Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 949 Melawan dengan kecerdasan dan keberanian (1)

Bona seketika menatapku dengan penuh semangat. dia memandangku seperti setumpuk uang berwarna merah dan matanya sangatlah berkilau. aku pun bertanya :" kalau begitu, sudah bolehkah aku bermain sekarang?"

Bona mengangguk dan dokter itu melemparkan sebotol air kepadanya. dia memberikan air itu kepadaku sambil berkata :" minum lah ini."

aku tahu kalau air ini tidak beres dan bertanya :" apa ini?"

" kalau disuruh minum, minum saja. untuk apa banyak omong kosong?" kata Bona dengan tidak sabar dan dia memandang rendah diriku. dia pun kembali berkata dengan hina :" bukankah kamu sangat sombong tadi? kenapa sekarang tidak sombong lagi?"

aku menggelengkan kepala dan berjalan mundur sambil berkata :" aku tidak mau minum."

aku pun terus berjalan mundur hingga sudut ruangan. Bona juga mengikutiku dan dia langsung meraih daguku dan memarahiku :" dasar pengecut! orang Asia yang penyakitan! cepat minum itu, dengan begitu kamu tidak akan merasa kesakitan nanti! kalau tidak nantinya kamu akan merasa sangat menderita.“

aku seketika tersenyum aneh kepadanya, pisau kecil yang sudah aku sediai tadi, sudah aku tancapkan dibagian hatinya sekarang. aku lalu menggoreskan pisau itu kebagian atas. dia tidak sempat merespon dan bagian dadanya sudahlah robek sekarang. aku langsung mencekik tenggorokkannya dan menahan dia agar tidak bersuara. aku juga menangkap segelas air itu dengan tanganku yang lain. setelah itu aku pun mencabut pisau itu dan langsung memutuskan semua cctv yang ada diruangan itu.

disaat ini, dokter yang sedang menunduk dan mengisi formulir itu seketika sadar dan dia langsung menatap kearahku. dia panik dan bergegas menekan tombol darurat. namun aku lebih cepat darinya dan langsung melemparkan pisau kecil milikku. pisau kecil itu langsung menancapkan tangannya diatas meja. dia ingin berteriak, namun aku langsung bergegas kesana dan menekan mulutnya. aku lalu mengeluarkan sebuah pistol dan meletakkan pistol itu diatas keningnya sambil berkata :" jika kamu mau mati, anggukkan kepalamu. jika masih ingin hidup, gelengkan kepalamu."

bocah itu langsung menggelengkan kepalanya. aku melepaskan tanganku dan dia malah berteriak dengan keras. aku pun langsung menekan kembali mulurnya. disaat ini, terdengar sebuah suara dari luar yang bertanya apa yang terjadi. aku lalu menarik pisau itu dari tangannya dan menggores lehernya. dia sempat melawan beberapa kali, namun pada akhirnya dia pun tewas.

orang diluar sana tidak mendapatkan jawaban dan kembali berkata kalau dia akan segera membuka pintu. aku langsung melepaskan seragam dokter itu dan memakainya pada tubuhku. aku lalu menyembunyikan dokter itu kebawah meja. aku pun mengambil sebuah laporan penelitian dan membelakangi arah pintu.

setelah pintu terbuka, aku melambaikan tangan kepada orang itu agar dia tidak mengangguku. orang itu menutup pintu dengan cepat karena dokter ini memiliki kedudukan yang lumayan tinggi. setelah dia pergi, aku langsung mengunci pintu, aku tahu dia pasti akan kembali, karena gaya rambutku dengan dokter ini sangatlah berbeda. mungkin tadinya dia tidak melihat dengan jelas, namun jika dia mengingat kembali, mungkin dia akan sadar kalau dokter itu adalah aku.

aku memandang sekeliling ruangan dan mengetuk dinding disekelilingku. dengan cepat, aku menemukan sebuah bagian yang misterius. setelah aku mendobraknya, aku sadar kalau dinding itu adalh palsu dan dibalik dinding itu ada sebuah pintu rahasia.

disaat ini, terdengar suara langkah kaki dari luar dan aku langsung melemparkan baju dokter yang sedang aku gunakan itu ke arah jendela, agar mereka mengira kalau aku telah kabur melalui jendela. aku lalu membuka pintu itu dan masuk kedalam. ketika aku masuk, aku menutup kembali pintu itu dan terdengar suara dobrakan pintu dari luar.

aku langsung mengirim sebuah pesan singkat kepada Tom agar dia segera pergi dari ini. aku lalu membuka lampu diruangan rahasia itu.

ruangan yang gelap itu seketika menjadi terang dan kondisi ruangan itu membuatku ingin muntah. aku melihat disana ada sebuah kasur operasi dan sekelilingnya terdapat banyak botol. isi botol itu merupakan bagian dari organ organ manusia.

ruangan itu sangatlah dingin. aura disana sangatlah dingin. diriku yang memiliki badan sehat dan kuat saja tidak tahan dengan kedinginan yang ada disana. aku memutar jam tanganku dengan tepat. aku telah memasang sebuah kamera didalam jam tanganku agar aku bisa mengambil rekaman dengan mudah.

pintu diluar sana telah didobrak dan aku mendengar seseorang berkata :" dia sudah kabur dari jendela, hubungi semua bawahan kita untuk mengejar dia! jangan biarkan bocah itu kabur!"

" baik!"

orang orang itu tidak akan menyangka kalau aku bisa menemukan pintu rahasia ini dan berani bersembunyi didalam. oleh karena itu, mereka dengan pasti menganggap kalau aku telah kabur dari sini.

aku menghampiri area operasi itu dan disamping kasur operasi itu terdapat sebuah lemari besar yang dilengkapi dengan pengunci digital. aku pernah mempelajari cara membobol gembok seperti ini. ketika aku berhasil membuka lemari itu, terdengar sebuah suara pria dari luar dan dia sepertinya sedang menelepon. dia pun berkata dengan penuh hormat :" bos, maaf menganggumu dimalam seperti ini. namun sudah terjadi masalah besar sekarang."

aku lalu mengeluarkan semua data didalam lemari itu sambil mendengar perkataan orang yang diluar itu.

ketika aku membaca data itu, aku benar benar terkejut.

didalam data itu terdapat foto beberapa orang diletakkan diatas kasur operasi dan bagian perut mereka dibedah. hal yang mengerikan adalah mata mereka masih terbuka dan ekspresi wajah mereka penuh ketakutan. namun mereka tidak pingsan dan ini menyatakan kalau mereka hanya dibius dan mereka sadar selama pembedahan itu berlangsung. tujuan orang itu membius mereka adalah agar mereka melihat langsung pembedahan perut mereka sendiri dan mengeluarkan semua organ didalam tubuh mereka dan hanya bisa menunggu mati saja.

aku bisa berpikiran seperti itu karena terdapat foto bersama diantara mereka dan didalam foto bersama itu, dokter itu selalu melototkan matanya. wajahnya juga selalu tersenyum ketika berdiri disamping orang yang sedang menderita itu. difoto itu juga ditulis perkenalan yang sangat detail.

perkenalan ini selain terdapat nama, identitas dan tanggal pembedahan, terdapat juga keterangan selama pembedahan itu. disana juga tertulis reaksi korban dan dapat dirasakan dari tulisan ini kalau dokternya sangatlah bersemangat. dia juga menulis dengan jelas kalau dia sangat senang dan gembira ketika melihat orang orang itu menderita.

orang orang itu merupakan wisatawan yang datang ke Amerika, ada juga mahasiswa asing dan kebanyakan dari mereka adalah orang Asia. kebanyakan dari mereka berasal dari Huaxia dan itu sulit untuk dibayangkan. begitu banyak orang telah dibedah dengan sadis diruangan ini. mereka pun dibunuh dan organ didalam tubuh mereka dikeluarkan. tujuan mereka adalah untuk menjual organ organ ini kepada orang kaya yang membutuhkan.

aku terus merinding dan meraa marah. aku merasa ini sama seperti neraka dan aku bersumpah untuk membawa mereka semua ke pengadilan. meskipun masalah ini terjadi di Amerika, namun membela kebenaran tidaklah membedakan negara. seseorang yang pintar dan baik akan selalu mengungkapkan kebenaran yang ada!

disaat ini, aku mendengar orang diluar itu berkata :" bos, tenang saja, kami akan menangkap bocah itu dan menewaskannya! oh iya, ada seorang bocah yang datang bersamanya. namun bocah itu juga sudah kabur, kami sedang mengejarnya dan mungkin sebentar lagi kami akan mendapatkannya."

mendengar ini, aku merasa khawatir dan semua ini harus menyalahkan aku. seharusnya aku menyurum Tom pergi lebih awal agar tidak terlibat dalam masalah ini. sebenarnya tujuanku kesini adalah untuk mencari informasi. aku tidak seharusnya membawanya kesini. hanya saja dia kelihatannya sangat ingin kesini, jadi.....

ketika memikirkan itu, aku sedikit murung dan menampar diriku sendiri. kalau terjadi apa apa pada Tom. aku akan sangat merasa bersalah.

orang itu pun kembali berkata :" aku sudah tahu, aku akan cek keadaan ruang rahasia dulu."

aku terkejut dan tidak menyangka kalau bos mereka akan menduga kalau aku bisa berada disini. aku mencari sebuah tas dan menyimpan semua data itu didalam. aku melihat lemari itu kembali dan aku menemukan sebuah flashdisk, aku berpikir didalam flashdisk ini pastilah terdapat barang yang sangat berharga. aku langsung menyimpan flashdisk itu dan langsung bersembunyi kebelakang pintu.

diluar tidak terdengar suara dan ketika aku mengira dia ingin masuk, aku mendengar dia berkata :" Lina, beritahu semua bawahan yang ada dibar ini kalau bocah itu kemungkinan berada diruang rahasia ini."

terdengarlah sebuah suara wanita yang berkata :" baik."

wanita itu sepertinya wanita yang menyuruhku mengisi formulir tadi. tadinya dia bertanya keadaanku ternyata untuk memastikan apakah aku memiliki identitas yang spesial atau tidak. dia mungkin berpikir ketika aku mati nanti, apakah aku akan membawakan masalah bagi mereka.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu