Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 205 Cari Mati

John bertanya padaku apakah aku berani melawannya, aku kesal, aku berpikir apakah aku bisa mengatakan bahwa aku tidak berani? Jika aku menolak, aku khawatir semua orang berpikir bahwa aku takut, dengan begitu aku juga tidak akan dapat berdiri di sini. Jadi bahkan jika aku tidak yakin apakah aku bisa mengalahkannya atau tidak, aku terpaksa mengatakan: "Dengan senang hati. "

John dan yang lainnya saling memandang, tatapan mata semua orang penuh dengan ejekan. Dalam kelompok itu hanya Maria berkata: "Jika ingin bertanding bagaimana bisa tidak ada taruhan?"

Yang lainnya pun langsung ikutan berteriak.

Aku kira-kira tahu apa yang ingin mereka katakan, aku berkata: "Taruhan apa yang kalian inginkan?"

Maria mencibir dan berkata: "Tim kami selalu yang terkuat. Kami tidak ingin dibuat susah oleh orang yang lemah sepertimu, dan merusak reputasi kami, tetapi mengusirmu juga akan membuat kapten kami susah. Jadi, mari kita bertaruh, dalam pertarungan ini jika kamu tidak dapat mengalahkan John, maka kamu harus berinisiatif keluar dari rajawali. "

Jimmy Su mengerutkan keningnya dan berkata: "Jangan omong kosong, bukankah kalian seperti ini namanya menggertak orang baru di tempat kita? Jika itu tersebar keluar apa yang akan dikatakan orang-orang nanti?"

Ekspresi wajah Maria langsung berubah, ia menatap Jimmy Su dengan tatapan lembut, ia berkata: "Kapten, kamu ini memang terlalu enak diajak bicara. Jadi bos baru memasukan orang-orang lemah seperti dia ke tempat kita, tetapi kehormatan kita semuanya kita dapatkan dari hasil kerja keras dan nyawa kita, kita tidak boleh membiarkan kotoran tikus menghancurkan seluruh sup dipanci. Selain itu, kita hanya mengajukan taruhan, jika dia takut dan menolak untuk setuju, kita juga tidak akan memaksanya. "

Seseorang langsung setuju dan berkata: "Iya, apakah mau bertaruh atau tidak, semuanya tergantung pada dirinya sendiri. Jika dia takut, anggap saja perkataan Maria ini tidak pernah dikatakan."

Jimmy Su menatapku dengan ekspresi kesulitan. Aku tersenyum dan berkata: "Kalian memicuku? Aku suka dengan cara dipicu begini. Baiklah, aku berjanji pada kalian, bertaruh yah bertaruh, yang kalah harus mengakuinya, kalian tenang saja, aku tidak akan mengatakan bahwa kalian menggertak seseorang yang baru saja keluar dari tempat tidur rumah sakit. "

Setelah mendengarkan perkataanku, ekspresi wajah mereka langsung berubah. Maria berkata dengan dingin: "Jika masalah hari ini tersebar keluar apa yang akan terjadi? Apakah kamu pikir akan ada seseorang yang bersimpati padamu yang masuk melalui jalan belakang ini?"

"Wow, Monica yang cantik emosinya sangat besar ya hari ini, mengapa? Apa yang terjadi?" Sebuah suara yang akrab terdengar. Aku terkejut dan langsung berbalik, aku melihat seorang pria yang mengenakan seragam militer berjalan datang. Dia tampan, dan tidak terlihat membosankan. Ada jerami di mulutnya, menunjukkan senyuman sembrononya, tetapi ia masih memberikan orang perasaan ia itu dewasa dan stabil.

Siapa pria ini, jika bukan Nody siapa lagi dia?

Aku berdiri di sana, menatapnya, aku sangat bergembira, aku membuka mulutku, baru ingin memanggilnya, dia berhenti, menatapku, dan berkata: "Siapa orang dengan wajah baru ini?"

Aku tertegun, lalu aku segera memahaminya, menyingkirkan keterkejutanku, dan berkata: "Halo, pertemuan pertama, namaku Alwi."

Jimmy Su menatapku dengan curiga, aku tahu bahwa emosi yang tidak sengaja aku keluarkan tadi membuatnya curiga bahwa aku dan Nody saling mengenal.

Ekspresi wajah Nody tidak berubah, dia tersenyum dan berkata: "Halo, namaku Nody."

Setelah mengatakannya, dia memandang Jimmy Su dan bertanya: "Alwi? Orang yang dijaga oleh nona Song yang cantik setiap hari? Anggota tim baru rajawali?"

Perkataan ini membuat ekspresi wajah Jimmy Su sangat tidak enak dilihat. Belasan orang dibelakang Nody malah menatapku dengan penasaran. Berbeda dengan anggota rajawali, mereka semua menyapaku dengan ramah dan membuatku merasa lega. Kualitas sikap tim ini dan tim itu benar-benar tidak sama.

Maria tampaknya tidak memiliki perasaan yang baik pada Nody. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya: "Kapten Nody, sudah waktunya pelatihan. Apa yang kamu lakukan dengan membawa rekan timmu ini?"

Nody berkata sambil tersenyum, "Tentu saja aku ingin membawa mereka untuk bertanding dengan kalian, tetapi tampaknya aku telah berhasil berpas-pasan dengan permainan yang menarik, menyaksikan pertempuran kalian ini. Apakah kalian ingin bertarung?"

Aku berkata: "Kapten Nody ini benar-benar hebat. Tidak salah, aku barusan ingin bertarung dengan John, hari ini adalah hari pertamakku datang ke sini, semua orang tidak yakin tentang kemampuanku, jadi mereka ingin mencari tahu."

Mendengar aku mengatakan itu, anggota rajawali menampakkan ekspresi terkejut, mungkin mereka pikir aku akan mengambil kesempatan untuk berbicara dengan Nody tentang mereka yang tidak baik. Dan kata-kataku ini langsung memenangkan hati beberapa orang, mereka tidak lagi memandangku dengan jijik seperti sebelumnya.

Nody berkata sambil tersenyum: "Oh? Pertandingan persahabatan? Baiklah, aku juga ingin melihat seberapa kuat pria yang dapat membuat nona Song yang cantik begitu menyukainya."

Aku dengan rendah hati berkata: "Kapten Nody bercanda, aku hanya pernah berlatih ilmu bela diri selama setahun lebih. Bagaimana aku bisa sangat hebat?"

"Satu tahun lebih?" Para anggota di belakang Nody berkata dengan terkejut: "Tidak mungkin? Aku dengar John berlatih seni bela diri sejak usia dini, bertarung dengan John, kamu pasti akan merugi."

Setelah dia mengatakan itu anggota tim lainnya langsung bersorak.

Pipi John langsung memerah, mungkin dia juga merasa dia sedikit menggertak aku, ia bekata: "Kalian tenang saja, aku tidak akan menggertak pemula, itu namanya curang. Begini saja, sebelum bertanding, aku membiarkan dia untuk memberikanku 3 pukulan, setelah itu, aku baru akan menyerangnya, bagaimana menurut kalian? "

Aku berkata dengan datar: "Tidak perlu."

Pada saat ini, semua orang menatapku dengan ekspresi terkejut, Nody mencibir, sangat jelas ia sangat setuju dengan keputusanku.

Aku berjalan perlahan ke panggung dan berkata dengan datar: "Meskipun aku tidak begitu hebat, tetapi karena atasan sudah mengirimku ke pasukan rajawali, itu membuktikan bahwa aku tidak seburuk itu, bukankah begitu?"

Meskipun aku tidak memiliki banyak kepercayaan diri, tetapi aku mengenal Jessi dengan sangat baik. Dia adalah seorang wanita yang lebih rasional daripada emosional. Dia tidak mungkin hanya demi membuatku mendapatkan pelatihan terbaik dan memasukanku ke rajawali. Dia pasti mengakui kekuatanku, jadi aku juga tidak bisa terlalu merendahkan diriku.

Aku boleh meragukan diriku sendiri, tetapi aku tidak boleh meragukan matanya Jessi.

Memikirkan hal ini, aku menarik napas dalam-dalam, melambaikan tangan pada John, dan berkata: "Ayo."

John kesal dengan kesombonganku, dia bergegas ke panggung, menatapku dengan wajah dingin dan berkata: "Baiklah, nanti ketika aku memukulmu habis-habisan, kamu jangan bilang aku menyiksamu!"

Setelah selesai mengatakannya, dia langsung berlari ke arahku, dia berlari sangat cepat, aku bahkan bisa merasakan hembusan angin yang menyerbu ke arahku, aku menahan napas dan berkonsentrasi, aku berdiri di sana untuk menyambut serangan.

Sebelum John sampai kedepanku selangkah lagi, dia tiba-tiba menendangkan kakinya ke bagian bawahku, pada saat yang sama, dia menabrak dadaku dengan satu pukulan, dan melemparkan tangannya yang lain ke pinggangku, dia memukulkannya dengan sangat cepat, aku tidak keburu menghindar ke samping, aku langsung memiringkan tubuhuku kebelakang, dan menekan dekat ke bawah. Ketika serangannya gagal, aku menggunakan kedua tanganku untuk memegang lantai dan langsung berdiri. Aku bergegas ke depan John dengan kecepatan yang sangat cepat. Aku memukul pelipisnya, pernapasannya berubah, tubuhnya berayun dengan keras ke samping. Aku langsung menarik siku kiriku ke samping dan memukul lehernya, dia merentangkan kakinya pada saat yang bersamaan, aku menabrak kakinya.

Terdengar suara "peng", daging kami saling bertabrakan, rasa sakit yang sangat dahsyat menghantamku. Aku berdiri di sana, dan John pun mundur beberapa langkah, ia menatapku dengan ekspresi terkejut.

Yang lainnya juga menatapku dengan tatapan terkejut, bagi mereka tampaknya aku seharusnya bakalan dipukuli habis-habisan ketika aku naik kepanggung.

Maria berkata dengan marah: "John, apakah kamu terlalu lemah?"

John berkata dengan marah: "Aku sengaja mengalah padanya!"

Ketika dia selesai berbicara, dia bergegas datang dengan kecepatan yang lebih cepat. Kali ini, kecepatan serangannya sangat jelas menjadi sangat cepat. Dia terus meninjuku, dan itu terlihat sangat ganas. Aku menghindar dengan cepat. Dia pikir aku takut melakukan tinjuan balik padanya, aku meninju lebih cepat. Aku tersenyum dingin, mencari kesempatan yang tepat, ketika dia menarik salah satu tangannya, dan belum mengeluarkannya, aku memiringkan tubuhku kesamping, aku membenturkan seluruh tubuhku pada tubuhnya, dia ditabrak olehku dan menjadi tidak stabil, aku mengambil kesempatan untuk meraih pergelangan tangannya yang lain, menariknya ke sisiku, mengulurkan kakiku dan menendang diantara kedua kakinya.

Semua orang berseru, wajah John langsung memerah, air matanya hampir keluar. Dia memeganginya, tubuhnya gemetaran karena kesakitan, dan dia perlahan berlutut.

Nody sedikit tertawa dan berkata: "Ini terlalu kejam."

Aku berkata dengan polos: "Maaf, aku hanya mencoba untuk menendangnya saja, tetapi dia terlalu pendek, aku mengangkat kakiku dan tidak sengaja menendang kepalanya."

Setelah John mendengarkan perkataanku, ia sangat marah dibuatku, dia memelototiku dan berseru kesakitan. Aku pura-pura khawatir dan berkata: "Apakah kamu tidak apa-apa? Apakah kamu ... masih bisa terus bertarung? Kalau tidak, hari ini kita sampai disini saja, kita akan berkelahi di lain hari."

John tidak mengatakan apa-apa. Sebenarnya, dia juga tidak bisa mengatakan apa-apa. Tendanganku tidak menunjukkan belas kasihan sedikitpun, jangankan dia, Govy yang kuat pun, mungkin akan berjongkok kesakitan karena tendanganku ini.

Maria berteriak dengan kesal: "John, kamu ini idiot, tidakkah kamu berdiri dan memukul pengecut ini sampai mati?"

Aku memandang Maria dan berkata dengan dingin: "Kamu ini benar-benar menyebalkan."

Dia menatapku dengan sedikit terkejut dan bertanya: "Apa yang kamu katakan?"

Aku berkata: "Aku bilang kamu sangat menjengkelkan. Aku tahu kamu membenciku. Datang dan bertarunglah denganku jika kamu memiliki kemampuan. Mengapa kamu menyuruh orang yang sudah terluka bertarung denganku? Bagaimanapun dia juga rekan setimmu? Apakah kamu tidak peduli dengan cederanya sama sekali? "

Setelah mendengar apa yang aku katakan, yang lainnya langsung berseru. Maria tertegun. Melihat rekan satu timnya membantu aku berbicara, ia bertanya kepada mereka mengapa mereka membantuku?

Aku berpikir bukankah ini omong kosong? Orang-orang di sini semuanya pria kecuali dia, jadi mereka tahu betapa sakitnya jika itu dipukul, jadi mereka bisa mengerti betapa sakitnya John sekarang, dan mereka merasa Maria sedikit keterlaluan.

Maria menoleh ke Jimmy Su yang tidak berbicara untuk meminta bantuan. Ekspresi wajah Jimmy Su sangat sulit dilihat. Aku tahu sebelum dia melihatku kalah, dia tidak akan merasa senang, tetapi karena semua orang telah melihatnya, jadi dia hanya bisa menjadi orang baik, ia berkata: "Pertandingan hari ini sampai disini dulu, Alwi menang, John, kamu akuilah kekalahanmu, kamu tenang saja, teman-teman yang lain tidak akan merasa kamu memalukan karena kalah dengan seorang pendatang baru. "

Perkataan ini sama saja dengan menambahkan minyak ke dalam api. Aku pikir John pasti akan segera bangkit dan membunuhku segera setelah mendengar ini. Namun, hari ini pertempuran telah berakhir, setidaknya aku telah memenangkan kualifikasi untuk tinggal di sini. Aku berbalik dan melompat turun dari panggung, tetapi pada saat ini, semuanya menjadi berbeda.

"Hati-hati!" Nody tiba-tiba berteriak dengan cemas.

Aku merasa ada bahaya, aku langsung merangkak di bawah, tetapi pinggangku masih saja terkena pukulannya, aku jelas merasakan ada sesuatu yang menembus ke dalam dagingku. Kesakitan yang tiba-tiba datang membuatku berkeringat dingin.

Aku terbaring di tanah, menyentuh pinggangku, dan sadar ada darah keluar, aku memandang John dengan marah, dia menatapku dengan ekspresi cemberut, tidak tahu kapan dia mengenakan sepasang sarung tangan pada tangannya, disitu ada paku yang tajam.

Dia berkata dengan dingin: "Siapa yang bilang aku kalah? Aku tidak akan kalah."

Aku benar-benar marah karena serangannya yang tiba-tiba ini, aku bangkit dari bawah, dan berteriak: "Kamu cari mati!"

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu