aneh. dia pun berkata :" orang sepertimu terlalu jahat. bagaimana mungkin membiarkanmu mati segampang itu. oleh karena itu, atasan ingin membuatmu menderita."

biasanya aku akan bercanda dengannya, namun sekarang aku mengerti kalau yang dikatakannya itu benar. didalam benakku muncullah pemikiran yang aneh. yaitu.... mereka ingin membuatku hidup menderita."

aku menatap Mark dan berkata :" paman, jangan takuti aku."

meskipun aku tahu jika aku hidup, aku juga tidak akan hidup dengan santai. namun itu lebih baik dibandingkan aku mati.

Mark pun berkata :" ikutilah aku."

lalu ada orang yang membuka borgol tanganku dan borgol kakiku. aku pun segera mengikuti Mark. kami pun sampai disebuah ruangan. setelah masuk, Mark langsung mengunci pintu itu dan dia menunjuk kearah kursi sambil berkata :" duduk dan bicarakan."

aku pun duduk tanpa segan. Mark berjalan kedepanku dan berkata :" seharusnya kamu tahu kalau bukan karena ini adalah kondisi yang spesial, kamu juga tidak akan mendapat pertolongan."

aku mengangguk dan berkata :" apa yang kalian ingin aku lakukan. katakan saja."

aku sangar mengerti. atasan telah menggunakan semua kekuasaanya untuk memohon untuk aku. dia melakukan itu pastilah karena ada hal penting. kalau tidak mereka tidak akan menghiraukanku. hanya saja aku tidak begitu menghiraukan hal itu. aku rela dimanfaatkan sekali lagi. aku rela ditugaskan ketempat yang tidak bisa membuatku bertahan hidup hingga besok. aku akan tetap mendapatkan harapan untuk hidup selagi tidak dihukum.

disaat ini, Mark pun berkata dengan jelas kepadaku :" segitiga emas, apakah kamu jelas?"

aku mengangguk dan berkata :" aku mengetahuinya dan kami pernah bertugas disana."

Mark tersenyum dan berkata :" ketika kalian bertugas disana, kalian tidak bisa mengetahui seluk beluk dari segitiga emas itu. dengar lah, kali ini kamu ditugaskan untuk menjadi mata mata. tugas mata mata ini mungkin selama setahun, sepuluh tahun, ataupun mungkin selama 30 tahun. kamu boleh memilih untuk mati ataupun menyelesiakan tugas ini. jika kamu tidak berhasil menyelesaikan itu, ketika kamu kembali, kamu tetap saja akan menghadapi kondisi yang sama dengan hari ini."

dapat dikatakan kalau aku tidak berhasil, aku akan tetap dihukum mati.

ini terlalu sadis, namun aku bisa apa? aku tidak punya pilihan. kalau aku ingin hidup, aku harus rela berjudi. aku pun berkata kepada Mark :" tugas apa?"

Mark pun bertanya :" kamu bermaksud ingin menerima tugas ini?"

aku tersenyum dan berkata :" pasti."

Mark mengerutkan kening dan berkata :" jangan mengira tugas ini mudah. sudah aku katakan, tugas ini mungkin sangat berbahaya dan akan ketahuan kapanpun. meskipun tidak ketahuan, kamu mungkin akan mati juga. tidak hanya itu, sebelum berhasil menyelesaikan tugas itu, kamu tidak boleh berhubungan dengan orang luar. baik itu temanmu ataupun keluargamu. meskipun kamu sangat rindu pada mereka, kamu juga tidak boleh menghubungi mereka. bahkan suatu hari nanti jika mereka hadir didepanmu, kamu juga harus berpura pura tidak mengenal mereka."

setelah dia mengatakan itu, dia pun kembali bertanya :" kalau begitu, apakah kamu juga mau?"

aku mengangguk dan berkata :" selagi bisa hidup, aku akan menahan semua itu. jangan lupa kalau ini bukan kali pertamaku menjadi mata mata. aku sudah punya pengalaman. tenanglah."

disaat ini, pemikiranku sangatlah sederhana. jika aku bisa tetap hidup, semua mudah dibicarakan. emangnya kenapa kalau tidak bisa bertemu dan menghubungi mereka? aku bisa kembali menemui mereka jika aku segera menyelesaikan tugas ini. disaat ini, semua kesedihan akan hilang!

mendengar perkataanku, Mark menggelengkan kepala dan berkata :" kamu terlalu polos. kamu masih belum tahu seberapa susahnya tugas ini dan langsung menerimanya?"

aku tersenyum dan bekrata :" apakan lebih susah dari kematian?"

Mark pun berkata :" sebenarnya itu lebih susah dari kematian. akan kukatakan kepadamu, ada seseorang yang sedang membentuh sebuah tim pasukan militer di segitiga emas. tim itu sangat sempurna dan kuat. meskipun jumlahnya tidak sebanding dengan negara kita, meskipun Kekuatan militer negara adikuasa seperti negara Thailand dipertentangkan, tetapi mereka mudah untuk berurusan dengan negara-negara tetangga mereka.Oleh karena itu, tim ini sangat sombong dan aktif. "

aku seketika merasa tertarik karena sebagai orang China yang ingin menguasai negara sendiri, aku memiliki titik yang sama dengan orang itu. yaitu aku ingin membentuk sebuah tim pasukan militer yang sempurna dan kuat. itu akan sangat menjamin aku agar tidak jatuh dari kedudukanku.

namun jika dilihat sekarang, mimpiku masih terlalu jauh. bahkan tim lawan sangatlah berhasil walaupun mereka baru saja memulai.

Mark menatapku dan kehabisan kata kata. dia sepertinya memikirkan sesuatu dan sibuk menggelengkan kepala. dia kembali berkata :" Orang ini adalah raja obat bius terbesar di dunia saat ini, dan sangat terkenal dibidangnya, tetapi tidak seperti pengedar narkoba lainnya, orang-orang lokal menyembahnya secara khusus, karena selain merupakan seorang raja obat bius, ia juga adalah seorang dermawan, yang membantu mendirikan panti asuhan di daerah setempat. Mendirikan sekolah amal, membiayai generasi muda untuk belajar, tidak hanya itu, tetapi juga secara ketat mengontrol perilaku penduduk setempat. Untuk tidak menggunakan narkoba. kalau tidak, dia akan menembak mati semua orang yang menyentuh narkoba."

aku sedikit terkejut dan menatap kearah Mark. dia menatapku dan kembali berkata :" kedengarannya, sepertinya tidak begitu buruk kan?"

aku mengangguk dan berkata :" tidak buruk kok. jujur saja aku sangat mengaguminya."

" tapi, kenapa emangnya jikalau dia melakukan yang lebih baik di bidang ini? Ini tidak menutup fakta bahwa ia telah melakukan kejahatan, juga tidak menutup fakta bahwa ia telah membunuh puluhan juta keluarga dan menghancurkan keluarga banyak orang." kata Mark. setelah itu dia pun menunjuk kearahku dan kembali berkata :" Alwi, kamu sama dengannya. aku akui kalau disebagian bidang, kamu merupakan orang baik yang perlu dihormati. namun kamu telah membunuh banyak orang dan melakukan hal buruk. tidak ada seorang pun yang akan diampuni kesalahannya hanya karena kebaikan yang ia perbuat. kesalahan hanya tetap merupakan kesalahan."

aku menatap wajah Mark yang serius itu. aku tidak melawannya karena aku tahu yang dikatakannya itu benar.

melihat diriku yang tidak melawannya, Mark sedikit terkejut dan dia pun tersenyum puas sambil berkata :" inti dari semua ini, kami ingin kamu masuk dan membunuh orang itu. dengan begitu kamu akan bertemu dengan seseorang yang penting. orang ini, dia memiliki hubungan yang akrab dengan tim itu, dan juga..... berhubungan dengan masalah ayahmu pada waktu itu."

mendengar ini, aku seketika panik dan menatapnya sambil berkata :" apa katamu?"

dia menatapku dan berkata :" kamu tidak salah mendengar. bocah itu berhubungan dengan masalah yang menimpa ayahmu pada waktu itu. Dia mungkin adalah 'pengkhianat internal' yang mengambil hasil penelitian kami dari China. Tentu saja, karena tidak ada bukti bahwa ayahmu tidak bersalah, untuk sementara atasan berasumsi bahwa ayahmu dan orang itu adalah satu kelompok, tetapi aku percaya padamu karena Jessi juga percaya padamu, jadi, pergilah. jika kamu memiliki kemampuan, tangkaplah orang ini, dan telusuri apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu. itu juga akan menyatakan kalau ayahmu tidak bersalah."

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu