Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 377 Permainan Baru Segera Dimulai

Aku hanya ingat ada gumpalan api menyembur ke arahku, sensasi terbakar diseluruh tubuhku membuatku kesakitan hingga tidak memiliki kekuatan untuk berteriak, aku merasa diriku seperti bola api, dalam sekejap meledak, seluruh tubuhku tiba-tiba terjatuh, detik-detik terakhir ketika terjatuh, aku merasa seluruh tubuhku hancur berkeping-keping, selain rasa sakit hanya ada kesakitan, benakku muncul kata-kata kotor, selain itu tidak tahu apa-apa.

Kematian, aku pikir ini adalah akhir hidupku.

……

Pikiranku kacau, bahkan bisa dikatakan kosong tidak ada apa-apa, hanya saja ketika aku masih sadar, gelombang ingatan mengalir dalam benakku.

Ketika aku membuka mata, aku merasa kulit mataku sakit, dan wajah yang indah muncul di hadapanku, ketika aku bertatapan dengan sepasang mata itu, aku merasa detak jantungku berdegup kencang, tidak tahu kenapa kepanikan datang menerpa diriku.

Aku memandangnya dan bertanya, “Siapa kamu?”

Wajahnya merah merona, ketika tersenyum terlihat sangat cantik, dan membuat orang menyukainya, dia berkata: “Reino, aku istrimu Claura, kamu lupa?”

Istriku? Aku mengerutkan kening, merasakan sakit panas di wajahku, lalu mengangkat tangan menyentuh wajahku, wanita yang bernama Claura tiba-tiba meraih tanganku dan berkata dengan lembut: “Jangan sentuh, wajahmu terluka, dibungkus kain kasa.”

Aku berkata: “Wajahku terluka? Kenapa bisa terluka?”

“Karena pembunuhan yang kejam.”bisik Claura, dia menatapku dengan sungguh-sungguh, dan bertanya: “Apa benar kamu tidak mengingatnya?”

Aku menggeleng, mencoba mengingat sesuatu, tetapi ketika aku berusaha mengingat, aku merasakan sakit di kepalaku, sakit hingga ketika aku menarik nafas dalam-dalam, aku memegang tangan Claura dengan erat. Claura berkata dengan sedih: “Jangan dipikirkan, jangan dipikirkan, apa yang ingin kamu ketahui, aku bisa memberitahumu.”

“Tetapi kenapa aku tidak bisa mengingat apa-apa?”aku ingin memukul kepalaku, mengingat rasa sakit tadi aku mengurungkan niat itu.

Claura berbisik: “Karena ketika kamu melompat turun dari lereng tebing, kepalamu terluka, jadi untuk sementara kamu hilang ingatan, tapi tidak masalah, dokter mengatakan selama kamu melewati serangkaian terapi, ingatanmu akan pulih kembali, sebelum itu, biarkan aku membuat ingatanmu, memberitahumu apa yang telah kamu lewati ok? Apa yang ingin kamu ketahui, aku pasti akan memberitahumu semuanya.”

Aku menatapnya, kelembutannya seperti angin yang berhembus ke tubuh dengan matahari, membuat hatiku hangat dan gatal. Tetapi tidak tahu mengapa, dalam perasaan yang nyaman ini, masih ada semacam perasaan takut, semacam perasaan takut menusuk ke tulang, mau tidak mau aku bertanya-tanya, apakah benar dia istriku? Jika benar, kenapa aku tidak memiliki perasaan baik tentangnya, dan kenapa muncul perasaan menyeramkan dari tulangku?”

Claura yang melihat aku terus menatapnya, dia bertanya dengan sedikit khawatir, “Ada apa?”

Aku menggeleng dan berkata: “Kamu bilang kamu istriku, bagaimana kamu bisa membuktikan ini?”

Claura menatapku dengan mata terluka dan berkata, “Apakah kamu benar-benar ingat sesuatu? Baiklah, aku akan menunjukkan buktinya padamu.”

Dia pergi ke lemari, mengeluarkan dua buku merah, dan menyerahkan kepadaku: “Ini adalah buku nikah kita berdua.”

Dia membuka buku nikah, aku melihat foto di buku nikah itu, ada seorang pria ganteng dengan wanita cantik tersenyum indah, wanita ini adalah Claura, tapi pria ini, aku merasa sangat asing. Dia sangat tampan, benar-benar sangat tampan, tapi jika benar ini adalah wajahku, kenapa aku tidak merasakan apa-apa?”

Aku melirik sekilas data di buku nikah, menuliskan namaku, “Reino.”

Nama yang jelek.

Aku mengerutkan kening, memandang Claura, dia meletakkan buku nikah dan berkata: “Kamu adalah tipe orang yang mudah curiga, aku tahu kamu tidak akan percaya padaku dengan mudah, karena kamu sendiri juga lupa dengan tampangmu, bagaimana mungkin bisa ingat aku?”

Dia mengatakan sambil menarik kerah bajunya kebawah, aku segera menutup mataku, dan terdengar suara tawa disamping telingaku, dia bergumam: “Lupa ingatan kenapa malah membuat dirimu lupa sebagai seorang pria sejati?”

Aku merasa wajahku panas, dia mengangkat tanganku, aku merasakan sesuatu seperti tato di ujung jariku, yang membuatku tidak bisa menahan diri untuk tidak membuka mata, ternyata di dada kiri Claura bertatokan nama, “Reino.”

Claura berkata: “Hatimu juga bertuliskan namaku, kita pernah berjanji menato nama satu sama lain di hati dan selalu mengingatnya di hati, oleh karena itu kita saling menato, jika kamu tidak percaya, kamu bisa menunggu setelah kamu sembuh melihat dadamu sendiri.”

Berbicara sampai ini, tatapan matanya sedikit sedih: “Hanya saja luka bakar di tubuhmu sangat parah, tidak tahu apakah tato itu masih ada atau tidak.”

Setelah melihat buku nikah dan tato, aku mulai sedikit percaya kepada Claura, karena tatapan dan gerak-geriknya membuatku merasa dia sangat mencintaiku, tapi sayangnya, aku tidak mengingat apa-apa. Mengingat ini, aku tidak bisa menahan untuk berkata: “Kamu dulu pasti wanita yang galak.”

Claura tertegun mendengar ini, aku tidak sungkan berkata: “Jika tidak, ketika aku melihatmu kenapa aku merasa takut?”

Ekspresi Claura perlahan menjadi dingin, aku bertanya kepadanya apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Dia melototiku, bertanya padaku apakah aku benar-benar tidak ingat apa-apa? Apakah aku berbohong padanya? Apakah aku sengaja mempermalukannya? Aku tidak tahu kenapa dia begitu marah, aku bilang aku tidak bermaksud begitu, aku tidak ingat apa-apa, aku mengatakan itu mengikuti perasaan saja. Dan, tampaknya tempramen dia tidak baik. Tentu saja, aku tidak berani mengatakan kalimat terakhir itu.

Setelah mendengarkan kata-kata ku, wajah Claura sedikit rileks, dia tersenyum kepadaku dan berkata: “Melihat kamu yang ketakutan, aku hanya menakutimu, aku tidak marah, iya benar, dulu aku sangat keras kepadamu dan galak, jadi kamu “Suami takut istri”, tetapi kita saling mencintai, kita pernah berjanji tidak akan saling meninggalkan, jadi tidak peduli kamu berubah menjadi seperti apa, aku tetap tidak akan melepas tanganmu. Dulu, sekarang dan nanti, tidak peduli penderitaan dan kesulitan apa, kita akan menghadapinya bersama-sama.”

Dia berkata sambil menyandarkan kepalanya di kakiku dengan lembut: “Tidak peduli kamu berubah menjadi seperti apa, aku tidak akan meninggalkanmu, selamanya tidak akan.”

Melihat wanita yang lembut ini, aku memaksa menenangkan emosi di hatiku dan mengambil napas dalam-dalam.

“Aku benar-benar ingin ingatanku pulih.”ucapku pelan.

Seluruh tubuh Claura gemetar, dia menatapku dan berkata: “Melihat dirimu, aku pikir kita seharusnya benar saling mencintai, jika tidak kamu tidak mungkin begitu baik kepadaku yang kemungkinan sudah cacat, jadi aku sangat ingin ingatanku kembali, aku ingin melihat bagaimana kita berdua saling mencintai, aku ingin tahu kisah cinta kita berdua, itu pasti sangat indah kan?”

Claura berbisik: “Yah……indah sekali.”

Dia menatapku dengan khawatir dan berkata: “Apakah karena tidak ingat, jadi tidak mencintai aku lagi?”

Aku menggeleng dan berkata: “Bagaimana mungkin, meskipun aku tidak mengingatmu, tapi aku tidak akan lupa kamu adalah orang pertama yang aku lihat ketika aku sadar, aku tidak akan melupakan kehangatanmu menemaniku dalam keadaan ini, sayang……”

Aku memanggilnya begitu, dia tertegun menatapku dan aku berkata: “Aku memanggilmu seperti itu kan?”

Claura tersenyum menangis, dia terlihat cantik tetapi memilukan, dia menggenggam erat tanganku dan berkata: “Benar, benar sekali.”

Aku tersenyum, hanya saja ketika tersenyum seluruh wajahku kesakitan, aku tidak bisa tidak khawatir tentang apakah wajahku benar-benar hancur? Aku menekan pemikiran ini dan berkata: “Sayang, meskipun aku tidak ingat, tetapi aku akan sangat mencintaimu, dan akan memenuhi tanggung jawabku sebagai seorang suami.”

Claura menganggukkan kepala, berkata dengan manis: “Meskipun kamu hilang ingatan, tetapi ketika kamu berbicara tentang cinta, itu benar-benar lebih menyenangkan daripada sebelumnya.”

“Suka mendengarnya?”tanyaku, “Jika kamu suka, aku bisa mengatakannya setiap hari.”

Claura dengan lembut meletakkan wajahnya di tanganku dan berkata: “Oke.”

Setelah itu, dia bertanya kepadaku apakah aku lapar, aku menjawab tidak lapar, dibandingkan makan, aku lebih bersemangat mengetahui apa yang telah aku alami, dan siapa diriku.

Claura terdiam sesaat dan menceritakan segalanya kepadaku. Dia memberitahuku, kita berdua adalah pembunuh, yang bertemu beberapa bulan yang lalu, lalu saling jatuh cinta ketika menjalankan misi yang sama, kemudian kita menikah. Kali ini, aku pergi untuk melakukan misi pembunuhan bersamanya, tetapi orang-orang kami mengkhianati kami, demi menyelamatkannya, aku melompat dari tebing, dan karena granat meledak, aku dikelilingi oleh api, meskipun dia yang bertindak cepat dalam waktu singkat berhasil memadamkan api, tapi aku sudah terluka terbakar.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak marah dan bertanya: “Kamu bilang aku adalah pembunuh? Jika begitu, siapa yang ingin aku bunuh? Dan siapa yang mengkhianatiku?”

Claura berkata: “Yang ingin kita bunuh adalah kepala keluarga Yan, Teddy, yang mengkhianati kita adalah Justin, dia sudah diberi hukuman.”

Dihukum? Artinya sudah di bunuh?

Aku menyipitkan mataku dan berkata, “Jadi, bagaimana dengan Teddy?”

Claura berkata dengan santai: “Dia masih belum mati.”

“Benar sayang sekali.”ucapku menggertakkan gigi.

Claura berkata: “Iya, benar sangat sayang, tapi jangan khawatir, aku akan membalas dendam untukmu.”

Aku memandangnya dan berkata dengan lembut, “Terima kasih, oh iya, aku sudah lapar, pergi buatkan makanan untukku.”

Claura berbalik dan pergi, aku berkata: “Sebelum itu beri aku sepuntung rokok.”

Aku mengatakannya sambil duduk, saat ini aku melihat banyak perban di dada, untungnya kedua kakiku masih utuh.

Claura mengeluarkan rokok dari laci dan berkata: “Cerutu, sudah begini, masih tidak lupa merokok.”

Aku tersenyum dan berkata: “Iya apa yang dikatakan istriku semuanya benar.”

Claura memintaku untuk membuka mulut, lalu memasukkan rokok dalam mulutku, kemudian menyalakannya, setelah itu dia berbalik pergi, membuatkan makanan untukku.

Aku melihat punggung Claura, menghisap rokok dengan kejam dan bergumam: “Claura, permainan baru segera dimulai.”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu