Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 807 pemutusan hukuman, telah selesai

ketika suara ini terdengar, aku hanya merasa kalau otakku akan segera meledak. suara ini adalah suara Steve. aku sudah merasa kalau kedua matanya itu tidak asing dan ternyata orang yang dari tadi mengawasi kami bukanlah orang asing.

aku tidak menyangka kalau orang yang meracuniku adalah dia. bukan, dia tidak mungkin melakukan itu. seharusnya dia hanya disuruh untuk mengantar makanan itu. kalau begitu, dia dipergunakan orang lain dan Seseorang memanfaatkan kebenciannya untukku dan membuatnya membalas dendam padaku!

setelah memikirkan itu, aku pun berkata :" Steve, kamu janganlah dimanfaatkan orang lain. aku tetap akan mati ditanganmu. apa bedanya dengan aku mati karena tembakan pistol? bolehkah jangan bodoh lagi? kamu melakukan ini tidak hanya menewaskanku dan juga akan melibatkan nyawamu!

" kenapa rupanya kalau nyawaku terlibat? aku tidak akan tenang kalau tidak melihatmu mati dengan mata kepalaku sendiri!" kata Steve dengan geram.

aku masih ingin mengatakan sesuatu, namun tenggorokkan ku seperti tersemubat. aku seketika tak berdaya dan terjatuh dilantai. aku berbaring kesakitan disana dan berusaha berteriak :" dasar bodoh..... untuk apa.....apakah kamu tidak sadar kalau aku benar benar tidak ingin kamu mati begitu saja?"

setelah aku mengatakan itu. aku pun menyerah pada takdir dan memejamkan mataku. didalam benakku muncul gambaran ketika aku masih berada didalam pasukan rajawali. Steve yang aku anggap sebagai sahabatku sendiri, pada akhirnya menewaskanku karena kebenciannya dan dia juga menewaskan dirinya sendiri....

ditengah ketidak sadaranku, aku mendengar suara langkah kaki sekelompok orang dari luar dan mendengar sebuah teriakan :" minggirlah!"

sangat jelas kalau perkataan ini ditujukkan kepada Steve. aku rasa, mungkin ada orang yang sadar kalau ada yang ingin mencelakaiku dan datang untuk menolongku.

Steve pun berkata :" aku tak mau. ada deking yang berkuasa yang mendukung orang ini. jika dia hidup satu hari, maka kemungkinan dia tetap hidup semakin bertambah! aku ingin membalas dendam teman perangku. aku juga rela jika harus menanggung semua ini."

meskipun Steve adalah orang yang jujur, namun dia juga merupakan seseorang yang suka mengaku kesalahan dan orang yang bermoral. namun disaat ini, aku tidak tahu apakah aku harus memuji sikapnya itu.

namun dari perkataannya, aku juga mengerti sebuah hal yaitu dia ingin menewaskanku lebih cepat karena dia menerima informasi kalau aku memiliki deking yang kuat. dia khawatir kalau deking ku menolongku dan dia tidak bisa membalas dendam teman perangnya itu. jadia, dia pun ingin segera menewaskanku. aku hanya bisa berkata kalau orang yang memanfaatkannya benar benar sangat mengerti kelemahannya dan membuatnya rela dimanfaatkan begitu saja.

diluar sangatlah ribut dan aku tidak bisa mendengar jelas. intinya, ada orang yang mendobrak pintu dan berkata :" cepat pindahkan dia kedalam ambulans."

namun, tidak ada orang yang datang mengangkatku. tetapi yang terdengar hanyalah suara langkah kaki yang tak terhitung. mereka bahkan mengelilingiku dan disaat yang bersamaan terdengar hinaan dari atas kepalaku.

tubuhku sangatlah lemas dan aku merasa tidak ada yang bisa aku gerakkan lagi sekarang. aku hanya bisa membiarkan mereka memukulku dan meluapkan emosi mereka kepadaku.

orang yang tadinya memberikan perintah itu tidak menghalangi mereka dan berkata :" bocah ini tidak boleh mati. jadi, pijaklah secukupnya saja. cepatlah angkat dia kedalam ambulans. kalau tidak kita semua tidak akan mendapatkan apapun hari ini."

aku ingin tertawa. sepertinya aku sangat dibenci oleh orang orang ini. untung saja tubuhku memiliki kemampuan anti serangan yang kuat. aku tidak tewas hanya karena serangan orang orang yang membenciku itu.

dengan cepat, aku pun diangat oleh mereka. pastinya mereka hanya menarik pundakku. mereka tidak akan mengangkatku kedalam mobil dan hanya menyeretku seperti seekor babi yang mati. mereka menarik pundakku dan membiarkan tubuhku bergesekan dengan lantai. berkat mereka, aku berhasil pingsan karena kesakitan.

ketika aku menyadarkan diri, aku pun merasa kalau tubuh ini bukanlah merupakan milik sendiri lagi. bagian dibawah kepala sudah mati rasa dan aku berpikir apakah aku akan lumpuh? aku mengedipkan mataku dan terlihat sebuah wajah yang asing. dia menatapku dan berkata :" kamu sudah sadar? apakah kamu merasakan seusatu?"

aku berkata :" bagian dibawah kepala semuanya mati rasa."

dia berkata dengan datar :" dokter berkata kalau ini adalah efek biasa dan akan segera pulih."

aku mulai tenang dan benakku mulai muncul kejadian sebelum aku pingsan. aku pun bertanya :" Steve... akan dihukum seperti apa?"

dia mengeluarkan sebatang rokok dan dia sama sekali tidak menganggap kalau ini adalah kamar pasien. dia menatapku dan berkata :" kenapa? kamu ingin menuntutnya?"

aku tahu kalau dia salah paham. aku pun berkata :" kamu berpikir terlalu banyak. aku tidak bermaksud menuntutnya. aku hanya khawatir terjadi sesuatu padanya."

dia tertawa dan berkata :" tidak usah berpura pura baik. kamu membunuh banyak teman perang kami dan kamu masih mengatakan ini? kenapa kamu sangat jago berakting?"

aku mengerutkan kening dan tahu kalau bocah ini juga sangat membenciku. aku pun memejamkan mataku dan malas untuk berbicara dengannya. dia pun berkata dengan datar :" sesuai dengan harapanmu. dia telah mati."

aku terkejut dan langsung membuka mataku sambil menatap atap yang berwarna putih itu. aku pun mendengar :" dia bunuh diri ketika dia tahu kalau kamu tidak mati dan demi menutup rahasia kalau dia telah dimanfaatkan. alasan lainnya adalah dia tidak berhasil membalas dendam sahabatnya dan memilih untuk bunuh diri. meskipun aku merasa kasihan kepadanya, namun apapun alasannya, dia sudah mengkhianati organisasi. dia pantas untuk mati."

mendengar ini, aku pun marah dan ingin melawan perkataannya. namun aku tahu semua perkataanku tidaklah berguna baginya. semua pemikiran mereka sudah mengalir didalam darah mereka, dapat dikatakan sudah menyatu. tidak ada gunanya untuk berbicara dengan orang seperti ini. oleh karena itu, aku memejamkan mataku dan memikirkan masalah itu.

Steve telah mati dan ini merupakan hal yang tidak aku duga. apakah bocah itu benar benar sangat membenciku hingga membuatnya tidak rela untuk hidup? apakah dia tahu ketika diatas gunung, aku memaksanya untuk mundur ketempat yang lebih aman, hanya karena ingin menyelamatkan nyawanya?

mungkin saja dia tahu. dan jika dia masih hidup, ini bukanlah sebuah hal yang perlu dibanggakan olehnya. malah sebaliknya dia akan menganggap kalau ini memalukan.

disaat ini, aku merasa sedih dan perasaanku seperti, ketika aku sedang lapat, aku membagikan rotiku kepada orang lain dan orang itu malah menghina dan membuangnya. hanya saja, aku tidak menyesal pernah melakukan itu. aku menganggap..... itu sebagai rasa terimakasih karena sudah pernah melindungi dan memilikiku. berterimakasih karena sudah menjadi teman ketika aku merasa kesepian.

aku hanya bisa meminta maaf atas kematiannya.

dua hari berikutnya, kondisi keracunan pada diriku mulai menghilang, namun aku belum pulih sepenuhnya. mungkin karena bekas luka pada dadaku dan ditambah lagi dengan racun itu. aku mulai batuk dan aku tidak bisa menahannya kapanpun.

aku diantar kembali kedalam penjara dan kembali melanjutkan kehidupanku yang hanya tinggal menunggu mati. aku meminta waktu untuk membaca buku kepada atasanku, mereka lebih manusiawi dan memberi beberapa buku sesuai permintaanku. aku pun menghabiskan waktuku setiap hari dengan buku buku ini. terkadang, aku juga mendengar gosip diantara polisi disini. mereka berkata kalau ada yang ingin menemuiku. orang orang itu sudah menggunakan semua relasinya, namun tetap saja dia ditahan ketika masuk kesini.

orang orang itu adalah kakekku, ibuku, kakek dari pihak ibuku, pamanku dan juga Felicia, Nody dan Dony. meskipun jika mereka bisa menemuiku, aku juga akan menolak permintaan bertemu dari mereka.

dalam sekejap mata, hari itu pun sudah datang. ini adalah waktu untuk memutuskan hukuman.

mungkin mereka merasa kalau identitasku sangat spesial dan case ini tidak dibuka untuk umum. namun sebelum masuk kedalam pengadilan, orang yang bertanggung jawab atasku bertanya :" apakah ada orang yang ingin kamu temui di pengadilan nanti?"

aku tersenyum dan berkata :" tidak ada."

" tidak ada?" dia menatapku sedikit terkejut. dia kembali berkata :" ini mungkin merupakan kali terakhir kamu bertemu dengan keluargamu."

aku berkata dengan datar :" sebelum kita mati, kita sangat ingin bertemu dengan orang orang yang kita cintai. namun setelah bertemu dengannya? apakah kamu akan senang dan puas jika melihat wajah tak berdaya mereka? jika kita telah mati, orang yang masih hidup itu akan tetap mengingat momen sebelum kita mati. ini terlalu sadis bagi mereka. bukankah begitu? aku lebih memilih membuat mereka menyesal dibandingkan mereka menyaksikan kepergianku."

oranh itu menatapku dengan dalam dan berkata :" kamu sangat mirip dengan gajah."

aku tahu kalau gajah punya firasat ketika mereka akan mati. dia akan meninggalakan kelompok gajahnya dan pergi ketempat lain dengan diam diam karena gajah tidak ingin teman atau pun keluarganya sedih atas kematiannya sendiri. dia tidak ingin mereka sedih.

aku tersenyum pahit dan berkata :" alangkah baiknya jika aku adalah seekor gajah. setidaknya aku bisa memilih tempat yang tidak ada seorang pun untuk menutup usiaku. namun sekarang, meskipun aku ditembak mati, aku juga akan dibawa pulang oleh keluargaku. mereka pasti akan sangat sedih nantinya.

setelah mengatakan itu, aku menghela nafas dan berkata :" ayuk pergi."

polisi penjaga itu pun mengangguk dan membawaku pergi kepengadilan. setelah sampai, aku pun berdiri diam di tempat terdakwa. aku mendengar semua perkataan dan keluhan mereka terhadapku. aku juga menjawab semua pertanyaan mereka ketika dibutuhkan.

dalam sekejap, hakim pun mengambil keputusan. dia berkata :" Untuk memberantas kejahatan, menjaga ketertiban sosial, dan melindungi kesehatan fisik dan mental warga negara, menurut "Hukum Pidana China" ... keputusannya yang diambil adalah sebagai berikut: Terdakwa Alwi telah melakukan kejahatan sidang, pembunuhan dan akan di hukum mati, eksekusi segera, perampasan hak politik seumur hidup; Penyitaan semua properti pribadi. "

mendengar ini, aku sedikit terkejut. apakah dieksekusi hari ini? benar benar cepat.

tidak diduga kalau diriku akan ditembak mati secepat ini. jika dipikirkan, aku benar benar menyesal.

tidak tahu apakah karena menunggu terlalu lama, aku tidak merasa takut lagi. aku malah sangat tenang ketika dibawa turun. hanya saja ketika aku keluar dari pengadilan, aku melihat beberapa orang yang sangat 'tidak ingin' aku jumpai.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu