Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 589 Benar, Aku datang untuk memaksa pernikahan.

Melihat orang-orang bersenjata keluar dari atas dan bawah villa, aku mengangkat alis, lalu menuangkan anggur merah itu keatas meja, berkata: “Anggur ini benar-benar ada masalah.”

Mata Anna melotot, menatap ayahnya dengan tidak percaya, berteriak dengan marah: “Ayah, apa yang sedang kamu lakukan? Jika kamu berani menyakiti Alwi, aku tidak akan mengenal ayah sepertimu lagi.”

Ibu Anna datang kesisinya, lalu meraih lengannya, berkata: “Anna, kamu pergi ke lantai atas bersamaku. Kamu jangan mengurus hal disini.”

Anna melepaskan tangannya, dengan marah berkata: “Aku tidak mau, aku yang mengundang Alwi kesini, jika terjadi sesuatu dengannya, bagaimana aku menjelaskannya kepada DoDo? Apakah kalian sengaja tidak mau membiarkan aku bersama dengan DoDo, dan ingin merusak kebahagianku seumur hidup?”

Raut wajah Ibu Anna berubah menjadi suram, kemudian Ayahnya mengerutkan kening berkata: “Tenanglah, aku tidak akan merusak pernikahanmu dengan Dony Yun. Selama kamu tidak mengatakannya, maka tidak akan ada yang tahu bahwa kita yang menyerang Alwi.”

Setelah terdiam beberapa saat, dia memandang Anna dengan memperingati, lalu berkata dengan suara yang dalam: “Anna, ayah mengatakan satu hal lagi, jika kamu ingin bersama Dony Yun, maka seharusnya tahu bahwa kejadian hari ini, kamu harus menyimpannya didalam hati, kalau tidak Dony Yun tidak akan mungkin bersamamu.”

Mendengar perkataan ini, Anna tertegun, kemudian mengerti. Dengan sedikit melawan, menatapku dengan rasa bersalah, lalu memandang Ayahnya, bertanya: “Ayah, mengapa kamu ingin menyerang Alwi?”

Ayah Anna menatapku, lalu berkata dengan suara yang rendah: “Bukan aku yang ingin menyerangnya, tetapi orang hebat lainnya.”

Sambil mengatakan, dia berteriak ke arahku, aku dengan tenang menatapnya, dia berkata: “Kamu juga jangan salahkan aku, aku juga untuk memikirkan masa depan putri dan menantuku, kalau tidak aku juga tidak akan menyakitimu. Aku mengatakan dengan terus terang kepadamu, sejak awal aku tidak berniat untuk menghancurkan pernikahan Anna, alasan mengapa aku menentangnya adalah karena aku ingin memaksa Anna menelefonmu untuk membuatmu datang menemuiku, jadi ini semua hanya untuk memancingmu kemari.”

Melihat tatapan mataku tenang, dia mendengus, dan melanjutkan: “Setelah memancingmu kemari, aku akan menggunakan obat untuk membuatmu pingsan, kemudian menyerahkanmu ke orang hebat itu, tetapi tidak disangka kamu begitu berhati-hati, dan bagaimanapun sama sekali tidak mau meminum anggur merahnya, kalau begitu, aku hanya bisa mengganti cara yang sederhana dan jelas.”

Mengatakannya sampai disini, dia berkata dengan sedikit penyesalan: “Jika dari awal kamu bersedia bekerja sama denganku, maka setidaknya kamu akan lebih sedikit menderita, dan aku akan mencari alasan lain untuk menipu Anna, jadi dapat menyembunyikannya dari siapapun, tetapi siapa yang tahu betapa sulitnya kamu, sekarang baguslah, bukankah sangat hebat merasakan senjata dikepala kamu?”

Aku tidak berbicara, hanya mengambil sebuah roti dipiring dan memakannya. Harus tahu bahwa aku belum makan malam, jadi sangat kelaparan.

Melihatku masih tidak menanggapi, malah menganggap samping tidak ada orang dan mulai makan, dengan sedikit marah berkata: “Alwi, orang yang menangani urusan saat ini adalah Jimmy, lebih baik kamu menyerahkan diri saja.”

Aku membuat gerakan mendengkur, berkata: “Paman, pepatah mengatakan ‘Jangan berbicara ketika sedang mengunyah sesuatu dan ketika orang tidur haraplah tenang’, ketika aku sedang makan, bisakah Anda lebih tenang.”

Melihatku begitu tenang, raut wajah Ayah Anna semakin suram, mungkin perasaan diabaikan orang, merupakan sebuah penghina bagi orang sukses seperti dia, dia berkata dengan marah: “Begitu banyak senjata mengarah kepadamu, apakah kamu tidak takut?”

Aku tidak berbicara, dan melanjutkan makan, kemudian memberikan mangkuk kepada Samuel, lalu menyuruhnya pergi mengambil semangkuk bubur untukku, Ibu Anna tidak bisa menahannya dan berkata: “Malam ini makan nasi, aku tidak masak bubur.”

Aku kecewa mengatakan ‘yah’, lalu menyuruh Samuel pergi mengambil semangkuk nasi untukku, kemudian Samuel berkata dengan serius: “Baik, Kak Alwi.”

Melihatku begitu tenang, tidak hanya Ayah Anna, tetapi orang yang mengancamku juga kesal, kemudian muncul suara ‘tek tek’ disekitar, semua adalah suara pistol, lalu seorang pria berkata dengan dingin: “Alwi, jika tidak ingin terluka maka dengan patuh pergi dengan kami.”

Setelah dia selesai berbicara, lalu menggunakan senjata kearah Samuel, berkata dengan dingin: “Dan juga kamu, pria gemuk, pergilah ke sisi tuanmu.”

Pada saat ini, Samuel berjalan kehadapannya, Samuel tidak mengatakan apa-apa, lalu tangannya dengan cepat mematahkan lengan orang itu, kemudian sebelum semua orang merespon dia mengambil pistol dan mengarahkan ke kepala orang itu. Dia memandang dengan dingin pada orang-orang yang mengarahkan pistol kearahnya, berkata: “Kak Alwi ingin makan, jika siapa berani menganggunya, maka jangan salahkan aku.”

Aku mengetuk mangkuk sup dengan sumpit, berkata dengan datar: “Bagaimana mengatakannya? Sekarang kita hanya berdua, kamu begitu sombong, maka pasti akan diselesaikan oleh mereka.”

Samuel masih dengan wajah yang serius mengatakan: “Karena aku begitu sombong, pasti aku yang menyelesaikan mereka, bukan orang lain yang menyelesaikanku.”

Suaranya baru saja terdiam, ada suara peluru dimana-mana, jendela villa, pintu kaca dan semuanya telah pecah, hanya tersisa jendela disekitar kita yang masih utuh, dan sisanya telah berantakan, pecahan itu seperti puing-puing hujan yang turun dari segala arah, semua orang terkejut dan menutupi kepala mereka menggunakan tangan.

Setelah suara itu berakhir, seorang pria berjalan masuk dengan pistol dan terikat bahan peledak, dengan hormat berkata: “Kak Alwi, Cody datang melapor, saudara-saudara telah berkumpul diluar.”

Aku melirik sekilas Ayah Anna, raut wajahnya bahkan menjadi lebih jelek daripada memakan kotoran, dia mengerutkan kening, berkata: “Kamu…..kamu sejak awal sudah mengetahui rencanaku?”

Aku sambil tersenyum berkata: “Ya, aku sudah mengetahuinya sejak awal, kalau tidak bagaimana mungkin aku tidak meminum anggur ini?”

Saat ini Cody menunjuk bom yang ada ditubuhnya, berkata: “Kalian semua dengarlah dengan baik, ada bom ditubuhku, dan kekuatannya cukup kuat untuk meledakkan kalian semua sampai ke angkasa, jadi jika tidak ingin mati, kalian boleh coba menembaknya. Satu nyawaku mengganti sekelompok nyawa kalian, aku masih mendapatkan keuntungan.”

Tidak ada yang berani bergerak, semua orang saling memandang, pria yang ditundukkan dengan senjata oleh Samuel berkata: “kamu….apa yang ingin kamu lakukan?”

Samuel langsung menendangnya dan jatuh kelantai, kemudian mengambil mangkuk pergi ke dapur. Aku sambil makan sambil berkata: “Aku tahu siapa bos kalian, sekarang kalian menelefonnya lalu memberitahu dia bahwa aku ingin bertemu dengannya, kemudian menyuruhnya datang kesini. Jika tidak, aku membawa kalian sampai kesana lalu bunuh juga sama, tetapi, akhir-akhir ini aku tidak enak badan, temperamenku juga buruk, jika dia ingin aku menyeret tubuhku yang sakit ini kesana, aku mungkin tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, dan mungkin saja akan membuat hal yang gila.”

Setelah mendengar perkataanku, orang itu dengan segera mengeluarkan ponselnya lalu menelefon, dan Samuel membawakanku semangkuk nasi, aku mengambilnya lalu mengucapkan terima kasih, kemudian melihat sekilas keluarga An dengan raut wajah yang panik berdiri disana, berkata: “Paman, kalian semua duduklah.”

Ibu Anna melihat sekilas Ayah Anna, lalu Ayahnya menganggukan kepala kepadanya, kemudian dia kembali duduk disampingnya dengan tatapan gelisah. Setelah dia duduk, Anna juga duduk, dia dengan berhati-hati menatapku, mungkin ini pertama kalinya dia melihatku seperti itu, dan dibuat ketakutan olehku, dengan berhati-hati berkata: “Alwi, orangtuaku telah melakukan kesalahan, dan telah menyakitimu, maaf, aku meminta maaf atas kelakuan mereka, tolong jangan lakukan apapun terhadap mereka.”

Melihat ekspresi Anna yang gelisah, aku sambil tersenyum berkata: “Saudara ipar telah bercanda, karena kamu adalah istrinya Dony Yun, maka juga merupakan keluargaku, orangtuamu juga merupakan kerabatku, bagaimana aku bisa menyerang kerabat sendiri, benarkan Paman?”

Paman sedikit canggung, dan mengeluarkan senyum yang ketakutan, berkata: “Iya.”

Aku berkata: “Masakannya lumayan, kalian semua sudah kelaparan, mari makan selagi panas.”

Paman dengan ekspresi yang tidak bagus berkata: “Aku tidak lapar.”

Aku mengatakan kalau begitu aku tidak sungkan lagi, setelah beberapa gigitan menghabisi nasi, aku menyuruh Samuel memberikan semangkuk nasi lagi untukku, semua orang menatapku dengan tatapan yang aneh, ada seseorang mengatakan dengan suara kecil: “Untuk pertama kalinya aku melihat ada orang makan yang bisa makan sampai seperti itu, begitu agresif.”

Aku memandang Ayah Anna, berkata: “Paman, Anna mengatakan bahwa ketika kamu dan tante menamainya, kalian berharap bahwa hidupnya selalu aman dan stabil, benarkan?”

Ayah Anna menganggukan kepala, berkata dengan suara rendah: “Aku dan Ibunya ketika muda sangatlah menderita, dengan susahnya baru bisa melahirkan dia yang begitu berharga, tentunya kita tidak ingin dia dalam bahaya, juga tidak berharap dia menjadi kaya raya. Pokoknya, kita akan memberikannya kondisi keuangan, dia hanya bertanggung jawab atas kecantikan, dan hidup dengan aman.”

Ketika mengatakan sampai disini, mata Ayah Anna penuh dengan kasih sayang, Anna juga tiba-tiba tidak marah lagi dengannya, lalu dengan tersentuh memanggil ‘Ayah’. Ibu Anna melihatku dengan gelisah, berkata: “Alwi, kamu belum menjadi orangtua, jadi tidak mengerti perasaan kami, kami berdua juga tidak ingin menyakitimu, tetapi, kamu juga tahu identitas dirimu sendiri, yang akan membawakan bahaya. Kamu telah kembali, semua barang Dony Yun akan berbagi setengah denganmu, dan dia juga masih harus menanggung bencana dan bahaya yang kamu bawa, aku benar-benar tidak tega membiarkan putriku hidup dalam ketakutan, jadi ketika Widya meminta kami untuk membantunya menangkapmu, kami baru….”

Aku melambaikan tangan, dan mengambil semangkuk nasi yang kedua kalinya diberikan oleh Samuel, lalu dengan datar berkata: “Tante, aku mengerti maksud Anda, aku juga sepenuhnya memahami kalian, kalau tidak aku tidak akan bisa duduk disini dengan tenang dan makan bersama kalian. Selain itu, aku juga sudah menjadi seorang ayah, jadi aku lebih memahami bagaimana perasaan sebagai orangtua.”

Mereka dalam keadaan terkejut, aku melanjutkan memakan nasiku, dan berbicara dengan terus terang, aku berkata: “Mengerti memang mengerti, tetapi aku bukanlah orang yang berhati besar, aku tidak mungkin membiarkan kalian menindasku, selain itu, aku juga tidak berharap diriku sendiri menjadi penghalang bagi saudaraku. Aku dapat mengatakan dengan tulus kepada kalian bahwa aku tidak pernah berpikir untuk mengambil barang dari Dony Yun, dan tujuanku juga jauh, tidak hanya Nanjin. Adapun tentang aku akan membawakan bahaya kepada Dony Yun, aku benar-benar sangat minta maaf tentang ini, tetapi kami adalah saudara baik, ada kebahagian bersama-sama menikmatinya ada kesusahan maka bersama-sama menanggungnya, ini adalah pilihan kami, aku tidak berharap kalian menghargai pilihan kami, jadi…….”

Sambil mengatakan, tatapan mataku melewati wajah sekelompok orang ini, Ayah Anna dengan tidak sabar bertanya: “Jadi apa?”

Aku menunjuk ke sekelompok orang yang tidak berani menembak, berkata: “Jadi, kalian juga sudah melihatnya, ketika aku tidak berharap untuk berbicara teori dengan orang lain, maka aku hanya bisa menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.”

Raut wajah Ayah Anna menjadi muram, berkata: “Kamu ingin menyerang kita?”

Aku meneguk sup dengan tenang, lalu berkata: “Kamu merasa aku tidak berani, atau tidak akan?”

Ekspresi Ayah Anna sangat jelek, dan Ibu Anna berkata dengan sembrono: “Alwi, apakah kamu tidak takut ini akan mempengaruhi hubungan Dony Yun dan Anna?”

Aku sambil tersenyum berkata: “Aku memang tidak takut. Hubunganku dengan Dony Yun sangatlah baik, jika dia tahu bahwa hari ini aku datang kesini untuk membantunya merebut istrinya, dia pasti akan sangat bahagia.”

Sambil berbicara, aku meletakkan mangkuk kosong yang telah kumakan habis di meja, menyeka mulutku, dan dengan perlahan mengeluarkan sebatang rokok, Samuel sangat pengertian, dia dengan segera menyalahkan rokoknya, kemudian aku mengisapnya, lalu berkata kepada Ibu Anna: “Anda tadi mengatakan, Widya menyuruh kalian membantunya menangkapku, jadi manfaat apa yang dia berikan kepada kalian, coba katakan kepadaku.”

Ibu Anna mengerutkan bibirnya, dengan sedikit gugup berkata: “Dia mengatakan bahwa sekarang kamu terlindungi dengan sangat baik, dia tidak leluasa untuk menangkapmu, jadi menyuruh kita menggunakan cara ini untuk memancingmu keluar, dan masih mengatakan bahwa selama kita bersedia membantunya, maka setelah berhasil, dia akan membawa keluar dari Nanjin, ketika saat itu, kita tidak perlu khawatir lagi bahwa kamu akan menyebabkan masalah ke Dony Yun, dan juga Dony Yun bisa mendapatkan bagian dari kekuasaan ditangannya, ini merupakan sebuah hal yang mendapat dua keuntungan sekaligus.”

Aku sambil tertawa berkata: “Wanita benar-benar sangat bisa menipu orang, tetapi sangat jelas bahwa Paman dan Tante telah salah memperhitungkan, aku tidak begitu mudah untuk diserang.”

Ibu Anna dengan canggung berkata: “Itu…..itu karena kami tergoda untuk sementara waktu, kami telah melakukan sesuatu yang salah, kamu jangan menyalahkan kami.”

Aku tersenyum dan berkata: “Karena Tante telah mengakui melakukan kesalahan dengan sendirinya, selain meminta maaf, masih juga harus menebusnya, kalau tidak pengampuanku tidak terlalu berharga, aku akan kehilangan muka didepan bawahanku.”

Ibu Anna sedikit kesulitan lalu melihat kearah Ayah Anna. Ayah Anna melihat sekilas Samuel yang sedang mengeluarkan senjata diam-diam dan telah mulai memainkannya, raut wajahnya juga telah berubah, bertanya kepadaku: “Kompensasi apa yang kamu inginkan?”

Aku berkata dengan datar: “Tentu saja ingin Saudara ipar bisa menikahi Dony Yun dengan aman dan lancar.”

“Kamu…..apakah kamu sedang memaksa pernikahan?” Ayah Anna berkata dengan marah.

Aku menganggukan kepala, lalu berkata dengan serius: “Benar, aku hanya bertanya kepada Anda satu kalimat, Anda merestuinya atau tidak?”

Ayah Anna menatapku dengan putus asa, dengan empat mata saling berhadapan, aku merasa bahwa ada percikan api yang terus keluar dari mata kami, setelah beberapa saat, dia terkalahkan dengan tatapan mataku yang dingin, berkata tanpa daya: “Aku merestui, apakah begini sudah bisa?”

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu