Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 662 Menganggap aku terlalu baik

karena masalah ini telalu darurat, aku pun langsung masuk kedalam ruangan setelah mengetuk pintu.

semua orang terdiam ketika melihat diriku yang memasuki ruangan itu. apalagi Joko Chu, tatapannya mengandung unsur panik. aku tahu kalau dia tidak memberitahu ayahnya, David Chu. dia pastilah ingin mengambil semua keuntungan dari kerja keras ini untuk dirinya sendiri. namun sekarang semua ini sudah tidak penting lagi.

Joko pun berdiri dan berkata dengan sedikit tidak senang :" tuan Alwi, kamu juga merupakan orang yang berkelas. kedatanganmu yang tanpa tujuan ini tidak begitu bagus kan? apalagi pertemuan yang penting seperti ini."

aku tidak menghiraukannya dan langsung berkata kepada David :"tuan david, ada sedikit masalah yang aku rasa kamu harus mengetahuinya."

sambil mengatakan itu, aku pun memberikan ponsel Samuel kepadanya dan mencolokkan earphone agar kedua orang Australia itu tidak mendengarnya. kedua orang Australia itu merasa penasaran akan kedatanganku. Joko Chu khawatir kalau mereka marah dan langsung meminta maaf kepada mereka. dia berkata kalau aku adalah kawan mereka dan kedatanganku karena ada hal darurat yang terjadi.

kedua orang itu tidak marah dan disaat David selesai mendengar rekaman itu, ekspresi wajahnya menjadi murung dan dia langsung memukul meja sambil berkata dengan penuh amarah :" bagaimana ini bisa terjadi?"

disaat ini, terdengar suara ketukan pintu dan suara Samuel pun terdengar, dia berkata :" ketua, bocah itu sudah datang."

aku pun berkata dengan datar :" aku sudah tahu, halangi dia dan tarik dia kedalam ruangan untuk dihajar."

ketika aku sedang berbicara, wanita asing itu menatapku dengan kagum dan berkata :" kamu sangatlah memiliki jiwa lelaki."

sh*t, ternyata dia bisa berbahasa mandarin dan mengerti bahasa mandarin.

aku tersenyum kepadanya. David menyuruh mereka untuk menunggu sebentar dan dia langsung menelepon seseorang. aku pun berkata :" tidak perlu panik, bawahanku sudah pergi kesana."

David Chu menatapku dan bertanya :" kenapa Tuan Alwi bisa mengetahui ini semua dan kenapa juga kamu kebetulan bisa hadir disini?"

aku menatap kearah Joko Chu dan berkata :" aku? aku ingin meminta hutang. namun sekarang masalah ada didepan mata. aku tidak ingin memintanya sekarang. aku juga tidak ingin mengganggu jam makan siang kalian. sampai jumpa nanti."

David mengangguk dan sengaja melirik kearah Joko sambil berkata :" baiklah. sampai jumpa nanti. terimakasih atas semua ini. tidak hanya demiku dan juga demi beberapa orang itu."

aku tahu beberapa orang yang dimaksud olehnya adalah karyawannya. aku pun berkata :" aku ingin membantu mereka dan tidak ada hubungannya denganmu."

aku pun pergi setelah mengatakan itu. setelah kembali kedalam ruangan, aku melihat Yusuf sudah diikat diatas kursi. dia sangat terkejut ketika melihat kedatanganku. aku menyuruh Samuel untuk mengeluarkan kain yang disumbat dimulutnya itu. dia ingin berteriak dan aku pun memutar cincinku dan mengarahkan pisau kecil itu kearah lehernya sambil berkata dengan pelan :" kamu boleh mencoba kecepatan antara suaramu dan pisauku."

Yusuf pun menelan ludahnya dan tidak berani berkata apapun. aku kembali berkata :" aku tahu banyak hal yang ingin kamu tanyakan padaku dan aku juga tahu kalau kamu sangat ingin meminta bantuan sekarang. namun akan kukatakan kepadamu. semua cctv disini sudah aku blokir. jika Larry ingin menelusuri keberadaanmu dari cctv, dia juga tidak akan tahu kalau kamu sedang bersamaku. dan juga aku baru saja keluar dari ruangan sebelah. kamu mungkin sudah mengerti apa maksud dari semua ini."

wajah Yusuf sangatlah pucat. dia ingin menangis namun tidak memiliki airmata. dia pun menatapku dan berkata :" kamu..... kamu adalah orang yang melakukan pemerasan kepadaku itu."

aku tertawa dan berkata :" akulah orang itu. namun semua sudah terlambat."

" apa yang harus aku perbuat agar kamu melepaskanku?" kata Yusuf dan dia pun memilih menyerah untuk melawan dan langsung bernegosiasi denganku.

aku pun berkata :" aku akan jujur kepadamu. demi membalas semua hutang budi kepadaku, keluarga Chu sudah menyerahkan dirimu kepadaku. lebih tepatnya, aku akan meledakkanmu ataupun membunuhmu, itu semua sesuka hatiku. tidak ada orang yang akan membantumu. bahkan keluarga Yang juga tidak akan membantumu karena kamu sudah tidak berguna lagi sekarang. aku lebih jelas dibanding kamu tentang seberapa sadisnya keluarga Yang menyelesaikan masalah."

Yusuf tidak curiga kalau aku sedang membohonginya. dia pun menundukkan kepalanya dan berkata :" kamu tidak usah menakutiku, aku tahu akan semua hal itu."

aku pun berkata :" baiklah kalau kamu tahu. hal yang mudah jika kamu ingin aku melepaskanmu. kamu cukup memberitahuku salah satu rahasia keluarga Yang."

meskipun aku sudah mendapatkan beberapa data tentang keluarga Yang, namun tidak semua data bisa ditelusuri dengan mudah. apalagi mereka memiliki hubungan yang baik dengan Hensen Hu. itu menyebabkan diriku tidak bisa mendapatkan banyak informasi yang menarik tentang keluarga Yang.

pastinya, aku tidak yakin kalau Yusuf tahu atau tidak, namun aku merasa dia mengetahui sesuatu hal karena dia dijadikan orang terpercaya dikeluarga Yang dan dijadikan mata mata dikeluarga Chu.

tatapan Yusuf sedikit terkejut dan dia langsung berkata :" aku... aku tidak tahu, aku tidak tahu apapun."

kalau bukan karena tatapannya yang mengkhianatinya, aku pun hampir mempercayainya. aku pun tertawa dan berkata :" bukankah kamu harus melakukan sesuatu yang layak agar aku bisa melepasmu?"

Yusuf pun berkata :" Kak Alwi, aku hanya bagaikan seekor anjing dikeluarga Yang. bagaimana mungkin aku tahu rahasia apapun? begini saja, aku akan memberikan seluruh tabunganku padamu. jangan pandang rendah aku. aku... aku memiliki banyak yang. aku juga memiliki puluhan rumah di TianJin. aku... aku juga memiliki tabungan sejumlah 20 miliar lebih."

sh*t, anjing ini lebih kaya dariku.

aku pun berkata :" apakah kamu menganggapku sebagai anak anak?"

Yusuf kembali berkata :" Kak Alwi, aku tidak berbohong padamu. aku bisa bersumpah. kalau perkataanku palsu, maka aku akan disambar petir hingga mati."

aku pun tertawa dan berkata :" apakah aku akan mempercayai sumpahan orang sepertimu?"

setelah mengatakan itu, akupun menatapnya. kelihatannya dia tidak bermaksud membocorkan apapun. aku pun mengangguk dan berkata :" baiklah, kalau kamu memilih untuk tetap berbohong, aku terpaksa melakukan sesuatu. begini saja, kita akan lakukan perlahan. bagaimana kalau aku mematahkan salah satu kakimu dulu?"

mata Yusuf melotot dan penuh ketakutan. dia pun menggelengkan kepala dan meminta tolong sambil berkata :" Kak Alwi, jangan... jangan ya. aku benar benar tidak tahu apapun. kamu rasa, apakah aku tidak memberitahumu jika aku memang tahu sesuatu hal? tidak mungkin beberapa kalimat itu lebih berharga dari puluhan rumah milikku dan tabunganku kan? benar tidak?"

aku berkata dengan cuek :" uang bisa didapatkan kembali. namun jika nyawa seseorang hilang, maka semua juga akan hilang. apakah kamu merasa kalau kamu memberi uang kepadaku maka aku akan melepaskanmu. dan jika kamu membocorkan rahasia keluarga Yang, maka keluarga Yang akan membunuhmu. oleh karena itu kamu tidak berani mengatakan apa yang ada kan."

setelah mengatakan itu, aku melirik kearah Yusuf. dari tatapannya dapat dlihat kalau semua tebakanku adalah benar. aku pun tertawa dan berkata :" sebenarnya banyak orang yang memiliki pikiran seperti itu. namun mereka semua salah. apakah kamu tahu dimana kesalahan mereka?"

" di....dimana?" jawab Yusuf dengan gemetar.

aku berkata :" mereka menganggap diriku terlalu baik. sebenarnya aku lebih seram dibandingkan orang yang mengancam kehidupan mereka. karena aku punya cara untuk membuat mereka tetap hidup di bawah tangan orang-orang itu, dan orang-orang itu tidak bisa membuatnya untuk Hidup di bawah tanganku. "

setelah mengatakan itu, aku pun mengeluarkan pisau kecilku dan mengarahkannya kearah kakinya sambil berkata :" kembali ke inti pembicaraan, tadinya aku berkata kalau aku ingin memutuskan salah satu kakimu kan? aku akan menggunakan pisau kecil ini. meskipun pisau ini kecil, namun dia bisa memotong besi layaknya mengiris lumpur. ditambah lagi aku yang selalu merawatnya. mungkin pisau ini tidak bisa mematahkan kakimu dalam satu irisan, namun setidaknya bisa tembus hingga tulangmu. pemandangan darah, daging dan tulang pasti akan sama seperti gambaran pizza...... sepertinya akan terlihat indah. hanya saja sedikit sakit, kamu harus menahannya."

sambil mengatakan itu, aku pun mendaratkan pisau itu pada kakinya. namun aku hanya mengiris sedikit kulitnya saja sudah membuatnya ketakutan. dia pun berkata :" tolong, tolong lepaskan aku. aku akan mengatakan semuanya. aku akan mengatakan semua yang aku ketahui."

" sangat bagus." aku pun tertawa sambil menepuk wajahnya sambil berkata :" katakanlah, aku tidak memiliki waktu lebih untukmu."

Yusuf pun mulai menceritakan semua hal yang ia ketahui. awalnya aku mengira aku hanya akan mendapatkan rahasia kecil keluarga Yang. hal yang tidak aku sangka adalah Yusuf mengetahui hal yang lebih banyak dari dugaanku dan itu semua merupakan hal yang penting.

setelah dia selesai mengatakan itu, aku pun bertanya :" siapa sebenarnya kamu?"

" aku...." Yusuf menundukkan kepala dan berkata :" aku bisa dibilang merupakan paman kecil dari Larry."

paman kecil dari Larry?

ibu Larry adalah nona besar dari keluarga Huo. paman kecil dari Larry, berarti dia merupakan suami dari nona kedua keluarga Huo? namun seingatku, data yang aku dapatkan menuliskan kalau suami nona kedua keluarga Huo bukanlah Yusuf. lagipula kalau Yusuf merupakan menantu dari keluarga Huo, untuk apa dia rela menjadi mata mata.

setelah memikirkan itu, aku juga terpikir akan satu kemungkinan lainnya. aku melirik kearah Yusuf dan tatapannya sangatlah aneh. aku pun memegang dagunya dan tersenyum sambil berkata :" maksudmu, kamu adalah selingkuhan dari nona kedua keluarga Huo?"

Yusuf pun tersenyum canggung sambil berkata :" aku bersamanya bukan karena uang, melainkan aku benar benar mencintainya. dia berjanji padaku kalau dia akan bercerai dan menikah denganku jika keluarga Yang mempekerjakanku. oleh karena itu aku tidak boleh mati karena aku masih ingin menikah dengannya."

aku tidak menyangka kalau Yusuf adalah orang yang buta cinta. bahkan hal ini tidak dapat kami telusuri. dapat dikatakan kalau mereka berhasil merahasiakan hal ini dengan baik. hanya saja, ini bukanlah urusanku. aku pun berkata dengan datar :" kamu sebaiknya tidak berbohong, kalau tidak aku akan membunuhmu."

" aku tidak berani berbohong. tidak berani. kamu juga tahu semua perkataanku tadi sama saja sudah memutuskan hubunganku dengan keluarga Yang. aku sudah menyerahkan seluruh nyawaku padamu. Kak Alwi, aku minta tolong, jangan bunuh aku. bantulah aku. aku tidak ingin mati." pinta Yusuf dengan penuh kasihan.

aku menatapnya dan berkata :" apa yang kamu inginkan?"

dia berkata :" aku tahu kamu berkemampuan tinggi. kamu bisa datang ke NanJin tanpa sepengetahuan Larry, berarti kamu juga sanggup membuat KTP palsu kan? tolonglah aku, bantu aku untuk membuat satu KTP palsu. bukan, dua KTP. pria dan wanita. aku ingin pergi jauh bersama Nova."

Nova, seharusnya itu adalah nama dari nona kedua keluarga Huo.

aku pun berkata dengan datar :" kamu ingin melarikan diri dan memalsukan namamu diluar negeri seumur hidup? apakah kamu pernah memikirkan kalau nona kedua keluarga Huo tidak akan pergi bersamamu jika kamu tidak berhasil menggapai permintaannya?"

Yusuf tersenyum bahagia dan berkata :" tidak, dia akan pergi bersamaku. dia sedang mengandung anakku. oleh karena itu, aku harus tetap hidup. Kak Alwi, aku minta tolong kepadamu. bebaskanlah aku. aku minta tolong."

aku mengerutkan kening dan berkata :" aku bisa membebaskanmu, namun aku punya satu syarat."

Yusuf merasa lega namun dia masih belum begitu tenang dan bertanya :" syarat seperti apa?"

aku berkata :" syaratnya adalah semua karyawan di pabrik pembuatan daun teh itu harus aman dan selamat."

Yusuf seketika panik dan berkata :" itu bukanlah ideku, itu adalah ide Larry...."

" kamu adalah kaki tangan Larry. berdasarkan hukum yang ada, seorang kaki tangan juga harus dihukum berdasarkan hukum yang ada."

disaat ini, pintu tiba tiba dibuka dan kepala keluarga Chu pun masuk kedalam. dia langsung menampar Yusuf dan berkata :" baiklah, ternyata kamu adalah seorang kaki tangan. Tuan Alwi, sepertinya aku sudah salah paham kepadamu selama ini."

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu