Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 286 Kerjasama

Terpikirkan bahwa diriku sangat dicintai oleh ketiga wanita yang sempurna ini, aku merasa bahwa aku adalah pria yang paling bahagia didunia ini.

Aku bangkit dan menuju kedapur, lalu bersandar dipintu. Aku melihat Aiko dengan terampil membalik sayur yang ada dipanci, asap dan aroma tercium secara bersamaan, sinar matahari yang menyilaukan dari luar jendela, sinar matahari yang membelit asap, membuat sisi wajah menawan Aiko dilapisi dengan cahaya keemasan, membuatnya terlihat tidak jelas.

Disaat berkhayal, aku sepertinya melihat beberapa tahun kemudian, dia mengenakan celemek dan berambut abu-abu yang sedang sibuk didapur. Pada saat itu, anak kita mungkin telah memulai sebuah keluarga, dan jarang pulang kerumah, hanya ada cucu-cucu yang berada diantara dapur dan ruang tamu. Jessi dan Felicia yang satunya menjaga anak diruang tamu dan satunya lagi membantu Aiko didapur, ketika memikirkan adegan yang bahagia ini. Aku merasa seolah-olah menaruh madu dihatiku, dan berharap waktu dengan cepat sampai di empat puluh tahun, sehingga membuatku dengan cepat menjalani kehidupan yang nyaman seperti itu.

Aiko menoleh padaku, lalu tersenyum dan bertanya padaku apa yang sedang aku lihat? Aku berkata: “Aku sedang melihat masa depan kita.”

Aiko tertawa kecil sambil mengecilkan apinya, lalu berbalik badan dan memotong sayur yang lain. Suaranya bercampur dengan suara memotong sayuran terdengar, dia berkata: “Masa depan bukan dilihat, tapi dilakukan.”

Aku tersenyum ganas, dan bertanya padanya, apakah seperti yang dilakukan semalam? Dia tahu dan tidak bisa berkata apa-apa, memalingkan wajahnya dan menatapku dengan pandangan yang membunuh, aku berbalik dengan gembira dan pergi. Dan berkata kepada Dony Yun yang masih meneliti dan memegang buku yang diberi Jessi: “Sekarang hadiah sudah ada, kita seharusnya bisa pergi ke Yancheng, kan?”

Dony Yun dengan datar berkata: “Ya, aku mendapatkan informasi tadi malam bahwa industri Johan sudah disita dan siap untuk dilelang. Informasi pagi ini berubah menjadi industri-industri itu semuanya telah berada dikantong Salim, sesuai dengan yang kita duga. Selanjutnya, kita hanya perlu mengumbarkan masalah ini keluar, dan tidak perlu kita yang turun tangan. Masalah ini akan menjadi masalah besar, bagaimanapun, ini bukanlah keuntungan yang kecil, beberapa pengusaha lokal Nanjin pasti tidak bersedia industri ini dengan tidak jelas jatuh ketangan orang luar.”

Aku mengangguk dengan keyakinan. Harus tahu bahwa sebenarnya orang-orang disetiap tempat sedikit mengucilkan, terutama pengusaha dengan keluarga bangsawan, karena orang-orang ini memiliki kekuatan ekonomi sebuah kota, dan mereka ingin ‘memperluas’ wilayah mereka, dan mendapatkan lebih banyak kekayaan, tetapi mereka tidak menyukai wilayah mereka sendiri diserang oleh orang lain, karena itu sama saja dengan berbagi kekayaan dengan ‘orang luar’.

Jadi, kita sama sekali tidak perlu turun tangan dalam masalah ini. Kita hanya perlu mengatakan dibelakang para pengusaha yang kuat dan berkuasa bahwa kita bersedia menjadi dukungan mereka, bahkan jika mereka tahu bahwa Salim adalah seseorang yang tidak mudah untuk dikalahkan, juga akan bersedia membuat masalahnya menjadi besar demi keuntungan sendiri.

Aku melihat waktu, lalu berkata: “Aku juga sudah harus menelefon Chris.”

Selesai mengatakannya, aku mengeluarkan ponsel dan menekan nomor telefon Chris. Dia dengan segera mengangkat telefon, dengan hormat memanggilku ‘Kak Alwi’, dan bertanya padaku ada masalah apa. Aku berpura-pura marah dan bertanya padanya, mengapa semua perusahaan dan industri Johan jatuh ke tangan Salim?

Begitu Chris mendengar ini, dengan segera bertanya balik padaku apakah itu benar atau tidak, dan mengatakan bahwa dia tidak tahu. Aku dengan dingin berkata padanya bahwa sekarang dia menggantikan posisi Yesen, masalah ini seharusnya melalui tangannya, dan bertanya kepadanya sedang berpura-pura apa, dan juga mengancamnya untuk mengekspos semua rekamannya itu.

Ketika Chris mendengarnya, dia langsung tergesa-gesa dan hampir memanggilku Kakek, dia berkata: “Kak Alwi, jika aku berbohong padamu, biarkan aku terbongkar hari ini juga! Aku benar-benar tidak tahu, meskipun aku sementara menggantikan posisi Yesen, tetapi akhir-akhir ini banyak hal yang perlu aku tangani, aku benar-benar sibuk sampai kewalahan, ditambah lagi, putra Yesen yang masuk penjara, aku adalah adik iparnya Yesen, dan harus mengadakan pemakaman untukknya, itu semua membuatku lebih sibuk lagi”

Setelah terdiam beberapa saat, dia sepertinya terpikirkan sesuatu, tiba-tiba ‘Oh’ lalu berkata: “Aku tahu, aku sudah tahu. Kemarin sekretaris memintaku untuk menandatangani sebuah dokumen, dan mengatakan itu adalah tentang pembelian pakaian musim gugur dan musim dingin untuk anak yatim piatu di panti asuhan. Aku tidak berpikir begitu banyak dan langsung menandatanganinya. Sekarang dipikir-pikir, apakah orang itu memanfaatkanku dan membohongiku?”

Aku berpura-pura tenang dengan kata-katanya, dan dengan datar berkata: “Kamu pergi tanyakan, jika iya maka aku tidak akan membiarkan pergi orang itu.”

Chris terburu-buru menjawab baik, dan dengan tergesa-gesa menutup telefon.

Dony Yun menuangkan secangkir teh dan menyerahkannya padaku, aku meminumnya dan berkata: “Chris benar-benar orang yang dapat menempati tempat di Nanjin dengan aman setelah bermusuhan dengan Yesen, jika bukan karena aku yang telah mengetahui pikirannya sejak awal, kemungkinan besar sekarang aku sudah percaya dengan kata-katanya.”

Dony Yun menganggukkan kepala, dengan datar berkata: “Dia bisa berpura-pura, kita juga bisa berpura-pura, kehidupan sama seperti sandiwara, semua tergantung pada akting, itu saja.”

Aku tertawa sambil berkata: “Yang kamu katakan benar.”

Kami berdua saling memandang dan tertawa, membaca sedikit kesamaan dari mata masing-masing.

Setelah beberapa saat, Chris menelefonku, dan mengatakan bahwa sekretarisnya telah mengakui kesalahannya bahwa dia lah yang berulah, kemudian meminta maaf padaku, aku dengan datar berkata: “Apa gunanya minta maaf? Setidaknya harus membuatnya membayar atas perlakuannya? Dan juga, hal ini tidak pas dilakukan, kamu juga seharusnya menemukan cara memperbaikinya.”

Chris berpura-pura kesulitan dan berkata: “Tetapi begitu masalah ini dikeluarkan maka posisiku pasti akan terpengaruh, jika pada saat itu aku tidak bisa menjadi pemimpin, maka bukankah aku tidak bisa membantu Kak Alwi lagi? Kak Alwi, kita terlebih dahulu mendiamkan orang itu, dan ketika aku sudah menjadi pemimpin, kita baru mencari cara untuk menghadapi Salim, bagaimana menurutmu?”

Aku merenung sejenak, membuatnya berpikir bahwa aku sedang memikirkannya, ketika beberapa saat, aku baru berkata dengan enggan: “Hanya bisa begini saja. Oh iya, dua hari ini, aku akan membawa pacarku ke Yancheng untuk melihat burung bangau mahkota merah. Awasi ketat situasi di Nanjin.”

Chris mengatakan iya, dan menyuruhku tenang, dan berkata bahwa ada dia disini, jadi pasti tidak akan terjadi masalah.

Menutup telefon, Nody berkata sambil tertawa: “Chris pasti mengira kamu mempercayainya, jadi mempercayakannya tugas yang berat.”

Aku tersenyum dingin dan berkata: “Biarkan dia bangga dulu selama beberapa hari.”

Pada saat ini Aiko berkata: “Alwi, datang dan bantu menyajikan makanan.”

Aku dengan bergegas pergi ke dapur untuk membantu, setelah empat orang dengan senang makan siang, Aiko pergi ke pusat perbelanjaan untuk mempersiapkan barang untuk ‘jalan-jalan’ ke Yancheng besok. Nody bertanggung jawab untuk melindunginya, aku pikir mereka berdua kesana, dan orang-orang yang diam-diam mengawasi kami pasti mengira bahwa kami benar-benar akan pergi melihat burung bangau mahkota merah.

Setelah mereka pergi, Dony Yun membawaku ke perusahaanya, dan mengatakan bahwa ingin memperkenalkan seseorang untukku. Melihatnya yang begitu misterius, aku sedikit penasaran tentang siapa yang akan dia perkenalkan kepadaku.

Setelah menunggu hampir setengah jam dikantor Dony Yun, sekretaris cantik itu mengetuk pintu dan berkata: “Direktur Yun, Direktur Anna telah tiba.”

Dony Yun dengan datar berkata: “Persilahkan dia masuk.”

Sekretaris dengan segera membawa, dua orang masuk, dan yang pertama kali muncul dihadapanku adalah seorang gadis cantik dengan kuncir kuda, wajah gadis itu terlihat sangat muda, dan terlihat seperti anak SMP, matanya yang besar, mulut dan hidung yang kecil, dan tampaknya seperti karakter kartun. Tetapi gadis dengan wajah yang seperti itu memiliki dada yang bisa membuat semua wanita merasa iri, dia mengenakan pakaian kerja dewasa yang tidak begitu cocok untuknya, kemeja putih itu terasa seperti akan sobek.

Begitu dia masuk, dia dengan bahagia memanggil: “Do Do!”

Seteguk teh yang dimulutku langsung menyembur keluar, Dony Yun berkata dengan ekspresi yang muram: “Direktur Anna, tolong jangan memanggilku dengan asal seperti itu.”

Ternyata gadis kecil dengan rasio yang tidak seimbang ini adalah Direktur Anna, yang dikatakan oleh sekretaris.

Direktur Anna berjalan kemari, meskipun dia sangat muda tetapi ketika berjalan sangat berkharisma. Sejujurnya, ketika aku melihatnya terpikirkan gadis-gadis cantik yang ada didalam manga, dan juga merupakan wanita yang kuat. Dia sampai kedepan Dony Yun, lalu tersenyum padaku, dan kemudian duduk dan berkata: “Do Do, aku tidak memanggilmu dengan asal. Aku telah memeras otakku selama beberapa hari ini untuk memutuskan menggunakan panggilan ini.”

Aku menambah api didalamnya dan berkata: “Ya, panggilan yang bagus, terdengar sangat akrab.”

Direktur Anna mendengarkan perkataan ini, dan memberi senyuman kepadaku, lalu bertanya: “Ini adalah Alwi, teman yang di ungkit oleh Do Do, kan?”

Aku menganggukan kepala, bangkit dan mengulurkan tangan berkata: “Halo.”

Dia berdiri dan dengan senyum manis berkata: “Halo, namaku Anna, yang memiliki arti stabil.”

Aku berkata dengan tersenyum: “Kamu pasti memiliki sebuah keluarga yang bahagia, memiliki sepasang orangtua yang menganggapmu sebagai Mutiara.”

Anna terkejut dan bertanya dengan heran kepadaku, mengapa aku bisa mengetahuinya?

Aku berkata: “Karena semua cinta mereka kepadamu terkandung dalam nama ini, dan juga senyumanmu memiliki keajaiban kebahagiaan. Ini menunjukkan bahwa kamu hidup dalam lingkungan yang bahagia.”

Anna terkikik dan berkata: “Kamu benar, meskipun orangtua ku adalah pembisnis hebat, tetapi mereka berdua tidak memberiku tekanan sama sekali. Mereka mengatakan bahwa aku hanya perlu bahagia, sehat, dan stabil dalam hidupku sudah cukup, tetapi aku sangat tertarik dalam dunia manajemen bisnis, jadi mengambil jalan ini.”

Hanya beberapa kata membawa kita berdua menjadi dekat. Selanjutnya, Anna memberitahuku hal yang menarik tentangnya. Dan aku juga mengambil kesempatan berbicara tentang hal yang tertarik menurut aku dan Dony Yun, tampak jelas bahwa dia tertarik dengan masalah Dony Yun, dia mendengarkannya dengan serius dan bahagia.

Ketika percakapan sedang berlangsung, Dony Yun berkata dengan kecewa: “Direktur Anna, aku mengundangmu datang hari ini untuk bertanya padamu, bertanya tentang kerja sama yang aku ungkit, bagaimana menurutmu?”

Kerjasama?

Aku memandang curiga Dony Yun, raut wajah senyum Anna hilang, dan berkata dengan serius: “Aku telah menyelidiki perusahaan keamanannya Tuan Alwi, sekarang memiliki total 160 orang, dimana 40 orang diantaranya bertanggung jawab atas keamanan Bar Benz dan Sanny Club. Dengan kata lain, perusahaan keamanan memiliki 120 orang yang dapat melayani perusahaan kami, tetapi perusahaan kami tidak membutuhkan begitu banyak orang dan hanya dapat menyediakan pekerjaan untuk 80 orang.”

Aku melihat kearah Dony Yun dengan terkejut. Dony Yun hanya menyuruhku datang kesini, aku juga tidak menyangka bahwa dia akan menemukan tempat kerja untuk saudara-saudaraku. Aku memandangnya dengan penuh syukur, mengetahui bahwa meskipun aku tidak mengatakannya, tetapi sebenarnya hatiku sedikit mendesak, bagaimanapun saudara-saudaraku ini perlu menghidupi keluarga, aku tidak mungkin terus membiarkan mereka santai, kan?

Dony Yun tersenyum kepadaku, aku mengangguk-anggukan kepala, dan berkata kepada Anna: “Bisa menyediakan pekerjaan untuk 80 orang, aku sudah sangat bersyukur. Direktur Anna, Aku sangat berterima kasih padamu.”

Siapa yang menyangka bahwa Anna malah mengejekku, berkata: “Aku masih belum mengatakan bahwa setuju untuk kerjasama denganmu.”

Aku melihat kearah Anna dengan terkejut, dia melihat kearah Dony Yun, dan memberi sinyal lalu berkata: “Jika Do Do mau pergi jalan-jalan bersamaku, maka aku bersedia bekerjasama denganmu.”

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu