Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 396 Segera Bertemu

Claura menarikku pergi dari sini dengan panik. mungin saja dia sendiri tidak sadar kalau dirinya begitu panik ketike bertemu dengan Jessi. aku juga menyadari sesuatu kalau selama ini Felicia dan Aiko tidaklah dianggap musuh oleh Claura, sedangkan Jessi lah yang dianggap musuh sesungguhnya oleh Claura.

Claura tahu kalau dia tidak memiliki latar belakang yang kuat seperti Jessi dan dia tidak sepintar dan selicik Jessi. oleh karena itu dia tidak berani melawannya. Claura juga takut kalau semua pemikirannya diketahui oleh Jessi, namun ketika mereka bertemu, rasa takutnya sudah menunjukkan sebagian besar dari pemikirannya.

aku sengaja menghadap kebelakang dan menatap Jessi. ternyata dia sedang menatapku dan tatapannya itu penuh dengan aura curiga dan penyelidikan. disaat ini, Claura menarik tanganku dan marah sambil berkata :" untuk apa kamu pandang dia? apakah kamu suka padanya?"

semenjak aku 'lupa ingatan' hingga sekarang, Claura selalu bersikap lembut kepadaku. namun aku tahu tujuan dia hanyalah untuk melumpuhkanku dan menipuku. sebenarnya dia masiih sangat membenciku. namun rasa bencinya hampir setara dengan rasa cintanya yang dalam kepadaku. oleh karena itu semua dendamnya kembali keluar ketika dia melihat Jessi. dia kembali mengingat 'aku' yang dulu. dia mengingat aku yang kejam, aku yang pernah memiliki hubungan mesra dengan ibunya dan juga mengingat aku yang tergila gila pada Jessi. oleh karena itu dia sangatlah marah.

aku sengaja menatap Claura dengan terkejut dan berpura pura sakit hati sambil berkata :" istriku, kenapa kamu menatapku seperti itu?"

Claura merasa galau dan mengerutkan keningnya sambil berkata :" maaf, aku terlalu panik tadi."

aku menggelengkan kepala sambil berkata :" tidak apa apa, namun aku ingin tahu kenapa kamu begitu takut pada wanita itu? aku melihat cara dia memandang kita sangatlah kejam. apakah kita pernah memiliki masalalu dengan kita?"

setelah beberapa saat kemudian, aku kembali berkata :" oh iya, aku belum mengatakan kepadamu kalau orang yang melepaskanku adalah kedua wanita tadi."

setelah mendengar ini, kelopak mata Claura mulai berdenyut dan dia mengerutkan keningnya sambil berkata :" mampuslah kita, kita akan sangat repot jika diikuti oleh wanita itu!"

ketika melihat sikapnya yang panik itu, aku berpikir apakah Jessi begitu mengerikan? aku pun bertanya :" repot seperti apa? aku lihat selain bisa berantam dan kecerdasan yang dimilikinya, dia sepertinya tidak lihai dalam hal lain. istriku, apakah kamu terlalu panik? menurutku, dia tidak perlu ditakuti."

setelah mendengar ini, Claura langsung menatapku dan bertanya :" apakah kamu memang merasa begitu?"

aku mengangguk dan berkata :" iya. didalam mataku tidak ada gadis lain yang lebih hebat dari istriku dan juga kalau kamu memang begitu menakutinya, berarti dia pernah menyakitimu. aku rela untuk membunuhnya. meskipun beresiko akan mati, namun aku rela melakukannya untuk istriku."

ketika mengatakan ini, aku menggigit erat gigiku. Claura mengira kalau aku telah marah karena dia yang pernah disakiti. dia pun tersenyum dan berkata :" dasar bodoh, jangan melakukan hal itu demi aku. wanita itu bukanlah orang yang bisa kita lawan. jauhilah dia, dia adalah orang yang sangat licik."

aku pun berkata iya dan akan mendengar semua perkataan istriku. namun pikiranku dipenuhi oleh tatapan Jessi yang sangat curiga dan itu membuatku sangat sakit hati.

kalau bukan karena aku sudah terbiasa berakting dengan Claura, pastilah aku sudah ketahuan olehnya. aku bahkan tidak menyangka Jessi bisa berubah menjadi sekejam itu karena 'Alwi' palsu yang ada di NanJin itu. 'Alwi' yang ada didalam hatinya itu sepertinya juga sudah berubah. jikalau dia melihat penampilanku yang sekarang, apakah dia masih akan mencintaiku?

ketika aku memikirkan itu, aku hampir terjatuh karena menendang sebuah batu. responku sangatlah kuat dan langsung menahan agar tidak terjatuh. kalau tidak, Claura pastilah akan merasa kalau suasana hatiku sangatlah berbeda. aku pun menatap Claura, untung saja suasana hatinya juga tidak tenang. oleh karena itu, dia tidak menghiraukan diriku apakah sedang memikirkan sesuatu atau tidak.

setelah kami berdua masuk kedalam mobil, aku pun pulan ke Villa bersama Claura. setelah sampai, Claura langsung masuk kedalam sebuah ruangan rahasia dan dia berkata kalau dia akan melaporkan hal tadi kepada ayah angkatnya. aku tidak mengikutinya dan pergi membersihkan tubuhku. aku lalu duduk diatas sebuah pohon yang ada ditaman. aku pun bersandar dipohon itu sambil menghisap sebatang rokok.

aku memikirkan musuh ayahku Julian Wang, yang telah dibunuh oleh diriku sendiri. aku merasa sangat puas akan hal itu. ditambah lagi hari ini aku bertemu dengan orang yang sangat aku rindukan. meskipun aku tidak bisa saling mengenal dengannya, namun aku tetap merasa senang. aku juga merasa sedikit lega. namun aku harus pergi bertanya kepada Simon tentang kejadian hari ini dan aku juga harus pergi bertanya kepada Shen apa yang ingin dikatakannya kepadaku, kenapa dia berhenti mengatakan itu?

tidak lama kemudian, Claura pun kembali dan reaksi wajahnya sangatkah buruk. aku pun melompat dari atas pohon dan bertanya padanya :" kenapa? apakah ayah angkatmu menyalahkan kita berdua?"

Claura mengangguk dan dia sangatlah stres.

aku pun memeluknya dan berkata dengan lembut :" jangan marah lagi, ayah angkatmu hanya mementingkan hasil, dia tidak melihat cara kerja kita. kita juga tidak bisa berbicara yang manis padanya. kita hanya bisa membuktikan kepadanya lewat kemampuan kita. oh iya, bukankah kamu berkata kalau kamu ingin menyelesaikan tugas untuk membunuh Teddy Chen bersamaku? aku sudah pulih sekarang, kapan kita akan pergi?"

setelah mengatakan itu, aku pun menggepalkan tanganku dengan erat agar Claura percaya padaku. aku pun memasang wajah yang penuh harapan sambil berkata :" sebenarnya aku sudah sangat ingin melakukan itu agar bisa menghilangkan semua amarahmu!"

dia mulai tersenyum karena aku berkata kalau semua yang aku lakukan adalah demi dia dan untuk dia. namun sayangnya senyuman Claura tidak dapat membuatku terharu.

Claura berkata :" ayah angkatku berkata agar kita kembali ke HangZhou malam ini. setelah sampai disana, dia akan mempertemukan kita dengan Alwi dan dia akan memberi peluang kepada kita untuk membunuh Teddy. ayahku berkata kalau tugas kali ini tidak boleh gagal. jikalau gagal, maka dia akan langsung dipecat oleh atasannya. kamu juga tahu kalau ayah angkatku masih memiliki atasan. dia juga sangatlah stres. kamu juga merupakan bawahannya yang dituntun langsung olehnya. oleh karena itu bagaimana mungkin dia tidak berharap dirimu tidak berkembang. apakah kamu ngerti?"

aku mengangguk. hatiku mulai tidak tenang ketika tahu kalau aku akan segera bertemu dengan kembaranku itu. aku tidak berani memastikan apakah aku yang sekarang akan ketahuan setelah bertemu dengannya. karena aku tidak memiliki kesadaran yang cukup untuk menemuinya.

Claura menatapku dan berkata :" apakah kamu khawatir?"

aku tahu kalau suasana hatiku terbongkar dan aku memilih untuk menganggukkan kepalaku. aku pun berkata mungkin aku sudah lama tidak menjalankan tugas dan merasakan sedikit tekanan. apalagi kalau aku gagal, mungkin akan melibatkan Claura dan membuat tekanan itu semakin besar.

Claura lalu memelukku dan berkata dengan lembut :" kamu tidak usah berpikir terlalu banyak, aku percaya akan kemampuanmu. jikalau memang gagal, kita boleh memilih untuk pensiun dan menjadi sepasang dewa yang saling mengasihi."

aku menatapnya dan aku tahu kalau dia sangat ingin bersamaku pada hidup dan matinya. Mungkin inilah yang dijanjikan Richardo Song padanya, jadi dia bersedia dikendalikan oleh orang lain dan didedikasikan untuk bekerja untuk mereka.

aku memegang tangan Claura dan berkata :" baiklah, kalau begitu aku akan membuang semua kekhawatiranku. aku juga tidak akan takut gagal lagi jika kamu ada disampingku."

Claura tersenyum dan berkata :" ayuk, aku akan membawamu pergi memilih barang yang perlu dibawa nanti."

aku bertanya pada Claura kemana kami akan pergi memilih, dia berkata kalau ada sebuah ruang bawah tanah di villa ini. didalam ruangan itu banyak terdapat bom dan selama ini dia tidak memberitahuku karena takut aku menyalahkan dirinya. dia juga berkata kalau dulunya aku tidak membutuhkan barang barang ini juga. lagipula suatu saat aku juga akan mengetahui ruangan ini, oleh karena itu, dia merasa kalau tidak ada bedanya tahu lebih awal atau tidak.

aku pun mengangguk dan aku merasa heran kenapa semua orang suka menyembunyikan senjata diruang bawah tanah?

aku pun mengikuti Claura turun keruangan itu. aku seketika terkejut karena didepan mataku setidaknya ada 100 lebih senapan dan juga sangat banyak kardus yang berisikan peluru disana. selain peluru, juga terdapat banyak granat. melihat semua ini, aku mulai meragukan Claura apakah dia benar benar membawaku ke kota Yun Nan untuk berliburan? ataukah mereka dari awal sudah memiliki rencana tersendiri?

kalau tebakanku benar, berarti cepat atau lambat mereka akan menyerang Shen. tidak boleh, aku harus segera memberitahu Shen. namun ponselku pastilah telah dipasang sistem perekam oleh Claura. aku juga tidak mungkin pergi membeli ponsel baru. salah satu jalan yang mungkin adalah aku harus pergi mencari Simon Liu. ketika memikirkan itu, benakku muncullah sebuah ide.

Claura mengambil sebuah tas dan memasukkan barang yang telah dipilihnya kedalam. aku juga melihat dan dia memilih sebuah senapan biasa, sebuah pisau dan sebuah senapan sniper. dua senjata pertama itu akan dia gunakan untuk menyerang jarak dekat dan senapan sniper akan dia gunakan untuk serangan jarak jauh. Claura juga telah membawa beberapa peluru dan sebuah telepon satelit. telepon satelit biasanya digunakan dalam keadaan darurat. kenapa dia ingin menggunakannya di HangZhou? aku mulai merasa kalau pembunuhan kali ini tidaklah sesederhana itu. ketika aku sedang memikirkan itu,Claura melemparkan sebuah telepon satelit kepadaku dan berkata kalau nanti aku pasti membutuhkannya. dia juga menyuruhku untuk langsung mematikan teleponnya setiap aku selesai menggunakannya.

aku mengangguk dan pergi mengambil sebuah tas sambil memasukkan barang yang sama dengan Claura. aku memilih sebuah senapan biasa, pisau dan senapan sniper. aku juga membawa peluru yang cukup dan beberapa granat. Claura juga mengambil beberapa granat ketika melihat diriku mengambil granat.

setelah selesai memilih senjata, aku pun berkata :" kita sepertinya harus menyiapkan cadangan makanan. kita mungkin membutuhkannya ketika ada kondisi darurat yang mengharuskan kita untuk melarikan diri nantinya."

Claura tersenyum dan berkata :" iya, aku sudah menyuruh orang untuk menyiapkannya. ayuk pergi."

kami berdua pun meninggalkan ruangan itu sambil membawa tas. tidak lama kemudian, seorang bawahan mengantarkan roti yang telah dikompres dan beberapa botol air mineral. jenis roti itu bisa mengatasi kelaparan hanya dengan memakan dua buah saja.

setelah menyimpan barang itu, aku dan Claura pun pergi makan siang. setelah itu, aku pun memakai alasan mengemasi pakaian untuk kembali duluan kekamar. setelah sampai dikamar, aku menuang segelas air hangat dan mencampurkannya kedalam sebotol obat yang telah aku siapkan. aku pun menuangkan air kedalam agar obat itu basah.

sebenarnya ini hanyalah vitamin biasa yang aku konsumsi setiap hari. namun Claura tidak tahu akan hal ini, dia mengira kalau aku akan merasakan sakit kepala jika aku tidak mengonsumsinya. jika obat ini basah, maka aku harus kerumah sakit dan aku bisa menjumpai Simon nantinya.

ketika memikirkan itu, aku mendengar suara langkah kaki dari luar. aku langsung menidurkan gelas itu dan bergegas ke lemari dan mengambil beberapa pakaian lalu meletakkannya diatas kasur.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu