Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 18 Permainan Bagus Dimulai

"Dia bukan pacarku, dia adalah calon suamiku."

Sepatah kata dari Jessi langsung membuatku tertegun ditempat, kartu di tanganku pun terjatuh ke bawah.

Jessi mengangkat alisnya ke arahku, kasir itu tersenyum dan berkata: "Ternyata begitu, selamat untuk kalian berdua, kalian benar-benar cocok, kalian memang ditakdirkan sebagai pasangan."

Aku tersenyum canggung, tetapi hatiku merasa senang, aku berpikir kalau bukan karena aku memakai pakaian yang baru dibeli tadi, aku akan terlihat seperti anjing, wajahku tidak tampan, kasir itu pasti tidak akan pernah mengatakan itu, aku ingat dengan sangat jelas ketika aku masuk, para pelayan di toko menatap ku dengan tatapan seperti melihat seorang pengemis, jika bukan karena aku tidak tahu malu, aku mungkin sudah meninggalkan tempat jelek ini sejak lama.

Jessi membayar tagihan. Dia benar-benar seperti tunangan ku yang dengan lembut dan penuh perhatian membantuku membawakan barang-barang, ia menatap ku dan berkata: "Iya, menurutku kami juga sangat cocok."

Setelah mengatakannya, dia memainkan matanya padaku, menunjukkan senyum licik, dan berkata: "Suamiku, ayo pergi."

Panggilan "suami" membuatku gemetaran, memandangi wajahnya yang cantik, aku sedikit gugup.

Ketika aku masih tertegun Jessi menarikku keluar dari Golden Eagle. Begitu keluar, dia melepaskan lenganku. Aroma wangi di tubuhnya yang ringan itu, kulit nya yang terasa lembut ketika menyentuh ku, menghilang seketika. Aku merasa seperti bangun dari mimpi, menggaruk kepalaku dan berkata: " Aku benar-benar ingin tinggal di Golden Eagle lebih lama lagi. "

Jessi tersenyum, dia menatapku dan berkata: "Kenapa? Demi menjadi 'tunanganku' sedikit lebih lama? Atau untuk mendengar aku memanggilmu 'Suami' lagi?"

Aku menyeringai "hehe" dan mengatakan mau semuanya, dia juga tertawa, lalu berkata: "Tetapi apa yang palsu tetaplah palsu. Bahkan jika punya waktu lebih lama, apa gunanya?"

Aku tiba-tiba merasa sedih, aku tentu saja tahu bahwa Jessi baru saja berbohong demi menjaga martabat ku, aku lah yang terbutakan oleh kebohongan itu, aku baru memiliki perasaan yang sangat mewah seperti itu.

Jessi tiba-tiba serius dan berkata: "Alwi, Sekarang kamu pasti sedang berpikir, bahwa aku bersandiwara demi menjaga martabat mu, bukan?"

Aku memandanginya dengan sedikit terkejut, tidak disangka dia bisa menebak pikiran ku.

Jessi berkata dengan enteng: "apakah kamu pernah memikirkannya, kapan aku pernah memperdulikan martabat orang lain, apalagi jika tadi aku diam saja, kamu juga tidak akan canggung. Aku mengatakan itu hanya untuk memberi tahu mu, lihatlah, para penjaga toko itu tidak berpikir kamu tidak layak bagi ku, dan tidak berpikir kamu lebih rendah daripada ku. Di mata mereka, kamu yang mengenakan setelan jas dan sepatu kulit, sama hebatnya seperti orang kaya yang mereka impikan yang akan mereka nikahi. "

Aku tertegun dan bertanya apa yang sebenarnya ingin dia katakan?

Jessi berkata: "Aku hanya ingin memberi tahu Kamu, manusia tidak boleh merasa sombong, tetapi jangan terlalu merendahkan diri. Kamu memang tidak dilahirkan seperti orang lain, tidak seperti mereka yang memiliki titik awal yang tinggi, oleh karena itu kamu sangat bekerja keras, kamu menahan dirimu, bahkan jika mau memiliki sepuluh digit nol di dalam kartumu, kamu juga tidak rela untuk menghabiskannya demi untuk bersenang-senang. Ini adalah hal yang benar, tetapi, selain latar belakang kelahiran, apakah kamu tidak sesuatu yang bisa di bandingkan dengan orang lain? Kamu dapat beradaptasi dengan baik, dewasa, Kamu dapat memanfaatkan setiap kesempatan untuk terus merangkak ke depan, kamu berempati. Ada sekelompok saudara yang bersedia menemani mu, kamu memiliki banyak sumber daya. Kamu akan menjadi raja bawah tanah Nanjing. Apakah Kamu mau terus berendah diri seperti itu, seperti burung unta? "

"Aku ..." Aku terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa.

Jessi tiba-tiba tertawa dan berkata: "Kamu kenapa? Perasaan rendah dirimu telah melekat hingga ke tulangmu. Ini sudah menjadi 'kebiasaan' yang telah terbentuk selama lebih dari 20 tahun, benar tidak? Kamu kira kamu telah terlalu banyak menderita, kamu telah belajar merendahkan diri, itu bukan karena kamu pengecut, tidak memiliki kemampuan, itu adalah caramu untuk melindungi dirimu sendiri, benar tidak? "

Aku tercengang dan menatapnya, selama ini, aku berpikir bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat memahami siapa aku yang sebenarnya. Sekalipun saudara laki-laki ku Toba yang dekat dengan ku, mungkin dia juga tidak mengerti mengapa sikap rendah diriku ini melekat ke tulangku dengan begitu kuat, dan sangat sulit untuk diubah, tetapi pada saat ini, aku menyadari bahwa ada seseorang di dunia ini yang benar-benar memahami ku, orang ini, dia adalah dewi dalam hati ku, orang yang aku pikir hidupnya sangat berbeda dengan ku.

Saat ini, hatiku terasa sangat manis, tetapi juga sangat pahit. Aku selalu menantikan seseorang yang dapat memahami dan mentolerir diriku sepenuhnya, tetapi mengapa harus dia? seseorang yang tidak mungkin dapat aku capai dan dapatkan dalam hidup ku?

Jessi berdiri di hadapanku, pandangan matanya dingin dan tegas, Pada saat ini, dia seperti ratu tertinggi yang berdiri di depan semua orang, dan aku melupakan kedekatan serta senyumannya yang manja seketika. Dia berkata: "Alwi, Aku mengerti kamu, tetapi itu tidak berarti bahwa aku setuju dengan apa yang kamu perbuat. Kamu ingat kata-kata ku, orang boleh randah diri, tetapi ketika harus meluruskan pinggang, kamu juga harus belajar melihat kedepan, lihatlah orang-orang yang ingin meghentikan mu, lihatlah sekelompok orang yang akan menjadi batu sandungan mu, kamu harus menggunakan kepercayaan diri mu, bahkan dengan kekejamanmu untuk memberi tahu mereka, mereka tidak memiliki alasan untuk bersombong di depan mu, di depan mereka, kamu menjadi raja, mereka hanya harus sujud padamu. "

Pada saat ini, Jessi seperti orator kelas atas, ia dapat menulari orang. Setiap kata yang ia lontarkan langsung masuk ke hatiku, melebur ke dalam jiwaku, membuatku gemetaran, dan membuatku merasa terjatuh.

Aku mengepalkan tanganku erat-erat, seluruh badanku gemetaran, tetapi ini bukan karena rasa takut, tetapi bukan juga karena kegembiraan, tetapi karena darah terasa mendidih.

Jessi melanjutkan perkataannya: "Konferensi malam ini, jika hanya dengan momentum ku sendiri itu tidak akan berguna, karena kamu adalah orang yang akan mengambil alih kekuasaan Paman Lei, dan Kamu adalah orang yang menaklukkan mereka semua. Aku berharap kamu bisa mengerti, jika kamu masih membungkuk dan merendahkan diri, kamu hanya akan diludahi, diremehkan oleh mereka, hanya dengan meluruskan pinggangmu, hanya dengan kekuatan hatimu, kamu baru benar-benar bisa menjadi raja di kota Nanjing, Apa kamu mengerti? "

Aku tiba-tiba mengerti, ternyata dia takut malam ini ketika aku bertemu dengan orang-orang besar itu aku akan berkata: "Aku mengerti!"

Jessi tiba-tiba berteriak seperti pelatih yang ketat: "Sedikit lebih keras, apakah kamu mengerti?"

Aku berteriak dengan penuh semangat: "Aku mengerti!"

Saat aku mengatakan itu, pinggang ku yang biasanya membungkuk tiba-tiba lurus.

Terdengar suara kekekan di sekitar, semua orang yang lewat menatapku seperti melihat orang bodoh, mereka menunjuk-nunjukku, tetapi aku tidak merasa malu, itu karena ada wanita yang begitu hebat disisiku, dia bersedia menemaniku malu bersama di jalan yang ramai ini, saat ini, aku hanya merasa senang dan beruntung.

Senang karena bertemu dengannya. Beruntung karena aku tidak hanya bisa bertemu dengan nya, tetapi ia juga selalu membantuku untuk terus melangkah maju kedepan.

Jessi tiba-tiba tertawa dengan sangat ceria, ketika dia tersenyum dengan lembut, ia seperti seikat bunga mawar yang ditempatkan di dalam vas, sekarang dia tertawa dengan begitu ceria, ia seperti menjadi seorang gadis iblis biru yang menggoda, membuat orang tergerak, ia bercahaya, membuat orang tergila-gila padanya.

Jessi menyalakan mobil dan berkata: "Ayo, pergi makan, makan dan minum dengan puas, malam ini kita akan pergi bertarung."

Setelah mendengar perkataan ini, aku sangat bersemangat seketika, aku naik kemobil, dan pergi ke restoran biasa untuk makan bersamanya. Aku mengikutinya pergi ke Hotel nanjing. Saat ini, aku sudah meminjam Leo dari Dony Yun, ia membawa 20 bawahan, ditambah lagi dengan kak Toba, ia membawa 20 bawahan juga, kami semua pergi bersama menuju ke Hotel Nanjing.

Ketika jarak ke hotel nanjing semakin dekat, suasana hati ku menjadi semakin tegang. Ketika keluar dari mobil, punggung ku sudah berkeringat, telapak tangan ku juga. Jessi turun dari mobil terlebih dahulu, dia berdiri di depan mobil dan menatapku, meskipun pandangan matanya terlihat tenang, tetapi itu memberikanku kekuatan.

Aku menggertakkan gigiku, keluar dari mobil, dan kemudian aku mendengarnya berkata: "Jangan takut, ada aku."

Aku bergetar, aku teringat keadaanku yang sangat putus asa dan ditinggalkan oleh semua orang waktu itu, dia berdiri di samping ku dan mengatakan hal yang sama.

Pada saat ini, tiba-tiba aku berpikir dengan rakus, jika dia bisa bersamaku sepanjang hidupku betapa baiknya kah itu.

Mengikuti Jessi masuk ke Hotel nanjing, kami pergi ke ruang pertemuan di lantai 3. Leo dan kak Toba berada disisi kiri dan kanan belakangku, dan yang lainya sedang menunggu di luar untuk menerima perintah.

Pintu ruang pertemuan terbuka dengan lebar, terlihat belasan orang duduk disana.

Ketika orang-orang ini melihat Jessi, mereka segera berdiri dan berkata dengan serempak: "Nona besar."

Jessi berkata dengan datar: "Duduklah."

Telapak tangan ku yang baru saja kering, langsung berkeringat lagi, jantung ku berdebar kencang. Jika bukan karena Jessi yang berdiri disisiku, aku takut bahkan keberanian untuk melewati orang-orang ini pun tidak ada.

Jessi membawaku ke depan sekelompok orang itu, matanya menyapu wajah semua orang, pandangan matanya yang acuh tak acuh, membuat orang merasa itu seperti pisau tajam yang menembak ke tubuh mereka, membuat orang merasa ketakutan.

Seluruh ruangan sangat sunyi. Banyak orang yang menatap mata Jessi langsung menundukan kepala mereka, dia malah berkata dengan lembut: "Teman-teman, mengapa aku memanggil kalian semua untuk datang, kalian seharusnya sudah tahu, aku tidak akan bertele-tele lagi, Paman Lei telah mengkhianati Keluarga Song, dan ia juga telah mengkhianati tanah air nya sendiri. Sekarang ia berada di penjara, takutnya ia tidak ada kesempatan lagi untuk keluar, dan 'tidak boleh tidak ada penerus'. kekuatan keluarga Song, membutuhkan seseorang untuk mengontrolnya, dan Alwi adalah pemimpin yang aku pilih. "

Semua orang langsung menatap ku, semuanya memandang ku dengan tatapan merendahkan, ketidakpuasan tertulis diwajah setiap orang. Pada saat ini, seorang lelaki tua berkata: "Nona, kamu ingin menunjuk bocah ingusan ini untuk menjadi bos kami, kami tidak punya pendapat lain, tetapi kamu harus membiarkan kami melihat kekuatannya dan meyakinkan bawahan lainnya bukan? Mengapa kami harus meletakkan masa depan kami di tangannya? Menurutku, nona pasti juga tidak ingin kerja keras kita selama ini, dihancurkan begitu saja oleh bocah yang tidak tahu apa-apa ini. "

Jantungku berdegup kencang, aku berpikir ini sudah saatnya, sekelompok orang ini sangat pintar, jika mereka langsung menyatakan ketidakpuasan mereka, Jessi bisa menggunakan kekuatannya untuk menekan mereka dan menghukum mereka dengan tuduhan "ketidaktaatan", tetapi sekarang mereka mengatakan mereka bersedia menerimaku, tetapi aku harus meyakinkan mereka terlebih dahulu, mereka tahu cara mencari alasan, mereka membuatku merasa, jika aku tidak menunjukkan kemampuanku, keputusan Jessi ini terlalu mengabaikan kepentingan keluarga Song, mengabaikan kerja keras mereka.

Memikirkan hal ini, aku terus berpikir, apa yang harus aku lakukan?

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu