Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 4 Balas Dendam Rahasia

Felicia bilang didepan pintu ada orang, alwi ketakutan sampai seluruh tubuhnya kaku. Tanpa sadar detik berikutnya alwi bersiap-siap untuk lari, tapi dia menahannya, dia harus tenang, sekalipun mereka menyadari keberadaannya, dia juga harus pura-pura seolah baru saja naik keatas. jika dia lari, itu artinya tidak hanya mengiyakan bahwa diluar benar ada orang, melainkan juga mengiyakan bahwa dirinya bisa mendengar.

Claura tidak panik sama sekali, dia berkata dengan menghina: “Mungkin Alwi sudah tertidur ngorok, sekalipun benar naik keatas terus kenapa. Lagian dia tidak bisa mendengar, sekalipun didepan pintu juga tidak masalah, aku tidak akan membukakan pintu untuknya.”

Felicia tersenyum lembut dan berkata, “Sayang”kamu benar-benar hebat, lalu keduanya tidak peduli diluar ada orang atau tidak dan terus melanjutkannya.

Dan Alwi mulai sembunyi menguping disamping pintu.

Tapi pada akhirnya alwi merasa dirinya terjatuh dalam kekosongan, dia merasa dirinya seperti badut jelek, bahkan tidak layak dibandingkan dengan seekor anjing. Seekor anjing yang mengibas-ngibaskan ekor saja bisa mendapatkan perhatian dari pemiliknya, dan apa kabar dengan dirinya?

Alwi sedikit tidak iklas, dia memegang kepalanya dengan kuat, dan tidak memiliki keberanian untuk mendobrak masuk.

Alwi yang bersembunyi disamping pintu mendengar pembicaraan keduanya, yang membuatnya tahu lebih banyak tentang Felicia.

Felicia tampaknya seorang penyanyi disalah satu bar, sekarang dia sedang dilirik oleh perusahaan bisnis, tapi pemilik bar itu tidak membiarkannya pergi, Felicia bahkan menyuruh Claura membantunya memikirkan cara lain.

Claura sepertinya lebih hebat dari yang dibayangkan Alwi, Claura mengatakan dia akan membantu Felicia. Dan karena ini juga yang membuat Alwi takut, dia berpikir kalau seandainya dia tidak hati-hati dan tiba-tiba menyinggung Claura, dia pasti akan habis ditangan Claura.

Hingga akhirnya Alwi memutuskan untuk turun sendirian, sampai jam tiga dini hari dia baru tidur, malam itu dia bermimpi, dan dalam mimpi itu semua orang menertawakannya.

Keesokan paginya ketika Claura dan Felicia keluar, Alwi masih tertidur dilantai.

Setelah mereka pergi, Alwi dengan tidak sabarnya kembali kekamar, Claura dan Felicia hanya merapikan kasur ala kadarnya. Alwi yang tidak sabaran langsung merebahkan dirinya diatas ranjang dan mencium aroma dua wanita itu, aroma mereka benar-benar sangat memabukkan.

Siang hari kebetulan Alwi sedang membuat makan siang, Claura dan Felicia tiba-tiba pulang. Mereka tidak menyapanya, dan langsung naik keatas.

Tidak lama mereka turun lagi, Alwi mengiri mereka turun untuk mengambil sesuatu atau apa, tidak disangka Claura tiba-tiba menghampiri dan menamparnya.

Saat itu Alwi terbengong, wajahnya sakit merah kepanasan, menatap Claura dengan marah, tapi dengan cepat amarahnya reda.

Dan Claura dengan cepat mengetik sesuatu menggunakan HP: Pencuri, keluarkan barangnya.

Kali ini Alwi benar-benar bodoh, Claura mengatakan dirinya pencuri? Barang apa yang dicuri?

Melihat wajah Alwi yang tampak bingung, Claura semakin marah, dan langsung menjewer telinganya, lalu marah: “Aku tahu kamu miskin, suatu hari nanti kamu tidak akan jujur, tidak ku sangka baru beberapa hari, kamu sudah menunjukkan topeng aslimu, bahkan barangku juga berani kamu curi ya.”

Alwi sekuat tenaga menggelengkan kepala dan melambaikan tangan, menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang dibicarakan Claura.

Dan Claura yang ada disamping mengetik beberapa kata: Cepat keluarkan kalung temanku, kalau tidak ku lapor polisi.

Ternyata kalung Felicia hilang, mendengar dua kata lapor polisi Alwi terkejut setengah mati, tapi dia benar tidak tahu kalung apa yang dimaksud.

Alwi mengetik kata dan memberitahu Claura, kamu salah kali, aku sama sekali tidak pernah melihat kalung apa.

Claura sama sekali tidak percaya, dia mengetik memberitahuku, serahkan kalung itu sekarang, dan aku tidak akan mempermasalahkannya, Claura bahkan mengatakan meskipun aku miskin sekali, sampai-sampai begitu melihat barang berharga langsung mengambilnya.

Saat ini Felicia berjalan menghampiri, dia menatapku dengan hina.

Hanya saja Felicia tidak segalak Claura, dia berbicara pada Claura: “Clau, sudahlah, lihat dia yang begitu sudah cukup kasihan, bukankah kamu bilang dia ada seorang adik yang sakit, mungkin sedang membutuhkan uang. Dan dia setiap hari bertemu dengan wanita cantik sepertimu, bahkan tidak pernah menyentuhmu, mungkin sedang membutuhkan uang untuk menyembuhkan kebutuhan seksualnya. Kita berikan dia kesempatan, biarkan dia kembalikan kalungnya ketika dia sendirian.”

Claura mengatakan orang-orang seperti aku ini yang suka mencuri harus diberi pelajaran, tapi pada akhirnya dia tetap mendengarkan perkataan Felicia, dan tidak memukulku lagi, Claura menggunakan Hp mengetik beberapa kata memberitahuku: Melihat ini pertama kalinya kamu mencuri, aku tidak akan memberimu pelajaran, kamu cari kesempatan kembalikan kalung itu ketempat semula.

Claura mengatakan kalimat ini sambil memandangku: “Dasar orang miskin tidak tahu diri, barang berharga seperti ini dicuri untuk membiayai pengobatan, diobati juga tidak akan sembuh.”

Adik perempuanku adalah satu-satunya keluarga terdekatku, Claura yang mengatakan kalimat ini benar-benar membuatku marah, sampai seluruh wajahku memerah.

Tapi pada akhirnya alwi tidak bisa menahannya, dia marah mendorong Claura, dan lari keluar, karena terlalu gegabah, ketika lari keluar sempat menyenggol Felicia, Claura yang marah sampai lupa dia tuli, berteriak memarahinya dari belakang: “Dasar SAMPAH, masih berani lawan, berhenti KAU.”

Alwi mengabaikan Claura, lari keluar menjauh dalam satu tarikan nafas.

Claura tidak mengejarnya, tapi perlahan Alwi menjadi tenang. Meskipun masih marah, dan juga jengkel, Alwi berpikir dia tidak seharusnya lari begitu saja, dia bisa menahannya selama beberapa hari, kenapa tidak bisa menahannya karena masalah ini.

Tapi Alwi benar tidak tahu kalung apa, tiba-tiba doa mengeram beberapa kali, Claura tidak mungkin beneran lapor polisi kan? Sekarang dia yang lari, bukankah itu sama saja dengan melarikan diri?

Semakin dipikirkan Alwi semakin takut, hingga akhirnya putuskan untuk pulang, dia merasa harus menyelesaikan masalah ini.

Setelah pulang, Alwi baru menyadari Claura dan Felicia sudah tidak adadia berpikir Claura dan Felicia seharusnya tidak membohonginya, mereka tidak perlu menghinanya karena mencuri barang, oleh karena itu dia berencana pergi kekamar mencarinya.

Tapi Alwi sudah mencari disegala ruangan, bahkan di kolong tempat tidur juga sudah dicari, memang tidak melihat kalung apapun. Tapi ketika dia hampir menyerah, dia melihat benda berkilauan di celah meja samping tempat tidur, dia mengambil senter dan ternyata ada kalung berlian.

Dalam sekejap hatinya senang, sibuk mengirim pesan pada Claura, lalu berkata dia sudah menemukan kalung ini di kamar, dan memintanya untuk kembali dan mengambilnya.

Claura membalas SMS dan berkata: letakkan kalung itu di meja samping tempat tidur ku, hari ini kamu cukup nurut, aku tidak akan mempermasalahkan masalah ini, kalau sampai berani mencuri barang dirumahku, aku tidak akan begitu mudah mengampunimu!

Setelah membaca SMS Claura, kepala Alwi berdegung hampir ingin meledak. Claura bersikeras mengatakan dirinya yang mencuri kalungnya, Claura tidak mendengarkan penjelasannya sama sekali, kenapa wanita ini masih belum mengerti? Apakah benar aku tidak sebanding dengan seekor anjing?

Semakin Alwi memikirkannya, dia semakin marah,dia merasa panggilan ‘pencuri’sudah Claura melekakan pada dirinya, bahkan kesempatan untuk membersihkan nama baik saja tidak ada.

Marah, hina, keluh, sedih, semua jenis perasaan ini muncul dihatinya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk ‘memberontak’.

Alwi berpikir dia boleh takut, boleh pura-pura pengecut di depan Claura, ini semua demi kelangsungan hidup, demi uang. Tapi dia bukan SAMPAH, dia bisa berpikir, akan ku buat Claura membayar semua ini.

Lalu Alwi menggunakan akun V-chat, berteman dengan ibu Claura, nama ID V-chat ibunya adalah nama aslinya sendiri, Mawar.

Lalu dia mengirim video Claura dan Felicia yang dia rekam kemarin saat mereka keluar dari hotel, lalu meninggalkan pesan, putrimu tidak normal.

Dengan cepat Mawar bertanya siapa dirinya, tapi Alwi tidak membalasnya.

Setelah menyelesaikan semua ini, Alwi menghela nafas, hatinya merasa sangat senang dan tidak begitu menyedihkan lagi, Alwi percaya Mawar pasti akan datang mencari Claura, dan kelihatan jelas Claura sangat takut pada ibunya, kali ini pasti bisa membuat Claura kesulitan.

Keesokan harinya ibu Claura datang.

Mawar datang disore hari ketika Claura masih belum pulang, Mawar berteriak menyuruh Alwi turun ke aula bawah.

Mawar mengetik bertanya padaku: Alwi, kamu jujur padaku, kamu cinta dengan Claura? Dan menginginkan kehadiran seorang anak?

Aku mengangguk, lalu dia bertanya lagi padaku: Terus bagaimana perasaan Claura padamu? Dia biasanya sering dinas atau apa hingga jarang pulang kerumah?

Aku mengetik: Lumayan, Claura istri yang baik, jarang ada dinas, kalaupun ada teman yang mau main, akan dibawa kerumah, beberapa hari yang lalu masih membawa seorang teman pulang bermalam dirumah.

Alwi tidak mengatakan masalah Claura membawa Felicia pulang untuk bermalam, dalam sekejap raut wajah Mawar menjadi jelek, menurutnya Mawar semakin percaya Claura tidak normal.

Claura pulang, mereka menyuruhnya naik keatas, setelah Alwi naik, dia mendengar mereka berdua bertengkar dibawah.

Yang membuat Alwi kaget adalah, Mawar seolah tahu keberadaan Felicia.

Karena kalimat pertama Mawar adalah: “Claura, kamu jujur dengan ibu, apakah kamu masih bergaul dengan wanita itu?”

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu