Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 932 Keberuntungan dalam kemalangan

Selanjutnya, aku menyuruh semua orang untuk membereskan mayatnya, aku mengatakan masalahnya kepada Jinkang, ketika aku menunjukkan semua kepadanya, dia berkata dengan panik:”Ardi ini benar-benar berambisi, tetapi yang paling menakutkan adalah Sudirman, mereka berdua pantas mati.”

Aku berkata:”Benar. Jinkang, kamu harus ingat, kita berdua harus selalu setia kepada Paman Matthew dan tuan muda, jika nanti ada orang yang ingin menghasutmu, kamu harus tahu apa yang harus kamu pilih.”

Jinkang buru-buru berkata:”Terima kasih karena sudah mengingatkanku Kak Alwi, aku pasti tidak akan ceroboh seperti Ardi.”

Aku mengangguk dan berkata:”Kamu harus ingat itu, aku sedikit pun tidak peduli dengan posisi dan identitasku, aku hanya ingin hidup dengan baik, jadi ketika situasi di sisi tuan muda sudah stabil, aku akan mengundurkan diri, dan menemukan tempat untuk hidup dengan tenang, pada saat itu, semua milikku akan menjadi milikmu.”

Mendengar aku mengatakan ini, mata Jinkang langsung bersinar, dia berkata penuh syukur:”Terima kasih atas kebaikan Kak Alwi, tapi aku tahu diriku sendiri, aku tahu bahwa aku tidak berbakat seperti Kak Alwi, aku hanya ingin mengikuti Kak Alwi berjuang untuk tuan muda.”

Aku tersenyum, aku tahu bahwa hatinya tidak mungkin tidak bergetar, tetapi kata-katanya setidaknya memberinya dorongan, aku percaya ke depannya dia tidak akan mudah mengkhianatiku, karena dia telah menyaksikan kekuatanku, pada saat yang sama dia juga sudah mabuk dengan kata-kata manisku, aku telah menyelamatkannya, baginya, aku adalah seorang dewa penolong yang tidak boleh diusik.

Aku memukul Jinkang, aku berkata dengan puas:”Kamu pergi urus masalahmu.”

Jinkang mengangguk dan naik ke kapal, dia pergi mengurus mayat Ardi dan Sudirman, pada saat ini, Nando diam-diam mendekatiku, kami berdua berjalan menuju tempat tersembunyi, satu orang berjalan keluar, ada tanda lahir berwarna merah di wajahnya, tanda lahir itu melewati hidungnya, seperti cacing hitam besar yang tergeletak di wajahnya, dan sangat menganggu .

Aku hampir muntah dan tertawa setengah mati:”Nody, kenapa kamu jadi seperti ini? Bahkan jika kamu ingin menyamar, kamu juga tidak perlu membuat diri sendiri menjadi begitu menjijikkan kan? Tampangmu yang seperti ini, aku tidak akan berani menatap langsung ke arahmu nantinya.”

Tidak salah lagi, orang yang berdiri di depanku saat ini, orang yang di wajahnya tergeletak seekor cacing, dia adalah Nody, aku pikir Monica akan kaget melihat tampangnya yang seperti ini, sungguh terlalu jelek, aku sekarang sungguh kagum kepadanya, dia sampai begitu menyiksa dirinya sendiri.

Nody memelototiku dengan diam dan berkata:”Jika tidak membuatnya sampai menjijikkan begini, bagaimana bisa membuat orang menjauh dariku? Aku pikir, jika Armour Zhong melihat mukaku yang seperti ini, pasti tidak akan mau untuk melihatnya lagi, ini senjataku untuk merahasiakan identitasku.”

Aku menepuk pundaknya dan berkata:”Kamu sudah mengorbankan dirimu.”

“Sial kamu, bicarakan masalah serius, apa yang akan dilakukan dengan kedua orang itu? Bukankah awalnya kamu merencanakan mereka untuk bersaksi, dan membuat Matthew Zhong percaya bahwa Ardi adalah pembunuh di belakang layar? Sekarang sudah tidak membutuhkan mereka lagi, mereka mau dibunuh atau ada rencana lainnya?” Nody bertanya.

Aku menyentuh daguku dan memikirkannya, awalnya aku akan membuat kedua orang itu menjadi saksi tentang Ardi, tetapi karena tidak mendapat bukti sama sekali, jadi aku meminta mereka untuk menunggu selama dua hari, tidak terduga bahwa malam ini, aku kebetulan mendapatkan bukti Ardi dan Sudirman berkomplot, dengan begitu, tidak ada artinya lagi meninggalkan mereka berdua.

Setelah memikirkannya, aku berkata:”Mereka tetap harus dibunuh, mereka harus mati, tetapi bukan sekarang.”

“Oh? Apakah kamu punya rencana lain?” Nody bertanya.

Aku menatap ke arah kapal yang jauh, meskipun hari sudah gelap, aku masih melihat ketakutan di muka Jinkang dengan jelas, mungkin dia melihat seluruh kapal yang penuh darah, memikirkan aku seorang diri membunuh begitu banyak orang dan dia menjadi ketakutan.

Aku berkata:”Aku memang punya rencana lainnya. Kesepuluh pembunuh itu tiba-tiba menghilang, entah itu organisasi pembunuh di belakang mereka atau Armour Zhong, mereka akan curiga, jadi kamu buat sebuah surat perminta maafan dan membiarkan kedua orang pembunuh ini pergi ke Jinkang, serahkan surat perminta maafan kepadanya, kamu pakai ... ...En, sembarang gunakan nada bicara salah satu organisasi pembunuh, yang mengatakan bahwa mereka telah membunuh kesepuluh orang pembunuh itu, buat sebagai permintaan maaf karena berpartisipasi dalam insiden ini.”

“Sembarang gunakan nama salah satu organisasi pembunuh?” Nando berkata sambil tersenyum, “Tuan muda, kamu terlalu sembarangan.”

Aku berkata:”Karena kalian adalah organisasi pembunuh, kalian pasti banyak musuh kan? Oh ya, sebelumnya kamu menjalankan misi, bukankah ada satu organisasi yang membuat kalian rugi? Maka tulis saja nama organisasi itu, pada saat itu, kedua organisasi pembunuh itu pasti akan terjadi konflik, biarkan mereka saling membunuh.”

Kata-kataku mengingatkan Nando tentang masalah sedihnya, mukanya berubah, aku baru bersiap untuk minta maaf, dia menggelengkan kepalanya kepadaku, yang mengatakan bahwa dia baik-baik saja, kemudian mengepalkan tinjunya dan berkata dengan marah:”Kak Alwi, ide ini bagus sekali!”

“Apakah bisa seperti itu? Bagaimana seandainya jika mereka menemukan bukti bahwa mereka tidak melakukan ini semua?” Nody yang selalu teliti bertanya dengan sedikit khawatir.

Aku tersenyum dingin:”Tidak apa-apa, mereka tidak bisa menemukan bukti, tidak mungkin untuk membuktikan hal-hal semacam ini, betul kan?”

Nody dan Nando saling berpandangan, keduanya mengangguk setuju dan mengatakan bahwa mungkin benar seperti itu.

Aku berkata:”Putuskan begitu saja, kalian cepat urus masalah ini, ketika selesai memperalat kedua orang itu, musnahkan mereka.”

Nody dari awal sudah berpikir untuk tidak membiarkan kedua orang ini hidup, dia mengangguk, senyum dingin terlihat di wajahnya, dia berkata:”Mereka memang seharusnya sudah mati sejak awal, kamu membiarkan mereka berdua menjalani kehidupan yang baik selama dua hari, ini sudah semacam perlakuan khusus kepada mereka.”

Mungkin bagi orang yang tidak mengenalnya, akan merasa bahwa dia sangat kejam, sama seperti Angela, meskipun dia ada perasaan baik denganku, tetapi dia tetap merasa aku sedang melakukan kejahatan, tapi, orang yang mengerti Nody tahu bahwa dia bersikap kejam karena dia ingin melindungiku, jadi dia tidak bisa memaafkan orang yang mencoba menyakitiku.

Waktu dulu, Aiko hampir mencelakaiku karena dendam ayahnya, Nody juga tanpa belas kasihan berharap dia bisa meninggalkan aku, semua ini karena dia terlalu peduli dengan saudara seperti aku ini.

Aku memeluk Nody dan berkata:”Saudaraku yang baik.”

Nody tertawa dan berkata:”Aku pergi urus masalahnya , tunggu kabar baik dariku.”

Aku mengangguk, aku memperhatikan dia dan Nando pergi, kemudian menyalakan sebatang rokok dan berjalan ke arah dermaga, pada saat ini, Jinkang menyuruh orang memindahkan mayat Sudirman dari kapal, beberapa saudaranya sedang berada di sampingnya, beberapa orang tidak menyadari kedatanganku, dan mereka berbisik di sana.

“Aku sudah lama mendengar bahwa kak Alwi sangat berani, ketika dia membunuh orang, dia tidak akan berhati lunak, aku bisa melihatnya hari ini, ini bukan tidak berhati lunak tetapi ini adalah mesin pembunuh, siapa pun yang berada di tangannya, maka akan sama seperti babi mati saja, tergantung dia mau bagaimana membunuhnya.”

“Iya, iya, untung saja kita tidak berurusan dengan kak Alwi, kalau tidak, nyawa kita akan terancam kan? Aku sekarang bertekad, aku akan mengikuti kak Alwi dan mendengarkannya. Dan, dalam situasi yang sangat berbahaya ini, kak Alwi sudah menolong kita, dia seorang diri membunuh semua lawannya, nyawa kita diselamatkan olehnya, kita harus setia padanya.”

“Tambahkan aku juga ya, kita semua dikirim oleh tuan muda ke sini, kita tidak akan kembali lagi, kita ikut dengan kak Alwi, pasti kita tidak kelaparan.”

“Kamu sangat tidak berguna, hahaha ... ...”

Pada saat ini, Jinkang berkata dengan tidak senang:”Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Ketika semua orang melihat Jinkang marah, mereka tidak berani bicara lagi, aku menyipitkan mataku dan melihat ke arah Jinkang, aku ingin tahu apa yang akan dia katakan, apakah dia sedang marah? Jika dia marah hanya karena anak buahnya telah memujiku dan mengatakan akan mengikutiku, maka orang ini sama seperti Ardi, tidak bisa digunakan.

Ketika aku memikirkannya, Jinkang berkata:”Kalian harus ingat, kata-kata ini hanya boleh dibicarakan secara diam-diam, atau bagus jika kalian semua tahu, jangan sampai menyebarkannya keluar, terutama di depan tuan muda dan di depan bos, karena kak Alwi terlalu hebat, dan ini bukan sesuatu yang baik bagi mereka. Ada pepatah mengatakan orang hebat akan melampaui majikan, tidak perlu aku jelaskan lagi, seharusnya kalian sudah paham juga kan?”

Aku sedikit terkejut, aku tidak menyangka ternyata Jinkang bukan karena iri padaku, tetapi takut kata-kata orang-orang ini akan membawa masalah padaku, aku pikir ini adalah buah dari omongan manisku kepada Jinkang, sehingga Jinkang sekarang sudah bisa memikirkan tentang kebaikanku.

Pada saat ini, sebuah cahaya besar datang dari arah laut, aku mengangkat kepalaku dan melihat sebuah kapal mewah sedang mendekati pantai, aku kenal dengan kapal ini, ini adalah kapal Armour Zhong.

Apakah mereka sudah sampai? Aku tidak menyangka akan secepat ini, aku pikir mereka sudah berada diperjalanan sejak dari awal.

Jinkang berkata dengan bersemangat:”Itu adalah tuan muda dan bos.”

Aku berjalan ke arahnya, ketika Jinkang dan yang lainnya melihatku, mereka segera berteriak dengan hormat “Kak Awi”, aku berkata:”Apakah sudah menghitung semua mayatnya? Total ada berapa orang?”

Jinkang berkata:”Ditambah mayat yang mengejar kami tadi, total ada ... ... seratus dua puluh lima orang, kamu sendiri membunuh sebanyak tujuh puluh orang.”

Setelah dia selesai berbicara, mereka semua mengacungkan jempol ke arahku, aku berkata:”Aku juga tidak tahu kenapa, aku merasa sangat mudah membunuh orang malam ini.”

Sebuah kalimat yang sangat sederhana, tetapi membuat beberapa orang bergemetaran, aku tertawa dan berkata:”Reaksi seperti apa ini? Apakah kalian merasa aku seperti iblis pembunuh? Jangan khawatir, asalkan kalian setia kepada paman Matthew dan Armour Zhong, pistolku selamanya tidak akan pernah ditujukan kalian.”

“Kak Alwi tenang saja, kami pasti akan setia kepada bos dan tuan muda.” Mereka segera bereaksi.

Aku mengangguk dan berkata:”Kita semua adalah anak buah, kalian jangan melupakan siapa bos kita.”

Jinkang dan lainnya segera mengangguk, mereka memujiku sangat bijaksana dan prajurit yang setia.

Aku tiba-tiba merasa, kata prajurit mendapat penghinaan.

Kapal dengan cepat merapat, Matthew Zhong dan Armour Zhong keluar bersama-sama, ekspresi muka Matthew Zhong sangat tidak enak dilihat, tetapi tidak dengan Armour Zhong, karena duri yang ada di dalam dagingnya sudah dicabut, di dalam hatinya sangat bahagia.

Kami membungkukkan badan ke arah mereka, setelah selesai, aku dan Armour Zhong saling berpandangan, dan aku segera membuang pandangannya, Matthew Zhong sedang menatapku saat ini dan berkata:”Alwi, bagaimana dengan Sudirman?”

Mukaku berubah dan berkata dengan tidak berdaya:”Paman Matthew Zhong, maaf, aku tidak membiarkan Ketua Sudirman bertemu denganmu hidup-hidup, waktu itu dia mau melarikan diri, dan dia ingin menggunakan uang untuk menyuapku agar bisa membantunya melarikan diri, aku menasihatinya untuk menyerah dengan patuh, dan mengatakan kepadanya kamu pasti akan melepaskannya karena pertemanan kalian yang sudah lama, tapi ... ...”

Setelah terdiam untuk beberapa saat, aku berpura-pura berada di posisi yang sulit dan berkata:”Tetapi dia tidak percaya, dia mengatakan jika jatuh ketanganmu maka dia akan mati, kemudian dia mau mebunuhku ketika aku tidak memperhatikannya, kamu tahu bahwa aku adalah orang yang waspada, sering kali tindakan pencegahan dapat membuat lawan mati, jadi aku secara spontan melepaskan tembakan dalam situsi seperti itu, ketika aku sadar, Ketua Sudirman sudah mati.”

Setelah berbicara, aku berpura-pura menyesal dan berkata:”Aku tidak menyelesaikan tugas dengan sempurna, mohon paman Matthew Zhong untuk menghukumku.”

Armour Zhong segera berkata:”Ayah angkat, kamu tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Ketua Sudirman ini, apa yang dia lakukan akan merugikan negara tak terkalahkan kita, aku pikir apa yang Alwi lakukan tidak salah, lagipula dia telah melakukan yang terbaik, seharunya dia dikasih imbalan dan tidak seharusnya dihukum.”

Jinkang buru-buru berkata:”Bos, memang benar kalau kali ini Ketua Sudirman sudah benar-benar keterlaluan, dia mengirim begitu banyak orang untuk membunuh kita, dan kami adalah orang-orangmu, dia benar-benar tidak memandangmu.”

Paman Matthew Zhong berdengus dan berkata:”Sudahlah, jangan katakan lagi, aku tidak berencana untuk menghukum Alwi, memangnya aku tidak tahu bahwa kali ini Sudirman sendiri yang mencari mati? Hanya saja, pertemanan yang sudah terjalin selama puluhan tahun ini ... ...”

Setiap kali ada Ketua yang mati, paman Matthew Zhong akan menunjukkan ekspresi ini, tidak tahu apakah dia benar-benar sedih, atau hanya berpura-pura saja, namun, para Ketua itu memang telah melewati suka duka bersamanya selama bertahun-tahun, mungkin, setiap ada yang mati dari mereka, dia akan merasa kesepian.

Armour Zhong segera menghiburnya dan berkata:”Ayah angkat, kamu memiliki hati yang baik, Ketua Sudirman yang tidak tahu berpuas diri, kamu jangan bersedih lagi, aku akan selalu menemanimu.”

Setelah mendengar kata-kata Armour Zhong, Matthew Zhong mengangguk dan berkata:”Aku senang mendengar kamu berkata seperti itu, hari ini, urus semua mayat-mayat yang ada di sini, Ardi dan lainnya sama, langsung musnahkan, sedangkan Sudirman ... ... langsung bawa pulang ke negara tak terkalahkan, dan makamkan dia dengan baik .”

Aku merasa lega, sejujurnya, aku benar-benar takut bahwa Matthew Zhong akan mengambil kesempatan ini untuk menyulitkanku, sekarang sepertinya, aku yang terlalu banyak berpikir saja, mungkin kata-kata Sudirman membuatnya berpikir bahwa dia mencurigai bahwa aku adalah orang suruhan Sudirman dan itu karena dia terlalu banyak berpikir saja.

Bagaimanapun juga, kali ini aku benar-benar beruntung di dalam kemalangan, sungguh tidak mudah.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu