Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 216 Ujian Masuk Universitas

Aku tidak pernah berpikir bahwa Jimmy Su akan mengangkatku sebagai wakil kapten, meskipun dia bilang kalau dia ingin memberiku kompensasi, tidak masalah menipu orang lain dengan kata-kata itu, tapi itu tidak berguna terhadap aku, aku rasa orang ini bisa melihat siapa yang ingin duduk di posisi wakil kapten, hal ini pasti akan menyebabkan semua orang merasa tidak puas, jadi dia ingin menempatkan aku di posisi ini, membiarkan aku merasa terisolasi.

Benar saja, setelah Jimmy Su mengumumkan berita itu, ekspresi wajah anggota tim yang awalnya menyapaku dengan ramah berubah, meski hanya sekilas, kemudian semua orang tertawa, tapi aku bisa merasakan bahwa beberapa orang tidak terlalu peduli dengan siapa yang menajadi wakil kapten, misalnya Steve yang konyol. Saat itu dia tersenyum tulus pada aku. Dan juga, ada beberapa orang yang tidak sepenuhnya menerima, beberapa tersenyum, mengatakan kata-kata sindirian seperti hal ini sudah direncanakan sejak lama, bisa bermalas-malasan dan tidak latihan, masih bisa menjadi wakil kapten.

Aku ingin berpura-pura tidak mendengarnya, siapa tahu Steve sangat marah kepada orang itu dan berkata, "Gunawan, kenapa kamu berbicara seperti itu? Bagaimaana kalau kamu jangan bergerak, aku akan menembakmu tiga kali dan membuatmu sembunyi seperti tikus jalanan selama satu bulan, lalu membiarkanmu menjadi wakil kapten, apa kamu bersedia?"

Aku tidak menyangka Steve akan seperti ini, hati aku panas, dan Gunawan berkata dengan tidak senang: "Orang bodoh, baik, kamu sangat pandai menyanjung, oh, kamu akan menjadi pengikut wakil kapten, seseorang pernah bilang, jika seorang pria mencapai puncak, semua temannya akan mengikutinya."

Dua orang yang memiliki hubungan baik dengan Gunawan tiba-tiba bergabung.

Jessi pernah bilang jika disana ada orang disana juga ada masalah,dimana ada masalah, disana akan ada kelompok, dan meski rajawali adalah sebuah pasukan, pasti akan ada masalah-masalah internal, ada juga kelompok kecil, orang-orang bilang Gunawan memiliki "orang kepercayaan" sendiri, Steve juga ada, bahkan lebih banyak, mereka mengatakan kalau Gunawan sudah kelewat batas, merasa aku telah banyak menderita, dan merasa wajar aku mendapat kompensasi, meski telah mengatakannya, aku bisa melihat bahwa mereka juga sedikit kecewa, lagipula, orang-orang ini dihormati karena kekuatan mereka, dan akukurang cocok menjadi wakil kapten, hal ini menjadi kurang nyaman bagi semuua orang.

Melihat kedua belah pihak akan konflik, Jimmy Su membuka mulut untuk berbicara, dia langsung maju selangkah, dan ketika dia akan berbicara, aku berkata: "Jangan ribut."

Aku berkata sangat serius, mungkin aku terlihat terlalu serius, semua orang terdiam sesaat dan menatapku dengan mata mereka. Gunawan terlihat marah dan berkata aku akan gila saat menjabat sebagai wakil kapten.

Aku mengabaikan sindirannya, dan berkata dengan tulus: "Aku tahu semua orang merasa ini sangat mendadak, dan juga, aku belum lama mengenal kalian, dan kalian tidak memiliki pemahaman jelas dan akurat terhadap kekuatanku, aku duduk disini mengisi posisi wakil kapten, semua orang pasti tidak akan menerimanya dengan mudah, aku sendiri juga begitu."

Semua orang melihat aku mengatakan kata-kata ini tanpa kesombongan dan dengan rendah hati, dan mereka menjadi tenang dan menghilangkan tatapan hina, dengan persaaan lega aku berkata: "Aku malu dengan posisi ini, jadi aku memilki sebuah rencana, yaitu setelah dua bulan, ketika cederaku sudah sembuh, aku bersedia menerima tantangan kalian disini, siapa pun yang ingin melawanku, aku akan melayaninya sampai akhir, jika aku menang, aku pikir aku layak menerima posisi ini, akui diriku, jika aku kalah, aku bersedia melepaskan jabatan ini, dan aku akan menulis surat pengunduran diri dan merekomendasikan pemenang sebagai wakil kapten, itu sudah sepantasnya."

Semua orang mendengar ucapanku. Mereka dengan terkejut menatapku, bahkan Jimmy Su ikut terheran, dia bertanya: "Alwi, apa kamu tidak khawatir kehilangan posisi wakil kapten? Kamu tahu, dengan dirimu yang sekarang, kamu tidak pantas untuk Jessi, jika kamu tidak berusaha merangkak ke atas, apa yang bisa kamu buktikkan padanya?"

Aku mengakui bahwa Jimmy Su adalah pria yang pandai mencari kelemahan, jika itu orang lain, mereka pasti akan khawatir mendengar hal ini, dan mereka akan sangat menghargai posisi wakil kapten, lagi pula, ini adalah langkah pertama untuk merangkak ke atas.

Sayangnya, dia salah menilaiku, tubuhku disini namun tidak dengan hati dan pikirkanku, aku ingin menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Jessi, kemudian aku akan kembali ke Nanjin dan mengambil kembali apa yang menjadi milikku, jadi aku tidak peduli jika aku adalah seorang wakil kapten atau seorang ‘prajurit biasa’, lagi pula, aku tidak pernah berpikir untuk tinggal dan bergabung, dan juga, Jessi bukan tipe orang yang peduli dengan hal-hal seperti ini, jika Jimmy Su bisa mengatakan hal-hal seperti ini, itu berarti dia tidak mengenal Jessi, dan dia tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkannya.

Aku mencoba tidak peduli dengan ketenaran dan kekayaan, mengatakan: "Jika aku menginginkan posisi ini, aku akan berusaha untuk mencapainya dengan kekuatanku sendiri, tidak seperti sekarang. Lagipula, tujuan utamaku bergabung dengan tentara bukan untuk ketenaran melainkan untuk melindungi negara, melayani masyarakat, dan memberi kemakmuran untuk negara, aku rela menumpahkan darah untuk negara, menjadikannya kuat, dan menunjukkan kehebatan negara kita!"

Alasan aku mengatakan ini adalah karena aku tahu bahwa orang-orang di depan aku berbeda denganku, walaupun mereka akan termotivasi oleh ketenaran dan kekayaan, mereka sudah datang ke sini, mereka bersedia mempertaruhkan hidup mereka untuk bergabung dalam berbagai misi rahasia. Itu semua karena mereka memiliki kesetiaan untuk melayani negara, di depan kesetiaan, semua ketenaran dan kekayaan harus dikesampingkan.

Benar saja, ketika aku mengatakan ini, Gunawan, yang memiliki pendapat tentangku, bertepuk tangan, dan dengan ekspresi senang berkata: "Bagus!"

Yang lainnya segera bertepuk tangan, suara tepuk tangan menggelegar, seakan bertepuk tangan untuk memuaskan Jimmy Su, aku tersenyum, dari ujung mata menangkap Jimmy Su mengepalkan tangan, seakan berpikir untuk bertarung denganku, dia tidak melihat dengan siapa aku mempelajari kemampuan-kemampuan, guruku adalah Jessi yang cerdas.

Bukannya Jimmy Su yang ingin mengisolasiku dari yang lain? Maka aku akan ku tunjukkan bagaimana aku memenangkan rasa hormat dan kekaguman semua orang.

Aku tidak menyangka hanya dengan dua-tiga kalimat, aku menyelesaikan ‘krisis’ yang disiapkannya untukku. Saat Jimmy Su tidak berbicara lagi, aku tersenyum dan berkata: "Kapten Su, aku ingin mengambil cuti sakit selama dua bulan, bisa tidak? Kesehatanku belum membaik."

Jimmy Su mengerutkan kening, berkata, "Dua bulan terlalu lama, tapi aku bisa membantumu mendapat izin."

Aku tersenyum dan berkata, "Kalau begitu aku akan berterima kasih pada kapten dulu."

Jimmy Su mengangguk, lalu menepuk tangan, memberi isyarat kepada semua orang untuk melanjutkan latihan, dan kemudian menyuruhku untuk pergi.

Aku mengikuti Jimmy Su keluar, kamiberdiri berdiri di ujung koridor, saat aku sudah disampingnya, dia memberi aku sebatang rokok, aku mengambilnya dan menyalakan rokok kami, kami merokok dan tidak ada yang berbicara. Dari belakang terdengar suara orang-orang berlatih, Jimmy Su berkata: "Aku telah meremehkan kekuatanmu."

Karena tidak ada seorangpun sekarang, aku tidak perlu berakting lagi, melihat ke arah Jimmy Su, aku berkata: "Kapten Su tersanjung, jika aku tidak memiliki kekuatan yang cukup, bagaimana aku bisabaik serangan terbuka maupun diam-diam Kapten Su?"

Jimmy Su dengan ringan mengatakan: “Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan.”

Aku tersenyum dingin dan berkata: "Ya sudah kalau tidak tahu. Aku tak akan membahasnya lagi, hanya kamu dan aku yang memahaminya. Dan juga, Kapten Su, aku menyarankan kamu lebih jujur dengan hidupmu, apalagi dengan status sepertimu, yang tidak hanya harus memperkuat dan mempercayai negara, tapi juga sangat mementingkan keuntungan dan kerugian pribadi. Terlalu banyak memberi perhatian pada masalah cinta yang kekanak-kanakan, ini tidak ditakdirkan untuk berlangsung lama, bahkan tidak mungkin untuk selamanya. Ada pepatah yang mengatakan, "Terlalu banyak rencana pintar, merupakan serangan balik pada kehidupan sendiri", Kapten Su, tolong berpikir dua kali sebelum kamu sesuatu lain kali. Jangan sampai kamu membuktikan pepatah ini."

“Kamu!” Jimmy Su menatapku dengan marah, melihat seseorang mencondongkan kepala ke luar jendela, dia segera mengubah ekspresinya, pura-pura berbicara dengan ekspresi nyaman, tapi pertanyaanya penuh dengan konfrontasi, dia berkata: “Dalam jangka waktu ini kamu tinggal dimana?"

Aku merasa orang ini benar-benar suka mencari masalah sendiri, aku tersenyum dan berkata: "Tentu saja aku tinggal di tempat rahasia Jessi, berkat beberapa orang, Jessi merawat aku setiap hari dan memasak untukku, membiarkan aku tidur di tempat tidurnya, yahh, aku sangat senang memikirkannya."

"Kreaak", aku mendengar suara dahan pohon yang patah dan melihat ke bawah. Aku melihat Jimmy Su memegang kalung salib di tangannya dengan manik-manik yang berserakan, semua manik-maniknya jatuh ke tanah.

Jatuh pun tak apa, orang seperti itu, bagaimana bisa memiliki kalung salib?

Aku berkata, "Kapten Su, jika tidak ada masalah lagi aku akan kembali dulu, meski cederaku belum sembuh sepenuhnya, aku masih bisa melakukan beberapa latihan untuk pemulihan."

Setelah berbicara, aku berbalik dan berjalan ke kediaman, di tengah jalan kembali aku membalikkan badan. Sambil tersenyum berkata: "Oh ya, aku belum berterima kasih kepada kapten, terima kasih telah memberi kesempatan bagi anggota pasukan untuk mengenal aku lebih dalam dan memberi kesan baik pada aku."

Jimmy Su mengertakkan gigi dan berkata, "Tidak usah berterima kasih."

Setelah kembali ke kediaman, aku mulai melakukan pelatihan seperti yang diperintahkan oleh ayahku, sebenarnya, kesehatanku hampir pulih, alasan mengapa aku ingin mengadakan kompetisi dua bulan lagi adalah untuk memiliki waktu persiapan, ayah mengatakan kalau aku sudah memiliki pondasi yang kuat, jadi selama aku berlatih, kemampuanku akan meningkat cepat dalam waktu singkat, jadi aku sengaja mengatakan bahwa cederaku belum membaik.

Dua bulan kemudian, aku akan mendapatkan posisi wakil kapten, dan aku akan membiarkan Jimmy Su benar-benar tahu bagaimana rasanya menghancurkan dirinya sendiri.

Steve datang pada saat ini dan bertanya dengan khawatir bagaimana cederaku, dan bertanya apa aku bisa tahan untuk berlatih. Aku memiliki perasaan baik pada pria yang sederhana dan jujur ini, terutama mengagumi ketidakpeduliannya terhadap ketenaran dan harta, dan berkata: "Tidak apa-apa, dan juga, terima kasih untuk hal tadi hari ini."

Steve menganggukkan kepala dengan canggung, berkata, "Terima kasih untuk apa, itu sudah seharusnya, menjadi wakil kapten bukanlah hal yang ingin kamu lakukan, itu adalah perintah dari atas, jika semua orang tidak puas mereka tidak bisa melampiaskannya semua padamu, dan juga, aku tidak mengerti, itu hanya jabatan wakil kapten, kenapa orang-orang sangat memerdulikannya? Baik itu kapten, wakil kapten. Tetap juga anggota pasukan khusus, identitas ini tidak mempengaruhi layanan kita terhadap negara."

Aku tertawa, menepuk-nepuk lengan Steve dan berkata: “Jika saja semua prajurit sama sederhananya denganmu, bagaimanapun juga, tidak ada masalah kelompok brandalan yang akan muncul lagi, di tempat yang ada orangnya disana juga pasti ada kelompok-kelompok, kita harus terbiasa.”

Steve menghela napas dan melihat keluar jendela. Dia berkata: “Ya, juga tidak tahu kapan bisa liburan, aku sangat ingin pulang ke rumah dan melihat-lihat.”

“Pulang ke rumah? Pulang ke rumah untuk apa?”

“Adikku tahun ini ujian masuk universitas, hasilnya sudah keluar, dia lulus di salah satu universitas bagus disini, Beijing, beberapa hari lagi akan merayakannya, dia ingin aku pulang untuk meminum bir perayaannya.”

Mendengar ucapan Steve, aku terkejut kalau ujian masuk universita ssudah selesai, dan adik perempuanku juga mengikuti ujian masuk universitas tahun ini, entah bagaimana hasil ujiannya? Apa karena aku pergi dia merasa sedih setiap hari? Apa dia makan dengan baik, apa dia tidur tepat waktu? Aku pernah berjanji padanya, setelah dia menyelesaikan ujian masuk universitas, aku pasti pulang, tapi kali ini aku mengingkari janjiku lagi.

Setelah latihan sore selesai, Jimmy Su memberitahuku atasan telah memberiku izin untuk cuti. Dengan perasaan tenang aku dan Jessi naik ke mobilnya dan pulang, segera saat aku naik mobil, dia segera memberiku selembar kertas, aku dengan terkejut menerimanya, lalu aku membukanya, aku sangat kaget melihat kalau itu adalah hasil ujian adik perempuanku, dan masih ada selembar surat peneriman, itu adalah Beijing Normal University yang menerimanya.

Adik perempuanku, akan bersekolah di Beijing?

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu