Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 961 Sisi Buruk dan Baik

Aku mengerutkan alis ku, menatap Matthew yang sedang marah, dan selalu merasa apakah dalam pikiranya meyimpan amarah, dan kembali terpikir rasa bersalah yang meliputi saksi, dalam hatiku sesaat terpikir sesuatu yang membuat aku marah, hal itu adalah mungkin saja orang ini sebenarnya tidak memiliki bukti apapun, dia hanya lah seorang yang diperintahkan oleh Matthew untuk mempermainkanaku, sedangkan perilaku Matthew yang seperti ini, hanya ada satu alasan yaitu dia tidak mempercayaiku,dia kira dia bisa mempersulitku dan memaksaku untuk mengaku dengan cara seperti ini.

Setelah berpikir seperti itu, tiba-tiba aku merasakan keringat dingin mengalir ditengkuk-ku, jika dia mengatakan aku berbohong, maka hidupku sudah pasti akan berkahir, untungnya walaupun Matthew ragu padaku, tetapi dia masih mengakui kekuatanku, jadi dia tidak langsung membunuhku, tetapi hanya ingin bebohong dan menjebakku, dan mengecek sebenarnya ada masalah atau tidak.

Jika ingin mengetahui hal ini, walaupun aku sangat marah, tetapi aku sudah tenang, dan aku berkata dengan nada datar: “Kelihatanya Matthew akan lebih percaya pada sebuah fitnah dibandingan dengan dalihanku, jika memang seperti itu, aku juga tidak bisa berkata apa-apa, anda boleh menghukumku, hanya saja aku tetap tidak akan mengaku!”

Ekspresi wajah Matthew tidak terbaca, dan matanya memandangku tajam bak elang yang akan menerkam mangsanya, hening sesaat kemudian dia berkata: “TURUNKAN DIA!”

Aku tidak melawan, dan ditinggalkan oleh mereka.

Dalam hatiku berpikir sepertinya Matthew sedang mengetesku, aku tak begitu takut , hanya saja aku merasa aku tidak bisa menghindar dari siksaanya, aku akan menerimanya, lagipula aku bukannya tidak pernah disiksa.

Hanya begitu, aku dibawa ke penjara, kemudian senjata ditubuhku telah disita, kedua tangan dan kakiku telah diborgol, dan mereka mengikat pinggangku dengan rantai. Aku sungguh tidak tenang dengan keadaanku saat ini dengan begitu banyak rantai yang mengikatku, terkecuali aku memiliki tenaga utnuk membebasku dari semua ikatan ini, , dan mengikatku dengan begitu banyak ikatan, dalam keadaaan ini pun jika aku mengeluarkanakup sekalipun akan sulit untuk terbang, kelihatannya Matthew takut dengan kekuatanku, jika tidak, tidak mungkin dia mengikatku sedemikian rupa.

Menunggu mereka selesai mengikatku, dan salah satu dari mereka berkata dengan hati-hati: “Kak Alwi, maafkan kami, kami hanya menjalankan perintah, kami akan mengawasi anda dari luar, jika anda ingin makan apa, atau jika anda ingin merokok dan perlu ke toilet, anda cukup memanggil kami.”

Aku pun berkata: “ Terimakasih.”

Orang itu mengangguk tersanjung dengan balasanku dan dia berkata itu semua sudah seharusnya, dan dia juga berkata itu semua adalah perintah dari Armour Zhong, agar memperlakukanku dengan baik.

Aku bilang, orang-orang sombong ini mengapa tiba-tiba berubah sangat baik kepadaku, ternyata semua itu adalah Armour. Hanya saja aku sedikit tidak mengerti, apa yang sedang dilakukan oleh Armour? Tetapi aku tidak boleh terlalu bodoh mengira dibenar-benar peduli denganku sehingga dia berbuat sedemikian rupa padaku, teringat mengapa Matthew mengurungku, aku tiba-tiba mengerti apakah mereka sedang bersandiwara, satu berbuat jahat padaku dan yang satu begitu baik padaku, yang satu begitu menekanku dan yang satunya begitu memperhatikanku, seperti perlakuan ini akan mengantarkan aku untuk untuk jujur tentang “dosa”ku.

Aku tidak bisa menahan tawa, mereka ingin bermain denganku? Baik akan aku ladeni, aku akan ikut dalam permainan ini, hanya saja akan ada waktunya mereka tidak bisa bermain lagi.

Terpikir tentang hal ini, aku bertanya pada orang tersebut: “Apakah kamu bisa memberikan aku beberapa buku? Aku agak bosan.”

Orang tersebut mengangguk, lalu berlari keluar untuk mencari buku, sebelum dia kembali membawa buku untuku, sudah ada orang yang datang, orang ini sangat tua dan kurus, dan aku belum pernah melihatnya, apalagi dia bertampang bak iblis, sorot matanya kejam, dia menatap sekujur tubuhku membuatku tak nyaman, wajahku mengkerut dan bertanya, “Siapa kamu?”

Dia pun tertawa, tawanya terdengar ramah, tetapi tawanya membuat orang merasa tak nyaman. Siapa yang telah membuat pria ini menjadi penjahat? Dia berkata: “Aku adalah pengawal dari bos, dan aku khusus untuk meginterogasi tahanan, Tuan Alwi, aku tahu kamu telah sangar berjasa bagi Invincible Empires, tetapi aku harus memperingatkanmu satu hal, bukan karena hal ini maka aku akan berbelas kasihan padamu, jadi lebih baik kamu bersikap baik, daripada nantinya menerima derita. Aku bisa menjamin, dilihat dari jasa-jasamu jikapun kamu telah memilih jalan yang salah, tetapi jika kamu bersedia untuk kembali ke jalan yang benar, dan bersedia untuk loyal mengabdi kepada Invincible Empire, maka Bos tidak akan membunuhmu, karena seberapa besar kekuatanmu sudah sangat jelas, tidak aka nada orang yang rela kehilangan orang sepertimu.”

Kuakui walaupun Si tua bangka ini berkata dengan nada datar tetapi perkataanya sungguh membuat orang bergidik takut. Dengan ekspresi tenang: “Hal yang belum pernah ku perbuat bagaimana aku bisa mengaku? Atau apa yang kamu harap aku akui, baiklah, kamu beritahu saja aku, aku akan mengatakannya sesuai dengan arahanmu, dengan begitu kamu bisa dengan tenang melaporkannya pada Matthew.”

Tua bangka itu berjalan kearahku, mengangkat tanganya dan menamparku, tenaganya sungguh kuat, sesaat aku merasa kepalaku berputar, aku berpikir ternyata dia sudah terlatih, brengsek, suatu hari nanti akan ku tebas tanganya!

Aku menatap marah kearah tua bangka itu, jika orang lain yang melihat tatapan mematikan ini maka orang pasti akan menghindari jauh-jauh, malahan si tua bangka ini tak gentar sama sekali dan hanya tersenyum menatapku sambil berkata: “Kamu mencoba untuk menghinaku dengan kata-katamu ini, ku beritahu ya, aku sangat loyal pada bos, dan tidak akan berubah, ini juga merupakan salah satu alasan mengapa bos menyuruhku kesini, jika kamu memang bersalah aku akan mengadilimu, tetapi jika tidak, maka aku akan membiarkanmu, apa yang aku perbuat ini bukanlah untuk mencari muka kepada bos.”

Menyipit menatapnya, jika dia memang seperti yang dia katakan dan hanya berpihak pada Matthew, maka hal ini merupakan keuntungan bagiku, dengan begitu aku tidak perlu takut dia akan berpaling pada orang lain dan membunuhku, karena aku punya banyak musuh di pulau ini.

“Jika memang benar, aku turut senang untuk matthew.” Aku berkata jujur, “Kamu bagaimana mengintrogasiku, ayo keluarkan trik anda, aku Alwi, berteriakpun tidak ada gunanya padaku.”

Tua bangka itu menatap ku dari atas kebawah, dan kemudian tersenyum: “Bocah, kamu lebih baik berkata jujur, jika tidak……hehe, aku takut nantinya kau yang akan memohon untuk dibunuh.”

Selesai dia berkata, dia menyuruh orang untuk memindahkan dua bangku, bangku diletakan berjauhan, dan menyuruhku untuk menginjak bangku tersebut, setelah aku menginjakan kakiku diatas bangku tersebut, posisi tubuhku miring tegak rantai besi di pinggang dan di kaki seolah menarik tubuhku kebawah, beban yang terasa sangat berat menariku, apalagi aku harus meletaklan kaki dibangku tersebut, sehingga membutuhkan tenaga yang besar, jika ini maksudnya untuk menyiksaku, aku sempat khawatir untuk beberapa saat, tetapi aku masih bisa bertahan.

Hanya saja aku merasa aku terlalu menganggap remeh tua bangka itu, dia bahkan menyuruh orang untuk memindahkan satu kuris dan ditaruh dibawah pantatku, apalagi diatas kursi tersebut dipasang lilin, dan kemudian dia menyalakan lilin tersebut, api pun menyala, jika aku tidak bisa bertahan dan kedua pahaku tidak bisa bertahan lagi dan bergerak turun maka api seketika akan membakar pantatku.

Brengsek, ini keterlaluan, untuk sementara ini aku masih bisa bertahan, tetapi untuk waktu yang panjang…… aku tidak berani menjamin.

Si Tua Bangka ini tertawa dan berkata padaku: “Anak muda, kamu sungguh naif.”

Ketika dia berkata, dia mengeluarkan sebuah kain dan menutup mataku, kemudaian berkata:

“Apa kamu pernah mendengar suatu cerita?”

“Cerita apa?” Aku penasaran.

Dia berkata: “Ada seseorang terkunci diruangan rahasia, dengan mata tertutup, Kemudian pergelangan tangannya dipotong, dan dia pikir itu patah, tetapi sebenarnya pergelangan tangannya dipotong oleh punggung pedang, dan itu tidak patah sama sekali, tetapi dia takut, dan tiga hari kemudian, ketika dia membuka ruang rahasia, dia menemukan bahwa dia sudah mati didalam.”

Aku berkata datar: “Kamu yakin dia bukan mati karena kelaparan?”

Dia: “……”

Dia terdiam beberapa saat, dan pura-pura tidak mendengar perkataanku, kemudian lanjut berkata: “Jadi, meyiksa tubuh orang, lebih baik menyiksa batinya, ini juga adalah salah satu trikaku untuk mengintrogasi tahanan. Selama bertahun-tahun tidak ada tahanan di bawah tanganaku yang bisa menahan siksaan semacam ini, dan akhirnya mereka mengakui kejahatan mereka dengan patuh.”

Aku tak bisa menahan tawa dan berkata: “Melihat kehebatanmy, orang orang tersebut terpaksa mengakui karena paksaanmu, kamu tidak tahu berapa orang tak berdosa yang sudah mati berkorban.”

“DIAM KAMU! Jika orang orang tersebut memang tidak bersalah, bagaimana bisa mereka tidak tahan dengan siksaanku?”

“Kamu mengikat orang disini, buang air pun bisa menjadi permasalahan, dengan begitu kamu bukannya hanya memaksa orang untuk mati? Anggap saja aku contoh, jika nanti aku ingin buang air, apakah kamu mau aku buang air disini? Hal ini sudah membuang harga diriku ya kan?” Setelah berkata itu aku pun menghela napas, dan berkata: “Ei, mungkin aku adalah orang berjasa pertama yang mati karena menahan buang air.”

Aku sengaja menekankan kata “orang berjasa” dan tua bangka itu tertawa sumbang, dalam pandangan matanya, jasa ku ini tidak berharga, dia berkata: “Jangan berharap aku akan bersimpati, orang sepertimu akan melakukan apapun untuk hidup? Ini hanya permasalahan buang air dicelana.”

Saat ini, aku tiba tiba mendengar suara jam pasir, kemudian tua bangka itu berkata: “Apa kamu mendengar suara itu? Pelan-Pelan rasakanlah waktu bergulir, nikmatilah kegelapan dan kesepian ini.”

Ketika dia selesai mengatakanya, dia berkata kepada dua orang lainya: “Kalian berdua awasi CCTV, jangan biarkan dia bergerak, jika dia bergerak maka cambuk saja dia, mengerti?”

“Mengerti.”

Aku berpikir apakah itu adalah orang yang diperintah oleh Armour, yang diperintahkan untuk menjagaku baik-baik, ini baru berapa lama mengapa keadaan cepat sekali berubah. Tetapi mau mengeluh pun tidak berguna, aku lebih baik menerima penyiksaan ini.”

Waktu pun perlahan berlalu, dalam ruangan hanya terdengar suara jam pasir, sejujurnya, dalam keadaan seperti ini, orang pasti akan merasa sangat tak berdyaa dan kesepian, sedangkan jika orang mulai menyadari perasaan seperti ini, otomatis tubuh juga akan terasa lelah dan letih secara tidak langsung rasa tersebut akan jauh lebih terasa, siksaan nyata dan siksaan batin akan terasa dua kali lipat lebih berat, akan merusak tekad, siksaan ini sangat berat hingga pada akhirnya kita akan mati hanya karena menahan rasa sakit, sangat besar kemungkinan untuk menyerah dan mengaku saja.

Ini sebenarnya hanyalah satu jenis hukuman dan penyiksaan, walaupun tanpa dipukul ataupun dianiaya, malahan terasa lebih berat. Malahan tua bangka itu malah tidak megakui titik ini, hanya bisa mengatakan antara pemikiran dia sangat pendek, merasa diri sendiri tidak mungkin berbuat kesalahan, merasa asalkan orang lain tidak melakukan kesalahan, maka tidak akan mengakui kesalahan, atau dia memang ingin menyingkirkan orang-orang tersebut, makanya dia begitu pasti. Hanya saja sampai saat ini aku masih belum menemukan alasanya, aku hanya mengetahui, kita akan ditahan selama 24 jam dalam posisi seperti ini, bahkan dengan kekuatan sekuat aku waktu itu tidak akan cukup.

Sambil aku merapalkan mantra, aku juga menunggu agar waktu 2 hari ini akan cepat berakhir, tetapi tak lama aku mendengar pintu terbuka, aku langsung mendengar suara Armour, dia sangat marah dan berkata: “Aku menyuruh kalian untuk menjadga Alwi baik-baik, mengapa kalian berani menyiksanya, apa kalian anggap ucapanku hanya sebagai angin lalu?”

Dalam hati aku tertawa, Matthew mencari orang untuk menyiksaku, dia mana mungkin tidak tahu? Dia datang ingin bersandiwara? Bersandiwaralah, yang aku mau saat ini hanya ingin buang air.

Seseorang dengan takut-takut menjawab: “Tuan Muda, ini adalah perintah dari Bos, kami tidak berani menolaknya.”

Suara berat Armour bertakata: “Apa, ini semua kerjaan ayah angkatku? Pantas saja ayah angkat ku selama ini melarangku, menyuruhku introspeksi, karena takut aku mengetahuinya, aku tidak senang.”

Sampai disini, dia menghela napas dan berkata: “Alwi, maafkan aku, aku terlambat.”

Aku menggelengkan kepala, dan berkata: “Tuan Muda, anda sudah bisa datang saja aku sudah sangat senang, sekarang boleh tolong lepaskan aku, aku ingin ketoilet.”

Armour langsung memerintahkan: “Masih diam saja! Cepat lepaskan Alwi!”

Semua orang langsung bergerak melepaskan ikatanku, pada saat ikatan mataku dilepas, aku menatap Armour dan berkata: “Terimakasih Tuan Muda.”

Armour tertawa dan berkata: “Pergilah, setelah kamu kembali ada yang mau aku bicarakan.”

“Oke.”

Aku sudah tahu, permainan utama akan segera dimulai.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu