Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 389 Berjudi

Karena ada Govy, maka aku mempunyai kepercayaan diri terhadap rencanaku. Dalam hatiku, Govy adalah monster, monster yang tak terkalahkan, meskipun Julian wang hebat, tapi dia juga tidak bisa menghindar dari kata 'mati'.

Aku menahan perasaan di hatiku, aku melontarkan sebuah kalimat "aku menunggumu untuk membuktikan ini semua" lalu aku dan Claura segera naik ke mobil.

Saat di dalam mobil, dengan berat aku berkata: "Benar-benar mengecewakan."

Claura menepuk-nepuk punggungku dengan perlahan, dia menenangkanku dan berkata: "Aku tau kamu tidak menyukai paman Julian, lagipula dia tinggal disini hanya sebentar, jadi kamu harus bisa menahannya selama dua hari."

Aku menganggukkan kepalaku, menggenggam tangannya dan berkata: "Kamu tenanglah, selama dia masih ada, aku akan sekuat tenaga untuk memenangkan kompetisi ini."

Claura tersenyum dan berkata: "Bukankah pertamanya aku tidak peduli dengan itu, aku hanya berharap kamu bisa bermain dengan senang, dan juga dengan damai, ini saja sudah cukup."

Aku mengecup keningnya dan berkata dengan lembut: "Aku tahu kamu tidak peduli, tapi aku ingin agar kamu merasa bangga denganku."

Claura meringkuk gembira di dekapanku, dengan samar berkata: "Terkadang aku memang ingin, sebenarnya kita jauh dari kehidupan bunuh membunuh, adalah baik untuk mundur di titik ini, sampai pada waktunya kita mencari tempat tinggal yang tenang, menikmati kehidupan yang sederhana, melahirkan beberapa anak imut dan pintar itu sudah sangat menyenangkan."

Mendengar perkataan ini, hatiku gelisah, sejujurnya, aku tidak pernah terpikir bahwa suatu hari Claura akan mengatakan hal ini dari mulutnya sendiri, dengan lembut aku berkata: "Jika kamu ingin, aku akan mundur, itu juga pilihan bagus."

Claura menggelengkan kepalanya, samar-samar berkata: "Kamu tidak selalu bisa melakukan apa yang kamu inginkan, di dunia ini juga ada beberapa orang yang berbuat ceroboh, jadi aku hanya memikirkannya saja."

Saat dia berbicara, dia memandangku dengan sorotan yang rumit, dia berkata dengan penuh arti: "Hanya menyalahkan nasib yang membuat hidup ini rumit, andaikan waktu bisa mundur, bagaimana kamu memberi jawab padaku?"

Melihat wajah rindunya Claura, aku tahu bahwa dia teringat kembali oleh Tuan Ken, teringat pengalamannya suka kepadaku, aku mengelus kepalanya perlahan dan tidak berkata apapun.

Kira-kira sudah satu jam mobil melaju dan kami sampai di lapangan pelatihan. Saat ini diluar lapangan pelatihan ini terparkir sederet mobil mewah, setelah melihat mobil-mobil ini, aku tahu orang seperti apa yang datang kesini hari ini.

Setelah supir memarkir mobilnya, aku dan Claura segera turun dan menuju lapangan pelatihan, di depan pintu beberapa penjaga beramunisi berdiri disana, saat melihat kami masuk, dia meminta kami menunjukkan surat undangan. Orang-orang yang datang hari ini kalau bukan orang kaya tentunya orang terhormat, jadi pengusaha yang menjadi tuan rumah permainan kali ini tidak berani mengabaikannya, siapa yang ingin mengikuti kegiatan ini, harus terlebih dahulu mendaftar, membayar uang muka, dan juga menyerahkan berkas-berkas data diri, setelah lulus pemeriksaan, dia akan memberi tiap orang surat undangan, setiap orang harus membawanya saat ingin masuk.

Setelah Claura mengeluarkan surat undangan itu, mereka memeriksa terlebih dahulu badan kami, lalu barulah kami dipersilakan masuk. Tempat pelatihan pribadi dengan penjaga yang pintar, latar belakang orang ini pastilah tidak biasa, kompetisi pelatihan macam apa yang diadakan orang ini, aku pasti ingin mengambil kesempatan ini untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang kaya ini, tentu saja orang-orang kaya ini pasti juga punya maksut ini, kalau tidak tidak mungkin mereka akan berebut dalam permainan ini.

Claura dan aku sembari berjalan maju, sembari berkata: "Aku sudah menganalisis, pelatihan lapangan ini adalah milik seorang pria bernama Shen, dia adalah pengusaha yang sukses, tapi dia sebenarnya adalah pasukan bawah tanah Yunnan yang paling menonjol, tidak hanya itu, dia juga memiliki hubungan dengan militer, jumlah disini sudah lama melebihi jumlah yang ditentukan, tapi dia tidak hanya tidak masalah, dia juga masih berani menunjukkan di siaran televisi yang meriah bahwa dia adalah orang yang hebat."

Berhenti sampai disini, wajahnya penuh kecurigaan dan berkata: "Segerombolan kami datang ke Yunnan, sebenarnya ini sangat terselubung, tapi setelah aku mengirimkan informasi, dia pasti telah memeriksa kami dengan baik, tahu bahwa kami adalah kekuatan militer dari luar, dia tentunya juga berpikir bahwa kita akan memiliki ambisi untuk wilayah Yunnan, maka mereka mungkin memusuhi kami, oleh karena itu, kamu harus sangat berhati-hati."

Beberapa masalah ini, aku sebenarnya sudah tau dari awal, dengan perkataannya tadi, aku makin mengetahuinya.

Pada saat ini, aku merasakan sesuatu kilatan di belakangku, aku membalikkan badanku dengan waspada, aku melihat Julian wangdan tidak tahu kapan dia muncul di belakangku, dan juga hanya selangkah dariku. Aku melirik ke dinding yang tidak jauh di belakangnya dan aku tahu bahwa dia telah melompat masuk melalui dinding. Meskipun melompati dinding itu tampak sederhana, tetapi ada kamera di mana-mana, kalau dia bisa masuk tanpa ketahuan, mungkin dia menggunakan trik-triknya.

Selain itu, perasaanku sendiri tentang lingkungan sekitar ini sangat kuat, tetapi dia menemukan keberadaannya setelah dia mendekatiku, yang menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan besar antara dia dan aku. Jika dia akan membunuhku sekarang, aku pikir mungkin aku sudah meninggal.

Berpikir sampai disini, tiba-tiba keringat dingin mengalir di sekujur badanku, meskipun dia tertutup oleh topeng, Julian wangtetap bisa mengetahui apa yang sedang aku pikirkan, dia menghinaku daan dengan senyum dingin berkata: "Barang tidak berguna."

Selesai berbicara dia langsung berjalan pergi, meninggalkanku dengan gelisah.

Claura menenangkanku, aku mencoba untuk menahan kemarahan yang sudah memuncak di kepalaku dan berkata: "Aku tidak apa-apa, ayo kita pergi."

Claura menganggukkan kepalanya, aku menggandeng tangannya dan terus berjalan maju, tetapi mataku selalu terpaku pada Julian, dia tidak berjalan menuju perlombaan, dan dia tidak 'berkumpul' dengan orang yang menunggu disana, tapi ada bayangan seseorang yang bersembunyi di rerumputan tidak jauh dari mereka, gerak-geriknya sangat cepat, dia menghilang seperti kilatan cahaya, sampai-sampai orang tidak tahu bahwa ada orang yang lewat di belakang mereka.

Aku berpikir betapa hebatnya orang ini, tidak heran dia sombong, dia memang memiliki sedikit sifat sombong, tapi dengan demikian, aku mulai khawatir tentang Govy, bertanya-tanya apakah dia benar-benar bisa berurusan dengan Julian?

Setelah beberapa lama berpikir tidak keruan, ada beberapa orang yang berisul datang tidak jauh dari situ.

Aku melihat ke sekeliling dan melihat beberapa pria yang mengenakan pakaian kamuflase menatap Claura sambil tersenyum. Claura sendiri memang sangat cantik, badannya tinggi. Hari ini, dia mengenakan pakaian olahraga hitam ketat, tubuhnya terbungkus pakaian, dan dia sepenuhnya terbuka. Tidak diragukan lagi pemandangan yang indah dengan wajah dingin dan cantik itu.

Ditambah lagi hari ini yang datang sebagian besar adalah laki-laki, jadi keberadaan Claura makin berharga. Claura tidak memedulikan mereka dan bersamaku berhenti untuk memberi jarak pada orang-orang ini, aku berpura-pura memasang wajah marah, rasanya ingin bertanya pada mereka apa yang sedang mereka lihat, Claura menarikku, dia berkata padaku bahwa tidak perlu marah karena hal-hal kecil dan orang-orang ini, lagipula kami adalah orang luar, jika kami beramai-ramai mengobrol dengan sekelompok orang ini dan berkelompok, hari ini tidak akan menjadi berarti.

Sangat terlihat bahwa Claura sudah berubah, dulu dia bisa dibilang tidak bisa diandalkan, dan juga tidak pernah 'berhati-hati', barangsiapa yang berani menatap dia dengan sembarangan, dia bisa langsung menampar orang itu, tapi sekarang, dia sudah bisa untuk menahannya, ini menunjukkan bahwa dia benar-benar tenang dan jauh lebih sulit untuk dihadapi.

Aku tidak berkata-kata, aku mengepalkan tanganku, dan disaat ini, beberapa laki-laki datang, yang menjadi pemimpinya berkulit putih bersih, badannya tidak tinggi, dari wajahnya dia terlihat seperti anak orang kaya, dia mengabaikanku, tersenyum manis dan berkata: "Gadis cantik, apakah kita boleh berkenalan?"

Claura menganggukkan kepalanya dan berkata: "Claura, dan ini adalah suamiku, Reino."

"Suami?" orang itu yang awalnya memandangku remeh, dia kemudian melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki dan berkata: "Kamu bisa ya mendapatkan gadis cantik ini, pasti kamu harus terlihat baik bukan? Kenapa kamu memakai topeng? Lepaskan dan biarkan kita melihatnya. Bagaimana?"

Dengan datar aku berkata: "Wajahku terluka, aku tidak bisa menunjukkannya pada orang-orang sementara ini, mohon maaf."

"Terluka karena apa, bahkan seluruh wajah pun tidak terlihat." Orang itu berkata sambil tertawa, sambil mengulurkan tangannya untuk melepaskan topengku.

Claura maju selangkah dan menahan tangan orang itu, mengernyitkan alis dan berkata: "Suamiku tidak suka apabila ada orang melepaskan topengnya, harap kamu bisa menghargai itu."

Aku melihat Claura penuh dengan amarah, hatiku cukup sedih, meskipun dari awal aku sudah memutuskan untuk menyingkirkan dia, tapi melihat apa yang dilakukannya selama ini, membuat hatiku tersentuh.

Orang itu tertahan oleh Claura, harga dirinya tidak tertahan lagi, lalu dia berkata: "Aku hanya ingin melihat, apa yang terjadi? Semua orang yang datang kesini hari ini, semuanya menunjukkan wajahnya, berdasarkan apa dia tidak bisa menunjukkan wajahnya? Aku ingin melihat apakah kalian sedang merencanakan sebuah konspirasi? Memakai topeng bukan berarti takut untuk dikenali orang kan?"

Begitu dia berbicara, semua orang langsung mengelilingi kami, Claura ingin meledakkan amarahnya, tapi aku langsung menahannya dibalik badanku, aku melindungi dia dan berkata: "Aku benar-benar terluka, percaya atau tidak itu terserah padamu, dan juga, orangmu ini banyak sekali, kamu tidak takut untuk menghadapiku sendirian kan? Menurutmu, kamu sudah sangat hebatkah?"

Mendengar perkataan ini, orang ini sudah marah besar, tersenyum dingin dan berkata: "Aku takut padamu? Hahaha, benar-benar candaan yang menggelikan, aku beritahu kamu, aku Gandi Yeoh, tidak pernah takut pada siapapun!"

Dengan datar aku berkata: "Kalau kamu tidak takut padaku, mengapa kamu harus melihat wajahku?"

Diam sebentar kemudian aku berkata lagi: "Atau begini saja, semua dari kalian adalah laki-laki, maka kita juga akan bertarung seperti cara laki-laki, bagaimana?"

"Dengan cara apa kamu ingin bertarung?" Gandi Yeoh memicingkan sebagian matanya, sepasang mata itu penuh aura negatif.

Dengan santai aku berkata: "Bukankah sebentar lagi akan ada permainan? Kita berdua menjadi musuh, jika kamu menang, aku akan melepaskan topengku, jika aku menang, kamu harus meneriakkan namaku 'Kak Reino', setelah ini saat kita bertemu harap kamu jalan memutar, bagaimana?"

Orang-orang di sekeliling menatapku dengan terkejut, tatapan mereka seperti sedang melihat badut yang tidak tahu diri, tapi Gandi Yeoh tertawa terbaha-bahak dan berkata: "Baiklah, aku akan bersaing denganmu, tapi jangan sampai di akhir kamu menangis."

Dengan datarnya aku berkata: "Perkataan ini harusnya aku yang katakan kepadamu, itu baru benar."

Saat suaraku mereda, tidak jauh dari situ terdengar suara kencang yang berkata: "Gandi, ada pertarungan apa?"

Mendengar ini, Ganid Yeoh mengangkat alisnya, dengan sombong melihatku, memutar badannya dan berkata kepada seorang pemuda yang menghampirinya: "Paman Shen, anak ini memakai topeng, sangat misterius, aku ingin melepaskan topengnya, tapi dia tida berkenan, dan masih ingin bertarung denganku, bukankah ini sangat lucu?"

Ternyata Shen ini adalah pemilik dari tempat ini. Shen tidak seperti pengusaha lainnya, tidak ada perhiasan tembaga di tubuhnya, jas merahnya terlihat luar biasa, matanya sedikit menunjukkan kemalasan. Dia menatapku, disaat ini, aku merasa ada tekanan besar menaungiku, hatiku tiba-tiba terkejut, aku tidak menduga bahwa seorang pengusaha, ternyata mempunyai aura yang sangat tajam.

Aku memandang Shen dengan tenang, menganggukkan kepala padanya dan berkata: "Tuan Shen, baru pertama kalinya aku bertemu denganmu, apa kabar."

Shen segera memasang aura tajamnya, tersenyum dan berkata: "Apa kabar, kamu adalah Reino?"

Aku menganggukkan kepalaku, dia samar-samar bertanya: "Pandanganmu sangat bagus, Gandi adalah pasukan Yunnan kami yang sangat terkenal, kalau kamu bisa menang darinya, aku dan kamu akan menjadi teman, bagaimana?"

Aku dan Claura saling menatap, dari pandangannya aku bisa melihat sebuah kebahagiaan, aku menganggukkan kepala dan berkata: "Bos Shen, tenanglah, aku dari awal tidak pernah kalah dalam berjudi."

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu