Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1063 Tampang yang pertama kali dilihat

Felicia mengatakan bahwa dia akan melakukannya, aku melihat keteguhan di matanya, selain merasa tersentuh, hatiku hanya tersisa perasaan bersalah.

Aku berkata:”Apakah kamu benar akan melakukannya? Kamu pikirkan baik-baik dulu, karena kamu mungkin tidak akan bisa menerima hasilnya.”

Felicia menatapku penuh kasih sayang dan berkata:”Aku sudah mengatakan bahwa selama kamu membutuhkan bantuanku, aku akan melakukannya meskipun itu sangat sulit, bahkan jika kamu akan menghadapi ayahku ... ... meskipun seluruh dunia tidak mempedulikanku, meskipun semua orang merasa aku sangat jahat, aku juga tidak akan peduli, karena aku tahu, kamu tidak akan memperalatku untuk melakukan kejahatan, kamu ingin melawan ayahku, pasti kamu ada alasan yang masuk akal.”

Setelah dia berbicara, dia menundukkan kepalanya, dia berkata dengan sedikit malu:”Lagipula, sebelum aku pulang ke keluarga Su, kamu yang telah memberiku kehangatan, kamu memberiku semua yang aku inginkan ... ... di mataku, kamu lebih penting dibanding siapa pun juga ... ...”

Aku mengangkat tanganku dan menyentuh mukanya dengan lembut, aku berkata dengan pelan:”Kak Felicia, kamu bodoh sekali.”

Felicia mengangkat kepalanya dan melihatku, matanya seperti penuh air, dia berkata kepadaku:”Jika aku tidak begitu bodoh, bagaimana mungkin kamu bisa begitu mempercayaiku dan begitu baik denganku? Asalkan bisa membuatmu untuk melihatku lebih banyak, aku ingin menjadi orang bodoh untuk selamanya.”

“Kak Felicia ... ...” Aku bahkan lebih merasa bersalah karena kata-katanya, aku merasa aku berhutang padanya seumur hidup ini, mungkin di kehidupan selanjutnya aku juga tidak akan bisa melunasinya.

Felicia malah tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dia berkata:”Jangan melihatku seperti itu, aku tidak suka melihat ekspresimu yang penuh penyesalan ketika sedang melihatku, kamu tidak bersalah, aku kehilanganmu karena aku tidak beruntung, aku melakukan semua untukmu itu karena aku yang rela melakukannya, jadi, kamu jangan terlalu banyak berpikir lagi ya? Kalau tidak aku akan merasa bahwa kamu sangat asing denganku ... ...”

Aku mengangguk dengan serius, dia tersenyum manis dan menghapus air matanya, dia berkata:”Bagus kalau seperti itu, itu ... ... apakah kamu bisa memberitahuku tentang semua masalahnya?”

Aku mengangguk dan berkata:”Kita bicara di sofa saja.”

Sambil bicara, aku menariknya untuk duduk di sofa, kemudian, aku mengeluarkan sebuah foto dan memberikan foto itu kepadanya, aku berkata:”Kamu lihat orang ini, apakah dia ayahmu? juga, apakah kamu tahu di mana tempat yang ada di dalam foto itu?”

Felicia mengambil fotonya dan berkata:”Ini ayahku ... ... sedangkan tempat foto itu di ambil, aku tidak terlalu jelas, foto ini seharusnya sudah lama, kamu dapat dari mana?”

Aku berkata:”Ditemukan di dalam dompet Gosly.”

“Apa?” Felicia sedikit terkejut, dia melihat fotonya, matanya sedang berpikir, dia berpikir sejenak dan berkata:”Apakah kamu mencurigai ayahku adalah bosku yang dulu?”

Ketika dia mengatakan itu, ekspresinya penuh kecemasan, aku mengangkat bahuku dan berkata:”Aku tahu tebakan ini membuatmu sulit menerimanya, tapi ... ...”

Aku tidak meneruskannya, Felicia tiba-tiba menutupi wajah ayahnya dengan tangannya, kemudian, dia terdiam.

Aku tidak mengganggunya, dia menutup matanya, mengerutkan keningnya untuk memikirkan sesuatu, dia membuka matanya dan berkata:”Aku ingat sebelas tahun yang lalu, kami masih sangat kecil, bos memberi kami sebuah hadiah untuk sebuah kegiatan, dan itu adalah jika siapa saja yang bisa melakukan tugasnya dengan baik maka siapa pun bisa mendapatkan hadiah untuk berpergian dengannya.

“Kami semua sangat mengagumi bos, tapi berbeda dengan Gosly, di dalam kekagumannya dengan bos dan juga masih memiliki suatu perasaan yang khas kepada bos dan itu adalah cinta yang tidak normal ... ...”

“Dia sangat senang setelah kembali dari tur itu, dia dengan gembira mengatakan bahwa dia pergi ke villa pribadi bos dan di sana ada pantai, dia mengatakan bahwa dia sendirian bersama dengan bos selama dua hari ... ... karena sewaktu Gosly pulang dan dia bahagia untuk waktu yang lama, dia memberitahu kami bahwa bos sangat menarik jadi aku mengingatnya dengan jelas.”

Ketika dia mengatakan itu, ada perasaan jijik di mukanya, dia mengerutkan dahinya dan berkata:”Jika benar dia adalah ayahku, aku pikir aku akan mual dan akan memuntahkan semua makanan yang aku makan semalam.”

Setelah selesai mengatakannya, dia mengambil napas dalam-dalam dan menutup matanya, dia berkata dengan sedih:”Tentu saja, aku harap bukan dia ... ... tapi ... ...”

Dia mengangkat fotonya, pandangan matanya memandang foto Jay, dia menggigit giginya, dia berkata tanpa daya:”Aku tidak bisa tidak mengakui, jika dia memakai topeng, rasanya sedikit mirip dengan orang itu ... ...”

Dia tersenyum pahit tanpa daya dan berkata:”Aku tidak menyadari sebelumnya ... ...”

Aku berkata:”Sekarang ini hanya tebakan saja, aku berpikir paman Jay kemungkinan besar menjadi orang itu, tapi aku tidak ingin memfitnah orang yang baik, jadi aku meminta bantuanmu.”

Felicia mengangguk dan bertanya:”Apa yang kamu ingin aku lakukan?”

Aku berkata:”Pulang ke Beijing, kembali berada di sampingnya, lalu menolak untuk keluar, kamu berada di rumah saja, lalu biarkan dia menyadari bahwa kamu sedang menyelidiki organisasi itu, lalu kamu sedang mengawasi Annie ... ... biarkan dia berpikir bahwa Annie ditangkap olehmu dan mitra Dony Yun, demi untuk menolong Widya.

“Dengan begitu, maka dia akan menemukan bahwa dirinya telah terungkap, dia pasti ingin mencegahmu untuk terus menyelidikinya, dan hal yang paling penting adalah kamu dulu membantu Nody untuk menaklukkan orangnya, mungkin dia masih marah, jika ditambah masalah kali ini, dia pasti akan memikirkan cara untuk melawanmu.” Aku menjelaskannya dengan tenang.

Sebenarnya aku membiarkan orang tahu bahwa Dony Yun dan Nody yang menangkap Anne, di satu sisi untuk memaksa Jay untuk melawan Felicia dan satu sisi lain untuk menutupi pamanku dan aku, sehingga pihak lawan tidak mencurigai identitas asliku.

Felicia menggigit bibirnya, kedua tangannya memegang foto itu dengan erat, dia bertanya:”Kamu ... ... apakah kamu begitu pasti bahwa dia akan melakukan sesuatu padaku?”

“Jika dia bukan pembunuh di belakang layar itu, maka dia pasti tidak akan melakukan sesuatu terhadapmu.” Aku berkata.

Wajah Felicia penuh kesedihan dan berkata:”Bagaimana jika dia orangnya ... ... apakah dia akan memandang hubungan ayah anak kami?”

Aku memandangnya dan menghela napas, aku tahu ini sangat kejam, tapi aku masih mengatakan secara terus terang kepadanya:”Kamu lebih mengerti dia dibandingkan denganku, aku pikir jawaban ini kamu lebih jelas daripada diriku.”

Felicia tersenyum pahit, dia terduduk lemas di sofa dan berkata:”Iya, aku seharunya lebih tahu dengan baik daripada siapa pun betapa kejamnya dia, tapi karena itulah, aku lebih sulit menerima bahwa dia ayahku, karena ayahku adalah orang yang sangat menyayangiku.”

Aku mengelus rambutnya dengan lembut dan berkata:”Aku harap semua ini hanya tebakanku saja, tetapi jika semua ini adalah benar, kamu juga jangan terlalu bersedih karena dengan mengungkapkannya ini berarti melindungi ibumu dan kakakmu, aku berkata seperti itu, apakah kamu mengerti maksudku?”

Felicia mengangguk dengan patuh dan berkata:”Aku mengerti, kamu jangan khawatir, meskipun semua ini benar, aku juga sanggup menanggungnya, aku sudah melewati banyak hal, aku bahkan tidak jatuh ketika aku kehilangan dirimu, masalah apa lagi yang bisa menjatuhkanku?”

Ketika dia berbicara, matanya dengan lembut melihat mataku, aku menundukkan kepalaku dan aku sedikit tidak berani menatapnya.

Suasana tiba-tiba menjadi sunyi dan menjadi sangat aneh.

Aku menatap ke arah Felicia, dan dia juga menatap ke arahku, aku menyentuh wajahku dan bertanya:”Apakah aku sangat jelek?”

Felicia menggelengkan kepalanya dan berkata:”Tidak peduli wajahmu berubah seperti apa, kamu selamanya seperti kamu yang dulu.”

Hatiku terasa sangat sakit serasa tertusuk panah, aku melihatnya dan berkata:”Kak Felicia, ketika masalah ini berakhir, kembalilah menjadi seorang penyanyi dan seorang aktris.”

Felicia menatapku dengan sedikit terkejut daan bertanya:”Kenapa tiba-tiba berkata seperti itu?”

Aku berkata dengan serius:”Karena, aku berharap Felicia, seperti orang yang pertama aku kenal, dewi yang suka bernyanyi di atas panggung.”

Felicia mengatup-ngatupkan bibirnya dan berkata dengan kencang:”Baik.”

Pada saat ini, ada langkah kaki cepat dari luar, kemudian, pintu dibuka dari luar oleh seseorang, dan orang itu adalah Nody yang memandangku dengan marah, aku melihatnya, tersenyum dan berkata:”Nody, kenapa kamu datang? Bukankah aku ... ...”

Sebelum aku selesai berbicara, Nody berkata dengan marah:”Bukankah kamu sudah memberitahu Dony Yun untuk tidak mengatakan bahwa kamu telah diam-diam ke Nanjin, kan?”

Aku merasakan kemarahannya, aku menggaruk kepalaku dengan canggung dan berkata:”Jadi apa ... ... aku kan takut konsentrasimu pecah? Monica sudah mau melahirkan, aku tentu saja tidak boleh merepotkanmu.”

Nody berjalan masuk dan memukul dadaku dengaan marah, dia berkata:”Apa yang merepotkan? Bukankah kita sudah mengatakan untuk tidak seperti itu dan kita akan menanggung masalahnya bersama-sama?”

Aku berkata:”Kamu masih mengatakan aku? Apakah kamu lupa ketika kamu datang ke Amerika, kamu membuatku pingsan dan pergi mati sendirian?”

Dony Yun melihat kami tanpa daya dan berkata:”Sangat tidak mudah untuk bisa bertemu, kalian berdua membuang-buang waktu untuk saling berdebat ya?”

Ketika dia mengatakan itu, Nody langsung terdiam, aku juga menenangkan diriku, aku dan Nody saling bertatapan, kemudian aku bangun dan memeluknya dan aku berkata:”Saudara baikku, sudah lama tidak bertemu.”

Nody berkata:”Bisa tidak, kamu jangan menggunakan kata-kata yang sama ketika kita bertemu.”

Aku terdiam dan memelototinya dan berkata:”Aku cuma sekolah beberapa tahun saja, makanya aku hanya bisa mengatakan kata-kata yang begini kan?”

Dony Yun tersenyum dan berkata:”Itu lumayan bagus, itu lebih baik daripada Nody yang suka salah menggunakan peribahasa.”

Berbicara tentang itu, maka aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa dengan kencang dan aku berkata:”Aku ingat, waktu itu Nody masih memiliki nama panggilan yaitu pangeran peribahasa.”

Nody merasa malu dan berkata:”Sial, jangan mempermalukanku lagi! Apakah aku tidak malu?”

Setelah selesai mengatakannya kami semua tertawa, tetapi ketika melihat Felicia, senyumku tiba-tiba menjadi canggung dan membeku di wajahku, karena aku bercanda dan tertawa di depannya pada saat ini, aku merasa sedikit kejam.

Nody dan Dony Yun juga segera berhenti tertawa, Nody berkata dengan canggung:”Apakah aku masuk pada waktu yang tidak tepat? Aduh, maaf, aku terlalu buru-buru untuk bisa bertemu dengan Alwi, Nona Felicia, apakah aku menganggumu? Kalian lanjutkan bicaranya, aku keluar dulu.”

Dia berbicara dan berusaha melarikan diri.

Felicia berkata:”Tidak usah, kalian mengobrol saja, aku dan Alwi sudah selesai bicara, sekarang aku ingin berkemas dan pulang ke Beijing.”

Dia berkata dan melihat ke arahku, dia bertanya:”Alwi, jika kamu masih ada rencana lagi, kamu bisa memberitahuku, jika tidak, maka aku akan melakukan sesuai dengan apa yang kamu katakan sebelumnya.”

Aku mengangguk dan berkata:”Aku percaya kamu bisa melakukan hal ini, kamu jangan khawatir, aku akan mengirim orang untuk melindungimu.”

Felicia tersenyum sedikit dan berkata:”Baik.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia berbalik dan pergi, ketika berjalan sampai di depan pintu, dia berbalik dan melihat ke arahku, pandangan matanya seperti seorang dewi dan berkata kepadaku:”Di masa akan datang, aku masih ingin melihatmu berdiri di bawah panggung dan mendengarkanku menyanyi.”

“Aku akan melakukannya.”

……

Felicia sudah pergi dan membawa foto itu pergi bersamanya.

Aku menarik napas dalam-dalam, aku berpikir tentang bagaimana menangani masalah ini, yang jauh lebih gampang dari yang aku pikirkan, mungkin karena aku menganggap remah cinta yang sangat dalam Felicia kepadaku, dia mencintaiku dan melihatku sebagai seluruh dunianya, tidak peduli kerabatnya, teman-temannya, mereka semua berada di luar dunia ini.

Aku melihat ke bawah melalui jendelanya, aku memandang keluar jendela dengan diam, aku melihat Felicia naik ke mobil, melihatnya ketika dia masuk ke mobil dan melihat dia melihat ke arahku, melihatnya dia tersenyum manis kepadaku, mataku menjadi panas, aku teringat ketika waktu itu dia bernyanyi di bar, aku dulu melihatnya dengan kagum, dan aku ingin selalu untuk bisa melindunginya seumur hidupku.

Tapi, ‘seumur hidup’ itu tiba-tiba terputus ... ...

Nody menepuk pundakku dan berkata:”Felicia benar-benar mencintaimu.”

Aku mengangguk dan dia tidak berbicara lagi, aku juga tidak mengatakan apa-apa, karena kami semua tahu, kata-kata ini terlalu berat, setiap mengungkitnya, maka ini akan membuat semuanya berantakan dan akan membuat terluka.

Dony Yun menepuk tangannya, mengalihkan perhatian kami dan berkata:”Apakah kalian mau makan siang?”

Nody berkata:”Mau, keterampilan memasak koki kalian sangat bagus, aku tentu saja akan makan di sini.”

Aku mengernyitkan keningku dan berkata:”Takutnya tidak bisa karena sesuai rencana, aku akan ke Beijing bersama Felicia.”

Tetapi Nody malah berkata:”Tidak bisa! Kita sangat tidak mudah untuk bertemu, aku tidak aku membiarkanmu pergi dengan kelaparan, lagipula, Felicia juga tidak akan begitu cepat pulang ke Beijing, aku akan menyuruh orang memperhatikannya, tenang saja.”

Apa yang dia katakan masuk akal juga dan aku benar-benar ingin tinggal bersama mereka untuk lebih lama lagi, jadi aku mengangguk dan berkata:”Kalau begitu aku pergi pesan tiketnya dulu.”

Nody bertanya dengan cemas:”Kamu pergi ke sana seperti ini, apakah akan diketahui oleh Jay?”

Aku berkata:”Aku memakai dokumen palsu satunya lagi untuk naik pesawat, kamu juga tahu, atasaan akan membantuku menutupi identitasku, jadi tidak perlu khawatir.”

Nody baru bisa tenang dan berkata:”Baguslah kalau begitu, ayo, minum dua gelas siang ini.”

Aku tidak tega menolak maksud baik saudara baikku dan berkata:”Aku akan minum, tapi kakak ipar ... ...”

Dony Yun berkata:”Tenang saja, identitasmu saat ini masih belum bisa kasih tahu kepadanya, jadi aku menyuruhnya pulang ke rumah ibunya dulu.”

Aku merasa bersalah dan berkata:”Begitu aku pulang, kalian berdua ikut sibuk ... ...”

Nody menyelaku dan berkata:”Apakah kamu lupa dengan perkataanku?”

Aku segera membuat suatu isyarat untuk berhenti, dan berkata:”Aku tidak lupa, tidak lupa, kita semua saudara baik, aku tidak akan mengatakannya lagi, begitu bisa tidak?”

Nody berkata dengan puas dan berkata:”Ini masih lumayan, ayo, mari kita minum, siang ini, tidak peduli rencana apa dan apa pembunuh di belakang layar, tidak perlu memikirkan semua itu, kita bertiga akan mengobrol sepuasnya.”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu