Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 473 Ciuman Yang Mesra, Tanpa Cinta

Claura berkata dia melihat punggung si pembunuh itu, aku tidak terkejut, karena aku memang sudah mengetahui keberadaan cctv tersebut, dan aku sengaja untuk tidak menghancurkan cctv itu, karena itu hanya terlihat aku dalam penyamaran sebagai pelayan.

Jadi, ketika aku mendengar perkataanya, aku berpura-pura terkejut, dan berkata : “Hanya punggung? Tidak ada gambar wajahnya?”

Claura berkata : “Tidak ada, tapi orang ini ada mengunjungi klub Sinarmas, dan dia juga mengenakan pakaian pelayan itu dan memakai topi dan masker, aku curiga orang ini masih berada di klub Sinarmas, dan kemungkinan orang ini merupakan pegawai disana. Dan juga, aku sudah menanyakan ke restoran Venetian, pihak lain berkata bahwa memang orang itu berpakaian ala pelayan.”

Dengan acuh tak acuh aku berkata : “Tidak mungkinlah? Siapa yang begitu bodoh mengenakan baju pelayan sendiri pergi membunuh orang? Jika terungkap apa tidak merepotkan? Aku rasa orang itu pasti meminjam baju orang lain, untuk mengelabui kita, ingin kita menargetkan pelayan dari klub Sinarmas, dengan begitu dia akan memiliki banyak waktu untuk melarikan dan menyembunyikan diri.

Claura membantah : “Jika kamu bisa berpikir demikian, maka orang lain juga bisa berpikir seperti ini, jadi dia bisa memutar arah, dan mengenakan pakaian kerjanya, walaupun kita berpapasan dengan orang yang berpakaian sama, kita tidak akan mencurigainya sebagai pelayan tadi.”

Mendengar perkataan Claura, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum, aku sangat memahami Claura, dia termasuk orang yang sangat cerdas, dan mudah curiga, itu sebabnya aku menggunakan cara pikirku untuk merubah pola pikirnya, dia benar-benar masuk dalam perangkapku, tetapi aku tidak berpuas diri, dan tidak lengah, karena aku tahu orangnya akan berubah pikiran kapan saja, dan mengikuti pola pikirnya sendiri.

Aku terdiam beberapa saat, dan berkata : “Aku akan bertanya kepada kak Yanti, dia merupakan petinggi disini, jika kita bertanya dengan teliti, mungkin kita juga bisa mengetahui siapa saja pada waktu tertentu meninggalkan bagian kerjanya.”

Claura bergeming : “Takutnya tidak semudah itu. Dan juga, kak Yanti itu, apakah wanita tua dari bar Happy Chappy itu?”

Aku berkata : “Iya.”

Claura berkata dengan nada mengejek : “Sepertinya kamu cukup akrab dengannya, dan wanita yang sedang menyanyi sekarang, jangan-jangan ‘mangsa baru’ kamu disana ya?”

Aku tertawa dan berkata : “Kenapa? Kamu cemburu ya? Cintaku sayangku, aku juga bekerja keras untuk misi kita berdua, kamu harus tahu, aku sudah menghabiskan banyak jurus untuk mendekati kak Yanti ini, jika bukan karena kematian Lili, aku juga tidak mau menpunyai hubungan dengan wanita tua ini.”

Mendengar ketidaksukaan dari nada bicaraku, Claura tertawa dengan puas, dan mengatakan aku sangat menyedihkan, kemudian aku bertanya dimana dia berada, berpura-pura tidak tahu situasi dia saat ini, aku mengatakan jika dia berada di kamar, malam ini aku akan menemuinya, dan juga mengatakan aku belum puas dengan permainan waktu lalu, kali ini akan aku balas dia dan buatnya terbaring tidak bergerak, dan berserah padaku.

Claura tertawa genit, sangat puas dengan gombalan yang aku utarakan, dia berkata : “Aku kembali malam ini, sekarang aku berada di luar membereskan masalah, kamu juga tahu, orang yang mati hari ini adalah kartu pentingku, mendadak di bunuh, dan membuat semua rencana jadi berantakan, Tuan Ricardo Song pasti sangat marah.”

Dengan nada berat aku berkata : “Iya juga, kamu tenang saja, aku akan menyuruh kak Yanti untuk membantumu, jika aku tahu siapa yang mengacaukan rencana istriku, yang telah membuatmu dimarah oleh Tuan Ricardo Song, akan aku kuliti dia dan goreng di minyak panas.”

Ketika aku mengatakan hal ini, suaraku terdengar seperti pembunuh yang kehausan, gadis yang bernyanyi tidak jauh dari sini tiba-tiba panik, mikrofonnya terjatuh, dan seluruh tubuh merinding.

Aku berkata kepada Claura : “Sudahlah aku tidak mau melanjutkan lagi, wanita disini sudah terkejut mendengarkan perkataanku.”

Claura dengan sedikit cemburu berkata : “Biarin saja, jika tidak ada keberanian yang cukup, tidak pantas untuk dia mendampingimu.”

Aku berkata dengan nada serius : “Betul sekali, di dunia ini, selain kamu istriku, semua wanita tidak pantas berada di sisiku.”

Dalam tawa centilnya Claura, aku menutup telponnya, baru saja aku menutup telponnya, tiba-tiba kak Yanti datang, dia mengubah gayanya, masuk dengan ekspresi sedikit kesal, melipatkan kedua tangannya dan duduk di sofa, terdengar suara berisik dari luar, aku bertanya : “Ada masalah?”

Kak Yanti menganggukkan kepalanya, dia memberi isyarat kepada putri angkatnya, dan dengan sigap dia mengerti dan berjalan keluar ruangan, setelah dia pergi, kak Yanti baru bersuara : “Para wanita yang ada di bar Happy Chappy sekarang sudah mulai meninggalkan tempat, tapi aku sudah menyuruh Vika untuk memberikan isyarat kepada para wanita itu, menyuruh mereka untuk bekerja freelance di luar sana, untuk mempersiapkan rencana kita.”

Vika, dia adalah putri angkatnya, seorang putri yang terlihat begitu polos, meskipun wajahnya hasil dari operasi plastik, tapi menjadi seorang wanita, dia bisa memberikan rasa yang nyaman.

Aku berkata dengan pelan : “Ini bagus, apa yang membuat kamu tidak senang?”

Kak Yanti menghela nafasnya, mengeluarkan sebatang rokok wanita, dia mengisapnya, dengan sedih berkata : “Setan yang ada dirumahku itu sebentar lagi akan meluncur kesini.”

Aku berkata dengan pelan : “Dengan kejadian masalah Vincent, klub Sinarmas salah satunya yang akan menjadi ‘Penyidik utama’ dari lawan, apalagi ada korban penembakan, dan orang yang mati itu merupakan petinju baru dari arena tinju, tentu saja klub Sinarmas akan menjadi target utama lagi, dalam situasi seperti ini, bos yang ada di belakang kalian pasti akan cemas setengah mati, sehingga dia akan segera menyuruh suamimu, dan petugas keamanan untuk membantu membereskan yang ada disini.”

Kak Yanti menghela nafas dan berkata : “Benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga.”

Setelah diam beberapa saat, dia menatapku dengan hati-hati, bertanya : “Orang yang mati tadi…..apakah ada hubungannya dengan kamu?”

Aku melirik kak Yanti, seketika dia merinding, dan aku berkata : “Mulut itu di jaga, jangan bertanya apa yang tidak seharusnya ditanya, dan juga jangan mengatakan hal yang tidak seharusnya kamu katakan, jika tidak, aku akan memberitahumu satu hal, ‘membunuh orang bisa membuat orang ketagihan’.

Setelah mengerti nada ancaman dari aku, kak Yanti tidak berani banyak tanya lagi, dengan nurut dia berkata dia mengerti maksudku, aku bertanya padanya : “Kedua anak angkatmu itu, tidak akan bicara sembarangan kan?”

Kak Yanti sangat memahami kedua anaknya itu, dan segera dia berkata padaku : “Kamu tenang saja, mereka berdua sangat pintar, mereka tahu apa yang seharusnya di bicarakan dan juga tidak, nanti aku akan memberikan pengarahan lagi untuk mereka, aku bisa memastikan mereka tidak akan berbicara sembarangan, mereka juga masih muda, baru berumur 18 tahun, kehidupan baru saja di mulai….”

Aku pikir kak Yanti merupakan seseorang wanita yang jahat, bagaimanapun dia dengan kejam memperlakukan Lili yang menyedihkan itu, tapi tidak menyangka dia begitu peduli dengan kedua anak ini yang tidak ada hubungan darah dengannya sama sekali, terlihat dia begitu gugup ketika menyangkut kedua anak ini, ketidaksukaanku terhadap wanita ini mulai memudar, aku berkata dengan acuh tak acuh : “Sudahlah, jangan memelas didepanku, apakah kamu pernah bertemu dengan seorang pembunuh yang memiliki rasa belas kasih?”

Untuk pertama kalinya aku menggunakan kata ‘pembunuh’ di depan kak Yanti tanpa ada rasa sungkan, karena aku dan kak Yanti sama-sama berdiri diatas tali yang sama, walaupun dia sudah mengetahui tujuan aku kesini itu untuk apa, tapi dia bisa apa? Wajahnya terlihat begitu pucat, dirinya terlihat sangat panik dan berkata : “Aku akan mencari mereka berdua, akan aku nasehati mereka dengan benar.”

Setelah melihat kak Yanti pergi, aku segera beranjak dan pergi ke kamarku untuk beristirahat, ketika aku keluar, aku melihat kak Yanti ditampar oleh seorang pria. Pria ini terlihat tampan, dan pakaiannya sangat rapi, meskipun sudah setengah baya, tapi terlihat masih sangat temperamental, bagaikan temperamen yang di hujani oleh harta, ada hawa yang tidak bisa dipisahkan.

Pria ini tidak memperhatikan aku yang sedang mengawasinya, memarahi dengan penuh emosi : “Dasar wanita busuk, membuat masalah yang begitu besar, kamu mayat hah? Tidak bisa menelponku?”

Kak Yanti dengan tidak berdaya bertanya : “Aku memang tidak menelponmu, kamu juga akan mengetahuinya kan? Dan juga kamu bukannya suka sama gadis kecil itu, senang menghabiskan waktu bersamanya, dan juga bukannya kamu merasa terganggu jika aku menelponmu? Aku tidak menelponmu, bukankah sesuai dengan keinginanmu?”

Kelihatannya, orang ini merupakan suami yang tidak setianya kak Yanti.

Ketika pria itu melihat kak Yanti membantahnya, dia sedikit jengkel, dan mengulurkan tangan untuk memukulnya, kak Yanti tidak tinggal diam, dengan marah berkata : “Ayo pukul, pukul aku sampai mati juga tidak apa-apa, aku katakan padamu ya walaupun aku bukan orang yang penting, tapi aku telah melakukan banyak hal untuk bos besar, masalah ini, dia bahkan tidak menyalahkan aku, kamu pikir kamu ini siapa bisa menyalahkan aku? Kamu lebih baik langsung membunuh aku, biarkan bos besar tahu, pada situasi seperti ini, kamu masih ingin memukul istrimu sendiri, jangan lupa alasan bos besar menyuruhmu kemari itu untuk apa.”

Mendengar perkataan ini, pria itu kemudian mengurungkan niatnya, dan membiarkan kak Yanti pergi, kak Yanti berbalik badan pergi, dia melihatku dan sedikit terpana, kemudian berjalan kearah kantor dengan tenang, saat dia hendak memasuki pintu itu, dengan jelas aku melihat matanya tergelinang, tiba-tiba aku berpikir sebenci-bencinya seorang wanita terhadap suami sendiri, dia masih mencintainya, kalau tidak dia tidak akan menitikkan air mata, karena wanita seperti dia tidak akan menangis hanya karena beberapa tamparan saja.

Aku melihat sekilas pria itu, kemudian berbalik badan meninggalkan tempat ini.

Sampai di kamar, aku lekas mandi, aku mengobati luka tembak di bahuku, kemudian aku terbaring di kasur dan memikirkan hal yang terjadi hari ini, memikirkan kedatangan Nody, terlukanya Alwi palsu, memikirkan senyum anakku yang begitu lucu, aku tidak bisa menaham rasa lelah sepanjang hari ini dan aku pun tertidur.

Tiba-tiba, aku teringat tentang Alwi palsu dan Claura berkonspirasi membunuh Lili, seketika rasa kantukku lenyap dalam sekejap, dan tergantikan dengan tekad bulatku untuk membalaskan dendam. Aku harus mencari tahu garis besar kedua orang ini, dan juga harus memberitahu Ricardo Song tentang hal ini.

Memikirkan sampai disini, aku mulai berpikir bagaimana cara menghadapi kedua orang ini, juga bagaimana membuat Ricardo Song mengetahui apa yang telah mereka berdua lakukan. Setelah memikirkannya, akhirnya aku memikirkan satu ide yang bagus, ide dimana bisa menipu Alwi palsu dan Claura dengan kejam, aku tidak bisa menahan semangat untuk beraksi.

Ketika aku larut dalam semangatku, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, dengan waspada aku bertanya : “Siapa.”

“Bos, aku datang untuk melayani anda.” Terdengar suara begitu menawan dan penuh dengan godaan dari luar sana.

Suara ini terdengar begitu akrab, aku langsung mengenalinya, ini adalah suara Claura. Tampaknya Claura sangat gelisah dengan kata-kataku sebelumnya sehingga dia tidak sabar untuk segera kembali, aku memikirkan rencanaku, menyingkirkan rasa jijikku padanya, kemudian membuka pintu, menarik Claura masuk ke dalam kamar, segera menutup pintu, seketika aku mendorongnya ke dinding, ku kecup bibirnya dengan mesra.

Claura melayaniku dengan baik, menciumku, aku membuka mataku, melihat Claura begitu menikmati, dalam hatiku aku berpikir, Claura, aku akan membuatmu membayar semua yang telah kamu perbuat.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu