Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 2 Test

Claura bertengkar dengan ibunya, intinya adalah dia menyuruh ibunya jangan terlalu ikut campur masalahnya, lalu Claura memakai sepatu heelnya naik keatas.

Alwi kaget terduduk diam tidak bergerak disofa, pura-pura tidak tahu apa yang terjadi.

Dengan cepat Claura masuk kekamar, dan Alwi sibuk menyambutnya dengan senyuman, menjulurkan tangan mengambil tasnya, tapi Claura malah mendorongnya dan menyuruhnya minggir.

Alwi tidak berani bereaksi sedikit pun, hanya mengikuti Claura dari belakang.

Claura mengabaikannya, dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Claura mengenakan pakaian olahraga.

Claura mempunyai hobi senam aerobik, dia langsung senam didepan kaca.

Melihat bayangannya, Alwi tidak tahan untuk berpikir, Claura itu istriku, kenapa aku tidak bisa memilikinya?

Saat ini, Claura melihatku yang sedang mengintipnya dari cermin, mungkin karena amarahnya masih belum reda, dia berbalik dan mendatangiku, lalu mengangkat tangannya dan menamparku: “Atas dasar apa kamu memandangiku, kalau melihat aku lagi ku cungkil matamu.”

Di desa kami, kalau seorang pria ditampar oleh seorang wanita, itu sebuah penghinaan terbesar, tapi aku hanya bisa menahannya, dan pura-pura tidak mendengar perkataannya, menatapnya dengan bingung, dan berlari ke kamar mandi.

Ketika aku memasuki kamar mandi, hatiku mengerti, CCTV di kamar pasti sudah dilepas oleh ibu Claura, jadi Claura baru berani memperlakukan seperti ini, karena Claura sudah tidak perlu akting lagi.

Dan aku juga baru mengerti, ujian yang sebenarnya baru saja dimulai, Claura yang tidak perlu akting, akan seperti apa dia memperlakukanku. Aku dimata Claura sama sekali bukan seorang pria, bahkan lebih tepatnya tidak bisa disamakan dengan seorang manusia, Claura menganggapku sebagai seekor anjing yang dibeli dengan uang.

Aku mandi dalam penghinaan, selesai mandi, aku menemukan seragam pramugari Claura ditaruh disamping, aku yang masih belum sempat melakukan apapun, tidak menyangka Claura membuka pintu kamar mandi. Lalu mengambil seragamnya dan memukul kepalaku. Sehabis itu mengeluarkan Hp mengetik panjang lebar, mengatakan mulai hari ini aku tidak boleh menyentuh barangnya, tidak boleh tidur di tempat tidur, aku tidur pakai matras saja.

Aku tidak berani melawannya, dan hanya bisa mengangguk.

Lalu seterusnya kami menjalani kehidupan dengan tidur sekamar pisah ranjang. Sifat Claura sangat buruk dia emosional, ditambah lagi dengan diriku yang mentolerir dan mengalah, membuatnya semakin sesuka hati, dia tidak hanya memarahiku sekali, bahkan memukuliku. Terkadang aku benar ingin menyerah pada hubungan ini, dan cerai darinya. Tapi aku sudah menerima mahar empat juta dollar darinya, dan Claura setiap bulan memberiku uang tiga ribu dollar, aku benar-benar tidak rela melepaskannya.

Terkadang aku juga menghibur diriku, pergi bekerja diluar melakukan pekerjaan kotor, susah payah bekerja keras gaji sebulan hanya ribuan dollar, tapi disini aku hanya perlu sabar menahan emosi sudah bisa mendapatkan gaji sebulan, tunggu ketika aku mempunyai kesempatan yang bagus, aku akan keluar dari rumah ini.

Mau dipukul mau dimarah aku bisa menahannya, tapi ada satu hal yang membuatku tidak bisa mentolerirnya.

Waktu itu ketika pukul sebelas malam, aku yang sudah tidur dilantai, tiba-tiba mendengar HP Claura berdering.

Dia mengira aku tidak mendengarnya, dan tidak mencegah aku mendengarnya langsung mengangkat telepon mengatakan: “Sayang, akhirnya kamu pulang juga ya? Aku rindu kamu setengah mati.”

Setelah mendengar ini, aku tidak menyadari betapa seriusnya masalah ini, aku pikir sesama wanita juga sering mengucapkan kata-kata ini.

Tapi kalimat Claura selanjutnya membuatku seperti tersambar petir, kalimat selanjutnya adalah: “Hotel sudah di booking? Kamu benar-benar sudah tidak sabar ya, okay, sebentar lagi aku sampai.”

Aku seorang anak kampung, meskipun tidak bisa mengikuti gaya hidup anak perkotaan, tapi aku tidak bodoh, aku bahkan bisa memikirkannya dengan jari kakiku, Claura selingkuh diluar!

Saat itu, aku benar-benar marah hingga ingin muntah darah, hal ini kalau terjadi didesa kami, pasti akan digunjing seumur hidup, sampai-sampai bisa malu hingga minum racun bunuh diri.

Aku benar-benar ingin bergegas lari memegang kepala Claura dan bertanya padanya apa yang sedang terjadi, tapi aku sama sekali tidak berani, aku hanya bisa tutup mata dan pura-pura tidur.

Aku merasa hatiku meneteskan darah, dan pada saat yang sama aku bingung, kalau Claura punya pria, kenapa tidak menikah dengannya, malah datang mencari aku yang ‘Tuli’?

Dari tampang Claura, pria seperti apa yang tidak bisa didapatkannya?

Tapi mengingat telepon barusan, aku diam-diam menebak sesuatu, jangan-jangan Claura simpanan?

Saat ini, Claura sudah mengganti dress, dan berdandan simple keluar rumah.

Aku tertegun beberapa saat, dan akhirnya mengertakkan gigi, lalu diam-diam mengikuti, aku ingin lihat istri yang memandang rendah diriku ini, malam ini akan bertemu dengan siapa.

Setelah keluar rumah, aku memanggil taksi dari kejauhan, dan dengan cepat mengikutinya ke hotel Shangri La, tarif kamar tidur semalam di hotel ini seharusnya puluhan ribu dollar, emosiku pada saat itu langsung mendingin, pria itu pasti orang kaya, aku ambil apa melawannya?

Aku mengikuti Claura masuk kehotel, melihat dengan mata kepala sendiri Claura memasuki salah satu kamar hotel, tapi aku tidak memiliki keberanian untuk menerobos masuk.

Aku duduk dilantai sendirian, menutup kepalaku dengan lutut, aku merasa tertekan dan ingin menangis, tapi tidak bisa.

Aku yang tidak merokok pergi membeli sebungkus rokok, dalam sekejap aku sudah merokok hingga setengah bungkus, tenggorokanku penuh dengan asap, tapi hingga akhirnya aku tetap tidak bisa menahan diri.

Istriku selingkuh dengan pria lain di hotel, dan aku sedikit nyalipun tidak ada, apa aku masih seorang pria?

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk merekam semuanya, lalu menunjukkannya ke ibu Claura, tiba waktunya meskipun cerai, mereka juga tidak akan meminta uang pasca cerai, karena Claura duluan yang melakukan kesalahan.

Lalu aku bersembunyi di ujung koridor, menunggu Claura dan pria itu keluar.

Ku tunggu hingga pukul tiga dini hari, kamar yang dimasuki Claura tiba-tiba terbuka, aku segera merekamnya di Hp ku.

Pertama, Claura yang keluar duluan dari kamar, lalu diikuti pria itu dari belakang, pada saat itu hatiku mau loncat keluar dari tenggorokan, tapi yang keluar bukanlah seorang pria, melainkan seorang wanita, wanita ini sangat cantik. Dan Claura merangkul pinggang wanita itu, memanggilnya sayang, dan mengatakan mau pergi makan malam.

Sekarang akhirnya aku mengerti, ternyata yang membuatnya selingkuh dariku bukan seorang pria, melainkan seorang wanita!

Setelah mengetahui rahasia ini, aku tidak bahagia sama sekali, sebaliknya, aku semakin sedih, Aku Alwi tidak lebih baik seorang wanita?

Melihat mereka semakin lama semakin mendekat, dan bahkan aku bisa merasakan aura dingin dari tubuh Claura, hingga akhirnya aku lari ketakutan.

Aku berlari beberapa kilometer di jalan dalam satu tarikan napas, hingga keringat banyak, baru kembali rumah dingin itu.

Berbaring tidak berdaya di tempat tidur, mengingat kembali gambaran menikah dengan Claura, akhirnya aku mengerti semua ini. Aku mengerti kenapa Claura mencari suami ‘Tuli’,dan mengerti kenapa dia menipu ibunya, ternyata Claura sama sekali tidak menyukai laki-laki!

Apa yang harus ku lakukan? Anggap tidak terjadi apa-apa? Atau membongkar topengnya, dan mengakhiri pernikahan ini?

Tapi pada akhirnya, aku memutuskan untuk menahannya, aku harus mencari jalan keluar untuk diri sendiri, baru menyelesaikan masalah pernikahanku dengan Claura.

Lalu, beberapa hari kemudian, Claura melakukan sesuatu yang membuatku benar-benar marah.

Pagi hari Claura sudah keluar rumah, setelah dia pulang, dia melempar secarik kertas dan pada saat yang bersamaan mengetik tulisan di HP: Ibuku hari ini akan datang, nanti kamu berikan test ini padanya, bilang padanya kamu harus segera diobati, dokter bilang perlu waktu setengah tahun untuk pengobatan, lalu katakan kamu akan menjadi menantu yang baik.

Aku mengambil secarik kertas itu dengan ragu, setelah membacanya aku tercengang.

Ini adalah lembar tes rumah sakit, nama pasien yang tertulis adalah namaku, lembar test itu menuliskan aku mandul!

Claura kenapa sekali lagi mempermalukan ku?

Saat ini, sebuah ide gila muncul di hatiku. Bagus kamu Claura, bukankah kamu bilang tidak bisa hamil, aku sengaja tidak mengabulkan keinginanmu!

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu