Cinta Dibawah Sinar Rembulan - BAB 692 Betapa Berharganya Nyawaku

Aku menyuruh Felicia untuk memakai handuknya dan aku akan menggendongnya keluar. Ia tidak membalas, jadi aku menganggap ia menerimanay. Aku menutup mataku dan melempar mantel kedalam. Sebuah aroma yang wangi menusuk hidungku. Hembusan yang hangat membuat semua rambut tubuhku berdiri tegak. Aku sedikit gelisah sambil mencium aroma ini.

Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, Felicia masih saja menggunakan sampo kesukaannya, begitupula dengan sabun mandinya. Semua aroma seketika mengungkit kembali kenanganku. Mulutku seketika kering dan menelan ludah secara tidak sadar.

Felicia tiba-tiba tertawa, seketika membuatku merasa pikiran kotorku ketahuan olehnya. Ia berkata, “Adik kecil, tenggorokanmu bergerak, jangan-jangan kamu ingin memakanku?”

Aku tertawa dengan kaku, lalu berkata, “Kak Felicia jangan bercanda denganku. Aku hanya kehausan.”

Felicia tertawa dan berkata, “Bukalah matamu, aku sudah selesai memakainya.”

Lalu aku membuka mataku dan menemukan Felicia yang bersandar di dinding sana. Mantel putih itu sangat pendek, bagai gaun pendek yang sedang membaluti tubuhnya yang kecil. Ia bagaikan putri duyung yang selesai mandi di kamar mandi yang penuh uap.

Aku menelan ludah lagi dan segera berjalan mendekati Kak Felicia untuk menanyakan keadaannya. Aku bertanya, “Dimana kamu terluka?”

“Pinggangku keseleo.” ucap Felicia cemberut.

Melihat ia seperti tidak berpura-pura sakit, kurasa ia juga tidak mungkin berbohong.

Aku berkata, “Aku menggendongmu keluar dan pergi mencari dokter.”

Aku langsung berjongkok dan menjulur tanganku untuk menyentuh pinggangnya. Rambutnya yang panjang memukul wajahku, sedikit geli, begitupula dengan hatiku yang berdesir.

Felicia mengalungkan tangannya di leherku dan berbisik di telingaku. “Kamu sedang tidak fokus, apakah sedang memikirkan sesuatu yang tidak benar?”

Ucapan Felicia membuatku tersadar kembali. Aku segera mengalihkan pandanganku, tapi mataku berakhir bertemu dengan mata besarnya yang bersinar. Kita saling berpandang. Aku dapat melihat sesuatu yang ambigu dari tatapannya. Ia memegang kedua pipiku dan berkata, “Adik kecil, mengapa aku sama sekali tidak merasa aneh saat kamu menggendongku, melainkan rasa...kenal?”

Mendengar ucapannya, aku terkejut melihatnya. Tiba-tiba suara tawanya terdengar. Ia berkata, “Aku hanya bermain denganmu, mengapa reaksimu begitu besar?”

Ia melihat kearah pintu dan berkata, “Oh, mau sampai kapan kamu menggendongku? Jangan-jangan tidak rela keluar?”

Aku baru teringat ia terluka dan segera membawanya keluar dari kamar mandi. Setelah keluar, aku membawanya ke kamarnya. Aku berkata, “Kamu berbaring dulu, aku pergi panggil dokter datang.”

Felicia mengerutkan dahinya pelan. Aku berkata, “Aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Tenang saja, dokter yang kucari bisa dipercaya, jadi tidak akan memberitahu masalah tentangmu.”

Felicia mendengus lalu tidak membalas.

Aku menghubungi Monica, agar ia datang, sekalian membawa seorang dokter wanita. Monica dengan cepat membawa dokter datang. Dokter ini merupakan salah satu dokter dari Keluarga Dony, sangat bisa dipercaya, jadi aku sama sekali tidak khawatir. Aku berkata, “Di kamar ini ada Felicia, ia tidak sengaja melukai pinggangnya saat mandi. Tolong kamu periksa ia.”

Dokter wanita itu terkejut setelah mendengar Felicia berada di rumahku, tapi itu hanya sekejap, lalu ia kembali menenangkan pikirannya lagi. Ia mengangguk dan berkata, “Baik, aku mengerti.”

Aku membiarkan Monica pergi bersama dokter itu, sedangkan aku menunggu informasinya di luar.

Samuel mendekatiku dan bertanya dengan suara kecil, “Kak Alwi, apakah Nona Felicia terluka?”

Aku mengangguk dan berkata, “Masalah yang kusuruh kamu periksa, bagaimana?”

Samuel melirik kearah kamar Felicia dan berkata, “Semua sudah diperiksa. Ternyata Herry dari Keluarga Bai di Beijing bersiap bertunangan dengan Felicia, tapi entah mengapa keponakan dari Hensen ingin menikah dengan Felicia dan bilang Felicia sendiri yang menggodanya. Ia juga meminta Felicia untuk bertanggung jawab. Kedua lelaki bertengkar demi seorang Felicia.”

Mendengar ini, aku sudah tahu Felicia tidak sedang membohongiku. Untuk Herry, aku mengenalnya. Saat kita menjalan misi di Dongbei, ia memanggilku ‘kapten’, tapi siapakah keponakan Hensen itu?

Samuel seperti masih ada yang ingin dikatakan lagi. Aku bertanya, “Ada apa? Apa yang ingin kamu katakan lagi?”

Samuel berkata, “Kita ada periksa juga sepertinya Felicia dulu yang menggoda keponakan Hensen.”

Aku mematung sesaat dan terus berpikir. Felicia bukanlah wanita yang suka menggoda lelaki lain. Meskipun ia bisa melakukan itu demi misi, tapi ia adalah orang yang menjaga dirinya. Lagipula Keluarga Hu dan Govy tidak saling bermusuhan. Kalau ia benar-benar menggoda lelaki lain, ia juga tidak akan melakukannya kepada orang Keluarga Hu. Jangan-jangan...ada sesuatu didalam sini?

Samuel bilang, “Kalau bukan karena si keponakan Hensen itu, mungkin Herry dan Felicia sudah bertunangan.”

Ucapannya mengingat diriku, sehingga aku tidak tahan tertawa. Aku berkata, “Sepertinya Felicia tidak ingin bertunangan, jadi ia menggunakan cara buruk seperti ini. Ia mencari dulu orang Keluarga Hu, tidak hanya menggunakan lelaki itu untuk mencegah pertunangannya dan juga ingin membuat Keluarga Hu malu. Membunuh seeokor burung dengan sebuah batu.”

Samuel mengangguk dan berkata, “Tak nyangka Nona Felicia hebat juga.”

Tiba-tiba terdengar suara teriakan yang histeris dari kamar. Sepertinya sangat kesakitan dari suaranya. Aku bangun dan berjalan menuju ke depan pintu kamar. Mendengar dokter untuk menyuruhnya diam, kurasa lukanya tidak ringan.

Beberapa saat kemudian, dokter keluar dan bilang keadaan Felicia baik-baik saja, hanya pinggangnya terluka. Beberapa hari lukanya akan pulih. Aku menenangkan diriku dan berkata kepada Monica. “Monica, jika kamu tidak ada apa-apa hari ini, tinggal disini dulu untuk merawat Kak Felicia.”

Setelah itu, aku menunjuk diriku dan berkata dengan pelan, “Kamu juga tahu aku...kurang bisa.”

Monica menganggukan kepalanya dan memberikan tatapan yang menenangkan. Ia berkata, “Aku mengerti. Kamu tenang saja untuk menyerahkannya kepadaku, bahkan aku sudah mempersiapkan barang.”

Aku menghela nafasku. Untung saja ada Monica, kalau tidak, aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan.

Saat ini, Felicia bilang ia ingin minum air. Monica bilang ia akan menuangkan air untuknya dan menyuruhku untuk membawa kopernya keatas.

Aku menerima kunci mobilnya dan turun ke lantai bawah. Setelah kembali, aku dapat mendengar suara tawa Felicia dari kamar. Aku dapat mengetahui ia senang untuk berkenalan dengan Monica. Setelah tenang, aku menaruhkan koper didepan pintu dan mengetuk pintu kamar untuk mengingatkannya, lalu kembali ke kamar.

Tiba di kamar, aku lanjut membaca dokumen. Saat tengah malam, Samuel mengetuk pintu kamarku dan masuk. Ia bilang, “Kak Alwi, kita mendapati sekelompok orang dari luar negeri datang ke Nanjin.”

Aku berkata, “Bukankah aku menyuruh kalian untuk memeriksa apakah ada orang yang datang dari Beijing? Untuk luar negeri,...”

Kemudian aku mengangkat kepalaku melihatnya. Raut wajahnya tidak begitu baik. Aku berkata, “Apakah identitas orang tidak begitu mudah?”

Samuel mengangguk dan berkata, “Tidak hanya begitu mudah, mereka juga tokoh besar. Berbagai organisasi pembunuh di dunia ini sangatlah banyak. Hanya ada beberapa organisasi yang bisa terkenal dan hebat. Untuk sekelompok orang yang datang ini, merupakan organisasi terhebat dari seluruh organisasi yang ada. Nama organisasi mereka ‘Bloody Violent’, merupakan organisasi terkejam, terhebat dan memiliki anggota yang banyak. Degan diberikan uang, mereka akan menerima misinya, maupun membunuh tokoh besar ataupun orang biasa, mereka akan melakukannya dengan baik, sama sekali tidak berhati nurani.”

Terdengar Samuel ini sepertinya sangat kesal dengan organisasi pembunuh itu. Aku setengah menyipitkan mataku dan berkata, “Sekelompok orang ini datang ke Nanjin, kurasa ada misi yang harus mereka lakukan.”

Samuel mengangguk dan berkata, “Kita mencuriga ada orang yang membayar mereka untuk menyerangmu. Harus kamu ketahui biasanya orang dari organisasi hanya beraksi sendiri, lagipula biaya untuk membayar organisasi ini cukup mahal. Maupun pembunuh yang terpayah juga mulai dari dua miliar rupiah, jadi orang biasa hanya bisa membayar satu orang. Tapi orang-orang ini kali ini membayar satu kelompok datang. Dari info yang kita dapat, orang-orang yang datang merupaka pembunuh yang terbaik didalam organisasinya. Coba kamu pikir berapa uang yang harus dihabiskan? Kurasa selain dirimu, tidak ada nyawa seseorang yang senilaimu.”

Aku menarik nafasku dalam. Kurasa orang yang ingin membayar pembunuh ini, benar-benar ingin membunuhku. Siapa orang itu? Larry kah orang yang melakukannya? Atau Vicky?

Sepertinya tidak mungkin mereka yang melakukannya. Mereka memiliki pembunuh sendiri, kalau membayar pembunuh dari luar, bukankah membuat malu mereka? Untuk Vicky, meskipun orang itu menyebalkan, tapi ia tidak akan menghabiskan banyak untuk mengambil nyawaku, kalau tidak Ayahnya sudah membunuhnya.

Kalau begitu, kemungkinan terbesar adalah Larry. Hanya saja ini maksud Larry atau orang lain? Kalau ini, siapapun juga tidak mengetahuinya.

Samuel melihat aku tidak berbicara, mengira diriku sedang khawatir dengan keselamatanku. Ia berkata, “Kak Alwi tenang saja. Atasan sudah menyuruh orang datang, jadi kita juga tidak sepayah mereka dan bisa memastikan mereka bisa datang dan tidak bisa kembali.”

Aku kembali tersadar dan memandangnya penasaran. Aku bertanya, “Apakah organisasimu sangat hebat?”

Samuel mengangguk dan berkata dengan bangga, “Itu pasti. Bos kita yang mendirikan organisasinya sendiri, pasti sangat hebat.”

“Kalau begitu, organisasi kalian juga cukup terkenal kan?” Aku lanjut memancingnya.

Samuel terkekeh pelan. Aku bertanya apa yang sedang ia ketawakan. Ia bilang, “Kak Alwi, apakah kamu sangat penasaran terhadap organisasi kita?”

Aku berkata, “Iya. Dulu aku juga pernah diserang organisasi pembunuh dan hampir saja mati. Kalau bukan organisasi kalian yang menolongku, mungkin nyawaku sudah melayang.”

Samuel seketika mengerutkan dahinya. Dari wajahnya, aku dapat mengetahui masalah itu cukup besar di organisasinya.

Ia bilang, “Tidak semua orang di organisasinya yang menerima misi pembunuhan. Yang hebat pasti tidak menerima misi dari luar. Untuk yang menerima misi seperti itu, hanyalah orang hebat yang biasa, seperti diriku.”

Seketika aku bingung dan bertanya, “Kalau begitu apa yang dilakukan oleh orang yang terhebat didalam organisasimu?”

Samuel mengerutkan dahinya dan sedikit kebingungan. Aku tahu ia tahu masalah itu dan ia tidak boleh memberitahuku. Aku bilang, “Sudahlah, tidak perlu dikatakan kalau kamu tidak diperbolehkan. Aku tidak perlu mengetahui semuanya. Aku hanya perlu tahu kalian tidak akan menjebakku.”

Samuel menghela nafasnya dan dengan serius berkata, “Kak Alwi tenang saja. Organisasi kita tidak akan mengkhianatimu, sebaliknya kita akan berusaha melindungimu.”

Aku menganggukan kepalaku dan berkata, “Beritahu kepada semua teman-teman untuk berwaspda, jangan sampai diikuti mereka. Aku tidak ingin kehilangan satu orangpun. Dan juga mungkin saja tujuan merekan bukanlah diriku, bisa jadi Ketua Direktur perusahaan asuransi, jadi kalian harus berhati-hati. Rencana kita diberhentikan untuk sementara, keselamatan teman-teman yang terpenting.”

Samuel memandangku dengan penuh terima kasih dan berkata, “Baik, Kak Alwi.”

Saat ini teleponku berdering. Aku penasaran siapa yang menghubungiku di subuh jam empat seperti ini. Aku mengambil teleponku dan sadar bahwa Pamanku yang menghubungiku. Hatiku mencelos, setelah mengetahui Pamanku yang menelpon, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Aku langsung menekan tombol angkat dan bertanya, “Apakhah terjadi sesuatu?”

Pamanku berkata dengan nada suram, “Si galing Zhuo itu mati.”

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu