Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 576 Hidup dan mati bersama

Sebelum aku menemukan cara untuk melarikan diri, Alwi palsu membawa dokter datang, aku hanya bisa pura-pura tidak sadarkan diri, membiarkan mereka yang mengurusku, akhirnya, aku dipindahkan ke tempat tidur, mendengar dokter mengatakan bahwa aku terluka parah, ada beberapa tulang yang patah, ada banyak jaringan lunak yang terluka, organ-organ penting sedikit banyak akan bermasalah, juga mengatakan aku mungkin tidak akan sadar dan koma selamanya.

Alwi palsu mungkin tidak menyangka bahwa aku akan terluka separah ini, dia mendengus menyayangkan dan berkata:”Orang ini masih berguna, jika tidak sadar dan koma selamanya, ini menjadi tidak ada artinya. Dokter, apakah tidak ada cara lain lagi?”

Dokternya sibuk dan berkata:”Aku baru mau mengatakannya, jelas-jelas dia terluka parah, tetapi detak jantung dan nadinya normal, hanya tekanan darah dan gula darah yang rendah, ini benar-benar aneh, fisiknya sangat kuat, bisa jadi ada kemungkinan untuk sadar kembali.”

Setelah mendengar ini, Alwi palsu berkata:”Aku mau dia segera sadar.”

“Dengan kondisi yang seperti ini, dia tidak mungkin bisa segera sadar.” Dokter berkata dengan penuh kepastian.

Alwi palsu tidak berkata lagi, dokter bertanya apakah mau mengobatiku, dia berkata:”Sudahlah, tidak perlu diobati, kamu pergilah.”

Setelah dokter itu pergi, Alwi palsu segera menelepon Jimmy Su, melaporkan kondisiku, Jimmy Su mengatakan dia tidak menyangka bahwa aku begitu lemah dan dengan mudahnya tidak sadarkan diri.

Aku berpikir, sialan kalian, kalau gantian kalian yang ditabrak oleh truk besar ditambah lagi disiksa oleh Alwi palsu, mungkin kalian sudah mati.

Alwi palsu bertanya apa yang harus dilakukan sekarang? Jimmy Su terdiam sejenak dan berkata:”Biarkan saja dia pingsan, lagipula Jessi akan ditangkap kemari, kamu pergi bawa Jessi ke sini, urusan selanjutnya biarkan aku yang mengurusnya.”

Alwi palsu berkata baik lalu menutup telepon, lalu bersiap-siap, sepertinya mungkin berganti pakaian atau sesuatu lainnya, setelah semuanya siap, dia menelepon Jessi dengan alasan merindukannya dan mengajaknya untuk bertemu.

Kelihatan jelas Jessi tidak tahu telah terjadi sesuatu denganku, menghadapi ajakan Alwi palsu dia berkata dengan tidak sabar bahwa dia tidak punya waktu, Alwi palsu yang tidak tahu malu berkata:”Jessi, kenapa kamu tiba-tiba begitu dingin denganku? Kamu sudah tidak menyukaiku lagi ya? Kalau iya...kamu terus terang saja padaku, aku tidak akan mengganggumu lagi.”

Jurus yang dipakai Alwi palsu ternyata berhasil, meskipun tahu dia adalah palsu, tetapi demi menjalankan tugas dan membius Alwi palsu, saat ini dia tidak akan putus dengan Alwi palsu, jadi setelah mendengar perkataannya, Jessi terdiam beberapa saat lalu menghela napas seperti tidak berdaya dan berkata:”Aku pikir kita benar-benar perlu bertemu dan berbicara.”

Alwi palsu pura-pura bahagia dan berkata:”Baiklah, sekarang ini waktunya makan, lebih baik datang ke tempat tinggalku, aku akan memasak untukmu. Kamu harus tahu, demi membuatmu senang, aku belajar beberapa masakan dengan ibuku.”

Sekarang ibuku oleh atasan sudah tidak lagi menjadi tahanan rumah, karena dia demi membantu Alwi palsu meminta kakekku untuk memohon, maka dia sudah bebas, Alwi palsu mengatakan perkataan ini dengan percaya diri.

Jessi berkata:”Baiklah, aku akan mencoba masakkanmu.”

Alwi palsu segera berkata dia akan menyetir untuk menjemputnya, Jessi juga tidak menolaknya, aku pikir meskipun dia barusan memiliki keraguan dan meskipun merasa ada perangkap dari alwi palsu, tetapi ketika mendengar Alwi palsu berani datang menjemputnya, mungkin akan menghilangkan beberapa keraguannya.

Memikirkan hal ini, aku berpikir bahwa selama ini aku terlalu meremehkan Alwi palsu, lagipula dia telah lama ikut dengan Mark dan telah banyak belajar darinya.

Alwi palsu pergi dengan cepat, setelah dia pergi, aku menahan napas dan mendengarkan sebentar untuk memastikan ada suara mobil pergi di lantai bawah, aku baru berani membuka mata melihat sekitar. Aku terus berpikir, aku tidak bisa tidak memikirkan pisau ayahku yang selalu ada di lengan bajuku, aku berjuang turun dan terjatuh dari tempat tidur, aku terus berkeringat karena sakit di seluruh tubuhku, aku mengambil napas dalam-dalam, menggigit gigi, menahan kepala di lantai dan ingin bangun, tetapi karena seluruh badanku lemah sehingga aku langsung jatuh ke lantai.

Sakit, seluruh badanku sakit seperti daging yang dipotong pisau, tetapi aku menggigit gigi dan bertahan, setelah mencoba beberapa kali dan badanku basah oleh keringat, aku baru berhasil berdiri dengan tangan, setelah itu aku berusaha mati-matian menggoyangkan lengan baju, tidak lama kemudian pisau itu keluar dari lengan bajuku, aku berbaring di lantai, mengambil napas beberapa kali, menekan tombol sakelar dengan daguku, pisaunya keluar, aku bernapas lega dan memakai pisau memotong talinya, lalu, aku mengikat lagi talinya dengan longgar, tetapi aku membuat beberapa sayatan di talinya agar lebih mudah untuk melepaskan diri.

Setelah melakukan semua itu, aku berbaring di ranjang kembali, tidak lama kemudian, aku mendengar suara mobil dari luar, aku tahu bahwa Alwi palsu sudah menjemput Jessi, aku tahu dia mau mencelakainya, tetapi demi untuk menolongnya, aku harus terus berpura-pura, karena yang aku mau bukan hanya untuk menyelamatkan Jessi saja.

Berpikir sampai di sini aku melanjutkan pura-pura tidak sadarkan diri, tidak begitu lama kemudian ada suara orang berbicara dari luar, Alwi palsu menyuruh Jessi duduk beristirahat sebentar, dia mau pergi masak, dan sampai dua jam lamanya, pintu terbuka, dan aku mendengar Alwi palsu mengucapkan kata kotor, ternyata Jessi sudah dibius pingsan olehnya, dia mengikat Jessi dan lalu menelepon Jimmy Su.

Tidak lama kemudian Jimmy Su datang, setelah memasuki pintu dan melihat Jessi, tertawa dengan jahat dan berkata:”Jessi, Jessi yang aku mimpikan, akhirnya aku melihatmu hari ini. Kamu masih begitu cantik, pipimu, tubuhmu, semua dari dirimu membuatku mabuk kepayang, hari ini, aku akan mendapatkanmu, aku akan membuatmu senang, membuatmu menangis dan memohon padaku untuk melakukannya sekali lagi.”

Alwi palsu menjilat di sampingnya dan berkata:”Kak Jimmy selamat ya, akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan.”

Jimmy Su tertawa dan bertanya:”Kamu masih belum juga mendapatkan Claura?”

Alwi palsu tidak berbicara, Jimmy Su berkata:”Aku benar-benar tidak mengerti, bagaimana bisa orang sepertimu menghabiskan waktu untuk wanita seperti itu? Wanita, bagaimana pun kamu mencintainya tetap saja sama, di dunia laki-laki, kekayaan, kekuasaan, identitas, status, semuanya sangat penting, asalkan memiliki keempat syarat ini, wanita seperti apa yang kamu inginkan juga ada.”

Alwi palsu menjawab:”Tetapi aku suka dengan wanita itu, apa yang bisa aku lakukan?”

Jimmy Su tertawa meremehkan dan berkata:”Sebenci apa pun kamu terhadap ayahmu itu, tetapi kamu tidak bisa mengakui bahwa kamu benar-benar mewarisi sifat dia dalam hal ini, sangat tergila-gila dengan cinta, tapi sayang, kamu salah mencintai orang, ha...ha...ha...”

Alwi palsu tidak mengatakan apa-apa, Jimmy Su menyuruhnya membawakan sebaskom air, dia segera pergi, tidak lama kemudian, aku mendengar suara tumpahan air, aku diam-diam membuka mata sedikit dan melihat Jimmy Su menyiramkan air ke badan Jessi, hari ini dia memakai kemeja putih dipadukan dengan celana jeans yang simpel, kemejanya menempel dengan ketat di badan karena tumpahan air itu sehingga payudaranya yang menggoda itu terlihat dengan jelas.

Aku mendengar suara Jimmy Su menelan ludah, sedangkan Alwi palsu sudah pergi dan bersembunyi karena takut ketahuan. Lagipula jika akhirnya mereka membuktikan bahwa Jessi tidak tahu dengan identitasku, mereka masih perlu Alwi palsu untuk terus menyamar

Ketika Jessi melihat Jimmy Su dia berteriak dengan marah:”Bagaimana kamu ada di sini?”

Dia berdiri setelah selesai berbicara, tetapi mendapati dirinya diikat, kemudian dia melihat aku yang diikat di atas ranjang, aku segera mengedipkan mata padanya, dia terdiam dan segera memalingkan pandangannya dan bertanya:”Di mana Alwi? Jimmy Su, kamu sudah membawa Alwi ke mana?”

Aku merasa lega, sepertinya Jessi mengerti dengan petunjukku, dan mulai berakting.

Jimmy Su tersenyum dingin dan berkata:”Tidak perlu pura-pura lagi, Jessi, Alwimu ada di atas ranjang.”

Jessi berkata dengan dingin:”Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan? Yang ada di atas ranjang itu adalah seorang buronan, bukan Alwi! Jimmy Su, katakan di mana tempat kamu mengurung Alwi? Dan juga, apakah buronan ini adalah orangmu?”

Jimmy Su tertawa dan berkata:”Masih saja berpura-pura, Jessi, teruskan saja aktingmu dan aku punya waktu untuk menemanimu bermain.”

Kemudian, dia menarik baju Jessi, meskipun Jessi diikat tetapi kakinya masih bisa bergerak, begitu Jimmy Su mendekat dia langsung menendangnya, membuat Jimmy Su marah, dia bangkit dari lantai dan menampar Jessi dengan keras, meremas mukanya dan berteriak dengan marah:”Sialan, kamu benar-benar cari mati!”

Aku marah dalam hati, tetapi aku hanya bisa menahannya karena aku harus memastikan rencanaku berhasil sehingga bisa menyelamatkan Jessi dan menangkap Jimmy Su!

Jessi berkata dengan dingin:”Jimmy Su, aku mau memperingatkanmu, sekarang Alwi sangat disukai oleh keluarga Wei, di masa yang akan datang dia akan menjadi penerus keluarga Wei, masa depannya sangat cerah, kamu harus berpikir baik-baik, apakah kamu berani menyinggungnya, berani macam-macam dengan calon istrinya?”

Aku membuka mata pelan-pelan dan melihat penampilan Jessi yang luar biasa, aku memberikan jempol untuknya dalam hati, dan pada saat yang sama memikirkan apa yang harus dilakukan nanti.

Jimmy Su tertawa dan berkata:”Masih pura-pura? Jessi, aku akan melihatmu mau berakting sampai kapan!”

Dia berkata, tiba-tiba berbalik dan berjalan ke arahku, aku telah menutup mataku jauh sebelum dia berbalik, dia berjalan dengan cepat sambil berkata:”Bukankah kamu sangat pintar berakting? Aku akan membiarkanmu melihat, bagaimana aku menyiksa orang yang kamu cintai, aku akan menusukkan ratusan lubang di badannya, aku akan menciummu di depannya, merobek bajumu, merenggut tubuhmu, merebut segalanya darimu, ha ha ha... ...bukankah kamu sangat membenciku? Hari ini aku akan membuat kamu tergila-gila denganku, membuatmu memohon padaku dan memanggilku kakak, memohonku melakukannya sekali lagi!”

Nada bicara Jimmy Su yang penuh amarah menunjukkan betapa dia membenciku dan Jessi, aku pikir pasti karena masalah kami bekerja sama mempermainkannya waktu itu, mempermalukan harga dirinya, maka dia ingin mempermalukan kami untuk merebut kembali harga dirinya yang hilang.

Aku benar-benar merasa beruntung karena jika bukan karena sikap keras kepalanya, tidak begitu membenciku, mungkin saja rencanaku tidak akan berjalan dengan begitu lancar.

Jimmy Su semakin dekat denganku, aku mulai menghitung, “Satu langkah, dua langkah, tiga langkah ... ...”

Sewaktu aku menghitung sampai hitungan langkah keenam, Jimmy Su sudah berada di depanku, dia mengangkat tangannya dan memukulnya ke wajahku, aku pura-pura tidak merasakan apa-apa, seperti tidak bergerak, dia tertawa dan berkata:”Alwi, Alwi, hari dimana aku bisa menyiksamu akhirnya datang juga.”

Jessi berkata dengan dingin:”Gila, dia bukan alwi.”

Jimmy Su tertawa dan berkata:”Aku bilang dia adalah Alwi maka dia adalah Alwi!”

Setelah mengatakanya, dia mengepalkan tangannya sekali lagi dan memukul dadaku, sakit, benar-benar sakit, aku pura-pura mendesah kesakitan, Jimmy Su berkata sambil tersenyum:”Apakah pukulanku membangunkanmu? Baguslah sudah bangun, baguslah, bangun, kamu baru bisa melihat aku merenggut tubuh dewimu.”

Aku tahu waktunya sudah tepat, perlahan-lahan membuka mata dan melihat wajah Jimmy Su yang jelek itu, dia berkata:”Benaran sudah sadar, baguslah, baguslah, Alwi, buka matamu dan lihat baik-baik, bagaimana dewimu akan berteriak denganku.”

Aku pura-pura menatapnya dengan bingung, dia tidak menghiraukanku, berbalik ke arah Jessi, pada saat ini aku tiba-tiba melompat, melepaskan tali, dan dengan cepat berada di belakangnya, kemampuannya juga sangat tangkas, sebelum aku memukulnya dia sudah berbalik, aku menggunakan tali untuk mencekik lehernya, di saat yang sama langsung memukul lehernya, aku merasa puas, aku mengerahkan seluruh tenagaku untuk memukulnya jadi pukulan itu benar-benar kuat.

Jimmy Su lemas dan jatuh di lantai, aku segera membungkuk untuk merebut pistol yang ditarik dari pinggangnya dan mendengar Jessi berteriak dengan marah:”Kamu binatang Jimmy Su, jangan kemari! jangan kemari!”

Aku mengacungkan jempol untuknya, berjalan ke arahnya dengan sempoyongan untuk membantu melepaskan ikatannya, dia berbisik dan bertanya bagaimana keadaanku, aku menggelengkan kepala dan mengatakan baik-baik saja, lalu berkata akan melindunginya sehingga dia punya kesempatan kabur untuk meminta pertolongan, dia menggelengkan kepala dan berkata bahwa dia tidak akan pergi, dia ingin menangkap Alwi palsu bersamaku.

Melihat wajahnya yang penuh kepastian, pada saat ini, tidak peduli tentang tugas ataupun dengan identitasku lagi, aku hanya tahu bahwa aku akan hidup dan mati bersama dengan wanita yang aku cintai ini dan keluar bersama-sama!

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu