Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 42 Menghidupiku

setelah aku mengatakan kalau orang yang aku sukai adalah Mawar, Mawar pun terkejut dan Cheongsamnya( kostum tradisional perempuan Cina) menyempit pada badannya.

dia menatapku dengan kaget. meskipun dia tidak begitu berlebihan, namun kelihatannya dia tampak sedikit malu.

sebenarnya perasaanku sangatlah bercampur aduk. bagaimanapun aku berbuat seperti ini sungguhlah berbahaya. ini dapat dibilang kalau aku sedang taruhan, aku masih memiliki sedikit kedudukan didalam hati kedua ibu dan anak itu. mereka tidak mungkin bekerja sama untuk mencelakaiku.

melihatnya tidak berbicara, aku sengaja melanjutkan perkataanku :" Mawar, apakah aku boleh memanggil mu Mawar kecil? aku sebenarnya tidak menginginkan kondisi seperti ini. namun aku merasa kamu juga sudah mengerti tentang perasaanku. pagi tadi di kantormu aku sudah berkata kalau aku suka pada wanita seperti dirimu."

wajah Mawar yang dewasa itu tiba tiba dipenuhi kebingungan. dia bisa dibilang adalah seorang wanita yang sukses dan memiliki kualitas mental yang sangat baik.

dalam waktu yang singkat, dia mengatur kembali semua emosinya dan terlebih dahulu melihat semua orang yang ada dibawah pentas lalu memandang Claura yang berada disampingnya. dia lalu berkata kepadaku :" ini... diacara seperti ini tidak cocok untuk membicarakan ini, kita boleh membicarakannya nanti."

maksud Mawar sangatlah jelas, dia tidak menginginkan dirinya dan anaknya memiliki pertengkaran karena seorang pria diacara seperti ini. namun diluar acara ini, Mawar masih memiliki kesempatan untuk memilikiku.

aku melirik kearah Claura dan sadar kalau wajahnya sudah sangatlah pucat. wajahnya sudah tidak ada warna darah dan dia terkejut akan semua ini. dia pastilah tidak pernah memikirkan kalau dirinya akan ditolak dan dia semakin tidak pernah memikirkan kalau semua ini bisa menjadi seperti ini.

dia semakin kecewa dan aku semakin senang melihat itu. siapa suruh kamu begitu tega kepadaku, siapa suruh kamu meremehkanku, membullyku. aku bisa menggunakan Mawar untuk membuatmu merasa sakit hati!

aku menarik pelan jariku agar diriku bisa lebih tenang. aku lalu melanjutkan perkataanku kepada Mawar :" aku tahu diacara seperti ini tidak cocok untuk membicarakan ini. namun Claura yang memberiku mental, dia sebagai seorang wanita saja bisa melakukan itu, aku sebagai seorang pria bagaimana mungkin kalah padanya. oleh karena itu, bagaimanapun hari ini aku harus mengatakan semua ini. Mawar, kamu boleh menolakku. namun aku harus memberitahumu perasaanku. aku rela untuk melindungimu diam diam dari belakang."

meskipun Mawar sudah megontrol emosinya namun wajahnya juga sedikit memerah. bahkan dibawah pentas juga ada beberapa orang yang bersiul dan memukul meja untuk mendukung kami.

" kita boleh berkenalan lebih dalam lagi. ayuk turun dulu dan bicarakan nanti." kata Mawar dengan cepat.

aku menganggukkan kepalaku dan membalikkan badanku menatap Claura.

Claura msih belum sadar dari khayalannya. dadanya berdetak kencang dan wajahnya dipenuhi rasa ketakutan bahkan pandangannya masih kosong.

" Claura, maafkan aku. aku seharusnya memberitahumu lebih awal. karena itu juga aku tidak keluar dari tadi. aku hanya khawatir bisa terjadi hal canggung seperti ini. namun aku juga tidak tega untuk tidak keluar ketika melihat dirimu yang begitu penuh pengharapan. oleh sebab itu aku memilih untuk keluar. dan hal ini sudah berjalan hingga jarak ini, aku tidak boleh menundanya lagi, jadi aku memilih untuk mengatakan ini semua. Claura, aku tidak menyukaimu. kita tidak mungkin untuk bersama. kalau kamu membenciku, aku tidak akan muncul di kehidupanmu lagi." aku meminta maaf kepada Claura dengan sikap yang tulus.

akhirnya Claura menyadarkan dirinya. namun dia tidak berbicara dan langsung mengangkat tangannya lalu menamparku.

orang sombong seperti dirinya tidak tahan menerima semua ini dan dia sudah meledak sekarang.

kecepatan Claura sangatlah cepat dan ini lebih cepat dari sebelumnya. dapat dilihat kalau latihan itu tidak lah sia sia baginya.

namun aku sudah menebak kalau dia akan memukulku dan aku sudah bersiap siap akan itu. ketika dia ingin menamparku, aku langsung mengangkat tanganku untuk menahan pergelangan tangannya.

ketika aku menahan tangan Claura, diwaktu bersamaan, Mawar juga mengulurkan tangannya untuk menahan Claura. dia lalu berkata :" Claura, jangan membuat kekacauan lagi. kita bisa selesaikan ini nanti. ada banyak orang disini sekarang."

tampaknya didalam hati Mawar masihlah ada kedudukan Ken.

aku tahu kalau aku tidak boleh bertahan disini lagi untuk waktu yang lebih lama. aku sudah selesai membalas dendam. kalau aku melanjutkannya lagi, mereka pasti akan memaksaku untuk membuka topengku dan melihat wujud asliku.

oleh karena itu, aku langsng berkata kepada Claura :" aku akan menghilang dari duniamu. aku berharap kamu bisa lebih pintar nantinya. jangan kembali terjatuh kedalam bahaya lagi. ketika aku tidak ada lagi, tidak tahu siapa yang masih bisa muncul untuk menolongmu setiap saat."

setelah mengatakan itu, aku langsung menatap seram kearah bang Badui. bang Badui sangat ketakutan, namun dia sangat tidak tahu malu. dia masih senyum kearahku dan bermaksud ingin berbaikan denganku.

mendengar perkataanku, Claura yang sombong itu seketika mengingat semua hal yang pernah ia lalui dengan Ken. itu membuat matanya memerah dan dirinya pun hampir meneteskan air mata.

aku lalu membalikkan badanku dan meninggalkan Restoran itu.

restoran itu sangatlah hening dan semua pandangan itu tertuju kearahku.

sebenarnya aku juga merasa sedikit takut. aku takut kalau ada orang yang menarik topengku. manusia adalah mahkluk hidup yang berkelompok, ketika ada seseorang yang memulai, maka semua yang kulakukan hari ini akan terbongkar.

untung saja tindakanku sangatlah sempurna hari ini. pastilah tidak ada yang menyangka kalau orang yang mereka hajar hingga hampir tewas itu akan datang kembali untuk melakukan ini semua. oleh karena itu juga aku dengan cepat meninggalkan restoran Nanking.

setelah keluar dari restoran itu, aku baru sadar bahwa telapak tanganku dipenuhi keringat dan begitu juga dengan punggungku.

aku merasa ketakutan dan langsung melepas topeng itu lalu pulang kerumah Claura.

aku mengganti pakaianku dan menyimpan topeng itu dengan baik. lalu duduk disofa untuk menunggu mereka.

aku masih berada disini karena Claura belum mengembalikan kartu ATM ku! aku sudah berjanji untuk meninggalkan kota NanJing setelag mendapatkan kartu itu. kota ini juga tidak akan memiliki hubungan denganku lagi setelah ini.

ketika memikirkan sudah harus meninggalkan tempat ini, aku tiba tiba merasa sedih. kalau aku benar benar melakukan ini, aku tidak akan bertemu dengan Jessi lagi dan dia akan meremehkanku kan? orang rendahan sepertiku tidak sanggup untuk bangkit kembali setelah dikalahkan oleh nasibku sendiri.

aku juga tidak akan berhubungan lagi dengan kakak Felicia yang seksi lagi?

dan juga Selin, perutnya sedang mengandung anakku. apakah aku harus pergi begitu saja?

setelah memikirkan itu, aku lalu mengirimkan sebuah pesan kepada Selin dan Felicia. aku sedikit khawatir pada mereka. bagaimanapun mereka sudah dibawa lari oleh bawahan Claura.

namun mereka berdua tidak membalasku dan tidak mengangkat teleponku. itu membuatku semakin khawatir.

aku bersiap siap untuk keluar mencari mereka, namun Claura pun kembali disaat ini. Mawar juga pulang bersamanya.

mata Claura sedikit merah dan menurutku dia layaknya seekor harimau betina yang sedang marah.

aku tahu kalau dia masih sedang marah. kalau aku menganggunya disaat ini, aku akan mati. oleh karena itu aku berpikir untuk menghindarinya terlebih dahulu dan aku akan meminta kartu ATM itu nanti.

namun aku belum sempat untuk menghindar, Claura sudah memarahiku sampah. dia juga berkata kenapa aku masih berada dirumahnya.

setelah mengatakan itu, Claura berjalan kearahku dan menjambak rambutku bermaksud ingin menyeretku keluar.

Mawar datang dan menghalangi Claura, dia pun berkata :" Claura, kenapa kamu marah sama orang luar. apakah kamu merasa senang kalau menyerang seorang pria brengsek?"

meskipun Mawar sedang membantuku namun hatiku merasa sangatlah sedih.

Claura masih belum melepaskanku dan menarik rambutku dengan sangat kuat. aku merasa kulit kepalaku akan segera lepas.

Mawar kembali berkata kepadanya :" Claura, apakah kamu gila? aku tahu kamu sedang marah kepada ibu, namun ibu dan Ken tidakllah memiliki hubungan apapun."

setelah mendengar nama Ken, Claura semakin marah dan hampir memutuskan rambut dari kepalaku. namun dalam waktu yang singkat dia menjadi lebih tenang dari sebelumnya.

dia langsung bertanya kepada Mawar :" ibu, sebenarnya apa yang terjadi. kenapa dia bisa menyukaimu, apakah kamu benar benar tidak memiliki perasaan padanya?"

wajah Mawar memerah. dia merasa canggung karena dia telah merebut pria dari anak perempuannya.

mereka terdiam sebentar, lalu Mawar kembali berkata :" sebenarnya aku tahu kalau dia menyukaiku. waktu itu dia datang ke kantorku dan mengatakan hal itu kepadaku. namun aku tidak tahu kalau kamu juha menyukainya! bukankah kamu tidak menyukai pria? kalau ibu tahu kamu menyukainya, aku juga tidak akan memberinya kesempatan untuk mendekatiku dan akan menyetujui hubungan kalian berdua."

Claura sedikit tenang setelah mendengar penjelasan Mawar.

namun dia masih marah dan menghentakkan kakinya :" itu sudah tidak berguna lagi. aku sekarang sudah tidak menyukainya. aku benci dia. dia membuatku malu dikota NanJing ini. aku harus mencari tahu siapa dia sebenarnya dan tidak akan membiarkannya hidup!"

mendengar semua ini, aku merasa ketakutan. sh*t, dasar perempuan gila. dia pasti akan melakukan apa yang telah dikatakannya tadi. aku harus menghindar darinya dan segera pergi.

sambil memikirkan itu, aku juga telah selesai mengetik. aku lalu memberinya kepada Claura dan berkata :" aku buka ingin tetap datang kesini, hanya saja aku ingin menagih janjimu padaku.

Claura memandangku dan menendangku dengan kuat. dia lalu memarahiku :" dasar bodoh, kenapa aku bisa mencari pria seperti dirimu? benar benar memalukan. kamu bahkan tidak mengetahui sifat asliku 10% pun."

namun dia tidak mengingkari janjinya dan langsung melempar sebuah kartu kepadaku.

aku menangkap kartu itu dengan senang dan mengambil koper yang sudah aku susun dari awal lalu pergi meninggalkan rumah Claura.

setelah pergi dari sana, aku merasa sedikit tidak tenang.

aku tidak langsung pergi meninggalkan kota NanJing, melainkan kembali menghubungi Felicia dan Selin. aku tetap saja tidak bisa menghubungi mereka.

aku tidak boleh membiarkan mereka begitu saja. sebagai seorang pria, aku harus bertanggung jawab karena mereka bisa ditangkap juga karena ingin membantuku.

oleh karena itu, aku mencari sebuah hotel kecil. ketika aku bersiap siap untuk membooking sebuah kamar untuk tinggal sementara disana, tiba tiba sebuah tangan yang halus dan harus menghalangi mataku.

aku terkejut dan mulai merasa kalau ada orang yang ingin menangkapku. dengan cepat terdengar suara dari Felicia :" adikku yang masih perjaka, coba tebak siapa aku?"

mendengar suara Felicia, aku langsung merasa lega.

dia lalu melepaskan tangannya dari mataku dan menatap mataku dengan seram sambil berkata :" kenapa tinggal disini? apakah kamu diusir dari rumah?"

aku berkata :" seperti yang kamu tahu, aku dan Claura sudah bercerai dan tidak ada tempat tinggal lagi. aku juga berencana untuk kembali ke kampung."

dia tersenyum dan mengulurkan tangannya lalu menggunakan telunjuknya untuk menahan daguku. dia lalu tersenyum sambil berkata :" janganlah, tinggal lah disini. aku akan menghidupimu."

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu