Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 289 Undangan Orang Asing

Selesai makan, kita bermain lagi di Yancheng, malam hari itu, kami tinggal di sebuah hotel bintang lima di dekat stasiun kereta, aku secara alami sekamar dengan Aiko, Dony dan Nody masing-masing tinggal sekamar, ketiga kamar kami berdekatan, Mondy dan lainnya tinggal di belakang kami, dan ruangan itu sangat dekat dengan kami, dua penguntit itu berada di tengah-tengah kamar kami, tapi pihak lawan tampaknya tidak tahu apa-apa.

Ketika Aiko sedang mandi, aku dan Nody datang ke kamar Dony, saat ini Dony sedang menelepon, kita berdua tidak mengganggunya, kami duduk mengobrol di sofa, dengan segera Dony mematikan telepon dan berkata: “Aku sudah memberitahu Anna, malam hari ini dia akan menyebarkan kabar perselingkuhan Chris dengan Salim, aku percaya semua orang akan mengetahui masalah ini, para pengusaha pasti akan pergi mencari Chris meminta penjelasan.”

Aku tersenyum dan berkata: “Takutnya beberapa hari kemudian Chris akan pening, jika begitu akhir-akhir ini kita tidak usah kembali, lebih baik bermain diluar, membuat Chris merasa kita tidak mengetahui masalah ini, mengurangi pertahanannya kepada kita, terlebih Sulistio dan kak Zhao juga berada di Nanjin, kita tidak perlu takut akan terjadi masalah disana.”

Nody menendangku, lalu berkata: “Bagus sekali kata-katamu, jangan pikir aku tidak tahu kamu menggunakan kesempatan ini untuk mengajak kak Aiko wisata, kamu bilang saja kalian berdua ingin wisata, untuk apa membawa kami sekumpulan lampu jomblo? Takut malam tidak bisa melihat jalan, menyuruh kami menerangi jalan kalian?”

Niat terselubungku terungkap, aku sedikit malu, tapi dengan wajah tebalku, aku bercanda: “Aku tidak menganggap kalian sebagai lampu jomblo?”

Nody bertanya kepadaku terus menganggap mereka sebagai apa? Aku menyentil dahinya tersenyum lebar dan berkata: “Aku menganggap kalian sebagai jomblo tidak laku, membawa kalian hanya karena kasihan.”

Mendengar ucapan ini, Nody memarahiku sialan, dia maju ingin menendangku, aku segera lari kebelakang Dony, membuat Dony menghadangku, Nody menyuruh Dony minggir, mengatakan malam ini akan menendang pantatku hingga bermekaran, Dony ternyata benar-benar menghindar, bahkan menyuruh Nody sekalian mewakili jatah pukulannya.

Aku yang sendirian bersembunyi di sudut dan mengancam mereka: “Jika mendekat, aku akan teriak memanggil kakakku untuk membantuku.”

Setelah mendengar ini, Nody dan Dony menjadi lebih tenang, terlebih mereka tidak bisa mengalahkan Aiko.

Aku tersenyum bahagia, duduk disofa, berkata: “Takutkan.”

Nody melototiku dan berkata: “Kamu seorang pria dewasa masih menyuruh seorang wanita melindungimu, tahu malu tidak?”

Aku menggoyang-goyangkan pahaku dengan iseng dan berkata: “Pria dewasa wanita dewasa apa, sekarang pria dan wanita sama derajatnya, dan jangan kamu pikir aku tidak tahu kamu iri ada wanita yang melindungiku.”

Nody menggertakkan gigi: “Kenapa aku ingin sekali mencari anjing Pudel(anjing mesum) untuk menghabisimu?”“Kalau begitu aku akan membalasmu dengan anjing Border Collie(bermakna suka menjilat).”

Ketika sedang mengobrol, terdengar suara ketukan pintu dari sebelah, jantungku berdebar, aku dan Nody saling memandang, segera menuju kedepan pintu, seharusnya suara itu datang dari kamar aku dan Aiko, sudah begitu malam, siapa yang akan datang?

Perlahan-lahan aku membuka pintu melalui celah, dan seorang pelayan biasa menarik perhatianku, Aiko perlahan membuka pintu, pelayan berkata sambil tersenyum: “Halo, permisi apakah tuan Alwi ada?”

Aiko berkata dengan santai: “Dia sedang mandi, ada masalah apa?”

Pelayan menyerahkan sebuah amplop kepada Aiko dan berkata: “Ada seorang pria menyuruhku menyerahkan amplop ini kepada tuan Alwi.”

Aiko menerima amplop itu, pelayan itu berkata “Semoga Anda senang tinggal di sini”lalu berbalik pergi. Aku jalan keluar, Aiko menyerahkan amplop itu kepadaku, aku menerima amplop itu, dan mengeluarkan empat undangan, ada aku, Aiko, Dony dan Nody, undanganku bertuliskan ‘Tuan Wolf Wang dengan tulus mengundang tuan Alwi menghadiri acara ulang tahunnya yang ke 60’. Dibawah sederet tulisan kecil itu, bertuliskan alamat lokasi acara.

“Wolf Wang? Siapa?”Aku sedikit penasaran, lalu menyuruh Aiko pergi ke kamar, aku kembali ke kamar Dony, menelepon Martin, pada saat yang sama bertanya-tanya, Martin dan Wolf Wang keduanya bermarga Wang, apakah mereka memiliki suatu hubungan? Selain itu, aku masih tidak bisa berpikir atas alasan apa Wolf Wang mengundang kita.

Yang membuat aku terkejut adalah, ketika Martin mendengar aku menerima undangan Wolf Wang, dia sangat terkejut, dia memberitahuku Wolf Wang adalah penguasa pasukan bawah tanah Yancheng dan merupakan orang yang sangat berbahaya, dia menyuruhku untuk tidak pergi menghadiri undangan, dan mengatakan dia ada di perjamuan sekarang.

Penguasa bawah tanah dapat membuat pemimpin Martin menghadiri acara ulang tahunya, itu menunjukkan betapa kuatnya orang ini. Aku berpikir sebentar lalu berkata: “Karena dia sudah mengundang kita, jika kita tidak pergi, mungkin mereka akan mengira kita tidak menghargai mereka, jadi, lebih baik kita tetap pergi kesana.”

Martin menghela nafas dan berkata: “Sudahlah, perlu tidak aku memberitahunya terlebih dahulu……”

Aku tahu dia ingin menyapa Wolf Wang terlebih dahulu, memberitahu Wolf Wang hubungannya dengan diriku, aku segera memotong pembicaraannya: “Jangan, Paman Martin, bagaimana jika pihak lawan adalah teman baik dari musuh, setelah mengetahui hubungan kita, takutnya akan memberikan dampak negatif padamu, dan bagaimana jika mereka sekongkol dengan Chris, kamu yang berkata begitu, bukankah menyebarkan jaring cinta?”

Martin sibuk berkata: “Benar katamu, aku tidak mempertimbangkannya dengan baik, jika kalian datang kemari harus berhati-hati, dalam keluarga Wolf Wang seperti jaring surgawi, jika dia ingin berurusan dengan siapa pun, meskipun pihak lawan bersayap juga sulit untuk terbang.”

Meskipun hubungan kerjasama dengan Martin baru saja dimulai, dan hubungan kita belum termasuk akrab, tapi mendengar dia begitu mengkhawatirkan aku, aku sedikit tersentuh, aku berkata: “Tenang saja Paman Martin, aku akan mengatur semuanya dengan baik, oh iya, Paman Martin, tolong kirimkan nomor telepon Wolf Wang.”

Setelah Martin setuju, kita menutup telepon, selang beberapa saat, dia memberiku nomor telepon Wolf Wang, aku memberikan nomor itu kepada Chick, menyuruhnya menyimpan nomor itu ke dalam telepon, lihat di telepon ini apakah ada rahasia yang dapat digunakan untuk mengancam Martin, pada saat yang sama aku memberitahu Mondy, suruh keempat penembak jitu itu pergi mencari tempat, dan lihat apakah mereka dapat menyergap di sana, jika tidak, maka rencanakan sebaliknya.

Setelah mengatur semuanya, aku berkata: “Kalian berdua juga bersiap-siap, aku pergi mandi ganti baju, dua puluh menit kemudian kita berangkat.”

Nody dan Dony mengangguk, aku kembali ke kamarku sendiri. Begitu masuk, aku sudah melihat Aiko sudah mengeringkan rambutnya, mengganti baju cheongsam kerah merah besar, bunganya berwarna manik-manik emas besar yang tampak indah dan mulia.

Cheongsamnya selalu panjang sampai ke pergelangan kakinya, menggambarkan sosok dirinya memiliki lekuk tubuh yang sempurna, dia berbalik berjalan maju ke meja rias, perlahan melengkungkan kepalanya, dan berkata dengan santai: “Mau pergi?”

Aku bersandar di pintu dan berkata: “Tidak ada yang mengenal aku seperti Aiko. Iya, aku memutuskan pergi melihatnya, kak, bajumu ini sangat cantik, sebelumnya juga pernah melihat kamu memakai baju Cheongsam yang serupa, tapi tidak tahu kenapa malam ini sangat cantik.”

Aiko tersenyum padaku di cermin dan berkata: “Mulutmu semakin lama semakin manis.”

Aku tersenyum dan berkata: “Apa yang aku katakan itu yang sebenarnya.”

Setelah itu, aku pergi ke kamar mandi untuk mandi, ketika keluar, diatas tempat tidur sudah diletakkan jas dan dasiku dengan rapi, Aiko melirik sambil berdandan: “Ketika datang, aku membantumu membelikan satu set jas, aku sudah mencucinya kemarin, bagaimana menurutmu?”

Aku menghampirinya dari belakangnya, memeluknya dari belakang, dengan rakus menghirup aroma parfumnya yang samar, dan dengan lembut berkata: “Semua yang dipilih kakak, mana ada alasan aku tidak menyukainya?”

Aiko mendesakku: “Pergi sana, lihat apakah itu cocok tidak.”

Hatiku penuh dengan kebahagiaan, setelah mengenakan jas ini, aku melihat ke cermin dan segera berkata: “Orang-orang mengandalkan emas, kuda mengandalkan pelana, orang-orang kuno tidak menipuku, memakai jas ini, aku merasa diriku dapat bersaing dengan Daniel.”

*Daniel aktor ganteng

Aiko meletakkan lipstiknya, mengambil dasi dan mendatangiku, dia memakaikan dasi, merapikan pakaianku dan berkata: “Lumayan.”

Aku berpose dan bertanya: “Hanya lumayan?”

Dia mengangkat alis dan tersenyum.

Aku mengambil kain ikat putih di tempat tidur dan memberikannya kepadanya, dia menginjakku dengan sepatu hak tinggi, dan berkata: “Pergi sana.”

Aku mengangguk, merentangkan lengan, dia merangkul lenganku dengan mesra, setelah itu kita bersama-sama meninggalkan kamar. Ketika keluar, Nody dan Dony sudah mengganti baju, kita berempat pergi meninggalkan hotel, mengemudikan Cayenne Dony, membuka GPS, dan pergi ke alamat yang tertulis di undangan.

Tempat yang ditandai pada undangan adalah area villa di Ocean Bay Park, aku pikir Wolf Wang seharusnya mengadakan ulang tahun dirumah. Setelah berkendara sekitar setengah jam, kami pergi ke toko emas untuk membeli hadiah dan membungkusnya. Akhirnya, kami tiba di area villa.

Karena tersembunyi di area indah, area villa memiliki lingkungan alam yang unik. Setelah turun dari mobil, kamu akan melihat jalanan kuno, sederetan vila bergaya Cina modern yang sangat memesona, jalan ini berbatasan dengan sungai besar, lingkungan di sekitarnya sangat elegan, saat ini pohon-pohon di kedua sisi jalan penuh dengan lentera merah kecil, dan masing-masing villa memiliki dua lentera merah besar yang tergantung di pintu, tampaknya ini dirayakan dengan sangat mewah.

Bisa tinggal di vila mewah ini pasti sangat kaya, Wolf Wang yang merayakan ulang tahun, tapi semua orang juga ikut menggantungkan lentera, ini mencerminkan seberapa tinggi status Wolf Wang di Yancheng.

Saat ini, Mondy meneleponku, mengatakan penembak jitu sudah siap, mereka berada di klub Roxy mewah di seberang villa.

Awalnya hatiku sangat tenang, menggandeng tangan Aiko berjalan masuk kedalam, lalu kita berhenti di pintu sebuah villa yang terus-menerus dipenuhi tawa, saat ini, ada deretan orang dengan berkacamata hitam, berpakaian seragam berdiri di pintu villa. Villa itu penuh dengan lampu dan bunga, acara ini memiliki pemandangan yang sangat indah.

Saat dia ragu bagaimana membuka mulutnya, pintu besi terbuka, seorang pria tua berusia sekitar 60 tahun berdiri di sana dan bertanya: “Kalian berempat ke sini untuk menghadiri pesta ulang tahun tuan kami?”

Aku mengangguk, dan menyerahkan undangan kepadanya, dia membukanya, lalu menatapku dengan heran, ada emosi yang tidak bisa kukatakan, dia tersenyum dan berkata: “Silahkan masuk.”

Aku tersenyum padanya dan menuntun Aiko ke villa, melewati halaman bunga yang subur, kami datang ke aula, ketika menaiki tangga, seorang pemuda berjas keluar dari aula, pria itu sedang terburu-buru berjalan keluar, ketika melihat Aiko, dia tertegun dan berdiri di sana, lalu dia menghentikan langkah Aiko dan berkata: “Iya kamu.”

Setelah mengatakannya, dia menatapku dari atas ke bawah dan bertanya dengan arogan: “Wanita cantik ini siapa kamu?”

Aku menjawab: “Pacarku.”

Dia mengangguk dan bertanya: “Aku ingin pacarmu. Berapa harganya?”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu