Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 1050 Aktinglah dengan sempurna (2)

ketika mendengar itu, Alfredo pun memukul meja dengan kuat dan berteriak :" apa alasannya! kalian benar benar terlalu berani!"

aku menenangkannya dan berkata :" Alfredo, jangan terlalu emosi, kita boleh berdiskusi bagaimana cara untuk mengurus kedua orang ini setelah selesai bertanya nantinya."

Alfredo menganggukkan kepala dan dia menatap kedua orang itu dengan penuh amarah. sangat jelas kalau kelakuan kedua ketua itu tidak hanya sudah mengkhianatiku dan juga telah mengkhianati Matthew.

salah satu dari mereka berkata :" kami tidak tahu apapun. kami hanya diberi tugas ini dan atasan kami berkata kalau kami bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, maka kami akan dijadikan ajudan mereka. kami akan diberikan kehidupan yang layak dan juga kedudukan yang bagus. kami merasa kalau tugas ini diberikan oleh kedua ketua itu. kami pun berpikir kalau tugas ini tidaklah susah karena hanya membutuhkan keberanian. kami berdua memilik untuk melakukan ini karena kami menginginkan kehidupan yang lebih baik."

aku tersenyum cuek adan berkata :" apakah kalian tahu kalau kelakuan kalian sudah melanggar hukum yang ada?"

mereka mengangguk dan mmenatapku dengan penuh ketakutan. mereka berkata kalau mereka tahu jelas dan mereka hanya silap. mereka lalu bermohon agar aku melepaskan mereka.

aku pun berkata dengan jijik :" meskipun tidak semua orang bijak sana dan tidak semua orang mampu, namun pria sejati tahu mana yang boleh ia lakukan dan mana yang tidak boleh ia lakukan. meskipun kalian memiliki banyak alasan, namun kalian tidak akan di toleransi. jika kalian jujur, maka kalian akan dipermudah. jika kalian melawan, maka kalian akan dipersulit. jika kalian menjelaskan masalah ini dengan detail, maka aku tidak akan membunuh kalian, namun kalian harus tetap menjalani hukuman yang seharusnya."

Nando pun menyahut perkataanku :" kak Alwi, kamu terlalu baik. jika orang lain, mungkin mereka akan langsung dibunuh. kalian berdua berdua seharusnya menghargai kesempatan ini. hal apa lagi yang kalian ketahui, segera katakan!"

kedua orang itu ketakuran dan menatapku dengan tatapan penuh terimakasih. salah satu dari mereka pun berkata :" baiklah, aku akan mengatakannya. yang kami tahu tidaklah banyak, kami hanya tahu kalau narkoba ini merupakan hasil curian. dan juga bisnis kali ini bukanlah untuk mendapatkan uang. kami hanya cukup mengantarkan narkoba itu dan melanjutkan perbincangan bisnis dengan mereka. setelah itu, mereka akan memberikan sesuatu kepada kedua ketua itu. namun kami tidak jelas barang apa itu."

Alfredo menatapku dengan tatapan penuh curiga. dia berkata :" kedua orang itu tidak menginginkan uang? apa yang mereka inginkan?"

aku berkata dengan datar :" tidak perduli barang apa itu, kita boleh bertanya pada mereka secara langsung nanti. mereka juga pasti akan mengatakannya."

Alfreda mengangguk dan berkata :" benar katamu."

aku bangkit berdiri dan berkata :" kalau begitu, ayuk kita berangkat."

" baik."

aku menyuruh bawahanku mengikat kedua orang itu dan pergi bersama Alfredo. didalam perjalanan, ketika Alfredo sedang pergi ketoilet, Nando pun berkata dengan pelan :" kak Alwi, aku sudah menyebarkan informasi ini. kedua ketua itu akan segera tahu kalau perlakuan mereka sudah terbongkar. tidak hanya itu, bawahan kita juga sudah menangguhkan seluruh kekuasaan mereka. mereka juga tahu kalau tidak ada harapan lagi dan mereka memilih untuk melarikan diri."

aku tersenyum dan berkata :" biarkan mereka lari dan jangan halangi mereka. bunuh mereka ketika mereka dalam perjalanan."

" baik."

dari awal, aku tidak berencana memberi kesempatan kepada kedua ketua itu untuk berbicara. karena jika mereka bertemu dengan Alfredo, maka mereka akan memberitahu Alfredo kalau kelompok Thailand itu memilki bukti kalau aku memiliki hubungan dengan huaxia. jika hal itu terjadi, Alfredo akan mulai curiga dan aku tidak berharap terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. jadi, aku tidak ingin mereka bertemu.

sekarang mereka melarikan diri karena mereka sudah sadar kalau mereka bersalah. mereka bahkan berpikir kalau Alfredo tidak akan merasa tidak puas jika aku membunuh mereka nantinya.

ketika memikirkan itu, Alfredo pun kembali. kami pun berpura pura tidak ada yang terjadi dan segera kembali.

setelah sampai di invincible empire, hari pun sudah pagi. ketika kami baru turun dari kapal, seseorang menghampiri kami dengan panik. orang ini adalah salah satu orang yang aku selipkan diantara tim pasukan itu dan dia bernama One Liu.

One Liu berkata :" kak Alwi, terjadi sesuatu."

aku berpura pura tidak tahu apa apa dan bertanya :" masalah apa?"

One Liu berkata :" kedua ketua itu sudah kabur bersama seluruh keluargabya kemarin malam."

" apa?" kataku bersama Alfredo secara bersamaan. kami saling bertatapan dan kami pun bergegas kerumah salah satu ketua itu.

setelah sampai dirumah itu, kami melihat sekelompok orang berpakaian formal sedang duduk dilantai. setelah kami bertanya, kami pun tahu kalau orang itu berpura pura sebagai bagian keluarga ketua itu untuk menipu bawahanku. seluruh anggota keluarganya telah melarikan diri kemarin malam. ketika mereka pergi, mereka juga menyuruh orang untuk membakar ruangan kantorku agar menarik perhatian seluruh bawahanku.

wajah Alfredo semakin murung dan dia menatapku sambil berkata :" sepertinya kita kelalaian, selain memiliki ajudan, kedua ketua itu pastilah juga memerintahkan beberapa orang lainnya untuk mengawasi kita di Thailand. orang itu mengetahui perlakuan kita dan melapor kepada mereka. jadi mereka bisa melarikan diri lebih awal."

aku pun berkata dengan cuek :" aku tahu mereka tidak pernah mengakui identitasku dan merasa kalau aku adalah perampok emas yang muncul tiba tiba. aku tidak berhak mewariskan jabatan milik bos. jadi, mereka terus mencurigaiku. aku akan berkata jujur padamu, kepergianku ke huaxia kali ini, partner bisnis kita berkata kalau kedua ketua itu sudah membocorkan rahasia invincible empire ini. tidak hanya seperti itu, kedua ketua itu juga membuat mereka mencurigaiku. aku hampir tidak selamat disana. namun meskipun begitu, aku tetap menghargai mereka karena mereka sudah memiliki paman Matthew dalam waktu yang lama. aku menghargai gengsi kalian dan tidak ingin mempeributkan masalah ini dengan mereka. namun aku tidak menyangka kalau mereka berubah drastis ketika aku tidak ada disini."

Alfredo menghela nafas dan berkata :" aku juga tidak menyangka kalau kedua orang itu bisa melakukan ini semua hanya demi keuntungan mereka. mereka begitu egois dan melanggar hukum. jika mantan bos masih berkuasa, dia pastilah tidak akan membiarkan mereka hidup."

aku juga ikut menghela nafas dan tidak berkata apapun.

Alfredo sangatlah pintar. ketika melihat ekspresiku yang penuh keraguan itu, dia pun berkata :" aku tahu, tujuan bos menyuruhku kesini adalah kamu khawatir kalau kamu ingin membunuh mereka, kami sebagai ajudan akan menolak. maka kamu menyuruhku kemari dan melihat kesalahan yang mereka perbuat. itu juga mempermudah kami sebagai ajudan agar kami tidak merasa kamu sedang mempersulit kami."

aku pun berkata dengan canggung :" aku memang berpikir seperti itu."

Alfredo langsung berkata :" kamu begitu menghargai kami, aku sangat terharu dan tenang saja, aku tidak akan mengkritik semua perlakuanmu. kamu boleh membunuh ataupun melakukan sesukamu terhadap kedua ketua itu. aku akan membantumu menjelaskannya kepada rekanku."

aku tersenyum, akhirnya beban yang ada didalam hatiku bisa kulepaskan. aku pun berkata :" kalau begitu, aku sudah tenang."

Alfredo pun berkata :" tidak apa apa, kalau begitu aku ingin permisi dulu. tempat penelitian juga membutuhkan aku."

aku menahannya dan berkata :" beristirahatlah dulu, mari makan siang bersama terlebih dahulu. belakangan ini, seluruh target pengiriman produk sudah tercapai dan seharusnya disana tidak begitu sibuk."

Alfredo menggelengkan kepala dan berkata :" tidak perlu lagi, aku juga tidak ingin menganggu bos. bos sudah lelah dan waktunya untuk beristirahat,"

dikarenakan Alfredo sudah ingin pergi, aku juga tidak punya alasan lagi untuk menahannya. aku pun membiarkannya pergi.

setelah dia pergi, Nando pun berkata :" kak Alwi, setelah ini, kedua ketua itu sudah boleh langsung dibunuh."

aku mengangguk dan berkata :" sebarkan perintah, sisakan orang yang berguna dan hanguskan semua orang yang tidak berguna, berikan sejumlah uang kepada orang yang berguna itu dan suruhlah mereka pergi jauh untuk memulai kehidupan mereka yang baru."

Nando menatapku dengan kehabisan kata kata. aku tahu kalau dia menganggap diriku terlalu murah hati. aku tersenyum padanya dan berkata :" tidak boleh menyakiti keluarga, cepatlah pergi.''

" baiklah, kak Alwi yang murah hati." kata Nando.

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu