Cinta Dibawah Sinar Rembulan - Bab 530 Benar-benar orang bodoh

Kemulianku, kebanggaanku, selama hanya ada Jessi menjadi penontonnya maka sudah cukup.

Ketika aku selesai mengatakan ini, Jessi tersenyum padaku, berkata: “Suatu hari, semua orang yang kamu sayangi akan menyaksikan kehormatan dan kemulianmu, aku menantikannya.”

Melihat ekspresi berharap Jessi, hatiku malah sedikit sakit dan bergumul. Aku tahu bahwa hatinya pasti ingin aku sama seperti ayahnya, yang telah mencapai kesuksesan besar dan dapat berjalan didunianya dengan terbuka, tetapi semakin aku berjalan, semakin tidak pasti satu hal, yaitu apakah aku dapat tetap mempertahankan identitasku yang sekarang, karena selalu ada pemikiran dihatiku, yaitu apakah atasan akan dengan mudah membiarkan aku membuka kembali kasus ayahku, jadi aku tidak yakin bahwa apakah pada akhirnya aku perlu memutuskan hubungan dengan mereka.

Dan jika hari itu tiba, aku dan Jessi akan menggunakan identitas apa untuk berhubungan? Aku sangat yakin, bahkan jika aku melepas seragam militer, pasti juga akan menjadi pria yang layak untuknya, karena tujuanku dari awal adalah menjadi peran yang ditakuti oleh orang kelas atas di Beijing, tetapi, aku tidak tahu apakah saat itu dia akan menerima aku yang mungkin penuh dengan noda diseluruh tubuh.

Jessi sepertinya tahu apa yang kupikirkan, dia tiba-tiba tertawa lalu bangkit dan memakaikan medali itu didadaku, meluruskan kerah ku, memandangku berkata: “Tidak peduli akhirnya kamu memilih jalan yang mana, aku akan tetap berada disisimu.”

“Jessi……” Aku dengan sangat tersentuh memanggil namanya.

Jessi tiba-tiba tesenyum dengan licik, mengedipkan sepasang mata kepadaku, berkata: “Tetapi hanya jika kamu dapat mengejarku, sekarang kita berdua bukanlah pasangan.”

Mendengar perkataan ini, aku tidak bisa menahan tawa lalu melingkari pinggangnya, berkata: “Benar-benar sangat nakal.”

Jessi mundur ke belakang, lalu meletakkan tangannya didadaku untuk mencegahku mendekat, mengangkat alisnya lalu berkata: “Tidak boleh mendekatiku.”

Menghadapi penolakannya, aku sedikit frustasi, bertanya: “Kenapa? Jijik padaku?”

Jessi mengangguk berkata: “Ya, jijik padamu, karena ada sebuah aroma orang lain ditubuhmu, aku tidak menyukainya.”

Aku langsung seperti di injak ekornya oleh Jessi, lalu melepaskan tangan karena merasa bersalah. Dia kembali berbaring di kasur lagi, lalu membalikkan majalah dengan santai, matanya terlihat sedikit kegembiraan. Hari ini dia mengenakan gaun hitam panjang dengan motif bunga, tubuhnya yang bagus sangatlah menarik, aku memperhatikannya sebentar, menelan ludah, dan akhirnya dengan tidak mudah meletakkan pikiran jahat yang ada dihatiku.

Pada saat ini, Jessi menutup majalahnya, menepuk-nepuk kasur menyuruhku duduk, aku juga tidak sungkan, dengan langsung bokongku duduk disampingnya, lalu meletakkan pahaku dikasur. Paha dan bokongku menempel padanya. Aku mengambil keuntungan darinya, hatinya mengetahuinya tetapi tidak menolak, hanya dengan tersenyum tetapi tidak tersenyum melihatku, bertanya: “Claura bertemu denganmu, selain membicarakan kata mesra denganmu, masih membicarakan apa lagi?”

Aku dengan langsung mengesampingkan semua pemikiranku, dengan serius mengatakan semua hal yang dikatakan Claura kepadaku. Mendengar bahwa Claura ingin mengahadapi Mark, raut wajah Jessi langsung muram, berkata dengan dingin: “Berani menggunakan ide untuk menjebak bosku, keberaniannya lumayan besar.”

Aku berkata dengan suara rendah: “Jessi, mereka kali ini sangat kuat. Aku pikir karena mereka telah berkomitmen, dan penuh percaya diri, pastinya mereka telah membuat banyak persiapan. Kalian jangan menganggap remeh, hal ini, kamu sebaiknya membicarakannya dengan ayahmu, dan para pemimpin, terutama ayahmu, aku merasa karena mereka memiliki kepercayaan diri untuk menghindari masalah ini, dan menyalahkan ayahmu karena geng penyelundupan narkoba, mungkin saja mereka telah meletakkan seorang pengkhianat disisi ayahmu, kalau tidak, bagaimana mereka bisa dengan mudahnya mengatakan ini?”

Jessi mengerutkan keningnya, dan matanya penuh dengan amarah. Aku tahu bahwa meskipun dia dan ayahnya memiliki pendapat yang berbeda karena aku, tetapi hati ayah dan putri terhubung. Dia juga adalah anak tunggal ayahnya, didalam hati mereka pasti menganggap satu sama lain sebagai orang yang sangat penting untuk dilindungi, jadi sekarang mendengar ada orang yang ingin menjebak ayahnya, tidak peduli seberapa tenangnya dia, takutnya juga tidak bisa menahan amarahnya.

Dia mengeluarkan ponsel, lalu menelefon seseorang. Setelah beberapa saat, telefon itu terhubung, aku mendengar seorang pria berkata dengan nada suara yang dingin: “Kelinci kecil, kenapa? Sudah bersiap untuk mengembalikan ibumu kepadaku?”

Aku tertegun, Jessi dengan tidak berdaya berkata: “Mark, istrimu yang datang sendiri untuk menjagaku, makan dan tinggal bersamaku, bagaimana aku bisa mengembalikannya padamu? Jika kamu memiliki kemampuan, kamu sendiri datang kesini membawanya pulang.”

“Kamu! Jika aku bisa membawanya kembali, apakah aku masih perlu meminta bantuan darimu?” Mark dengan kasihan berkata.

Aku sedikit terbodoh, aku mengira bahwa hubungan ayah dan putri itu pasti saling berhadapan dengan pedang, dan pasti penuh dengan bubuk mesiu, tetapi siapa yang menyangka bahwa itu sangatlah hangat.

Jessi berkata: “Baiklah, aku tidak ingin berdebat denganmu lagi. Aku mempunyai sebuah informasi penting untuk memberitahumu, dan juga masalah ini sangatlah penting, kamu diskusikan sebentar dengan Paman Hu, aku akan segera pergi mencarimu.”

Mungkin mendengar nada suara Jessi yang serius, Mark menyimpan postur bercandanya, dengan suara rendah berkata: “Informasi apa?”

“Terkait geng penyelundupan narkoba.”

“Oh? Informasi yang Alwi berikan?” Mark sangatlah pintar, dalam sekejap dapat menebak bahwa itu adalah aku.

Jessi dengan blak-blakan berkata: “Ya, sekarang dia sedang bersamaku, dan nanti aku akan membawanya ke rapat.”

Aku sedikit tertegun dan sedikit terkejut menatap Jessi, dia melihatku, matanya tegas dan jernih, aku dengan langsung merasakan air hangat mengalir dihatiku. Jessi mengatakan akan membawaku, hal ini terlihat seperti masalah yang kecil, tetapi aku mengerti misteri yang tersembunyi.

Aku selalu tahu bahwa orang diatas pasti tidak ingin melihat aku ‘putra seorang pengkhianat’, ditambah lagi dengan saat itu mereka memanfaatkanku, membuat mereka khawatir bahwa aku memiliki pendapat tentang organisasi, takut aku akan membalas dendam, sehingga mereka selalu dengan keadaan yang tidak percaya terhadapku. Dan hal penting seperti rapat, aku orang yang tidak bisa dipercaya pastinya tidak berhak untuk menghadirinya, tetapi Jessi malah tanpa bertanya mengatakan akan membawaku, ini berarti dia memberitahu ayahnya bahwa dia percaya padaku 100%, dan memberitahu semua orang tahu bahwa aku, Alwi memenuhi hak untuk berdiri disamping mereka.

Jessi tidak pernah memberitahuku berapa banyak yang telah dia lakukan untukku, tetapi pikirannya yang hati-hati, dan perilakunya membantah atasan untukku, semua ini menunjukkan bahwa cintanya terhadapku begitu dalam dan luas.

Ada keheningan sesaat diponsel itu, baru terdengar suara Mark yang sedikit kesulitan, dia berkata: “Aku pergi meminta izin terlebih dahulu.”

Jessi berkata dengan datar: “Terserah, tetapi walaupun izinmu ditolak, aku juga tidak akan mengubah keputusanku.”

Mark dengan nada bicara yang tidak bagus berkata: “Gadis kecil, kamu….”

Tidak menunggu Mark selesai berbicara, Jessi sudah menutup telefonnya, menutup telefon, tetapi dengan puas mengangkat alis terhadapku, bangkit dan berkata: “Aku pergi memberitahu ibuku dulu.”

Aku mengikutinya, pada saat ini Jennifer sedang berjalan keluar membawa sepiring makanan yang baru selesai dimasak, melihat kita berdua keluar, dia tersenyum sambil berkata: “Aku mengira kalian berdua tidak berencana keluar, aku bersiap pergi ke kamar untuk memberi pelajaran kalian berdua.”

Jessi berkata tanpa daya: “Nona Jennifer, bisakah kamu menjadi seorang wanita yang berpendidikan, jangan memaparkan pemikiran kotormu didepan orang lain.”

Jennifer menekan dahinya sebentar dengan nada bicara tidak bagus, berkata: “Gadis kecil, hanya tahu menyindirku. Sudah lapar, kan? Aku masih punya beberapa hidangan yang akan selesai, sebentar lagi sudah bisa makan.”

Jessi berkata dengan nada meminta maaf: “Bu, aku tidak bisa makan bersamamu. Aku harus membawanya untuk menemui ayah.”

Jennifer dengan sedikit terkejut bertanya: “Apa? Begitu cepat sudah membawanya pulang kerumah untuk bertemu dengan ayahmu? Kamu tidak takut ayah dan kakekmu akan mengusirnya dengan cambuk kecil?”

Aku tidak bisa menahan tawa, wajah putih Jessi diwarnai dengan dua awan merah, berkata: “Bu, apa yang kamu pikirkan? Kita berdua memiliki hal yang mendesak untuk mencari ayah.”

Jennifer dengan nada bicara tidak bagus berkata: “Pasti orang itu yang memanggilmu pergi, benar-benar. Aku sudah selesai memasak, dia benar-benar membuang-buang waktuku, tidak boleh, aku harus menghukumnya.”

Jessi berkata sambil tersenyum: “Baik, hukum dia nanti datang kesini dan memakan habis semua hidangan dingin ini, bagaimana?”

Jennifer jelas sangat senang, tetapi mulutnya malah dengan tidak senang, berkata: “Orang itu dapat memakan hidangan yang aku buat, itu adalah berkahnya, termasuk hukuman apa ini?”

Jessi dengan tidak berdaya menggelengkan kepala, sambil tertawa sambil menarikku pergi meninggalkan rumah. Setelah pergi, aku melihat Jessi, pada saat ini dia tidak memiliki senyum ketika menghadapi Jennifer, alisnya mengerut dan terlihat kegelisahan yang mendalam di alisnya.

Aku bertanya: “Kamu dan ayahmu pasti melindungi Ibumu dengan sangat baik, kan?”

Jessi mengangguk, berkata: “Tidak takut kamu tahu. Ibuku sangat penakut dan tidak bisa menahan rasa takut, jadi kami berdua tidak akan memberitahunya tentang misi berbahaya, agar dia tidak khawatir. Ayahku pernah mengataka bahwa dia menikahi ibuku, bukan untuk membuatnya hidup dalam ketakutan tetapi untuk membuatnya hidup seperti seorang putri dengan tenang, aku sebagai anaknya pastinya akan mengikuti kebijakannya.”

Ketika mengungkit keluarga, raut wajah Jessi ditutupi dengan kehangatan, aku sambil tersenyum berkata: “Jadi, kamu pindah keluar bukan karena tidak terbiasa tinggal dirumah, tetapi takut ibumu akan khawatir melihat kamu pergi menjalankan misi, luka atau sesuatu, benarkan?”

Jessi tidak berbicara, aku dengan lembut membelai rambutnya, dia menoleh ke arahku, matanya penuh dengan senyuman lembut, aku menyukai dia yang seperti ini, tidak ada jarak yang seperti berada diatas, hanya tersisa rasa berbakti anak tehadap orangtuanya, ini benar-benar sangat membuatnya menarik.

Aku memegang hidungnya, berkata: “Nanti kita akan pergi berkencan dimana?”

Jessi dengan senyum tetapi tidak senyum bertanya: “Kapan aku mengatakan akan pergi berkencan denganmu?”

Aku mengerutkan kening, berkata: “Kamu membiarkan paman datang kesini untuk datang makan malam dengan Tante, bukankah untuk mencari alasan yang tepat untuk pergi berkencan denganku?”

Jessi terkikik, berkata: “Kamu bahkan bisa melihat ini?”

Aku tertawa bahagia, ketika keluar dari tangga, aku memeluknya, dia ingin mendorongku, dan berbisik bahwa ada orang diluar, aku tahu dia takut identitasku terungkap, dengan lembut berkata: “Biarkan aku memelukmu sebentar, selain itu aku juga menyukai ‘kehati-hatianmu’, Nona Jessi, aku pasti akan menghadapi kencan kali ini dengan baik.”

Jessi berkata tanpa daya: “Benar-benar orang bodoh.”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu