Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 922 Jaring Besar

Nody bilang berharap aku bisa bahagia tanpa ada beban, Aku merasa hati ku seperti ada sebuah rahasia yang tersembunyi dalam waktu yang lama, telah dibuka celah kecil oleh orang, semua perasaan yang telah aku usaha untuk menahan, ada sekejap hampir loncat keluar.

Aku mengambil nafas yang dalam, menutup mata dan berkata:" Nody, makan sayur."

Kata yang sederhana, Membuat Nody mengerti apa maksudku, Dia merasa bersalah dan berkata:" Maaf, saudaraku, Aku tidak seharusnya banyak mulut."

Selanjutnya, Dalam meja makan sedikit membosankan, Karena aku sudah selesai makan, jadi tidak mengangkat sumpit lagi, Hanya meminum seteguk alcohol.

Melihat suasana semakin diam, Aku melihat Nody yang dengan wajah merasa bersalah, tersenyum dan berkata:" Kalian hanya datang untuk makan dan minum? dan tidak memberitahu aku rencana bos di atas."

Nody melihat aku sudah mulai tersenyum, Baru menghela nafas lega, tersenyum dengan ku dan berkata:" Aku kemari, Murni hanya karena ingin menemani kamu, juga termasuk pembunuh tersembunyi milik mu, bertanggung jawab melindungi mu, dan membantu mu membunuh, untuk mereka bertiga, hanya sebagai kapten kecil, organisasi di belakang mereka jika mengirim orang kemari maka semua akan dibagi ke tangan mereka, dan dipimpin oleh mereka, bertanggung jawab bekerja untuk mu, juga agar kamu bisa tahu mana orang organisasi mereka dan mana adalah orang luar."

Nando menganggukkan kepala, berkata:" Bang Alwi, Ada kami disini, kamu boleh percaya dengan organisasi kami, untuk orang lain, yang telah kamu putuskan boleh tetap tinggal, organisasi kami akan menggali semua latar belakang mereka sampai leluhur generasi kedelapan belas, Bisa di pastikan orang yang kamu masukan ke area tinju bawah tanah adalah orang yang tidak punya ancaman bagi anda."

Regy Yang berkata:" Tapi , Kami tetap berharap sebaiknya anda tidak memilih orang lain diluar organisasi kita, Anda juga tahu, Loyalitas orang-orang ini belum teruji, Apabila mereka memilih untuk bergantung pada keluarga zhong yang lebih besar, Bukankah anda akan mengalami kerugian?"

Aku sedikit menyipitkan mata, berkata:" Kalian tidak ingin aku memilih orang lain, tapi ini adalah perlombaan terbuka, JIka orang-orang ini menang, aku tidak punya alasan untuk tidak membiarkan mereka untuk tetap tinggal, kalian tenang saja, aku Tahu batasnya, Aku tahu kalian demi kebaikan ku, tapi aku juga tidak ingin mengandalkan semua pada organisasi kalian."

Intinya, Meskipun aku berterima kasih pada organisasi ini, tapi, hati aku sangat jelas, organisasi ini bukan milikku, Dalam lubuk hati ku sebenarnya masih berharap ingin membangun kekuasaan milik sendiri."

Mereka melihat aku begitu bersih keras, tidak lagi mempertahankan, hanya memberitahu ku rencana mereka, dan Nody memberiku sebuah ponsel, bilang nya ponsel ini pernah di ubah oleh Chick, Aku boleh tenang memakainya untuk menelefon, tidak akan tertangkap di internet, karena dia telah dipasang dengan sebuah alat pemblokir sinyal.

Aku memegang ponselnya, berkata sambil tersenyum:" Kebetulan aku sedang pusing karena tidak ada ponsel, dengan adanya ponsel ini, aku tidak perlu khawatir bagaimana menghubungi kalian lagi, kedepannya jika kalian punya masalah penting, telfon saja ke nomor ini, kalian tahu nomornya apa?"

Mereka menganggukkan kepala.

Aku berkata:" Baguslah kalau begitu, oh ya, kalian tinggal dimana?"

Nody berkata:" Kami tinggal di sebuah perumahan."

Aku mengangguk kan kepala, berkata:" Kalian pulang lah lebih awal, Nody, sebelumnya kamu pernah bilang akan melakukan sesuatu dengan wajah kamu, kapan akan melakukannya?"

Nody berkata:" Akan melakukan nya setelah pulang, Ahli bedah sudah menunggu dirumah itu."

"Baguslah kalau begitu, Mana kartu identitas kalian? identitas latar belakang dan sebagainya, sudah di persiapkan semua? yakin tidak akan ada yang kurang?"

"Tenang saja, sudah disiapkan dengan baik, Mulai dari hari ini, Nama ku Yandy, ingat itu." Nody memerintahkanku.

Aku menganggukkan kepala, berkata:" Aku mengerti, Kalian pulang lah lebih awal dan beristirahatlah, ada masalah telefon aku."

'Iya."Nody sudah memberi kepastian, terdiam dan menatapku lagi, berdiri dan pergi.

Setelah mereka pergi, Aku duduk di meja yang berantakan, Masih memikirkan pertanyaan Nody sebelumnya dalam benakku, Itu terasa sangat tidak enak dalam hati.

Aku memberitahu diri sendiri, Jangan memikirkan nya lagi, Seperti dahulu, terus hanya memperhatikan Jessi, bukan kah itu sudah cukup? Rela dan rela, tidak rela mana mungkin akan ada dapat?

Biarpun aku seumur hidup tidak bisa melepaskan Felicia dan Aiko, lalu kenapa? Meskipun aku seumur hidup berutang pada mereka, lalu kenapa? Aku juga manusia, Dalam menghadapi pemilihan, Aku juga akan dengan egois memilih seseorang yang lebih penting dan istimewa, Meskipun aku yang seperti ini, seperti orang brengsek dan keji, tapi, Aku mencintai seorang wanita yang bisa membuat aku rela melepaskan hati ku sendiri, dan hanya ingin mengejarnya, dan ini adalah resiko yang harus aku tanggung.

Untuk hutang ku terhadap Aiko dan Felicia, Aku akan membayar dengan perlahan, Mereka mau terima boleh, tidak mau terima juga tidak masalah, Aku hanya bisa melakukan sebisa ku, untuk menebus mereka.

Saat ini, Aku melihat Angela keluar dari lift, Dia menatapku dengan merasa aneh dan bertanya:" Mood kamu sedang tidak bagus?"

Aku menepuk wajah ku sendiri, berkata sambil tersenyum:" Apakah begitu jelas terlihat di wajahku?"

Angela menganggukkan kepala, dia melihat Alkohol yang ada di meja, berkata dengan penuh perhatian:" Kamu sudah banyak minum, istirahatlah dulu disini, Aku pergi buatkan kamu sop penyadar alkohol."

Aku memang sedikit tidak enak badan, dan tidak lagi menolak niat baik darinya, setelah minum sop penyadar alkohol, aku berdiri dan kembali ke kamar, berbaring di atas kasur, bersiap untuk tidur dengan baik, melupakan hal yang membuat aku tidak senang itu.

Akhirnya, Tuhan sepertinya tidak bersedia membiarkan laki-laki brengsek seperti aku ini hidup dengan lancar, Baru saja tidur, Dibawah sudah ada orang yang sedang ketuk pintu dengan keras, Serasa ingin mengetuk pintunya sampai hancur, dengar suara ketukan ini, Aku tahu mungkin sudah terjadi sesuatu, segera memakai baju dan turun kebawah, setelah membuka pintu, Aku melihat Ardi dengan wajah suram berdiri disana, Aku bertanya:" Ada apa ini?"

Ardi berkata dengan nada berat:" Tuan Alwi, ada masalah besar."

Aku sedikit mengerutkan kening, Dia terus berkata:" Ada Keributan di luar sana, semua warga berkumpul dan berteriak ingin anda memberi argumen."

"Argumen apa?"

" Bukankah anda mengusulkan agar warga mengubah rumah mereka menjadi homestay? Akhirnya, sekelompok orang datang dengan alasan perlombaan, membakar dan menjarah belasan keluarga, Lari dari semalaman, dengan berapa puluh orang, semua sudah meninggal, dan meninggal dengan tragis, ini membuat warga jadi marah, dan membuat mereka merasa berbahaya, sekarang, mereka ribut ingin kita mencari cara untuk mengusir tamu dari rumah mereka, sementara itu, menginginkan anda untuk bertanggung jawab atas masalah ini."

Ardi bicara sampai disini, berkata dengan sedih dan berduka:" Masalah seperti apa ini, jelas-jelas semua orang yang ikut lomba disini, sudah mengumpulkan berkas informasi, kami telah memeriksa semua identitas, tidak ada masalah baru boleh dimasukkan, tapi bagaimana bisa muncul orang -orang itu, membakar dan menjarah, sungguh cukup jahat."

Melihat Ardi yang rengekan, Aku mengerutkan kening, merasa masalah ini Agak aneh.

Sebenarnya aku dari awal sudah tahu kalau berbuat seperti ini akan ada bahaya tersembunyi, jadi aku sudah mengajari meraka saat masuk dalam homestay itu dari awal, telah menanda tangani perjanjian dengan mereka, menegur mereka agar tidak menyakiti warga lokal, jika tidak, tinggal kan nyawa mereka, biarpun sudah lari, aku juga akan bergabung dengan resimen tentara bayaran diseluruh dunia untuk meluncurkan perintah pembunuhan terhadap mereka, harus tahu, perjanjian ini sudah membuat semua orang shock, dan mereka sudah berjanji tidak akan membuat masalah.

Ini alasan pertama aku merasa ada keanehan dalam persoalan ini, alasan kedua keanehan dalam masalah ini adalah, biarpun mereka memang ingin merebut harta, bisa langsung saja merampok, satu demi satu menghabiskan puluhan keluarga, kedengarannya seperti sengaja membuat keributan, menaikan amarah warga, tapi bukan menginginkan harta, apa lagi, uang dalam rumah orang-orang itu, bisa lebih banyak dari hadiah yang aku usulkan? kecuali otak mereka bermasalah, baru akan memilih cara ini untuk mendapatkan harta.

Alasan ke tiga keanehan dalam masalah ini adalah, masalah ini terjadi dengan tiba-tiba, dan juga ditengah malam, dengan begitu tidak akan ada banyak yang tahu, biarpun sudah tahu, semua orang tidak akan bisa dalam waktu yang begitu singkat berkumpul untuk demo, ini lebih seperti kegiatan terencana dan terorganisir.

Berdasarkan ketiga pertimbangan ini, Aku bisa yakin masalah ini adalah perbuatan disengaja, dan ini sengaja dibuat untukku. hanya saja tidak tahu siapa sebenarnya, bisa dengan tepat menggunakan kesempatan ini turun tangan menghadapi ku.

Sedang berpikir, di luar terdengar suara marah, ada seorang datang dengan panik, berkata:" bos, semua warga itu sudah gila, mereka, mereka sudah mulai membobol komunitas, mereka berkata bahwa jika malam ini bos tidak memberi argumen, mereka tidak akan pergi. dan ada orang........yang bilang akan membunuh tuan Alwi."

Mendengar kata-kata ini, Ardi langsung marah besar, dan memarahi:" Tidak masuk akal! siapa yang memberi keberanian untuk mereka? Tuan Alwi adalah orangnya tuan muda, mereka berani apa-apakan tuan Alwi, benar-benar cari mati!"

Kataku ringan:" tidak perlu marah sebesar itu, karena mereka telah di bohongi orang, untuk orang yang berteriak ingin membunuhku, ada kemungkinan adalah pelaku yang bercampur dalam orang-orang itu."

Ardi tidak bodoh, aku berkata begini, dia pada dasarnya sudah mengerti maksud aku, bertanya dengan kaget:" Maksud anda, masalah ini ada yang sengaja merencanakan, ingin melawan anda?"

Aku sedikit menyipitkan mata, berkata:" bukan hanya ingin melawan ku, coba kamu pikir, lomba kali ini, sebenarnya tujuan kali ini demi apa? demi membantu tuan muda untuk mencari anak buah yang lebih cocok, yang akan mendengar perintah nya, demi membangunkan sebuah kekuasaan untuk nya."

Ardi menganggukkan kepala, aku tidak bicara lagi, tunjuk dia untuk melanjutkan, dia merenung sejenak, berkata:" itu artinya, pelaku itu tidak ingin perlombaan ini berjalan lancar, tidak berharap arena tinju bawah tanah ini berhasil berdiri, tujuan sebenarnya, adalah tidak berharap tuan muda berhasil membangun kekuasaan sendiri, jadi masalah ini telah di tata dengan cermat, ingin semua usaha kita sia-sia.'

Aku menepuk jari, berkata:" benar begitu."

Ardi menggertakkan gigi dan berkata:" kalau begitu harus bagaimana, bagaimana cara nya agar kita bisa mengeluarkan pelaku utama itu?"

Aku menghela nafas, berpura-pura berkata tanpa daya:" Aku sementara tidak punya cara, coba tenangkan emosi orang-orang itu terlebih dahulu."

Ardi mengira aku ingin pergi bertemu dengan orang-orang itu, segera menghalangiku dan berkata:" tidak boleh pergi, Tuan Alwi, karena mereka datang dengan ada persiapan, jika anda pergi, kalau terjadi apa-apa bagaimana?"

Aku berkata ringan:" Aku tidak bilang aku ingin pergi."

Ardi dengan wajah bingung, berkata:" lalu kenapa anda bilang soal menenangkan masalah?"

Aku berkata:" Maksudku adalah, kamu yang membiarkan orang itu pergi, bilang saja aku dibunuh orang malam ini, terluka parah, telah di kirim ke kamp pelatihan."

Hah? Apakah boleh seperti ini?" Ardi berkata agak tidak pasti:" Ada sedikit penghinaan di matanya, mungkin dia sama sekali tidak kepikiran, bisa nya aku memilih untuk melarikan diri.

Aku juga malas mau menjelaskan kepadanya? Aku memintanya berkata seperti ini, mana mungkin hanya karena ingin melarikan diri, Aku masih punya rencana lain, hanya saja tidak boleh memberitahu dia.

Aku berkata ringan:" kenapa tidak bisa? mungkin kah mereka akan masuk ke rumahku untuk melihat aku meninggal disini atau tidak?"

Ardi karena omonganku, wajahnya berubah jelek, aku terus berkata:" dan beberapa waktu ini kamu harus terus menyebar kalau aku terluka parah, siapa pun bertanya jangan berkata jujur."

Ardi melihat aku begitu berhati-hati, berkata dengan penasaran:" Apakah anda memiliki rencana lain?

Aku rasa orang ini cukup pintar, menganggukkan kepala, berkata:" Ardi, aku harap kamu ingat kata-kataku sebelumnya, pikirkan tuan yang ingin kamu ikuti adalah tuan muda, jadi jangan sampai berdiri dibaris yang salah."

"Aku mengerti, anda tenang saja. " Ardi sedang berkata, berbalik jalan menuju depan pintu.

Aku berbalik masuk dalam rumah dan tutup pintu, kemudian melihat Angela yang berdiri tidak jauh, bertanya:" sudah mendengar semua?"

Angela menganggukkan kepala, berkata dengan buru-buru:" kamu tenang saja, aku tidak akan menyebar keluar, hanya saja .......kamu benar ada cara untuk membersihkan nama sendiri, dan menangkap pelaku utamanya?"

Aku menganggukkan kepala, berkata:" Iya, Aku bisa melakukannya, kalau dengan masalah kecil seperti ini saja tidak bisa di selesaikan, Aku mungkin dari awal sudah mati dalam perhitungan gelombang ini."

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu