Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 839 Pertarungan Aku dengan San Kim Segera Dimulai!

Entah malam ini karena pindah ke tempat baru atau karena aku bertemu dengan Alwi palsu, sehingga tidurku tidak begitu nyenyak. Sekali aku mengejapkan mataku, aku bisa teringat adegan di pesawat dimana Alver mengorbankan nyawanya demi menolongku, teringat wajahnya yang pucat dan terbaring didalam peti.

Selain itu, banyak kenangan lalu seperti tumbuh sayap dan terbang ke dalam kepalaku, hatiku, sehingga membuat diriku benci, sakit dan rindu.

Aku terbangun dalam tengah malam dan duduk didepan meja kerja. Disini masih ada komputer, yang dibawa Joey sebelum ia tidur. Sepertinya ia sudah tahu kesukaanku, tahu aku sering main komputer di Rudi sana, jadi membawakan satu juga untukku. Selain itu, ia juga memberi telepon baru untukku.

Aku tahu Joey sedang bertindak baik kepadaku. Ia adalah anak yang pintar. Kecurigaan padaku juga menghilang begitu saja karena tampilanku yang menarik perhatian, ditambah kepercayaan dan harapan Matthew kepadaku. Ia seperti sudah melihat masa depanku yang terang. Kalau tidak sekarang bertindak baik kepadaku, mau kapan lagi?

Aku menerima kebaikan Joey dengan senang, tapi aku sangat mengetahui aku tidak bisa menggunakan telepon ini untuk berkontak dengan Mark mereka. Fasilitas apa yang tersembunyi di telepon ini ataupun aplikasi yang terunduh, jadi aku hanya bisa jaga-jaga.

Aku membuka komputerku dan mencari Weibo, tapi aku lupa Jessi mereka tidak mungkin akan muncul di berita, bahkan Felicia pun telah keluar dunia hiburan, jadi Weibo tidak berguna bagiku untuk menemukan berita mereka.

Aku asal menelusuri beberapa berita. Aku mematikan komputer dan berbaring di ranjang. Tidak ada satupun yang tahu betapa rindunya aku terhadap Jessi, Ibuku dan Dony mereka. Seperti Jessi tidak tahu, ‘suami’ yang meninggal dan membuatnya patah hati, adalah bedebah yang menciumnya secara diam.

Aku menahan rasa rinduku dan berpikir, “Kalau tidak bisa tidur, lebih baik melatih diri.”

Aku langsung bergerak. Aku memakai pakaianku dan perlengkapanku, lalu pergi berlari. Siapa yang tahu Joey tiba-tiba keluar karena kericuhan yang kubuat. Ia terkejut melihat aku yang ingin pergi berlari. Ia melihat waktu dan berkata, “Sekarang baru pukul tiga pagi.”

“Aku tidak bisa tidur, jadi ingin olahraga. Kalau kamu ingin, juga boleh ikut aku.” ujarku.

Joey mengayunkan tangannya dan tertawa berkata, “Tak apa-apa, lebih baik aku lanjut tidur.”

Aku menganggukan kepalaku dan membuka pintu pergi. Aku mulai olahraga, berlari sebanyak dua puluh putaran, berlatih beberapa kali tinju militer, belajar tinju delapan trigram, lalu aku bersembunyi di semak-semak, menarik nafas dalam dan mulai persembunyian yang cukup lama.

Orang yang seperti kita, harus belajar untuk menyembunyikan diri dibanding dengan belajar membunuh orang, jadi saat aku menjalankan pelatihan fisik, aku juga tidak pernah melupakan latihan itu.

Pagi hari kedua, ada orang yang datang keluar untuk berlatih. Aku terus bersembunyi disana, untuk mengetahui apakah ada orang bisa menemukan diriku dan hasilnya satupun tidak menemukanku. Aku melihat Joey dn beberapa orang sedang mencariku dengan panik, mungkin mengira diriku kabur, lagipula meskipun kita sudah berada di satu tim yang sama, tapi ia masih saja menyimpan rasa curiga kepadaku.

ketika San Kim mereka juga datang. Mereka mendapat berita bahwa aku hilang, lalu San Kim melirik ke arah dimana aku berada. Aku segera menahan nafas sambil berpikir apakah anak ini sudah menemukanku? Kalau aku ditemukan, maka menjelaskan kemampuannya lumayan.

Tapi yang membuatku kecewa adalah San Kim sama sekali tidak menemukanku. Ia berbicara sesuatu dengan Joey, wajahnya tidak terpasang raut wajah yang sombong lagi. Kurasa ia sekarang sudah mulai khawatir ia akan ditinggal, ditambah sepuluh besar anggota Pasukan Aurum seketika tersisa beberapa dan aku juga terlalu ganas, jadi ia ingin bekerja sama dengan Joey.

Aku melihat mereka dari jauh dengan seru. Aku ingin tahu apakah Joey bisa sebodoh seperti Kevin, demi beberapa anggota Pasukan Aurum yang tersisa dan membuangku. Tapi ia terlihat lebih pintar dari Kevin. Tidak, seharusnya ia bisa lebih merasakan kelebihanku dibanding Kevin, jadi ia tidak terlalu hormat saat berbicara dengan San Kim mereka, bisa dikatakan juga menjauh.

Sikap Joey membuat San Kim mereka kesal, lagipula San Kim mereka pernah dipuji bagai artis terkenal. Tidak hanya Joey, bahkan tokoh besar seperti Kevin juga harus hormat kepada mereka, tapi apa yang terjadi sekarang?

Aku merasa lucu dan ingin melihat tindakan San Kim. Di saat yang sama, mereka semakin dekat berjalan kearahku. Aku dengar San Kim terus berbicara tanpa putus asa, “Kak Joey, apakah kamu tidak merasa kedatangan Alwi sangat janggal? Lalu mengapa ia tiba-tiba hilang? Kurasa ia pasti sedang bersembunyi di suatu tempat dan berkontak dengan orang negara sana.”

Huh, San Kim ini demi menghilangkanku, kata-kata apapun berani diucapkannya.

Joey si licik ini, kalaupun ia mencurigaiku, ia juga tidak akan memberitahu San Kim, lagipula ia sudah pernah mendapat pelajaran.

Joey berkata, “San Kim, aku tahu kamu memiliki dendam dengan Alwi. Tapi setahuku, Alwi sepertinya tidak pernah berinisiatif untuk mencari masalah denganmu. Kamu seharusnya juga tahu untuk mundur. Untuk ucapanmu, tanpa bukti dan sengaja untuk menjelekkan nama buruk orang.”

San Kim berkerut alis dan masih ingin mengatakan sesuatu. Aku pelan-pelan keluar dari semak-semak. Ia berteriak, “Siapa yang disana?”

Semua orang memasang wajah terkejut setelah menemukan diriku. Aku tersenyum dan berkata, “Aku sudah berjongkok disana lama sekali, tapi tak ada satupun dari kalian yang menemukanku. Kurasa eskpestasiku terhadap kalian terlalu tinggi.”

Aku merenggangkan pinggangku. Siapapun yang berjongkok begitu lama, pasti bisa merasakan lelah.

Orang sombong yang seperti San Kim, wajahnya memerah setelah mendengar ucapanku. Entah karena ia marah atau malu, Joey melihatku dan berkata, “Kamu berada disana sejak tadi?”

Aku tertawa dan berkata, “Bicaralah kamu. Kurasa aku tidak perlu mengikuti lagi kompetisi bersembunyi hari ini.”

Aku melirik San Kim dari samping. San Kim mendatarkan wajahnya dan berkata, “Kamu jangan terlalu bangga!”

Dan terbukti bahwa aku bukan bangga, hanya saja ia memang tidak dapat mengalahkanku. Kompetisi hari ini dari membongkar dan memasang bom hingga memanah, aku selalu mendapat peringkat teratas.

Beberapa kompetisi selesai diadakan, langit sudah menjadi gelap. Suara-suara yang penuh kecurigaan itu benar-benar hilang, walaupun aku belum tentu bisa memenangkan pertarungan esok hari dengan San Kim, tapi setidaknya tiada orang yang mencurigai kemampuanku.

Tiba di asrama, aku segera mandi. Sehari yang penuh kelelahan, ditambah kurangnya istirahat kemarin malam, membuatku cukup lelah. Aku tidur dan bangun dengan penuh semangat. Hari kedua subuh pukul lima, aku keluar melatih diri seperti biasanya. Kali ini, Joey juga bersama denganku.

Aku tertawa dan berkata, “Ada apa? Mengapa tidak tidur lagi?”

a bilang, “Kemarin aku pergi menyaksikan kompetisi Rudi, kompetisi tinju.”

Mau Joey ataupun Rudi, kompetisi mereka diadakan kemarin. Hanya peringkat empat besar yang mengadakan kompetisi hari ini. Ini juga dilakukan untuk menunjukkan kekaguman orang-orang kepada peringkat empat besar dan menunjukkan tim mementingkan peringkat empat besar.

“Oh, ada apa?” tanyaku malas.

Joey berkerut alis dan berkata, “Kemajuannya cukup banyak. Dalam waktu yang singkat, sungguh membuat orang terkejut.”

Aku berkata, “Apakah kamu mau mendengar yang sebenarnya?”

“Apa?”

“Proporsi tubuh Rudi sangatlah bagus, orang yang baik untuk dilatih. Dulu ia terlihat biasa saja, karena ada orang yang salah mengajarnya dan terus membiarkannya, jadi ia tidak ada niat belajar. Orang-orang itu juga tidak mengajarnya dengan serius.” ucapku lalu melihat kearah Joey. Tatapan matanya sekarang ada yang bersinar. Aku tertawa dan lanjut berkata, “Kamu yang mengurus orang-orang itu, jadi aku juga tidak akan mengatakan apapun.”

Joey malu karena kejahatan yang ia lakukan terbongkar. Aku berkata, “Tapi seharusnya Rudi sudh menyadari dirinya adalah orang yang cukup berbakat, ditambah keluarganya dan memiliki dendam. Kurasa ia akan berusaha untuk berkembang.”

Joey melihatku dan tidka berbicara. Kita turun ke bawah dan mulai berlatih. Siapa sangka tengah berlari, tiba-tiba bertemu dengan Rudi yang kebetulan juga keluar melatih diri. Joey tiba-tiba berhenti.

Ia bertanya, “Alwi, ucapanmu sebelumnya, apakah aku bisa mengertinya sebagai, kamu ingin aku membunuh penerima warisan yang akan datang?”

Aku berkata, “Bebas bagaimana kamu ingin mengartikannya. Tapi untuk kalimat ‘bahkan api tidak bisa membakarkan padang rumput saat angin musim semi menerpa lagi’ ini, sepertinya kamu juga mengerti kalau aku tidak memberitahumu.”

“Mengapa kamu tidak melakukannya sendiri?” Joey menyipitkan matanya sambil melihatku. Tatapan matanya terdapat kecurigaan dan kewaspadaan.

Orang ini pintar juga, mungkin takut kalau ia telah membunuh Rudi, aku bisa menggunakan masalah ini untuk menjebaknya. Aku tertawa pelan dan menaruh sebatang rokok di sudut bibirku sambil duduk di kursi. Aku pelan-pelan mengeluarkan asap rokok dan berkata dengan nada sinis. “Kalau aku bilang aku tidak bisa melakukannya, apakah kamu percaya?”

Joey mengerutkan dahinya dan berkata, “Aku tidak percaya, tapi wajahmu tidak dapat membuatku curiga. Setahuku, kamu adalah seorang pembunuh, tapi...apakah orang yang berhati lembut bisa menjadi pembunuh?”

Aku berkata, “Aku menyuruhmu untuk membunuh Rudi, tapi kamu bilang berhati lembut?”

Joey tidak lagi membalas, tapi ia tahu penggunaan katanya ini tidak cocok.

Aku mematikan rokokku dan berdiri berkata, “Kalau kamu pernah memeriksa diriku, seharusnya tahu diriku adalah seorang pembunuh, tapi bukanlah psikopat. Ada orang yang pernah membayar sejumlah uang untuk membunuh seseorang. Setelah aku tiba, aku baru menyadari bahwa ia menyuruhku untuk membunuh guruku. Aku tidak melaksanakan misinya dan membunuh Bos itu.”

Ini semua asli pengalaman dari ‘Alwi’. Aku tahu Joey mereka pasti sudah mengetahuinya, juga karena masalah ini, jadi aku berani pamer dihadapan Joey dan berbohong, hingga aku tidak bisa melanjutkannya.

Joey mengangguka kepalanya dan berkata, “Aku memang pernah mendengar masalah itu.”

“Kalau pernah dengar, seharusnya kamu tahu aku ini adalah seorang yang peduli dengan hubungan guru murid. Rudi memanggilku ‘guru’. Kalaupun ia mengkhianatiku dan aku menginginkan nyawanya, aku tidak bisa melakukannya sendiri.”

Joey tenggelam dalam pikirannya dan berkata, “Aku mengerti, tapi setelah masalah ini, kita adalah teman seperjuangan.”

Aku tertawa pelan. Ia bertanya apa yang kuketawakan. Aku berkata, “Kukira kita sudah menjadi teman seperjuangan sejak lama. Siapa yang tahu ternyata aku yang berpikir terlalu banyak.”

Ucapanku membuat Joey terkejut, lalu ia tertawa kencang dan berkata, “Benar, kita adalah teman seperjuangan.”

Ia mengangkat kepalanya lalu memandang kearah dimana Rudi menghilang dengan tatapan mata yang licik. Aku menghela nafas dalam hati. Jangan salahkan aku, Rudi. Ayahmu dan kamu yang tidak memberiku jalan hidup. Aku Alwi, bukanlah orang yang berhati lembut.

......

Setelah selesai sarapan, kompetisi dimulai dan kompetisi pertama dapat menarik semua perhatian orang untuk menonton, karena kompetisi ini sangat penting untuk pemilihan anggota pertama Pasukan Aurum.

Pertarungan ini kebetulan sekali adalah pertarungan antaraku dan San Kim.

San Kim telah tiba di arena terlebih dahulu. Wajahnya datar, tubuhnya penuh dengan aura membunuh dengan kuat. Aku tahu ia ingin sekali aku mati, tapi sayangnya aku tidak akan mungkin terjatuh dengan mudah. Hari ini harusnya ia yang mati!

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu