Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 950 Beraksi Saat Mereka Tak Ada Persiapan

Aku melaju cepat di jalan. Akhirnya setelah sepuluh menit, aku melihat sinar lampu di depan. Disana terdapat barisan mobil yang panjang, mobil yang memimpin adalah mobilnya Tom.

Aku tahu Tom pasti sudah dikontrol. Aku mendorong motor kedalam hutan tepi jalan, lalu maju ke depan sebuah pohon. Aku mengeluarkan pisau kecil. Pisau itu bersinar dalam kegelapan. Sinarnya terbentuk karena sejumlah darah yang menodainya.

Pisau ini membawa kenangan Ayahku. Entah kemanapun kupergi, aku terus membawanya. Aku memilih sebuah pohon, lalu aku mengiris ranting pelan-pelan dengan pisauku. Pohon mulai berguncang, aku segera menggunakan tubuhku untuk menahannya, hingga saat sisa titik terakhir, beberapa kendaraan itu mulai mendekat.

Saat mobil yang memimpin itu mulai mendekat, aku segera mendorong pohon besar ini ke jalan raya. Awalnya pohon besar yang diam, tiba-tiba terjatuh besar seperti batu besar. Adegan ini membuat semua orang terkejut, lalu suara mobil berhenti mengiang di telinga. Sedangkan mobil yang terdepan itu kebetulan menghindar dan beberapa mobil lainnya tak keburu untuk menghindar, lalu pohon besar jatuh di mobil meraka. Ada juga beberapa mobil yang langsung tertabrak ke depan mobil, seketika sebuah kendaraan meledak dan menyebabkan kebakaran yang besar.

Api menyerbu cepat, hanya ada beberapa orang yang berusaha keluar dari mobil dan sisanya mati dalam mobil yang meledak, atau mati karena pohon yang terjatuh.

Mereka sama sekali tidak tahu ini kecelakaan buatan, melainkan bencana alam. Mereka mulai marah-marah. Mobil didepan juga berhenti. Saat ini ada seseorang yang turun dari mobil, tidak bertanya bagaimana keadaan orang-orang yang tertolong.

Baru saja beberapa orang itu mau berbicara, aku langsung menembak dua kali. Aku menembak kearah mobil yang lebih jauh dari tempat dimana meledak. Beberapa orang itu juga sedang berjalan kearah sana, lagipula mereka membutuhkan mobil sebagai alat transportasinya. Mobil itu masih baik-baik saja, mereka tentu ingin menggunakannya.

Saat mereka mendekati mobil, aku sudah menebak kearah tangki bensin dua kali. Mereka menyadari hal ini dan berteriak untuk kabur, sayangnya kecepatan mereka kabur lebih telat dibanding kecepatan mobil itu meledak. Api dari hasil kedua ledakan, seketika beberapa mobil juga ikutan meledak.

Api seketika menyebar, hingga kedua sisi hutan terbakar, sedangkan aku tidak mempedulikan itu. Begitu banyak nyawa yang tak bersalah mati disini, aku juga harus memintanya untuk membayar.

Orang yang di depan itu seketika berkata kasar dan berbalik badan ingin berlari kembali ke mobil. Aku langsung menembak kearahnya, lalu masuk ke jalan. Aku berlari secepar mungkin kedalam mobil, sedangkan orang didalam mobil itu seperti merasakan sesuatu yang janggal, bahkan langsung pergi tanpa membunuhku.

Tanganku memegang pintu mobil itu dengan erat, lalu menusuk jendela mobil dengan pisau di tanganku. Pisau kecil yang tajam seketika tertusuk kedalam. Di waktu yang sama, aku menguatkan tanganku dan kacanya terpecah. Pandangan mata supir itu seketika menjadi kabur karena serpihan kaca. Pistol yang ia arahkan kepadaku juga menjadi miring. Di saat ini, pisau kecilku sudah tertusuk pas di ubun-ubunnya.

Mobil terkendara dengan tidak terkontrol. Aku membuka pintu mobil dan menendang supir yang sudah mati ke kursi penumpang, lalu aku menempati kursi pengendara dan menyeimbangkan mobilnya.

Di kursi penumpang belakang terdapat Tom yang diborgol dan ditutup mulutnya. Ia menatapku terkejut dan aku memberhentikan mobil di tepi jalan. Aku berkata kepadanya, “Apakah kamu baik-baik saja?”

Ia menggelengkan kepalanya. Aku mengeluarkan barang yang menyumbat mulutnya dan membuka borgolnya. Ia menatapku tak percaya. Ia bertanya, “Pak Alwi hebat sekali! Apakah Anda tadi sedang berakting?”

Aku bilang kepaanya, “Kamu boleh mencoba apakah orang itu masih bernafas, maka kamu tahu aku sedang berakting atau tidak.”

Seketika raut wajah Tom berubah setelah mendengar ucapanku. Aku tanya, “Kamu takut?”

Tom menatapku canggung. Tatapan matanya seperti sedang mengatakan, “Aku hanyalah orang biasa, melihatmu membunuh orang, apakah aku tidak takut?”

Untuknya, meskipun kita belum kenal terlalu lama, tapi aku cukup menyukai orang ini. Aku berkata, “Kamu tunggu disini, aku urus dulu mayatnya.”

Aku mengangkat mayat turun mobil, lalu kubuang ke dalm genangan api itu. Aku melempar sebatang rokok untuk Tom. Aku juga menyala sebatang, sambil berpikir apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Tom dengan khawatir bertanya kepadaku kemana selanjutnya kita pergi dan bertanya apa saja yang kulakukan di dalam bar.

Lalu aku memberitahu seluruh jalan cerita kepadanya. Saat ia mendengar lantai lima bar ada kerja sama gelap seperti itu, ia sangatlah terkejut. Ia menyuruhku untuk melapor kepada polisi. Aku menggelengkan kepalaku. Anak ini masih terlalu polos.

Disini seketika mati dan kehilangan begitu banyak orang tanpa alasan, atasan tentu tahu alasan, takutnya mata mereka sudah tertutupi oleh keuntungan dan mulai bekerja sama dengan Jones. Kalau tidak, bagaimana mungkin Walhalla Bar begitu berani mengadakan permainan yang terlanggar.

Aku menggelengkan kepalaku dan bilang kita tidak boleh melapor polisi. Menolong diri sendiri adalah hal yang harus kita lakukan.

Tom bertanya kepadaku bagaimana dengan panik, lalu juga bilang pemilik Walhalla Bar sangatlah berkemampuan.

Aku bilang, “Makanya tidak boleh ada satupun orang yang tahu kamu hidup.”

Tom menatapku panik. Aku tertawa dan bilang aku tidak akan membunuhnya, lalu menunjuk kearah hutan, bilang disana ada sebuah motor. Aku menyuruhnya naik motor untuk segera kembali ke rumah dan tunggu hingga masalah ini terselesaikan. Saat ia tidak berbahaya lagi, aku akan melapor kepada atasan Amerika perbuatannya, membantunya mendapatkan hadiah, anggap bayaranku untuknya.

Tom menggelengkan kepalanya. Aku memberi kartu untuknya dan berkata, “Bukankah kamu ingin mengobati penyakit Ayahmu? Uang didalam harusnya cukup. Kamu ambillah!”

Tom berkata dan menganyukan tangannya. “Tidak, aku tidak boleh mengambil uangmu, lagipula kamu tidak merugikan apa-apa bagiku, kamu juga tidak perlu membayarku. Sebaliknya aku harus berterima kasih kepadamu. Kalau tidak ada kamu, entah berapa banyak orang yang dirugikan oleh orang jahat sepertinya.”

Aku tertawa berkata, “Aku tidak suka berhutang. Kalau kamu merasa tidak enak untuk mengambilnya, anggap saja minjam dariku, tunggu saat aku terjatuh dan tidak bisa membeli makanan. Kalaupun kamu tidak memiliki uang, aku juga akan mengejarmu untuk minta kembali.”

Tom tertawa malu mendengar kata-kataku dan berkata, “Pak Alwi memang orang yang baik, kalau begitu aku ambil dulu, suatu saat aku akan mengembalikannya.”

Aku mengangguk dan berkata, “Oh iya, beli juga asuransi.”

Tom terdiam sesaat dan tertawa berkata, “Aku tahu, Pak. Kalau begitu, Anda hati-hati dan juga harus lanjut hidup terus. Harus!”

Aku melihat wajah mudanya, seperti melihat diriku yang sibuk demi kehidupan seperti dulu. Aku mengangguk kepalaku. “Kamu juga.”

Tom memberikan senapannya kepadaku. “Hadiah untukmu.”

Aku tidak menolaknya, sebenarnya aku membutuhkan barang itu. Setelah senapan itu pernah diubah, bisa digunakan sebagai senapan jarak jauh. Jadi aku menerima senapannya dan tersenyum kearahnya. Aku berkata, “Aku akan mengembalikan ini kepada pemiliknya.”

“Kamu sudah memberikan harapan untuk menolong Ayahku. Aku menjadikan senapan ini sebagai hadiah terima kasih. Kamu tidak perlu mengembalikannya kepadaku.” ujar Tom tersenyum, lalu turun dari mobil dan pergi mencari motor. Ia melewati hutan yang terbakar dan melaju ke rumahnya.

Meskipun bertemu untuk waktu yang singkat, tapi aku sangat senang bisa bertemu dengan orang-orang baik dalam perjalanan kehidupanku. Saat berteman dengan orang-orang baik, aku baru bisa menganggap diriku sebagai orang baik, sehingga hatiku membaik dikit.

Aku sedikit kurang percaya diri saat melihat ke depan. Kemanakah harus kupergi selanjutnya?

Identitasku juga sudah terbongkar. Jones tentu sudah ada persiapan, sama saja aku cari mati kalau aku pergi sekarang. Cara yang terbaik adalah menggunakan tangan orang lain untuk membunuh orang, yaitu mengumumkan bukti yang kupunya, sehingga atasan Amerika pasti akan menyerang Jones. Tidak hanya itu, beberapa negara korban juga akan memberi tekanan kepada Amerika, bahkan mungkin akan ikut serta dalam aksi untuk membunuh Jones.

Aku menyetir mobil kedalam hutan dengan harapan bisa ke sebuah kota yang dekat melalui hutan. Entah apapun yang ingin kulakuan, kota ini sama sekali tidak aman. Kalau aku terus menetap disini, aku akan bertemu dengan masalah yang lebi rumit lagi. Aku tidak begitu percaya diri, hingga merasa diriku bisa kabur dari organisasi ini dan seluruh kekuatan yang para pemimpin kota ini.

Tiba di kota tetangga, aku meninggalkan mobil dan jalan dengan waktu yang cukup lama, hingga tiba di suatu tempat yang lebih sepi. Warga-warga disini tinggalnya cukup jauh. Setiap rumah dihalang sebuah hutan yang damai. Aku membawa senapanku ke dalam hutan dan menembak dua kelinci liar. Aku membersihkan bulunya, lalu mulai memanggang. Aku tidak berani tingal di hotel, karena aku tahu Jones pasti akan menyuruh pemimpin sana untuk mencariku seperti tersangka, demi menemukan aku dengan cepat. Kalau ada orang yang menemukanku, maka keberadaanku akan terbocor. Mungkin kesempatanku saat itu untuk mengirim bukti saja sudah tidak ada, lalu langsung terbunuh.

Mengingat ini, aku agak bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya.

Menghubungi Jessi dan memberikan bukti kepadanya? Tidak, kalau Hua Xia yang mengumumkan masalah ini, bagaimana dengan pendapat Armour mereka? Mereka pasti akan curiga kepadaku. Membut Invincible Empire melakukan ini? Tidak, kalau Armour mereka tahu masalah ini, takutnya mereka tidak bisa menggunakan hal ini untuk menyerang Jones, melainkan bekerja sama dengan Jones. Kedua pihak saling bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Mencari wartawan Amerika yang terkenal? Masalah ini sangat besar, mungkin tidak akan ada wartawan yang berani mengumumkannya, lagipula masalah ini melibatkan banyak orang, sangatlah luas.

Aku sama sekali tidak bodoh. Walaupun aku tidak pernah datang kesini, aku juga tahu disini tidak sebaik seperti pikiran mereka. Setiap negara pasti memiliki beberapa hal gelap yang tidak diketahui siapapun, bukan? Jadi aku harus melaksanakan hal ini sendiri. Aku melihat tempat tinggal yang tidak jauh dan otakku terlintas sebuah pikiran.

Setelah kelincinya selesai dipanggang, aku segera melahapnya. Setelah selesai makan, aku langsung pergi ke tempat tinggal terdekat dengan jarakku. Aku memasukki ruang belajar dan menyalakan komputer. Kelebihan dari luar negeri adalah mereka tidak melakukan pengawasan terhadap internet, jadi berarti aku bisa menggunakan komputer ini untuk masuk ke Weibo Hua Xia dan beberapa forum Jepang dan negara kimchi, jadi aku memutuskan aku akan mengumumkan masalah ini di beberapa forum yang terkenal di setiap negara. Dengan seperti ini, kalaupun Amerika ingin menutupi masalah ini, juga tidak akan diperbolehkan negara lain.

Aku melakukan apa yang kuinginkan. Aku mulai sibuk di depan komputer.

Setelah aku mengelilingi semua forum terkenal di setiap negara dan mengirim semua foto, video, rekaman dan tulisan dokter itu yang di kertas ke internet, dalam satu jam yang singkat, masalah ini langsung meledak di setiap negara. Sedangkan aku membawa bukti-bukti segera kabur. Kupikir pasti akan ada polisi yang menemukan tempat ini dengan cepat, sayangnya pemilik rumah tidak mengetahui apapun. Mengingat ini, hatiku terasa sangat puas, seperti sedang mempermainkan atasan setiap negara.

Setelah pergi dari situ, aku pergi ke tempat yang makin sepi, sambil menunggu masalah ini makin tersebar.

kedua, aku masuk ke rumah yang lain dan aku membuka komputer. Aku menyadari bahwa seluruh internet terus membahas masalah ini. Banyak warga internet yang mengomeli ke akun resmi mereka. Apalagi daerah kecil dimana masalah terjadi, bahkan kudengar pemimpin itu kabur tengah malam, tapi akhirnya dicegat oleh penduduk setempat. Kelakuan mereka saling melindungi dan tidak melakukan apapun, membuat penduduk setempat sangat kesal kepada mereka. Semua orang menghajar mereka dengan sekuat tenaga.

Untuk Walhalla Bar, sudah sangat sepi tanpa siapapun dan pemilik hotel yang kutinggal disana juga diabawa pergi untuk inspeksi. Jones sudah menjadi daftar tersangka yang dicari seluruh dunia. Saat ini beberapa hal disampingnya juga diinspeksi. Hal yang membuatku terkejut adalah banyak orang dengan identitas ‘orang dalam’ membocorkan banyak rahasia Jones, seperti harta kekayaan yang ia miliki dan organisasi pembunuh yang ia miliki.

Setelah berita ini diumumkan, semakin menyebabkan kehebohan. Sikap para atasan Amerika yang tidak bertindak menjadi topik pembicaraan seluruh dunia. Tidak hanya itu, beberapa negara korban juga meminta Amerika untuk menangkap dan menghukum Jones. Jones yang sekarang, sungguh membuat orang sangat membencinya.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu