Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 43 Tangkap Aku

Felicia berkata kalau dia akan menghidupiku. meskipun aku tahu kalau dia sedang bercanda namun hatiku merasa terharu ketika mendengar itu.

aku tidak bisa melawan wanita penggoda seperti Felicia. aku tidak boleh menyukainya dan aku tidak berani menyukainya. namun aku suka momen ketika bersama dengannya. ketika berinteraksi dengannya, aku merasa diriku adalah adiknya dan aku juga merasa diriku telah kembali kemasa muda.

" adikku, kenapa dirimu bengong? apakah kamu takut kalau aku tidak sanggup menghidupimu?" Felicia tertawa dan menepuk wajahku dengan pelan.

aku menundukkan kepalaku dan merasa malu. hari ini dia memakai pakaian jenis sabrina dan dikarenakan aku lebih tinggi darinya, aku bisa langsung melihat dadanya ketika aku menundukkan kepalaku. aku langsung mengalihkan pandanganku.

dia kembali tertawa dan menggunakan jarinya untuk menyentuh dahiku dengan pelan dan berkata :" adikku yang perjaka, untuk apa kamu berpura pura sopan?"

aku langsung berkata :" bukan, aku adalah orang yang jujur. kamu jangan bercanda kepadaku lagi kakak Felicia."

" tidak loh, kakak sedang memberimu pelayanan yang spesial. aku mengizinkanmu untuk tidak sopan didepanku namun kamu tidak boleh melakukan hal yang sama kepada orang lain." kata Felicia kepadaku.

aku tidak bisa melawannya lagi dan tidak ingin melanjutkan pembahasan ini lagi. aku lalu berkata kepadanya :" kak Felicia, tadi aku terus menghubungimu dan kenapa kamu tidak menghiraukanku? apakah kamu tahu kemana Selin pergi?"

Felicia berkata untuk pergi kerumahnya terlebih dahulu. dia tidak akan membiarkanku untuk tinggal dihotel kecil seperti ini. aku tidak bisa melawannya lalu naik kedalam mobil miliknya. tidak lama kemudian, kami pun sampai dirumahnya.

aku duduk diatas sofa rumahnya dan Felicia mengambil segelas air untukku. dia lalu menceritakan kepadaku situasi pada saat acara kemarin.

ternyata setelah mereka dibawa keluar dari restoran itu, mereka pun diantar pulang ke rumah masing masing dan ini merupakan perintah dari Claura. Claura juga menyita ponsel mereka agar mereka tidak membuat keributan lagi. dia juga menyuruh beberapa orang untuk berjaga jaga didepan rumah mereka. penjaga itu baru saja mengembalikan ponselnya tadi dan dia langsung datang mencariku ketika dia sudah bebas.

aku terharu mendengar perkataan Felicia dan juga aku terpikir akan pertengkarannya dengan Claura karena diriku di restoran kemarin. aku akan selalu mengingat kebaikkannya kepadaku.

saat ini ponselku berdering dan merupakan panggilan dari Selin. Felicia tidak membohongiku, Selin juga sudah bebas sekarang.

aku menolak panggilan itu dan menatap Felicia dengan serius dan berkata :" kakak Felicia, aku sangat berterimakasih kepadamu. aku akan membalas semua kebaikanmu."

Felicia duduk disampingku dan dengan kuat meletakkan tangannya di pundakku lalu tersenyum dan berkata :" terimakasih apa, dengar dengar setelah itu muncullah seorang gadis misterius yang menolongmu kan. tampaknya aku tidak salah karena menyukaimu. kalau aku tidak menolongmu lebih awal, kamu pasti akan direbut oleh kakak lain dan aku pasti akan sangat dendam padanya."

mencium aroma pada tubuh Felicia, aku merasa sedikit gugup karena Felicia hampir tahu semua kejadian yang ada direstoran kemarin. apakah dia tahu juga kalau Ken itu adalah aku?

oleh karena itu aku lalu bertanya kepadanya :" aku juga tidak tahu kenapa wanita itu menolongku. namun setelah itu aku pulang kerumah Claura dan mendengar kalau ibu dan anak itu sedang membicarakan masalah Ken. sepertinya pria hebat yang disukai Claura itu sudah muncul dan melakukan sesuatu? apakah kamu tahu akan hal itu?"

Felicia langsung menjawab :" iya, meskipun aku tidak disana, namun aku mendengarnya dari orang lain dan merasa aneh akan hal itu. pria hebat seperti apa dia, dia hanyalah seorang lelaki genit yang menyatakan perasaannya kepada ibu Claura. dia sangat serakah."

aku merasa Felicia tidak meragukanku dan aku merasa lega akan hal itu. dia kembali berkata :" namun aku merasa ada yang tidak beres. apakah Ken memiliki masalah dengan Claura dan dia melakukan semua ini untuk membuatnya marah?"

mendengar perkataan Felicia, detak jantungku berdetak kencang dan merasa kalau dia sangatlah pintar.

ketika aku memikirkan untuk mengalihkan pembicaraan, Felicia tiba tiba meletakkan tangannya di pinggangku dan membuatku merasa geli.

dia lalu tersenyum dan berkata kepadaku :" biarkan saja, tidak ada hubugannya denganku. hari ini aku telah bertentangan dengan Claura dan Frans. aku juga tidak akan berhubungan dengan mereka lagi. aku akan menjadi diriku sendiri. pria hebat miliknya juga tidak berhubungan denganku lagi. aku sudah cukup mempunyai adik hebat seperti kamu."

Felicia bahkan mengatakan aku hebat. meskipun aku menolongnya dua kali, namun aku belum tergolongkan hebat.

dan tidak tahu kenapa hatiku tiba tiba berdegup kencang ketika melihat wajahnya yang cantik itu. saat itu aku sangat ingin berkata padanya kalau aku adalah Ken. aku bukanlah pria hebat milik Claura, namun aku rela menjadi adik hebat untukmu.

tapi aku menahannya karena aku tidak lagi ingin membahas masalah tentang Ken. aku tidak berhubungan lagi dengan Claura sekarang. aku hanya ingin menikmati duniaku sendiri.

meskipun aku bukanlah ahli kungfu dan bukan termasuk orang yang pandai untuk berantam, namun aku memiliki kemampuan untuk melindungi Felicia. seketika aku membenci diriku yang sedikit lemah ini. aku ingin mempelajari beberapa kemampuan agar setidaknya aku bisa mengalahkan Frans, Claura dan lain lain.

mengingat Claura dan Frans, aku lalu berkata kepada Felicia :" kakak Felicia, hari ini kamu sudah membuat kedua orang itu marah, apakah kamu punya rencana? apakah kamu harus pindah rumah? aku khawatir kalau mereka akan datang mencarimu."

Felicia langsung berkata :" sudah pasti harus pindah rumah. kalau tidak bagaimana kamu bisa tidur bersamaku ditempat yang kecil ini. apakah kamu ingin tidur sekasur denganku? meskipun aku menginginkan itu, aku rasa adikku yang perjaka ini juga tidak berani. lalalala...."

Felicia mengatakan kalau dia akan tinggal serumah denganku. meskipun aku sedikit terkejut, namun aku lumayan mengharapkan itu. namun aku merasa kalau dia sedang bercanda denganku. mungkin dia akan menerimaku untuk sementara saja.

aku lalu berkata padanya :" baiklah. apakah kamu sudah mencari rumah? aku rasa kita harus bergegas jikalau memang ingin pindah, agar tidak begitu merepotkan nantinya."

Felicia tiba tiba memeluk pundakku dan menghembuskan nafasnya yang hangat lalu tersenyum sambil berkata :" kenapa, apakah kamu begitu ingin serumah dengan kakak?"

ketika aku ingin mengatakan bukan, tiba tiba terdengar suara bel dari arah pintu. suara bel itu ditekan sangat kuat dan sepertinya ada hal yang panik.

aku merasa ada yang tidak beres dan langsung bangkit berdiri. Felicia juga merasa panik dan langsung menunjuk kearah lemari yang ada diruang tamu dan menyuruhku untuk bersembunyi disana.

aku langsung bersembunyi dan Felicia pergi membuka pintu.

dalam waktu yang singkat, aku sudah mendengar suara Frans :" Felicia, kamu membuka pintu dengan sangat cepat ya. apakah kamu sangat ingin menyambut kedatanganku?"

Felicia tidak lagi mentel dan berkata dengan cuek :" untuk apa kamu mencariku? kita sudah tidak memiliki hubungan lagi. begitu juga dengan aku dan Claura. kamu tidak usah datang untuk mencariku lagi."

Frans langsung berkata :" Felicia, emosimu lumayan mengerikan. kenapa? apakah kamu marah karena kelakuanku?"

hatiku tiba tiba berdegup kencang dan merasa kalau didalam perkataan Frans ada sebuah maksud yang tersembunyi.

Felicia masih bersikap tenang dan bertanya kembali padanya :" Frans, apa maksudmu? cepat pergilah dari rumahku, kalau tidak aku akan melapor kepada polisi."

Frans mulai marah dan berkata dengan suara yang kuat :" Felicia, kamu mengecewakanku. kenapa kamu bisa menyukai seseorang yang cacat. kedatanganku hari ini bukan untuk mencarimu melainkan mencari selingkuhanmu dan membawa pergi pria brengsek itu."

setelah mengatakan itu, Frans langsung membongkar rumah Felicia. ini sangat jelas kalau dia mengetahui keberadaanku disini.

" apa yang kamu katakan. tidak ada orang disini. cepatlah pergi." kata Felicia dengan marah.

" tidak usah berpura pura. aku sudah melihatnya dan aku hari ini harus menangkap brengsek itu. Felicia, kamu sebaiknya jangan menahanku. kalau tidak aku akan menghabiskanmu juga." kata Frans sambil berjalan kearah lemari.

mendengar langkah kaki Frans, aku sudah merasa tidak akan ada hasil yang baik.

aku pun keluar dari dalam lemari dan langsung melompat keatas tubuh Frans.

namun Frans sangatlah kuat dan dia langsung mendorongku dengan sekuat tenaganya. kalau bukan aku memeluknya dengan kuat, dia pasti akan memukulku.

kami pun mulai berantam dan aku melirik Felicia supaya dia cepat pergi dari sini.

namun tiba tiba beberapa orang masuk dari luar dan mereka langsung menangkap kami. mereka lalu mengambil sebuah karung hitam untuk menutup kepalaku dan membawaku pergi.

ternyata Frans tidak datang sendiri dan dia membawa beberapa bawahannya. tampaknya dia sudah ada persiapan.

ketika aku ditangkap, Felicia masih mengancam Frans. namun itu sama sekali tidak berguna dan akhirnya aku pun dibawa masuk kedalam sebuah mobil.

didalam mobil, aku kembali dipukul dan disepak. ini membuatku merasa sedikit aneh. apakah kedatangan Frans kali ini benar benar karena aku ? bukan karena Felicia kah?

ketika melewati perjalanan selama satu jam, aku lalu diseret turun dari mobil.

aku merasa diriku sudah diikat dan mereka lalu mengambil karung hitam itu dari atas kepalaku.

aku sangat penasaran apa yang akan mereka lakukan. kalau mereka memang membenciku, mereka boleh langsung memukulku. kenapa harus membawaku kesini?

aku lalu membuka mataku dan melihat sekelilingku.

namun aku sangat terkejut melihat ini semua.

aku melihat Frans sedang menatapku seram dan ada sebuah pisau ditangannya.

dan ada seorang pria lainnya berdiri disamping Frans. pria itu membuatku merasa tidak aman dan membuat pikiranku memunculkan gambaran yang tidak baik.

pria ini memiliki tinggi badan yang tidak beda jauh dariku dan memiliki bentuk badan yang hampir sama denganku. yang paling membuatku merasa takut adalah dia memakai sebuah topeng.

dan itu merupakan topeng Ken.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu