Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 840 Diberikan Misi Penting

Aku pelan-pelan berjalan menuju arena. Mataku langsung menyapu melihat kearah Matthew dan Armour yang berjalan dari tidak jauh sana.

Terlihat mereka sangat tertarik kepadaku dan juga sangat mementingkan kompetisi kali ini.

Pandangan San Kim juga ikut teralih kemana aku melihat. Saat melihat Matthew mereka, raut wajah berubah pelan dan segera membungkuk untuk hormat. Lalu semua orang baru menyadari kedatangan Matthew dan ikut membungkuk hormat, begitupula denganku, kalau tidak terlihat aku tidak cocok dengan lingkungan ini.

Kompetisi ini ditanggung jawab oleh Raymond. Raymond mendekat dan berkata, “Bos, Anda datang di waktu yang pas. Mereka baru saja mau mulai.”

Matthew berkata, “Armour ingin datang untuk menyaksikan pertarungan mereka, lalu aku ikut datang bersamanya. Setelah pertarungan mereka selesai, biarkan pihak yang menang untuk melawan Armour, juga menunjukkan kemampuan Armour kepada kalian.”

Semua orang langsung memandang kearah Armour. Sedangkan wajah Armour memasang kesombongan, sambil mengangkat dagunya melihat kearahku dan San Kim, seperti sedang melihat kedua orang pembantu yang mengelap sepatu untuknya.

Kurasa orang itu sama sekali tidak pernah berubah. Ia juga seperti itu dulu, selalu merasa dirinya lebih tinggi dari siapapun.

Aku menyimpan pikiranku dan memandang kearah San Kim. Aku berkata, “Mulailah.”

Wasit mengangkat tangannya, tanda-tanda untuk kita bersiap. Semua orang setempat kembali terdiam. Semua orang melihat situasi sekarang dengan fokus. Setiap orang penasaran, aku dan San Kim, siapakah yang akan memenangkan pertarungan ini?

Saat wasit meniupkan peluitnya, aku seperti seekor harimau, langsung berlari kearah San Kim. San Kim juga lari kearahku bagai panah tajam, tanpa banyak gaya. Kepalan tangan dengan kepalan tangan, lutut dengan lutut, tarik dorong, mendekat dan mundur, sama sekali tidak pernah berhenti sejak kita mulai bertarung.

Meskipun San Kim lebih pendek dari anggota kedua Pasukan Aurum, tapi tenaganya cukup banyak. Gerakannya dan reaksinya lincah, bagai monyet yang bertenaga.

Seketika kekuatan seri, tidak saling menyerah, sehingga membuat pertarungan ini memanas. Di bawah sana tidak ada sorakan penonton, karena semua orang tercengang dengan pertarungan kita berdua, hingga aku menggunakan telapakku untuk melemparkan San Kim, tiba-tiba terdengar suara sorakan. Ada orang yang berkata, “Lihat saja sakit!”

Ada orang yang berkata dengan takut, “Belum ada orang yang pernah membuat San Kim merasakan ini.”

San Kim sangat marah dan segera bangun dari lantai. Lalu ia menunjukkan gerakan kaki dan tangan yang mengejutkan bagiku, karena ia menunjukkan Taijiquan.

Kemampuan kita sama besar. Di saat seperti ini, jika Taijiquannya terlatih sangat hebat, maka aku tidak akan mungkin mengalahkannya. Terpikir ini, aku mengalihkan pandanganku ke punggungnya dan memikirkan niat yang baru.

Kedua kakiku berjongkok lalu aku langsung lompat kearah San Kim bagai roket. San Kim segera bersiap mendorongku dengan salah satu taktik Taiji, tapi aku tiba-tiba melakukan gaya memasukkan bola. Di tatapan semua orang yang takut, aku langsung menekan kepalanya dan langsung ‘terbang’ dari kepalanya.

Reaksi San Kim cukup cepat dan segera berputar, sayangnya aku sudah memukul punggungnya beberapa kali. Aku pernah bilang, aku mengenal seluruh nadi tubuh manusia, jadi setiap pukulanku kepada tubuhnya tidaklah begitu mudah.

Terdengar suara tulang San Kim yang terpatah-patah.

Sekujur tubuhnya terjatuh kearah depan. Tangan bergerak pelan dan berteriak dengan tidak senang. “Tidak! Aku tidak percaya!”

Selesai berteriak, ia langsung muntah darah dan terjatuh pingsan.

Aku tidak memukulnya hingga mati, lagipula orang ini juga tidak melukaiku. Kalau aku langsung membunuhnya, bagaimanapun juga tidak baik bagi diriku, jadi aku hanya membuatnya menjadi cacat. Tapi kemungkinan ia bisa berdiri lagi hanya tersisa lima persen.

Aku memeluk tanganku kearah bawah panggung. Aku berkata dengan tatapan banyak orang yang terkejut dan kagum, “Apakah aku termasuk menang?”

Sekitar masih saja hening, hingga ada orang yang tiba-tiba berteriak kencang ‘Alwi’, seketika seluruh suasana arena terbakar oleh suara orang itu. Semua orang bersorak dengan semangat, “Alwi! Alwi! Alwi!”

Semua orang sambil bersorak sambil mengangkat tangan kanannya. Tatapan semua orang kepadaku mengandung banyak kekaguman. Aku tahu di tempat yang dihormati dengan kemampuan, akhirnya aku memenangi kekaguman dan dipastikan orang-orang.

Sejak dini, orang Invincible Empire mengungkitku lagi, juga tidak akan bilang lagi, “Alwi ya? Ia pasti tidak sehebat sepuluh anggota besar Pasukan Aurum.”

Mengingat ini, aku tertawa dan bukan tertawa karena mendapat pengakuan dari mereka, melainkan aku merasa semakin dekat dengan tujuanku.

Aku menang. Seperti sesuai dengan janji Matthew, aku akan dipentingkan olehnya dan menjadi tangan kanan Armour bersama Joey. Aku memandang kearah Armour. Ia sedang menepuk tangan untukku, lalu ia pelan-pelan mendekat.

Aku mengenggam tanganku di belakang, lalu saat semua orang berhenti teriak saat melihat Armour berjalan menuju arena.

Armour naik ke arena dan menyuruh orang untuk membawa San Kim yang terjatuh pingsan, lalu ia tertawa kepadaku dan berkata, “Alwi, aku tidak menyukai namamu.”

“Aku tahu.” ujarku didalam hati, tapi mulut bertanya dengan penasaran, “Benarkah? Aku tidak tahu kalau namaku membuat Tuan muda tidak nyaman.”

masa lalu yang terjadi. Meskipun kita sudah lama tak bertemu, tapi kebenciannya terhadapku, seperti kebencianku terhadapnya, begitu dalam.

Sudah lama tak bertemu, kekuatan anak ini semakin besat. Aku bisa merasakan kemampuannya meningkat, sepertinya aku harus berhati-hati untuk melawannya.

Armour berkata, “Aku tidak menyukai nama itu dan membencinya, jadi kamu ganti nama saja, bagaimana?”

Aku tertawa dingin dan bertanya dengan penasaran. “Tuan muda ingin namaku diganti jadi apa?”

“Bagaimana dengan Setiawan Zhong?” ujar Armour dengan wajah yang sombong, seperti aku harus merasa beruntung karena ia memberiku nama baru, seharusnya aku berterima kasih.

Setiawan terdapat kata ‘setia’, orang ini sungguh menganggap diriku sebagai bawahannya, bahkan nama baru harus mengingatkanku. Sepertinya kemampuanku yang kuat membuat orang yang penuh curiga ini merasakan ancaman, jadi ia menambahkan ‘setia’ pada namaku, untuk menjelaskan hubungan kita.

Aku berpura-pura untuk hormat dan berkata, “Terima kasih pemberian nama Tuan.”

Armour lihat diriku begitu mematuhinya dan mengira diriku menerima permintaanya, sehingga suasana hatinya membaik. Ia baru saja ingin berkata, lalu aku berkata, “Tapi aku tidak bersiap untuk mengganti nama. Aku Alwi, sudah hidup begitu lama, tidak pernah membuat orang tuaku bangga, hanya membuat mereka malu dan itu sungguh durhaka. Aku tidak ingin mengganti namaku, takutnya mereka kecewa di dunia sana.”

Ucapanku sama sekali tidak terdengar nada bercanda, seketika memenagkan sorakan banyak penonton dibawah panggung. Meskipun semua orang adalah penjahat, penjual narkoba yang banyak melakukan kejahatan, tapi siapapun memiliki orang tua. Banyak orang dari kita juga sangat berbakti kepada orang tuanya. Hal Ini bisa ditemukan kampung kecil dimana rumah Keluarga Lu berada. Disana tidak hanya ada istri dan anak dari penjual narkoba yang memiliki kekuasaan, tapi mereka juga memiliki orang tua.

Jadi ucapanku ini mudah menarik perhatian beberapa orang ini. Raut wajah Armour saat ini terlihat sangat buruk. Aku menghela nafas di dalam hati. Aku sudah tahu kalau anak ini keras kepala dan galak, ditambah namaku selalu mengungkit kenangan masa lalunya, sepertinya ia tidak akan memandangku baik.

Sial sekali diriku, kalau tahu seperti ini, aku akan menyuruh Mark untuk menyarikan identitas baru untukku. Nama ini benar-benar membawakan kesulitan bagiku.

Tapi kalau dibanding dengan Armour yang tidak senang, Matthew terlihat mengangguk kepalanya dengan kagum. Ia tertawa dan berkata, “Armour, kamu jangan menyusahkan Alwi lagi.”

Armour sibuk tertawa dan berkata, “Ayah, aku tidak ingin menyusahkannya. Aku bisa mengerti perasaannya.”

Lalu ia tersenyum kepadaku dengan berpura-pura. Ia meminta maaf. “Maaf, Alwi. Tadi aku terlalu gegabah. Aku tidak memikirnya secara menyeluruh, sebenarnya kalau ada orang yang menyuruhku untuk mengganti namaku yang sekarang, aku juga tidak menginginkannya, apalagi Ayah angkat bagi anak yatim seperti diriku adalah keluarga yang terdekat. Aku tidak akan mengganti margaku demi orang lain.”

Palsu sekali! Tapi terlihat Matthew sangat senang mendengar ucapan Armour, dengan memasang senyuman yang terharu.

Hanya saja Armour berani berbohong dihadapan Matthew dan bilang dirinya adalah anak yatim, kurasa ia tidak pernah memberitahu latar belakangnya. Bisa dikatakan juga bahwa Matthew sama sekali tidak diberitahu, lalu mengapa Matthew mengakui anak angkat ini?

Tanpa menungguku berpikir, Armour berkata, “Tadi aku sudah melihat taktikmu dan menggunakan cara Bajiquan?”

Aku mengangguk kepalaku. Ia tertawa berkata, “Kebetulan sekali, aku juga menggunakan cara itu. Kalau begitu, ayo kita bertarung sekali.”

“Iya, Tuan.” ujarku sopan.

Kita mulai bertarung, tak lama kemudian, terdengar suara kericuhan. Aku sambil bertarung dengan Armour sambil merasa terkejut. Kekuatan Armour meningkat sangat cepat. Apa yang ia alami selama ini?

Kira-kira bertarung dua puluh menit lebih, akhirnya aku memaksa Armour mundur beberapa langkah. Armour berkata, “Sudah cukup.”

Armour juga tidak lanjut bertarung lagi dan tertawa berkata, “Memang orang yang disukai Ayah. Ayah, kemampuannya sangat baik, aku sangat puas.”

Tanpa menunggu Matthew berkata, Raymond sudah mulai menjilat terlebih dahulu. Ia tertawa sambil berkata, “Aku tak sangka Tuan begitu hebat. Bos, mata Anda cukup baik dan beruntung.”

Matthew menegakkan tubuhnya dan menatap Armour dengan serius. Tapi aku selalu merasa ia menggunakan wajah Armour untuk melihat orang yang lain. Lalu aku mendengar ia berkata, “Pasti, kamu juga tidak lihat anaknya siapa. Tapi...ia masih kurang.”

Tubuhku bergetar pelan setelah mendengar ini, lalu aku memandang kearah Matthew. Tatapan matanya saat ini penuh dengan kerinduan dan hatiku tiba-tiba sesak. Aku tahu orang ini sedang merindukan Ayahku, tapi rindu? Tidak, apakah ia berhak untuk merindukan Ayahku? Padahal ia adalah pengkhianat!

Tanpa aku selesai berpikir, Matthew berkata kepadaku, “Alwi, kamu bertampil dengan baik, sesuai dengan peraturan, kamu mendapatkan peringkat pertama. Kamu berhak menjadi ketua pasukan Ceri Merah, dimana pasukan ini dipimpin oleh ketua besar dan memiliki jumlah anggota yang terbanyak. Terdiri dari angkatan darat, laut dan udara. Kamu boleh bebas memilihnya, tapi kali ini aku berikan kesempatan untukmu. Kamu bekerja disamping Armour dan memegang kekuasaan perlautan sebanyak seperempat, bagaimana?”

Aku memandang kearah Armour dan memasang raut wajah hormat. “Baik, Bos. Aku akan mematuhi perintah Anda!”

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu