Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 88 Permainan Lama

Tidak disangka Felicia berada ditangan Nichkhun! Aku marah dan menjerit: “Nichkhun, apakah kamu masih pria? Aku yang menyinggungmu, kenapa kamu malah menyalahkan wanita, kamu tidak malu ya?”

Nichkhun tertawa dingin berkata: “Bagiku, tidak ada perbedaan diantara pria dan wanita, aku hanya mementingkan tujuan.” Setelah mengatakannya, dia bertanya apakah aku mau mendengar suara Felicia? Kemudian aku mendengar jeritan marah Felicia berkata: “Lepaskan aku!”

Aku panik dan menjerit: “Kak Felicia! Aku akan pergi menolongmu.”

Felicia malah melarangku datang dan berkata jika dia tidak apa-apa. Hanya saja setelah dia mengatakannya, dia menjerit dengan tersiksa, dan adanya suara ‘piak’ yang mengikutinya, mungkin dia ditampar oleh si berengsek itu.

Dan ternyata benar, aku mendengar Nichkhun yang tertawa dengan licik berkata: “Fans, kenapa kamu tidak tahu cara menghargai barang mewah? Jika wajah wanita ini bengkak karena tamparanmu, nanti teman yang lain tidak seru lagi untuk melakukan hal itu.”

Aku terkejut seketika, yang memukul Felicia adalah Frans? Bukannya dia berdiri bersama dengan Felicia? Dia sedang berpura-pura atau sedang apa? Walaupun dia berakting, ini juga sudah kelewatan!

Nichkhun mengirimkan ku sebuah kalimat, berkata: “Alwi, aku mau menemui mu dalam 30 menit, ingat, jika kamu membawa orang kemari, aku akan melakukan yang kukatakan. Aku mau melihat kamu yang lebih cepat, atau aku yang lebih cepat membuka celana.”

Setelah mengatakannya, dia menutup telepon tanpa memberiku kesempatan untuk berbicara.

Aku menggenggam ponsel, hatiku terasa marah dan panik. Nichkhun yang sangat membenciku, jika dia melampiaskan amarahnya dengan Felicia, aku tidak bisa menyangka perlakuan apa yang bisa diterima dia.

Leo bertanya apa yang terjadi padaku? Aku menjelaskan semuanya dengannya, dan bersamaan itu juga aku memberitahunya jika aku sudah menyelesaikan kesalahpahaman aku dengan Felicia, dan kita sekarang sedang berpacaran ketahap pernikahan.

Leo mengkerutkan alisnya berkata: “Kamu tidak boleh pergi sendiri, tampaknya Nichkhun sudah mempersiapkan rencana untuk membuatmu terperangkap, jika kamu beneran pergi sendiri, jangan katakan untuk menolong Felicia, mungkin juga kamu bisa terperangkap didalam.

Walaupun begitu, aku tidak bisa membiarkannya. Leo bilang jika dia bukan bermaksud begitu, maksud dia adalah dia harus membawaku pergi.

Aku menggelengkan kepala dan teringat kata Nichkhun: “Nichkhun adalah orang yang sangat licik, dan sulit ditebak, dan sangat pendendam. Saat itu dia mendapat kerugian besar karena ku, dia selalu mendendamnya, mungkin dia juga sudah menyimpan kemarahan yang dalam. Dan juga, dengan kemampuan dia, dia tidak akan membiarkan dirinya rugi kedua kali. Dan pastinya dia sudah melakukan persiapan yang baik, jika aku beneran membawa orang pergi, aku takut kak Felicia beneran akan menjadi susah.”

Siapa tahu, Leo malah menggelengkan kepala dan berkata: “Apakah kamu lupa masih ada Frans? Dia dan Felicia adalah sama, tampaknya dia sedang mencari cara untuk menolongnya, dan lainnya aku tidak bisa menjamin, tapi masalah yang kamu khawatirkan itu pasti tidak akan terjadi.”

Aku hanya mengatakan kepada Leo jika aku sudah menyelesaikan kesalahpahaman dengan Felicia, tetapi aku tidak mengatakan detilnya, jadi dia tidak tahu jika belakang Felicia masih ada seorang, dan dia tidak tahu jika Felicia demi aku sudah meninggalkan ketua yang dibelakangnya, jadi dia juga tidak tahu betapa khawatirnya aku dengannya.

Yang kutakutkan adalah karena Felicia pernah sekongkol dengan Frans dan Nichkhun, tetapi sekarang karena dia sudah tidak berada dijalan yang sama dengan mereka. Jadi orang seperti mereka tidak ada peduli dengan keadilan, jadi mereka tidak akan sungkan dalam menghadapinya.

Leo menepuk bahuku berkata: “Jika kamu tidak percaya Frans, aku masih punya ide lain.”

Aku bertanya solusi apa yang dia punya. Dia berkata jika kita harus mencari intinya, kemudian aku akan mengendalikan Nichkhun. Seberapa tinggipun tingkat waspada Nichkhun, dia juga memiliki kelemahan, yaitu kesombongan dan keangkuhan dirinya.

Jika aku membuang kegengsianku dan memohon Nichkhun untuk memperlonggar, maka ini tidak susah untuk di urus lagi.

Sampai sini, aku mengkerutkan alis berkata: “Hanya saja sedikit mempersulitmu.”

Aku menggelengkan kepala, tertawa dan berkata: “Kedua kaki ku ini saja sudah tidak tahu berapa kali berlutut untuk Claura, jadi tambah 1 orang lagi juga tidak apa-apa. Hanya saja orang yang pernah membuatku berlutut, aku akan membiarkan mereka berlutut padaku.”

Leo menepuk bahuku berkata: “Kamu harus memerhatikan seluruh masalah sepele, semangat Alwi.” Setelah mengatakannya, tatapannya mengelilingi sekitaran bar, dia mengecilkan matanya sedikit, tatapan matanya penuh dengan kedinginan, berkata: “Orang yang memantaumu, pasti akan mengikutimu sepanjang jalan, sampai saat itu, aku lihat siapa yang berjalan keluar, lalu aku akan menyuruh Endo mengikutinya. Dan kita akan lebih lambat pergi kesana. Dia menyuruh orang memantaumu, makan kita akan memantau orangnya, kita lihat siapa yang menang.”

Aku memukul dadanya karena terlalu semangat, berkata: “Hebat juga ya bang Leo, aku saja tidak terpikir dengan ide ini. Bukankah Nichkhun ingin membuatku terperangkap? Maka sesuai dengan rencana ku, aku akan membuatnya terbohongi.”

Leo membuatku menjadi tenang, aku menganggukkan kepala lalu mengambil selotip dari konter. Kemudian aku meninggalkan bar. Setelah keluar dari bar, aku dengan jelas merasakan ada orang yang mengikutiku keluar, aku tanpa membalikkan kepala, langsung naik kedalam taxi menuju tempat yang dikatakan Nichkhun. Dalam perjalanan, aku mengikat pisau yang diberikan Cinta di kakiku, ini untuk menghindari ada orang yang memeriksa kantung bajuku.

Tidak lama aku pun sampai di sebuah pabrik tua yang sudah diterlantarkan yang dikatakan oleh Nichkhun. Aku menarik nafas panjang, lalu berjalan kedalam pabrik tua. Didepan ada beberapa orang yang berdiri didepan, setelah melihatku datang, mereka langsung menarikku masuk dan memeriksa tubuhku, setelah yakin aku tidak membawa apapun, mereka baru membiarkanku masuk.

Aku masuk dan melihat Nichkhun yang sedang duduk disebuah kursi panjang. Tangannya menggenggam sebuah pisau, dan Felicia terikat disebuah kayu disampingnya. Wajah Felicia ada bekas tamparan yang memerah, dan membuatku sangat marah saat melihatnya.

Aku melihat sekilas, dan menyadari jika orang yang dibawa Nichkhun tidak banyak, totalnya hanya ada 10an orang, Frans duduk disampingnya dan memakan biji bunga matahari sambil melipat kakinya dengan gaya sedang menonton drama.

Frans tertawa dingin berkata: “Hei bocah, kamu cukup berani juga ya, tidak disangka kamu beneran berani datang sendiri.”

Setelah mengatakannya, dia menatap orang yang menahanku dan menendang bokongku, aku pun terjatuh karena tidak seimbang, Felicia pun menjerit”bang Alwi”, aku menggelengkan kepala menandakan aku tidak apa-apa.

Kemudian datanglah segrombolan orang dan mulai menendangku. Tiba-tiba seluruh badanku terasa sangat sakit.

Aku tidak melawan, aku hanya tetap merangkak kearah Nichkhun saat dipukul. Terdengar sebuah tawaan dan tidak tahu siapa yang mengatakan: “Cepat lihat, sibodoh ini seperti anjing!”

Setelah dia mengatakannya, tawaan menjadi semakin kuat.

Aku pun sampai didepan Nichkhun, Frans langsung berjalan kedepanku, aku memaksakan diriku lalu berlutut disana.

Semua orang yang memukulku terhenti, semua orang melihatku seperti melihat anjing, Frans malah tertawa keras:”Tuan Nichkhun, si berengsek ini sudah berlutut untukmu! Haha, dia sungguh anjing yang tidak berguna!”

Setelah Frans mengatakannya, semua orang menertawakanku, walaupun aku memendamnya, menghadapi tawaan semua orang ini, aku juga merasa sangat emosi didalam hati.

Frans menolehkan kepala lalu berkata dengan Felicia: “Felicia, sudah nampak tidak, inilah pria mu, pria yang tidak berguna!”

Wajah Felicia dipenuhi dengan airmata, tatapannya sangat lemah, tetapi tidak ada penyesalan, dia mengatakan: “Pria yang ku cintai berlutut demiku, jadi dia bukan tidak berguna, tetapi inilah yang dilakukan demiku. Tidak sepertimu si berengsek yang sangat sial! Orang yang gagal!”

Mendengar kata ini, ekspresi Frans berubah menjadi sangat buruk, hatiku malah terasa adanya sebuah kehangatan yang mengalir. Aku tersenyum dengannya lalu melihat Nichkhun, aku memaksa menampakkan gaya yang kasihan, berkata: “Tuan Nichkhun, aku salah. Aku tidak seharusnya menyinggungnya, tolong lepaskan aku dan pacarku.”

Ekspresi Nichkhun dari yang tersenyum tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan, dia datang dan mencengkram kerah baju ku menjerit: “Dimana gaya pamer mu yang pernah kamu tunjukkan didepanku? Sekarang karena tidak bisa memenangiku, kamu baru berpura-pura kasihan seperti anjing? Kamu membuat kekuatanku di seluruh NanJing menghilang, membuatku tidak terkenal, dan membuatku menerima tusukan, sekarang hanya menggunakan 1 kata’ tahu salah’ untuk memaafkanmu? Kuberitahu, tidak mungkin! Hari ini aku mau menghilangkan kakimu!”

Sampai sini, dia tertawa berkata: “Dengar kabar belakangan ini kamu sangat lancar, hingga Claura juga bisa rugi karena mu. Aku mengira kamu sangat hebat. Tidak disangka kamu tetap begitu saja. Tampaknya, wanita itu beneran jatuh cinta dengan sampah sepertimu. Haha, kamu bilang, apakah dia masih bisa menyukaimu jika melihat kamu menjadi cacat? Apakah semua temanmu masih ingin mengikutimu jika kamu menjadi cacat?”

Aku melihat Nichkhun dan berkata: “Tuan Nichkhun, aku benar sudah tahu salahku.”

Nichkhun menamparku dengan sadis berkata: “Ibumu itu, sekarang kamu baru tahu salah? Kuberitahu kamu, sudah terlalu telat!” setelah mengatakannya, dia dengan sadis menendangku, aku langsung jauh tertendang, dia mengarah kearahku ingin menendangku, saat ini Frans sangat jauh denganku.

Aku tahu jika kesempatan ini sudah datang, aku menyentuh kakiku, lalu mengeluarkan pisau lalu melaju kearah Nichkhun. Karena aku terlalu cepat, ditambah Nichkhun yang tidak ada perlindungan, dia langsung jatuh karena doronganku, kemudian aku duduk diatasnya, lalu menaruh pisau di lehernya menjerit: “Semuanya menjauh dariku.”

Frans dan temannya yang awalnya berencana untuk mendekat menjadi menjauh.

Nichkhun menjerit: “Anj*r kamu dari tadi sedang berupura-pura?”

Aku berkata: “Saat aku menerima tendangan kaki pertama, aku sengaja terjatuh untuk mendekatimu, dan saat kamu menendangku, aku sengaja ditendang jauh, demi tidak ada orang yang sempat menolongmu. Bagaimana? Nichkhun, gimana rasanya kalah dariku?”

Nichkhun emosi menjerit: “Kamu berani memenangiku 2 kali?”

Aku dengan dingin berkata: “Saat itu aku bisa dengan serius menghadapinya, kali ini aku juga bisa!” setelah mengatakannya, aku menjerit: “Bang Leo, keluarlah!” Aku dari tadi diam-diam memendamnya karena tidak ada kesempatan dan aku sudah sepakat dengan Bang Leo, jika dia akan mengirimku pesan setelah dia sampai, dan aku khusus memberinya nada dering khusus. Jadi saat aku terdengar suara nada dering itu, aku langsung melawannya.

Saat aku sedang dengan bahagianya menunggu aksi yang muncul kembali, dan sedang memberi Nichkhun pelajaran, dibagian pintu malah tidak terdengar pergerakan apapun.

Aku menoleh melihat ke pintu, terdengar suara tawaan dingin Nichkhun: “Permainan yang sama setiap kali tetap sama, kamu kira aku masih bisa kalah kedua kali setelah masalah itu? Ku beritahukamu, itu tidak mungkin!”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu