Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1022 “Pemaksaan, Negosiasi” (1)

Angkatan udara Felix Zhong berada di titik lingkup terdalam di seluruh pulau, dan itu membutuhkan waktu selama tiga jam kalau berjalan kaki, ketika kita sudah sampai sana, langit hampir terang, aku tahu begitu langit cerah, maka kita sudah kehilangan sebuah kesempatan yang berharga, jadi aku memerintahkan untuk menambah kecepatan dalam pemindahan.

Tujuan akhir yang ingin kita tuju, adalah bukit yang tidak tinggi maupun rendah yang ada di belakang vila Felix Zhong.

Ini disebut bukit, tapi mau dibandingkan dengan vila nya pun bukit ini lebih tinggi sedikit.

Pulau kuat Felix Zhong ini sedang dijaga dengan sangat ketat saat ini, setiap penjagaannya dipisah hanya lima langkah satu tempat, masih ada banyak sekali cctv di atas yang sedang berputar-putar, dan juga, seberang vila ini adalah gedung para penjual, kalau ingin menyelinap masuk, dan menempati tempat terbaik untuk menembak Felix Zhong, pada dasarnya adalah cerita suatu fantasi.

Ini juga alasannya kenapa Putu setelah mendengarkan rencanaku, langsung menghina ku, dia merasa cara ku tidak realistis, dan tidak pernah terpikirkan olehnya kalau aku dari awal ingin menggunakan tempat tinggi ini sebagai tempat untuk menembak Felix Zhong, aku memilih titik terbaik untuk menembak, sebenarnya adalah di gunung tinggi biasa yang yang letaknya ada di belakang vila.

Keamanannya sangat ketat disini, hanya gunung itu yang tidak orang yang memeriksanya, karena itu adalah bagian belakang, selama tidak ada yang menembus penghalang yang banyak ini, tidak akan ada orang yang akan naik sampai ke atas gunung sana, dan menurut Felix Zhong, tidak ada orang yang bisa dalam keadaan penjagaan seperti ini melewatinya tanpa suara sedikitpun sampai naik ke atas gunung sana.

Kita berbaring di atas rumput sekitar, ada sekelompok orang datang dari kejauhan, terdengar sebuah suara anjing yang menggonggong, tiba-tiba menghancurkan benteng pertahanan kita semua, siapa yang tahu kalau di dalam sana ternyata ada seekor anjing sialan.

Nando agak khawatir dan berkata: “Sial, anjing datang! Dia pasti bisa mencium bau kita.“

Fernando agak gugup dan berkata: “Sepertinya dia sedang berjalan ke arah sini.”

Aku berkata “Ahh”, dan mengerutkan kening lalu dengan serius bertanya: “Siapa yang ingin buang air besar”.

Mereka membeku, semuanya mengira aku sedang bercanda, lalu bersamaan berbalik dan menatapku, aku berkata: “Apakah kalian belum pernah mendengarnya? Anjing tidak akan pernah bisa berhenti untuk memakan kotoran, cepat, siapa yang ingin buang air besar? Kalau tidak ada, kita hanya bisa bertarung sekarang.”

Aku mengatakannya dengan khawatir, sambil melihat anjing itu yang semakin menggonggong semakin ganas, dan berpikir apakah akan langsung membunuhnya, tapi kalau membunuhnya seperti ini, kita akan ketahuan, seperti ini sudah tidak menyenangkan.

“Kak Alwi, aku......” Pada saat ini, seorang bawahan mengatakannya dengan sungkan.

Aku dengan segera berkata: “Baiklah, semuanya cepat mundur ke dua sisi, pergi semakin jauh semakin bagus, pada saat yang bersamaan bersiaplah untuk pertahanan, kamu, cepatlah, setelah selesai buang air besar tutuplah dengan sesuatu, jangan biarkan mereka melihat kalau kotorannya masih panas.”

Selesai berbicara aku langsung lari dan membawanya, Nando dan mereka semuanya mencibir sambil tersenyum, satu persatu merasakan ketegangan.

Nando yang mengikutiku sambil mundur sambil berkata: “Kak Alwi, sangat beruntung sekali kamu bisa terpikirkan cara yang sangat jahat dan ganas ini, kalau saja semuanya tidak ada yang ingin buang air besar bagaimana?”

“Mau bagaimana lagi, hanya bisa bertarung lah, anjing ini benar-benar sangat menyebalkan, mempengaruhi semua orang, kalau saja kita tidak lari, kira-kira pasti akan ketahuan.” Aku sambil berbicara, sambil melihat ke arah tempat itu, lalu melihat sebuah tembakan cahaya disana, dan sebelum cahaya itu lewat, orang kelompok ku sudah bergegas ke rumput seperti seekor kelinci yang sangat licik, dan hanya meninggalkan tumpukan kotoran yang ditutupi oleh batu.

Aku menjadi tenang, dalam waktu singkat di sekitar sana semakin lama semakin banyak orang, aku meyuruh mereka semua untuk bersembunyi, lalu, kita langsung melihat dua orang yang sedang memegang dua anjing pemburu, kedua ekor anjing pemburu itu membuka batu itu, dan memulai memakannya.

Pada saat ini, aku melihat ekspresi beberapa dari mereka yang tiba-tiba berubah dengan sangat diam tidak bersuara dan marah, ada orang yang mengambil walkie-talkie dan mengatakan beberapa kata, lalu semua orang pun berpisah. Aku dengan bangga berkata pada Nando: “Lihat apa yang aku katakan kan, anjing tidak akan pernah bisa berhenti untuk memakan kotorannya, tetapi setelah selesai memakan kotorannya mereka sudah harus melakukan hal yang penting.”

“Maksud kamu adalah......” Nando bertanya dengan tatapan tidak mengerti.

Aku berkata: “Mundur, kalau tidak mereka pasti akan datang mengikuti bau kita.“

Sambil berkata demikian, sambil menambah kecepatan untuk pindah mundur ke belakang, dan berpikir untungnya anjing ini tidak sama dengan anjing pemburu kita yang sudah dilatih di Huaxia, kalau tidak akan langsung ada sepuluh tumpukan kotoran yang tersusun rapi di depan mereka, kira-kira juga tidak akan bisa memikat mereka.

Setelah berlari lagi, aku menemukan tempat untuk bersembunyi, lalu menggunakan cermin bercahaya melihat ke arah kedua ekor anjing itu yang bersiap-siap mengejar ke arah kita, dengan keputusan yang cepat langsung menembakkan anestesi, membuat kedua ekor anjing itu jatuh ke tanah, lalu mengarahkan ke arah kedua orang yang sedang memegang anjing itu, juga menembak mereka sampai pingsan.

Setelah menunggu mereka jatuh ke tanah, aku mengangkat tanganku, memberi tanda Nando dan mereka untuk kembali, dan menyeret mereka berdua dan menyembunyikan di suatu tempat, melepas pakaian kedua orang itu, dan menyuruh kedua orang kita untuk menukarnya, lalu aku berkata: “Cari target yang sendirian atau dalam jumlah yang sedikit, buat mereka pingsan, lalu lepas pakaiannya, dan menyelinap masuk ke dalam, lalu temukan tempat yang cocok untuk dijadikan tempat kalian sendiri, apakah sudah dengar?”

“Sudah dengar.” Jawab mereka dengan berbisik dan serempak.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku, lalu berkata: “Sekarang kita akan membagikan tugas sesuai dengan rencana awal, ingat, hidup kalian harus diutamakan, tugas dijadikan yang kedua, melewatkan kesempatan yang pertama masih bisa mencari kesempatan yang kedua, tapi kalau sampai ketahuan, benar-benar akan kehilangan hidup, aku berharap kalian semuanya tidak kenapa-kenapa, seberapa banyak orang yang keluar bersamaku, seberapa orang juga yang akan kembali dengan ku, mengerti tidak?”

Semuanya merasa tersentuh sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, aku menepuk-nepuk pundak Nando, lalu dia dengan khawatir berkata: “Apakah benar-benar tidak membutuhkan kita untuk menemani mu pergi?”

Aku menggeleng-gelengkan kepala mengatakan tidak perlu, dia masih terlihat agak khawatir, aku tersenyum dan berkata: “Tenang saja, apakah kamu belum paham dengan kekuatanku? Dan juga, kamu sudah melakukan tugas yang telah aku berikan kepadamu, itu sudah merupakan bantuan yang sangat besar.”

Nando mengangguk-anggukkan kepalanya dan berkata: “Baiklah kalau begitu.“

Aku bilang aku pergi dulu, kemudian bergerak menuju gunung itu, di tengah perjalanan, aku berhasil bersembunyi dari patroli banyak orang, dan telah membunuh lebih dari sepuluh orang, melempar mereka semua ke rumput, dan akhirnya berhasil mengelilingi gunung itu.

Setelah sampai di atas gunung, aku mulai membersihkan ranjau, dan menemukan satu tempat yang sangat cocok, lalu bersembunyi di balik bukit itu, menggunakan cermin penembak jitu memata-matai situasi vila yang ada tepat di depan.

Pada saat ini langit sudah terang, orang yang ada di dalam vila sudah mulai bangun, aku dengan sangat cepat menemukan kamar Felix Zhong, melihatnya yang sedang berada di kamar berganti pakaian, selesai mengganti pakaian, dia langsung pergi ke balkon untuk meregangkan ototnya, melihat dia yang seperti itu seperti seorang yang sedang bersiap untuk berlatih tinju.

Aku menyipitkan mataku, dan mengarahkan ke arah jendela di belakangnya, lalu menarik pelatuknya tanpa ragu-ragu. Tas peluru yang membawa harapanku, melewati udara, dengan sebuah hembusan angin dan aura kekuatan pembunuh yang ganas, langsung menyerang, yang hampir saja terbang dan mengenai pipinya.

Kemudian, dari arah jendela di belakangnya mengeluarkan suara yang sangat nyaring, kacanya dalam sekejap pecah dan hancur, dengan melindungi kepalanya dia lari ke samping, tetapi dilihat dari ekspresi nya yang kesakitan masih bisa terlihat jelas kalau dia terluka.

Dari luar terdengar suara ketukan pintu, aku melihat dia yang ketakutan menatap pecahan kaca dengan ngeri, dan memandang lagi ke arah gunung ini dengan mata terbuka lebar, lalu segera langsung berteriak, meskipun jaraknya sangat jauh, tetapi aku masih bisa melihat bentuk mulutnya, dan masih bisa menebak apa yang dia katakan, yang dia katakan adalah “Cepat pergi ke belakang gunung untuk menangkap pembunuh itu.”

Aku dengan tidak terburu-buru dan tidak tergesa-gesa mengeluarkan ponsel, menyalakannya, dan segera langsung menelepon nomor Felix Zhong, Felix Zhong sudah bersembunyi di dalam kamar, dia dengan sangat cepat menjawab teleponku, aku menekankan suaraku, dan merubah nada bicaraku, aku bertanya: “ketua Felix Zhong, menyenangkan atau tidak?”

Felix Zhong dengan agak takut berkata: “Apakah kamu yang menembak?”

“Iya benar, tidak disangka kan, orang yang mengkhianatimu, adalah orang yang ingin membunuhmu.” Aku tersenyum dingin, lalu melanjutkan berkata: “Kamu jangan pernah lupa apa yang pernah ku katakan padamu, aku dari awal sudah pernah mengatakannya padamu, aku ini orangnya bisa membuatmu pergi ke surga, juga bisa membuat mu pergi ke neraka.“

Felix Zhong bertanya dengan marah: “Siapa kamu sebenarnya? Apakah kamu orang yang dikirim oleh Armour Zhong? Apakah kamu adalah Alwi? Tidak......suara Alwi denganmu tidak sama, siapa kamu sebenarnya?”

Aku berpikir orang ini sangatlah percaya diri, sudah jelas-jelas sudah menebaknya dengan benar, tapi karena kepercayaan dirinya jadi salah, aku juga tidak mmbenarkannya, dan berkata: “Apakah kamu ingin hidup?”

Dia sangat marah terhadap jawabanku yang dengan sengaja menghindari pertanyaan, lalu dengan amarah berkata: “Jangan kira karena kamu hebat kamu bisa melakukan apa saja sesuka hatimu, sekarang orang ku sudah pergi untuk menangkapmu, di wilayahku, kamu lebih hebat lagi maka kamu hanya akan mempunyai jalan kematian!”

Aku tersenyum hehe, lalu berkata: ”Apakah kamu yakin? Kalau tidak salah menebak, malam hari setelah kamu menerima suratku, kamu mengatur ulang kembali penjagaan di seluruh vila ini, dan sudah tidak lebih aman perlindungannya daripada hari ini, tetapi aku masih saja berhasil menembakkan ke arahmu? Kalau bukan karena aku sangat ingin membunuhmu, menurut kamu yang barusan itu apakah aku bisa memaafkanmu?”

Dia tertawa keras, dan berkata: “Ini pertama kalinya aku mendengar seseorang mengatakan peluru yang dibelokkan dengan begitu enak didengar.“

Peluru yang dibelokkan? Sialan, orang tua ini sepertinya merasa tidak akan ada orang yang bisa membidiknya dari gunung sini, benar-benar sangat bodoh, aku dengan dingin berkata: “Karena kamu berpikiran seperti itu, maka aku akan menunjukkan kepadamu ketrampilanku.”

Selesai berbicara, aku mengangkat pistolku, dan lanjut berkata: “TV di kamarmu bagus.”

Selesai berbicara, aku langsung melepaskan tembakan, TV dalam sekejap langsung meledak, aku lanjut dan berkata: “Cermin di kamarmu juga bagus.”

Satu tembakan.

“Sofa di kamarmu bagus.”

Satu tembakan.

“Warna lemari di samping tempat tidurmu bagus.”

Lagi-lagi satu tembakan.

“Berhenti!” Felix Zhong dengan sangat berteriak untuk berhenti, nada suaranya sudah berubah.

Seperti itu aku baru berhentu, pada saat ini, orangnya sudah datang dari dua sisi gunung.

Felix Zhong dengan terengah-engah, dan kaget berkata: “Kenapa kamu tidak langsung saja membunuhku?”

“Sangat mudah, membunuhmu, aku juga tidak ada cara untuk hidup.” Aku berkata dengan suara rendah, “Harusnya kamu jelas tahu, kalau kamu dengan tidak mengerti seperti ini dan mati, semua orang yang ada di pulau ini akan dalam bahaya, tempat pelatihan akan terganggu, ini semua bukanlah yang Matthew Zhong inginkan, jadi dia pasti akan mencari cara untuk menstabilkan pasukan, dan ini adalah cara terbaik yaitu mencari pembunuhmu, dan membuat mereka menanggung semua ini, tetapi aku tidak ingin mati, aku percaya, kamu juga tidak ingin mati, benar kan?”

Felix Zhong tidak mengatakan apapun, aku mengingatkannya dan berkata: “Masih ada lagi, kalau tidak ingin bawahanmu berkorban sia-sia, aku sarankan padamu lebih baik kamu jangan menyuruh orang mu untuk naik ke atas sini lagi, di atas gunung sini dimana-mana semuanya ranjau, kalau mereka selangkah saja maju kedepan, badan mereka hanya akan hancur berkeping-keping.”

Setelah Felix Zhong mendengar ini semua, dia dengan cepat berteriak: “Turunkan perintah! Suruh orang-orang itu tetap di tempatnya!”

Dengan cepat, orang-orang yang ingin maju naik ke atas gunung semuanya berhenti, Felix Zhong berkata: “Karena Tuan Muda Armour Zhong yang mengirimmu untuk membunuhku, itu berarti tuan muda mu sudah menyerah padamu, kamu bilang kamu tidak ingin mati, apakah karena tidak bersedia ditakdirkan seperti itu makanya kamu baru mengatur semuanya ini, bukankah begitu?”

Aku berkata: “Kamu sangat pintar.”

Dia merasakannya dengan sangat tajam apa yang ada di pikiranku, lalu dengan menyadarinya bertanya: “Apakah, kamu demi bertahan hidup, ingin mengandalkan bantuan dariku?”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu