Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 948 Meraih prestasi

ketika mendengar perkataan pelayan kalau dia khawatir kami tidak berani naik itu, aku pun tertawa dan berkata :" apakah kamu sedang menerapkan metode radikal kepada kami sekarang?"

dia memegang telinganya dan aku kembali berkata :" bagus, kamu berhasil, karena aku ingin naik keatas dan melihat apa yang ada diatas sana."

pelayan itu pun tersenyum dan berkata :" tuan, jangan salahkan aku jika tidak memperingatimu. jika kamu naik keatas, aku tidak yakin kamu bisa turun dengan selamat."

meskipun nada suaranya terdengar sedag bercanda, namun aku tahu semua yang dikatakannya adalah benar.

Tom menarik lenganku dan berkata dengan pelan :" tuan Alwi, bagaimana kalau kita tidak usah naik lagi? aku merasa diatas sangatlah seram dan manajerku berkata kalau diatas tidaklah sederhana."

aku berkata dengan datar :" jangan takut, aku akan melindungimu."

Tom ingin mengatakan sesuatu, namun pelayan itu sudah tidak sabar dan berkata :" kalian mau pigi atau tidak? kalau tidak mau, katakan saja/ jangan menunda waktuku, dasar pengecut!"

aku pun berkata dengan datar :" silahkan bawa jalan didepan."

Tom pun tidak lagi menahanku ketika melihat kepastianku. aku menunjuk kearah area menari itu dan berkata :" Tom, kamu bermain saja dulu dibawah sana, aku akan naik duluan."

Tom tidak menyangka kalau aku tidak membawanya, dia pun langsung berkata :" tapi...."

aku memotong pembicaraannya dan berkata :" 80% dari permainan diatas sana memerlukan biaya tambahan. aku sudah membayar biaya masukmu, tidak mungkin aku membayar biaya permainanmu lagi kan? Tom, kamu harus bisa merasakan kepuasan yang cukup."

mendengar perkataanku, wajah Tom pun memerah dan dia berkata dengan canggung :" kalau begitu, aku tidak akan naik. tuan Alwi, ambillah ini. sedia payung sebelum hujan."

dia memberikan tas nya kepadaku. tas itu sangatlah kuno dan kelihatannya merupakan tas yang biasa digunakan untuk menyimpan bola tenis meja. siapapun tidak akan menyangka kalau didalam sini tersimpan sebuah pistol yang bagus. aku berpura pura menghina dan berkata :" simpan saja barang kuno seperti ini, aku akan ditertawai jika aku membawanya keatas sana."

perkataanku kali ini telah melukai Tom. baginya, meskipun pistol itu memiliki banyak bekas namun itu merupakan barang paling berharga baginya. namun aku malah mengatakan pistolnya seperti itu. dia pasti akan merasa marah dan sedih.

aku menepuk pundaknya dan dia tidak menghiraukanku. sepertinya dia sudah marah dan aku merasa pemikiran bocah ini sangatlah polos. dia sama sekali tidak sadar kalau aku sedang melindunginya dan berkata seperti itu agar dia tidak terlibat dalam bahaya ini.

namun ini juga bisa menyatakan kalau dia sangatlah suci dan aku tidak perlu curiga padanya lagi.

aku pun naik bersama pelayan itu melalui lift. kerika masuk, dia pun bertanya kepadaku ingin pergi kelantai berapa. aku bertanya padanya lantai mana paling asik. dia tersenyum dan berkata :" lantai dua adalah tempat berjudi, hanya saja yang dipertaruhkan bukanlah uang, melainkan binatang yang paling berharga. misalnya tringgiling dan sejenisnya. jika kamu ingin bermain, kamu boleh membelinya dari bar kami. stok kami sangatlah banyak."

aku mengerutkan kening dan bertanya :" kalau lantai tiga?"

" lantai tiga adalah acara lelang." setelah mengatakan itu, dia lalu berbisik kepadaku, " pria, wanita, anak anak, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau disana."

hatiku seketika berdegup kencang. meskipun aku sudah mengetahui dari awal, namun ketika aku mendengar langsung dari mulutnya, aku benar benar terkejut. aku tidak menyangka kalau ada acara seperti ini didalam bar ini. jikalau ini berada diHuaxia, mungkin sudah dilapor dan tempat ini akan segera ditutup.

dia tersenyum dan berkata :" kenapa? terkejut? namun akan kukatakan kepadamu, janganlah memiliki pikiran untuk melapor kepada polisi, kalau tidak kamu akan menjadi tahanan berikutnya yang akan dikunci dalam kandang dan akan segera diperjual belikan."

aku berkata dengan datar :" tenang saja, aku tidak mungkin memiliki waktu luang untuk melapor kepada polisi. apalagi aku sudah kesini, aku pasti akan menerima semua yang ada disini. hanya saja, aku tidak tertarik pada semua ini. apakah ada yang lebih menarik?"

mendengar perkataanku, pelayan itu sedikit terkejut dan menatapku dengan aneh sambil berkata :" aku tidak menyangka mentalmu begitu kuat, kamu berasal dari negara jepang atau negara kimchi?"

aku berkata :" kenapa kamu tidak bertanya apakah aku berasal dari Huaxia atau bukan?"

siapa sangka pelayan itu malah memandang hina diriku sambil berkata :" aku pernah berhubungan langsung dengan beberapa mahasiswa asing dari Huaxia. sekelompok sampah itu tidak berguna selain menghabiskan uang. mereka sangat takut mati. namun kamu memiliki mental yang kuat, bagaimana mungkin kamu merupakan warga Huaxia?"

apakah aku sedang dipuji? namun kenapa aku tidak merasa senang? maksud bocah ini adalah penduduk Huaxia memiliki mental tempe?

aku pun berkata dengan marah :" begitu banyak warga Huaxia, berapa orang yang sudah kamu temui? apalagi mahasiswa asing yang datang kesini, apakah mereka mahasiswa sesungguhnya? mereka hanya orang yang datang untuk bersantai disini."

mahasiswa asing yang sebenarnya pergi keluar negeri hanya untuk belajar. meskipun mereka tidak fokus sepenuhnya untuk belajar, meskipun mereka lebih mementingkan sosialisasi antar teman, namun setidaknya mereka tidak akan datang ke bar yang begitu dikagumi oleh warga lokal dan mahal seperti ini. membiarkan sekelompok orang itu untuk mewakili warga Huaxia? aku sama sekali tidak setuju.

pelayan itu tertawa dan berkata :" kalau begitu, kamu adalah warga Huaxia?"

aku mengangguk dan berkata benar. awalnya aku mengira kalau dia akan menyindiriku. aku tidak menyangka kalau dia akan berkata :" kalau kamu memiliki mental yang kuat, langsung kelantai lima saja."

aku mengerutkan kening. lantai 5 merupakan lantai teratas. dari data yang diberi oleh Nando, lantai 5 merupakan lantai paling misterius. lantai ini hanya boleh dimasuki satu jenis manusia, yaitu manusia yang segera mati. manusia segera mati yang dimaksud disini bukanlah merupakan manusia yang terjangkit penyakit dan segera mati, melainkan setelah masuk, maka dia akan dibunuh oleh mereka.

sesuai data yang diterima, aku tidak diperbolehkan masuk kelantai 5.

aku menatap wajah pelayan yang tersenyum itu dan tahu kalau dia tidak berbaik hati. namun aku tetap saja berpura pura bodoh dan berkata :" kamu belum berkata kepadaku ada permainan apa dilantai 4 loh."

dia berkata :" lantai 4 merupakan area produk eksklusif dan juga area produk pelarian. jika kamu mau, kamu juga boleh kesana."

aku berkata dengan datar :" tidak usah, langsung saja ke lantai 5."

" puas sekali." kata pelayan itu. dia lalu mengulurkan tangannya dan berkata :" serahkan ponselmu sekarang. aku harus memastikan kamu tidak melapor kepada polisi sebelum kamu meninggalkan tempat ini. ketika kamu hendak pergi, aku akan mengembalikan ponselmu."

aku pun memberikan ponselku tanpa ragu. pastinya aku sudah menyiapkan sebuah ponsel yang akan kugunakan untuk menipu pelayan itu. tidak ada hal yang mencurigakan didalam ponsel itu dan juga tidak ada informasi tentang diriku disana.

setelah dia menerima ponsel itu, akhirnya lift pun mulai bergerak naik kearas. dia pun mengambil interphonenya sambil berkata :" halo, ini bang Bona, ada pelanggan dari Huaxia ingin mengunjungi lantai 5."

tidak tahu apa yang dikatakan dari ponsel itu, dia melirikku dan berkata didalam telepon :" ini adalah barang berkualitas, tenang saja."

setelah dia mematikan teleponnya, aku pun bercanda :" kenapa aku merasa kamu segera menjualku?"

dia tertawa cuek dan bertanya :" apakah kamu takut? bocah, tidak ada gunanya lagi takut, kamu juga tidak akan berhasil kabur dari sini."

setelah dia mengatakan itu, pintu lift pun terbuka. dia mendorongku dan berkata :" ikuti aku."

aku menatap kearah lobby didepanku dan disana terlihat biasa saja. sangat luas dan tercium aroma air desinfeksi. ruangan itu sangatlah dingin dan membuat orang merasa kalau dirinya sedang berada dirumah sakit.

dilobby itu hanya terdapat sebuah meja kerja. seorang wanita yang berpenampilan seperti suster sedang duduk didepan komputer. ketika melihat kedatangan kami, dia mengibaskan rambut berwarna emas miliknya itu dan menatapku dengan tertarik sambil berkata :" ini adalah barang berkualitas yang kamu katakan itu? seorang..... hm, seorang bocah asia yang biasa saja?"

pelayan yang bernama Bona itu pun mengangguk dan berkata :" dia adalah warga Huaxia yang sombong."

wanita itu mengedipkan matanya dan menatapku beberapa kali lalu berkata :" ternyata adalah warga Huaxia. hei bocah, kamu cukup beruntung, Bona paling membenci warga Huaxia, ini mungkin merupakan alasan kenapa dia membawamu kesini."

aku menatap Bona dan berkata :" kenapa begitu membenci warga Huaxia? apakah kamu pernah diperkosa? atau pacarmu pernah direbut? atau merasa direndahkan didepan warga Huaxia?"

mendengar ini, Bona pun marah dan ingin memukulku. aku tidak menghindar dan menerima pukulan itu, lalu menunjukkan ekspresi yang ketakutan sambil memegang area yang dipukul itu. aku pun berkata :" kamu berani memukulku? aku akan melapor kebosmu dan menyuruh dia memecatmu!"

mendengar ini, Bona dan wanita itu saling bertatapan dan mereka pun tertawa. Bona lalu berkata :" hei bocah, sesudah sampai disini, kamu hanya punya satu jalan, yaitu memohon kepadaku."

aku berpura pura tidak mengerti perkataannya dan bertanya :" maksudmu apa? aku datang untuk bermain dan apa maksud dari semua ini?"

sambil mengatakan itu, aku memandang sekeliling dan bertanya :" kenapa tidak ada orang disini? oh, aku tahu, lantai 5 bukanlah tempat bermain kan? kamu menipuku kesini dan ingin langsung membunuhku. kamu ingin merebut pistol milikku kan? sebelum aku datang ke Amerika, aku mendengar kalau banyak orang yang suka merebut Pistol disini. tidak aku sangka kalau didalam bar ini juga ada. akan ku katakan kepada kalian, aku adalah tamu dari hotel Sakura. bocah yang datang bersamaku tadi adalah pelayan dihotel itu. dia berkata kalau pemilik hotel itu akan menjaga keselamatan seluruh pelanggan mereka. jika kalian melukaiku, dia pasti tidak akan melepaskan kalian begitu saja."

aku berpura pura ketakutan dan terus beromong kosong.

Bona pun semakin tidak sabar dan berkata :" diam! akan kukatakan kepadamu, setelah sampai disini, kamu akan bermain sebuah permainan dan kamu harus mendengar semua perkataanku. kalau tidak..... hm....."

dia menggepalkan tangannya dan melototi matanya. dia sepertinya ingin memukulku dan dapat dilihat kalau bocah ini benar benar menganggap kalau aku sudah ketakutan. dia pun menggunakan cara itu untuk menakutiku.

aku melototi mataku sambil berkata :" kamu tidak mendengar perkataanku tadi? aku adalah pelanggan dari hotel Sakura, pemilik hotel itu akan melindungiku!"

setelah mengatakan itu, dia dan wanita itu pun tertawa dan menganggap aku sedang berkomedi. aku teringat kembali perkataan Tom dan sepertinya Tom telah salah berbicara. bosnya tidak sebaik itu kepada pelanggannya ataupun bosnya tidak memiliki kekuasaan yang besar sehingga tidak bisa membantuku.

Bona pun tertawa cuek sambil berkata :" pemilik hotel itu adalah istri bos kami."

perkataan ini membuat diriku terbengong dan aku menatapnya dengan tidak percaya. suasana hatiku menjadi kacau dan aku berusaha menenangkan pikiranku. aku sedikit kacau dan awalnya aku merasa pemilik hotel itu memiliki hubungan yang dekat dengan Jones, kalau memang begitu, semua perkataan Tom itu benar. bosnya memiliki kemampuan untuk melindungi semua pelanggan hotel, namun dia butuh sebuah alasan untuk melindunginya, yaitu apakah pelanggan ini berguna bagi Jones atau tidak, jika Jones menginginkan nyawa pelanggan ini, maka dia pun tidak bisa melindunginya.

setelah memikirkan itu, aku mendapatkan sebuah ide.

Bona melihatku tidak berbicara, dia pun mengira kalau aku sudah ketakutan. dia tertawa dan wanita itu pun berkata :" mari isi formulir ini dulu."

aku berpura pura mengikuti semua permintaan mereka. dia bertanya siapa namaku, berasal dari negara mana, memiliki identitas seperti apa, aku pun mengatakan semua data yang telah aku susun sebelumnya. dia pun berkata dengan datar :" periksalah tubuhmu terlebih dahulu."

aku sedikit penasaran dan bertanya :" untuk apa aku harus memeriksa tubuhku?"

dia saling bertatapan dengan Bona dan Bona tertawa sambil berkata :" tentu saja untuk bermain permainan. permainan ini sangat asik, jika kamu tidak memiliki tubuh yang sehat, kamu tidak berhak memainkan permainan ini."

aku berpura pura tertarik dan bertanya :" kalau begitu, apakah kamu boleh katakan kepadaku, apa permainan yang akan aku mainkan itu?"

Bona mendorongku dengan kasar dan berkata :" kamu akan tahu sendiri nanti."

aku tidak berkata apapun lagi dan memutar jam tangan yang ada dipergelangan tanganku. aku pun didorong olehnya kedalam sebuah kamar.

dia melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian tubuhku dan ekspresi dokter yang melakukan pemeriksaan itu sangatlah senang. dia berkata kepada Bona :" tubuh bocah ini sangatlah bagus, sangat cocok dengan syarat yang sedang kami cari belakangan ini. Bona, kamu telah meraih prestasi yang besar kali ini."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu